Disusun Oleh :
Hanifah Rahmawati Hasanah
09711347
Pembimbing Klinik :
dr. Nofi Kusumaningrum
Page 0
Stase
NIM
: 09711347
Identitas Pasien
Nama / Inisial
: Tn. P
No RM
Umur
: 56 tahun
Diagnosis/ kasus
: PPOK
Ke-Islaman*
Etika/ moral
Medikolegal
Sosial Ekonomi
Aspek lain
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang
diambil ).
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan sejak 2
hari sebelumnya. Sesak nafas yang dikeluhkan seperti tertimpa benda berat. Sesak
nafas hilang timbul terutama saat berjalan jauh. Sesak nafas berkurang dengan posisi
setengah duduk dan akan bertambah apabila melakukan aktivitas yang berat. Selain itu
pasien mengeluh batuk berdahak. Batuk disertai dengan dahak putih, kental. Akhirakhir ini batuk dirasa semakin memberat, batuk timbul pada saat siang maupun
malam. Pasien mengatakan tidak pernah minum obat rutin selama 6 bulan yang
berwarna merah dan yang membuat warna kencingnya menjadi merah. Pasien juga
mengaku tidak punya riwayat sesak yang dirasakan sejak kecil dan riwayat asma
dalam keluarga tidak ada. Pasien juga mengeluhkan demam, nggreges. Pasien
menyangkal penurunan berat badan drastis, nafsu makan menurun (-), keringat malam
(-), nyeri dada (-).Pasien mempunyai kebiasaan merokok mulai usia muda dan sampai
sekarang pun masih merokok.
Page 1
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence
/ referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu
Keadaan sosial ekonomi pasien termasuk dalam status sosial ekonomi yang rendah.
Pasien bekerja sebagai buruh bangunan dengan gaji yang tidak menetap tergantung
Page 2
proyek yang sedang dikerjakan. Pasien memiliki 2 orang anak yang masih sekolah. Anak
pertama sekolah di SMK kelas 3 dan anak kedua sekolah di smp kelas 1. Istri pasien
sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Untuk pembiayaan sekolah anaknya, pasien
mengandalkan bantuan dari keluarganya. Sedangkan gaji yang dia dapatkan digunakan
untuk biaya kehidupan sehari-hari dan untuk kepentingan berobat. Pasien mengaku
sering mengalami sesak nafas dan batuk-batuk. Sehingga pasien sering berobat ke
puskesmas. Untuk pembiayaaan kesehatannya pasien mengaku tidak memiliki
jamkesmas dan tidak berkeinginan untuk memiliki jaminan kesehatan karena tidak
mengetahui cara dan aturan pembuatannya. Sebagai dokter muda yang berhadapan
langsung dengan pasien, saya memberikan informasi dan edukasi terkait penyakit yang
dialami oleh pasien. Saya menjelaskan bahwa penyakit yang dialami oleh pasien ini
penyebab terbesarnya adalah rokok. Jadi kalau rokoknya tidak dihindari, maka pasien
akan terus merasakan keluhan-keluhan seperti yang dialami saat ini, bahkan bisa
memperburuk penyakitnya. Dengan menghentikan kebiasaan merokok, pasien bisa
menyisihkan uang rokoknya tersebut untuk uang saku anaknya dan tentu akan
mengurangi biaya untuk pengobatan juga. Saya menawarkan kepada pasien untuk
konsultasi ke klinik berhenti merokok yang ada di puskesmas ini supaya bisa dibantu
untuk mengatasi kesulitannya dalam hal berhenti merokok. Hal ini saya lakukan
mengingat prinsip beneficence yang menyatakan bahwa selain menghormati martabat
manusia, dokter harus mengusahakan agar pasien yang dirawat terjaga kesehatannya.
Prinsip beneficence adalah berbuat baik yang diartikan bersikap ramah dan menolong
lebih dari sekedar kewajiban. Selain memberikan penjelasan mengenai penyakitnya, saya
menjelaskan mengenai jaminan kesehatan yaitu BPJS baik itu cara pendaftaran, iuran
yang harus dibayarkan, pelayanan yang akan didapatkan dan manfaatnya bagi pasien dan
keluarganya. Tidak ada unsur pemaksaaan untuk memiliki jaminan kesehatan, akan
tetapi saya memberikan penjelasan dengan harapan pasien mengerti dan mampu
menentukan nasibnya sendiri sesuai dengan prinsip autonomy dimana setiap pasien harus
diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi atau hak untuk menentukan nasib
diri sendiri. Dalam hal pengobatan walaupun sosial ekonomi pasien rendah dan tidak
memiliki jaminan kesehatan, pasien tetap mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang
baik sesuai dengan prinsip justice atau keadilan yang menyatakan bahwa tidak ada
pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian utama dokter.
Page 3
-----------------------------------
--------------------------------
Page 5