Anda di halaman 1dari 4

10 Silap Besar Isteri Terhadap Suami

1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna


2. Nusyus (tidak taat kepada suami)
Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita
yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya,
tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Taala
telah tetapkan untuknya.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:
- Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan
maupun secara samar.
- Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan lelaki lain.
- Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah tanpa izin.
- Lalai dalam melayani suami
- Membazir dan membelanjakan wang pada yang bukan tempatnya
- Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya
- Keluar rumah tanpa izin suami
- Menyebarkan dan mencela rahsia-rahsia suami.
Seorang isteri solehah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas
segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, kerana
tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Taala. Ia akan taat
walau dalam situasi apapun, senang mahupun susah, suka ataupun duka.
Ketaatan isteri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan
memelihara kesetiaan suami.
3. Tidak menyukai keluarga suami
4. Tidak menjaga penampilan
Terkadang, seorang isteri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah
hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak menghadiri undangan, ke pejabat,
mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau
ketika ada acara lainnya di luar rumah.
Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan
tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor,
lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma
dapur yang menyengat.
Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh isteri, jangan hairan jika suami tidak balik
di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar rumah. Semestinya, berhiasnya

dia lebih ditujukan kepada suami. Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh
Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu
5. Kurang berterima kasih
6. Mengingkari kebaikan suami
Wanita merupakan kebanyakan penduduk neraka.
Demikian disampaikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam setelah solat gerhana
ketika terjadi gerhana matahari.
Ajaib !! wanita sangat dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu memperoleh hak
untuk dihormati tiga kali lebih besar berbandingayah. Seseorang yang dimuliakan,
namun malah menjadi penghuni kebanyakan neraka. Bagaimana ini terjadi?
Kerana kekufuran mereka, jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika para
sabahat bertanya mengapa hal itu boleh terjadi. Apakah mereka mengingkari Allah?
Bukan, mereka tidak mengingkari Allah, tapi mereka mengingkari suami dan kebaikankebaikan yang telah diperbuat suaminya. Andaikata seorang suami berbuat kebaikan
sepanjang masa, kemudian seorang isteri melihat sesuatu yang tidak disenanginya dari
seorang suami, maka si isteri akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan
sedikitpun dari suaminya. Demikian penjelasan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).
Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan suami!!
Inilah penyebab banyaknya kaum wanita berada di dalam neraka. Mari kita lihat diri
setiap kita, kita saling mengingati, apa dan bagaimana yang telah kita lakukan kepada
suami-suami kita?
Jika kita terbebas dari yang demikian, alhamdulillah. Itulah yang kita harapkan. Berita
gembira untukmu wahai saudariku.
Namun jika tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya,
maka berhati-hatilah dengan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam. Bertaubat, satu-satunya pilihan utuk terhindar dari pedihnya siksa
neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkong,
masih ada waktu untuk bertaubat. Tapi mengapa mesti nanti? Mengapa mesti
menunggu sakaratul maut?
Janganlah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku; kejarlah ajalmu,
bukankah engkau tidak tahu bila engkau akan menemui Robb mu?
Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya (di
akhirat kelak): bidadari yang menjadi pasangan suaminya (berkata): Jangan engkau

menyakitinya, kelak kamu dimurkai Allah, seorang suami bagimu hanyalah seorang
tamu yang bolah segera berpisah dengan kamu menuju kami. (HR. At Tirmidzi, hasan)
Wahai saudariku, mari kita lihat, apa yang telah kita lakukan selama ini, jangan pernah
bosan dan henti untuk muhasabah diri, jangan sampai apa yang kita lakukan tanpa kita
sedari membawa kita kepada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah Engkau
ketahui.
Jika suatu saat, muncul sesuatu yang tidak kita sukai dari suami; janganlah kita
mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.
Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya suamimu adalah syurga dan
nerakamu. (HR.Ahmad)
7. Mengungkit-ungkit kebaikan
8. Sibuk di luar rumah
Seorang isteri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Kesibukan ini tidak
ada salahnya, asalkan mendapat izin suami dan tidak sampai mengabaikan tugas dan
tanggung jawabnya.
Jangan sampai aktivit tersebut melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang isteri.
Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya diabaikan.
Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, pakaian
belum dicuci, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Jika
hal ini terjadi terus menerus, boleh jadi suami tidak balik di rumah, ia lebih suka
menghabiskan waktunya di luar atau di pejabat.
9. Cemburu buta
10.Kurang menjaga perasaan suami
Kepekaan suami mahupun isteri terhadap perasaan pasangannya sangat diperlukan
untuk menghindari terjadinya konflik, kesalahfahaman, dan perasaan tersinggung.
Seorang isteri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan
perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari
kebiasaan mencaci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara keterlaluan. Isteri selalu
berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak bermuka
masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya.

"Aku terima nikah ZARIAH BTE AMIN dengan mas kahwinnya RM22.50
Itu adalah tersurat pada AHAD 23 November, 1986.
Apa yang tersirat? Yang tersirat ialah,
Aku tanggung dosa-dosa ZARIAH ini dari ibu bapanya, apa saja dosa yang dia buat,
aku tanggung dan bukan lagi ibu bapanya tanggung dan aku tanggung dosa bakal
anak-anak aku. Akulah orang yang bertanggung jawab dalam memberinya nafkah
zahir dan batin, memberinya ilmu dunia akhirat dan juga bertanggung jawab
memegang tanganya bersama-sama berlari bertemuMu Tuhan. Aku juga sedar,
sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dalam menunaikan tanggung jawab,
maka aku fasik, suami yang dayus dan aku tahu bahawa nerakalah tempatku
akhirnya dan malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah hancur badanku. Akad
nikah ini bukan sahaja perjanjian aku dengan si isteri dan si ibu bapa isteri, tetapi ini
adalah perjanjian terus kepada Tuhan."
Apa pendapat awak?

Anda mungkin juga menyukai