TIM PENGEMBANGAN PEDOMAN PELATIHAN, MODUL DAN BUKU SAKU PENANGGULANGAN TBC BAGI MUBALLIGH-MUBALLIGHAT MOTIVATOR
Pelindung Prof. DR. Chamamah Soeratno Pengarah Dr. Hj. Malichah Mucharom, MSc Dr. Hj. Rosmini Day, MPH Penanggung Jawab Dr. Hj. Atikah M. Zaki, MARS Dr. Hj. Carmelia Basri, MEpid Konsultan Ahli Dr. Asik Surya, MPPM Penulis Rohimi Zamzami, S.Psi, Psikolog, SH, MPd Ir. Jaorana Amiruddin, Msi DR. Irwan Baadilah, MPd Kontributor dan Pembahas Hj. Hadiroh Akhmad, SPd Dra. Hj. Noorachma Watik Pratiknya Dra. Diah Siti Nuraini Drs. Muchsin Alwi, MPH DR. Afifi Fauzi, M.Ag Drs. Miftahuddin, Msi Drs. Fakhrurazi Drs. H. Qomaruddin Drs. Ari Anshori M.Ag Rojali, SKM Pendukung Administrasi dan Logistik Siti Partimah, SE Muazimah Jamaratus Sadiyah
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN PENGANTAR A. PENDAHULUAN B. PERAN MUBALLIGH-MUBALLIGHAT MOTIVATOR DALAM PENANGGULANGAN TBC DENGAN STRATEGI DOTS C. PROGRAM PENANGGULANGAN TBC D. KUMAN TB DAN CARA PENULARANNYA E. CARA PENCEGAHAN TBC F. CARA PENEMUAN PENDERITA TBC G. PENGOBATAN PENDERITA TBC H. PEMANTAUAN PENDERITA TBC I. PENGAWASAN MENELAN OBAT TBC
LAMPIRAN CATATAN
DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN AU DOTS KP-PTBC : Amal usaha : Directly Observed Treatment Short-course, strategi penanggulangan TBC yang dianjurkan WHO : Komite Pusat-Penanggulangan TBC adalah komite yang terdiri dari unsur terkait dibentuk oleh PPM-A untuk mendukung kegiatan penanggulangan TBC : Komite Wilayah-Penanggulangan TBC : Komite Daerah-Penanggulangan TBC : Muhammadiyah-Aisyiyah : seorang anggota Muhammadiyah-Aisyiyah di tingkat ranting atau cabang yang secara sukarela berperan aktif dalam pemberdayaan masayarakat termasuk mendukung penanggulangan TBC dengan strategi DOTS : Hadits Riwayat : Organisasi Otonom : Pengurus Pusat Muhammadiyah - Aisyiyah : Pengawas Menelan Obat : Quran Surat : Pembaharuan pemahaman Islam berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah : Nama awam untuk Tuberkulosis, yaitu penyakit yang disebabkan kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis) dan terutama menyerang paru. Dalam dunia medis dikenal dengan sebutan TB. : Unit Pelayanan Kesehatan, seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Balai Pengobatan, dll. : World Health Organization Badan Kesehatan Dunia.
UPK WHO
PENGANTAR .
Asalaamualaikum Wr. Wb Besar dan luasnya permasalahan yang ditimbulkan oleh TBC mengharuskan kepada semua pihak untuk dapat berkomitmen dan bekerjasama dalam melakukan penanggulangan TBC. Kerugian yang diakibatkannya sangat besar, bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Dengan demikian perang terhadap TBC berari pula perang terhadap kemiskinan, ketidakproduktipan, dan kelemahan akibat TBC. Sebagai organisasi sosial keagamaan, Muhammadiyah Aisyiyah tentu harus merespon kondisi dan tantangan tersebut. Karenanya Muhammadiyah Aisyiyah telah melakukan kemitraan bersama pemerintah untuk terlibat dalam penanggulangan TBC. Pemerintah telah banyak melakukan upaya-upaya penanggulangan TBC, namun kegiatan penanggulangan TBC dengan strategi DOTS ini, belum dapat menjangkau seluruh penderita dan terakses secara memadai oleh penderita TBC. Sisi sisi lemah inilah yang perlu kita perkuat sesuai dengan kemampuan dan potensi yang kita miliki. Peranan dan fungsi Motivator dalam meminimalisir permasalahan tersebut dan mendukung keberhasilan program sangat penting. Mereka bekerja ditengah-tengah masyarakat dan bersama masyarakat lainnya dapat menemukan penderita, melakukan pengawasan pengobatan, melakukan penyuluhan dan melaklukan kegiatan lainnya untuk mencapai tujuan program penanggulanga TBC. Pedoman ini dibuat untuk memberikan panduan kepada MuballighMuballighat Motivator Muhammadiyah Aisyiyah supaya dapat melaksanakan tugasnya secara benar dalam penanggulangan TBC. Selamat berjuang melawan TBC! Wassalamualaikum, Wr. Wb.
A. PENDAHULUAN
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. QS. Ali Imran (3) : 104
Saat ini Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat. Jumlah penderita TBC di Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak didunia. Kerugian yang diakibatkannya sangat besar, bukan dari aspek kesehatan saja tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Demikian besarnya masalah tersebut, keterlibat semua komponen sangat penting untuk bersama sama menanggulangi TBC. Strategi penanggulangan yang paling biaya-efektif telah ditemukan dan dianjurkan oleh WHO dan Bank Dunia sejak awal tahun 1990-an. Strategi tersebut dikenal sebagai strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) dengan target menyembuhkan penderita TBC yang diobati sedikitnya 85% dan menemukan penderita TBC menular sedikitnya 70% dari yang ada di masyarakat pada akhir tahun 2005. Indonesia telah mengadapsi strategi tersebut sejak tahun 1995 yaitu dengan menerapkan di Puskesmas, kemudian secara bertahap diterapkan di Rumah Sakit. Saat ini pemerintah melakukan akselerasi pencapaian program dengan melakukan ekspansi strategi DOTS pada semua unit pelayanan kesehatan (UPK) yang ada dan melibatkan semua sektor terkait dalam suatu bentuk kemitraan berupa gerakan terpadu penanggulangan TBC nasional (Gerdunas-TBC).
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). QS. Al-Rm(30) 41
Lebih dari 90% penderita dan kematian akibat TBC di dunia ada di negara negara berkembang.
TB banyak menyerang masyarakat miskin dan berpendidikan rendah, serta masyarakat yang tinggal di daerah pemukiman yang padat dan kumuh
TBC menyerang sebagian besar kelompok usia kerja produktif secara ekonomis (15 50 tahun)
Seorang penderita TB akan kehilangan 3 4 bulan waktu bekerjanya dalam setahun. Sebuah keluarga akan kehilangan rata-rata penghasilannya selama 15 tahun akibat kematian karena TBC. Selain merugikan secara ekonomis, TBC juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat. Kematian wanita karena TBC lebih banyak dari pada kematian wanita karena kehamilan, persalinan dan nifas (WHO).
Masalah TBC didunia adalah masalah kedaruratan. demikian juga masalah TBC di Indonesia.
Tahun 1993, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia karena besarnya masalah TBC.
Program penanggulangan TBC selama ini gagal menemukan dan menyembuhkan penderita TBC. - pelayanan kurang terjangkau, biaya pengobatan yang mahal. - banyak penderita yang tidak ditemukan akibat kurang penyuluhan dan kesadaran masyarakat tentang TBC - kurangnya pengawasan terhadap penderita, sehinnga banyak penderita yang mangkir dan gagal berobat secara tuntas. - kurang pendanaan sehingga obat tidak terjamin penyediaannya - anggapan yang salah terhadap TBC
10
Jumlah penderita TBC di Indonesia merupakan jumlah terbanyak ketiga di dunia setelah India dan Cina.
Indonesia 10%
Banglades 4% Pakistan 4% Filipina 3% Nigeria 3% Afrika Selatan 2% Russia 1%
China 15%
India 30%
Lainnya 28%
Setiap tahun diperkirakan terjadi 583.000 penderita baru TBC Setiap tahun diperkirakan 140.000 orang meninggal karena TBC
SETIAP HARI sekitar 400 orang MENINGGAL karena TBC yang sebanding dengan jumlah korban penumpang pesawat jenis boeing seri 747 yang jatuh setiap hari.
11
TBC merupakan penyebab kematian nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi, dan nomor tiga (3) penyebab kematian pada semua kelompok usia setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan (hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995) Sampai saat ini program penanggulangan TBC dengan Strategi DOTS belum dapat menjangkau seluruh Puskesmas. Demikian juga Rumah Sakit Pemerintah, swasta dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Penanggulangan TBC memerlukan batuan dan peran anda ........
berksinambungan dengan mutu terjamin. 5) Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TBC.
6. Apa bentuk komitmen utama pemerintah dalam mendukung pelaksanaan strategi DOTS saat ini ?
Seluruh Puskesmas di Indonesia telah komitmen untuk memberikan pelayanan sesuai strategi DOTS Obat anti TBC dapat diperoleh secara gratis oleh penderita pada unit pelayanan kesehatan yang melayani strategi DOTS dan dijamin ketersediaannya. Pelibatan secara bertahap seluruh unit pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit. Menggalang kerja sama dan kemitraan dengan program dan sektor terkait, termasuk lembaga swadaya masyarakat serta menjadikan penanggulangan TBC menjadi Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TBC (Gerdunas-TBC).
13
Kuman ini berbentuk batang dan tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Penderita TBC yang dalam dahaknya ditemukan kuman TBC ini, dikatakan sebagai penderita TBC tipe menular.
penularan TBC melalui udara Sumber penular TBC adalah penderita TBC, terutama tipe menular,
Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara melalui percikan dahaknya. Bila percikan dahak tersebut terhirup oleh orang disekitarnya, maka orang tersebut akan tertular.
TBC tidak disebabkan karena guna-guna, kutukan maupun keturunan. Juga tidak ditularkan melalui makan-minum, gigitan serangga maupun transfusi darah. Seseorang dikatakan telah tertular TBC bila didalam tubuhnya ada kuman TBC. Keadaan yang memudahkan penularan TBC, anatara lain : tinggal bersama penderita TBC menular dalam waktu lama, seperti tinggal serumah (sekamar), di
15
penjara, rumah sakit, dan ditempat-tempat pengungsian berperilaku tidak sehat, seperti meludah disembarang tempat rumah dan lingkungan tidak sehat, seperti tidak ada ventilasi rumah.
Setelah kuman TBC masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman dapat menetap di paru dan berkembang biak. Tertular tidak berarti telah menderita TBC. Setelah beberapa lama (bisa bertahun-tahun) bila keadaan memungkinkan kuman akan berkembang biak dan bila tidak teratasi oleh daya tahan tubuhnya maka orang tersebut akan menjadi penderita TBC
Kuman TBC tersebut juga dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya. Keadaan yang memudahkan seseorang yang telah tertular TBC menjadi penderita TBC adalah kondisi dimana daya tahan tubuh yang bersangkutan menurun, antara lain : Orang tersebut juga tertular HIV atau ODHA (orang dengan HIV/AIDS), Kurang gizi (malnutrisi) Menderita penyakit lain, seperti kencing manis,
16
Penggunaan obat penekan daya tahan tubuh (immunosupresan) dalam jangka yang lama, seperti kortikosteroid, prednison, dll. Tidak menjaga kesehatannya, seperti peminum alkohol, perokok berat, dll.
kemungkinan menjadi TBC sekitar 10%, bila juga tertular HIV kemungkinannya menjadi 80%
KONTAK/ TERPAPAR
TERTULAR
PENDERITA
TB
TB
MATI