DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..............................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan
A) Latar Belakang .....................................................................................1
B) Tujuan ........................................................................................................2
C) Rumusan Masalah ..................................................................................2
Bab II : Pembahasan
A) Pengertian Perkawinan Beda Kewarganegaraan ......................................3
B) Pelaksanaan Perkawinan Beda Kewarganegaraan .....................................4
Bab III : Penutup
A)
B)
C)
D)
Kesimpulan ...............................................................................................10
Saran .................................................................................................10
Daftar Pustaka .....................................................................................11
Tanya Jawab .............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
terhadap
status
kewarganegaraan
suami
istri
dan
status
Tujuan
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pengertian campuran ?
2. Bagaimana status anak dalam perkawinan beda kewarganegaraan ?
3. Apa saja undang-undang yang mengatur tentang perkawinan beda
kewarganegaraan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
beda kewarganegaraan yang pertama kali diatur dalam Staatsblaad tahun 1898
No.158 yang dikenal dengan nama Regeling Op De Gemengde Huwelijken (yang
disingkat GHR).
Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 57 yang dimaksud
dengan perkawinan campuran ialah Perkawinan antara dua orang yang di
Indonesia
tunduk
pada
hukum
yang
berlainan,
karena
perbedaan
berkewarganegaraan Indonesia.
Kesimpulan
1. Perkawinan adalah salah satu sisi yang memiliki asas kesatuan hukum,
yaitu paradigma suami istri atau ikatan keluarga merupakan inti
masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat dan bersatu.
Sedangkan pengertian perkawinan campuran menurut Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974 pasal 57 yang dimaksud dengan perkawinan
campuran ialah Perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk
pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah
satu pihak berkewarganegaraan Indonesia.
2. Seorang anak dari perkawinan campuran diberi kebebasan untuk memilih
kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan dalam
waktu paling lambat 3 (tiga) tahun setelah anak berusia 18 (delapan belas)
tahun atau sudah kawin. Undang-undang yang membahas tentang
diperbolehkannya kewarganegaraan ganda bagi anak hasil perkawinan
beda kewarganegaraan tercantum dalam UU Kewarganegaraan No. 12
Tahun 2006. Hal ini dalam rangka memecahkan masalah dalam
perkawinan beda kewarganegaraan, jadi anak yang lahir dapat diakui
sebagai warga negara Indonesia.
3. Undang-undang
yang
mengatur
tentang
perkawinan
beda
Saran
Demikian makalah yang kami buat. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi
contoh bagi penulis lain dalam tema / judul serupa. Sara dan kritik dari pembaca
sangat berguna agar kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Asmin. 1986. Status Perkawinan Antar Agama Ditinjau Dari Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974. Jakarta : Dian Rakyat.
Hadikusuma, Hilman. 1990. Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta: Mandar
maju.
Soetoprawiro, Koerniatmanto. 1996. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumarsono,S dan H. Mansyur. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.S
Sunarso, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta : UNY Press.
Syahar, H. Saidus. 1981. Undang-Undang Perkawinan dan Masalah
Pelaksanaannya Ditinjau dari Segi Hukum Islam. Bandung: Alumni.
UUD 1945 Hasil Amandemen. 2002. Jakarta : Sinar Grafika.
11