1.PENDAHULUAN
2.KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI
3.SPEKTROSKOPI UV-VIS
4.SPEKTROSKOPI IR
5.SPEKTROSKOPI 1H-NMR
6.SPEKTROSKOPI 13C-NMR
7.SPEKTROSKOPI MS
8.ELUSIDASI STRUKTUR
Teknik Penilaian
1. Kehadiran (5%)
2. Kuis (10%
2. Tugas (10%)
3. Sisipan 1; 2 (50%)
4. Ujian akhir (25%)
Buku
1. Diktat
2. Buku Spektroskopi : misal Karangan Prof. Hardjono
3. Modern spectroskophy ; Pavia dkk
Metode kuno
1. Analisis kualitatif dan kuantitatif unsur penyusun (analisis unsur : C; H;
O; N; S; P)
2. Analisis berat molekul relatif (data sifat koligatif (Tb; Tf; )
3. Analisis gugus fungsi (OH; C=O; C=C; NH2)
Metode modern
Secara spektroskopi
Syarat : sampel harus murni, zat tunggal (kemurnian lebih
dari 85 %)
Teknik uji kemurnian :
1. KLT (menunjukkan noda tunggal dengan beberapa
eluen)
2. Kromatografi gas (untuk senyawa dengan titik didih
rendah, jika satu senyawa menunjukkan puncak tunggal)
3. HPLC (High Performance Liquid Chromatrography)
(untuk senyawa polar, bisa digunakan untuk analisis
kualitatif, maupun pemisahan senyawa (HPLC preparatif)
Kromatografi gravitasi
Kromatografi gravitasi dapat digunakan untuk pemisahan dan pemurnian senyawa
yang telah difraksinasi menggunakan kromatografi vakum cair. Teknik ini dapat
dilakukan dengan kolom diameter ukuran 1-3 cm dan panjang kolom 50 cm.
Sebagai adsorben digunakan silika gel GF 60 (200-400 mesh). Tinggi adsorben
yang biasa digunakan berkisar 10-12 cm tergantung jumlah sampel yang akan
dipisahkan, dengan eluen terdiri dari campuran pelarut polar dan non polar
dengan perbandingan yang sesuai, artinya pada KLT dapat memisahkan komponen
pada Rf kurang dari 0,3.
SPEKTROSKOPI
Satu siklus
cm
nm
E,J
0,1
1,0
Gel. Radio gel. Mikro
10
1,0
108
107
2 x 10-24 2 x10-23
Energi rendah
10
infrared
0,1
106
2 x10-22
102
104
Visible
10-2
105
2 x10-21
105
UV
106
Sinar-X
10-4
10-5
10-6
103
102
10
2 x10-19 2 x 10-18 2 x10-17
Energi tinggi
*
*
E
*
< 165 nm
*
>165 nm
n *
> 185 nm
n *
> 270 nm
CH3CH2OH
CH2=CH-CH3
CH3CH2COOH
CH2CH2CH2OH
n *
150
200
300
maks
maks
= 250 nm
Diena Terkonjugasi
Aturan Wood-Ward Fisher, merupakan aturan yang diperoleh dari
pengamatan eksperimen untuk meramalkan maks dari suatu sistem diena
terkonjugasi.
Ada beberapa sistem diena :
diena heteroanuler
sistem dienon
diena homoanuler
O
O
+ 12 nm
atau lebih besar + 18 nm
adanya penambahan komponen butadiena
+ 39 nm
maks
maks
O
O