A. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: An. MJD
Jenis kelamin
: Laki-laki
Tgl lahir
Alamat
No CM
: C453866
Tanggal periksa
: 20 Agustus 2014
: Tn. DY
Umur ayah
: 26 tahun
Pendidikan ayah
: SMA
Pekerjaan ayah
: Karyawan swasta
Nama ibu
: Ny. UN
Umur ibu
: 27 tahun
Pendidikan ibu
: SMA
Pekerjaan ibu
B. ANAMNESIS
20 Agustus 2014 pk.11.00 WIB (dengan ibu penderita dan data dari catatan medik)
Anak ke
:1
:-
Keguguran
Ibu kawin ke
: satu
: tidak pernah
tidak konsentrasi, bila diberi tugas, anak bisa duduk mengerjakan, namun hanya tahan paling
lama 5 menit setelah itu anak pindah perhatian ke hal lain. Bila diajak bicara tidak ada
kontak mata. Anak bisa bicara kuranglebih 30 kata dan dapat dimengerti, namun kadang
suka membeo. Anak sudah mengerti nama-nama anggota tubuh, namun bila menyebut
warna masih sering tertukar. Bila dipanggil anak mau menoleh. Anak lebih suka bermain
sendiri. Tindakan yang berulang-ulang tanpa tujuan disangkal. Di rumah anak juga mudah
merasa bosan. Bila diberi mainan baru, anak akan memainkan sekali kemudian beralih ke
mainan lain.
Anak dapat berjalan, berlari dan melompat seperti teman-teman seusianya. Anak
sudah mulai dapat makan, memakai kaos dan celana sendiri.
III.
Polio I
: 0 bln
Hepatitis I
: 0 bln
DPT I
: 2 bln
Polio II : 2 bln
Hepatitis II : 1 bln
DPT II
: 4 bln
DPT III
: 6 bln
Polio IV : 6 bln
Campak
: 9 bln
: -0,52
HAZ
: -0,58
BMI-for-age : -0,24
Kesan: gizi baik, perawakan normal, mesosefal
Riwayat perkembangan
Perkembangan:
Motorik kasar:
Miring
Tengkurap
Duduk
Merangkak
Berdiri
Berjalan
Berdiri 1 kaki 2 detik
Berdiri 1 kaki 6 detik
5 bulan
7 bulan
12 bulan
15 bulan
16 bulan
24 bulan
3 tahun
4 tahun
Motorik halus:
Memegang benda
Meraih
Memegang dengan ibu jari dan jari
Mencoret-coret
Membentur 2 kubus
Membuat menara
Menggambar orang 3 bagian
4 bulan
5 bulan
10 bulan
15 bulan
18 bulan
18 bulan
4,5 tahun
Bahasa :
Mengoceh
18 bulan
2,5 tahun
3 tahun
4 tahun
4 tahun
4,5 tahun
4 bulan
6 bulan
Main bola
Menggunakan sendok garpu
Membuka baju
Mengambil makan
14 bulan
20 bulan
2,5 tahun
5 tahun
X. Riwayat KB
Riwayat KB: Suntik 3 bulan
XI .Catatan Penting Lain
Keadaan rumah:
Status
: rumah kontrakan
: 7x12 m2
Ukuran
Tingkat
: 1 lantai
Teras rumah
Dinding rumah
: permanen (tembok)
Lantai rumah
: keramik
Ruangan
: 6 ruang (1 ruang tamu, 2 kamar tidur, ruang makan, dapur dan 1 kamar
mandi)
Penghuni
Kebiasaan sehari-hari
Asuh: pasien diasuh oleh orang tuanya sejak kecil dan tinggal bersama orangtuanya.
Asih: kasih sayang diberikan oleh ke 2 orangtua dan paman
Asah: stimulasi fisik maupun mental didapatkan dari kedua orang tua dan paman os. Di
rumah os sering bermain sendiri dengan pengawasan dari ibu.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Diperiksa tanggal: 20-08-2014, jam: 11.00 WIB
Keadaan umum
Anak laki-laki, 5 tahun 1 bulan, BB:17,5 kg, PB: 107 cm, LK 50 cm, aktif
Kesadaran: kompos mentis
Tanda vital: HR : 112x/mnt, Nadi : isi tegangan cukup, RR 24x/mnt, Suhu 36,9 0C
Kepala
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Trunkus
: skoliosis (-)
Dada
Paru
Superior
+
Kesan 5
N
Eutrofi
+
-
+
Kesan 5
N
Eutrofi
+
-
Inferior
+
Kesan 5
N
Eutrofi
+
-
+
Kesan 5
N
Eutrofi
+
-
LGS pasif
Klonus
Full
Full
full
-
full
-
D. PEMERIKSAAN KHUSUS
Pemeriksaan status gizi:
DENVER II
-
: Skor 2
E. RINGKASAN
Anamnesis :
Keluhan utama : anak susah konsentrasi
Riwayat penyakit sekarang :
Saat ini anak berusia 5 tahun 1 bulan. Anak dibawa periksa karena dikeluhkan
guru di sekolah anak susah fokus, harus selalu didampingi, bila diajak bicara tidak ada
kontak mata. Bila didampingi, anak dapat mengerjakan tugas yang diberikan sampai selesai.
Anak bisa bicara kuranglebih 30 kata dan dapat dimengerti, namun kadang suka membeo.
Bila dipanggil anak mau menoleh. Anak lebih suka bermain sendiri. Tindakan yang
berulang-ulang tanpa tujuan disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat prenatal
Riwayat perinatal
Riwayat imunisasi
Riwayat pertumbuhan
Riwayat Perkembangan
: speech delayed
Keluarga Berencana
: suntik 3 bulan
Pemeriksaan Fisik :
Heart Rate
: 112 x/mnt
Nadi
Frekuensi nafas
: 24 x/menit
Suhu : 36.9C
Kesan umum
Kepala
: LK 50 cm (mesosefal)
Mata
: strabismus (-)
Mulut
: drooling (-)
Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas
: motorik dbn
Status gizi
Pemeriksaan Denver II :
keterlambatan pada sektor bahasa
Pemeriksaan Abbreviated Conners Rating Scale
Skor: 2 (belum memenuhi kriteria hiperaktif)
Kuesioner Deteksi Dini Masalah Mental Emosional
Kesan : tidak ada masalah mental emosional
F. DAFTAR MASALAH
Masalah Aktif
1.
2.
GPP
Speech Delayed
Tgl
N
o
Masalah Pasif
Tgl
20-8-2014
20-8-2014
G. DIAGNOSIS SEMENTARA
1. Diagnosa Utama
Gangguan
pemusatan
:-
3. Komplikasi
:-
4. Diagnosa pertumbuhan
: Developmental delayed
(sektor bahasa)
6. Diagnosis Gizi
normal
7. Diagnosis imunisasi
8. Diagnosis sosial ekonomi
: Imunisasi lengkap
: Cukup
H. INITIAL PLANS
1. Gangguan pemusatan perhatian hiperaktif predominan tipe inatensi
Dx
Tx
Mx
Ex
:
menjelaskan mengenai kondisi anak, dan pentingnya latihan secara teratur di
bagian rehabilitasi medik serta di rumah
melakukan aktifitas latihan yang dapat meningkatkan konsentrasi anak, misalnya
dengan bermain bola.
disarankan agar orang tua lebih sabar dalam mengasuh anak dengan kondisi
tersebut, membuat jadwal belajar secara teratur dengan waktu yang sama setiap
hari
: S : O : DDST II
Tx
Mx
Ex
2. Okupasi terapi :
Program
Memotivasi orang tua untuk selalu teratur membawa anaknya terapi di instalasi
Memotivasi orang tua untuk kontrol teratur di poli tumbuh kembang anak, dan
monitoring perkembangan anak
11
A. DEFINISI
Gangguan pemusatan perhatian merupakan salah satu subtipe dari gangguan pemusatan
perhatian/hiperaktivitas (GPPH) dimana penderitanya menunjukkan kesulitan memusatkan
perhatian dibandingkan dengan anak normal dengan umur dan jenis kelamin sama. Biasanya
guru dan orangtua sering menggambarkan anak dengan gangguan ini dengan istilah seperti
melamun, tidak dapat berkonsentrasi, kurang konsentrasi, sering kehilangan barang-barang,
perhatian mudah beralih, belum dapat menyelesaikan tugas sendiri, bila belajar harus selalu
12
ditunggu, sering bengong, mudah beralih dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain, ataupun
lambat dalam menyelesaikan tugas.1
B. EPIDEMIOLOGI
GPPH merupakan gangguan perilaku pada anak yang terbanyak, meliputi kira-kira 50%
yang dirujuk ke neurologis anak, neuropsikologis, behavioral pediatrician, dan psikiatri
anak.2 Berdasarkan penelitian Saputro dengan pedoman kriteria diagnostik dari Diagnostic
and Statistic Manual for Mental Disorder IV (DSM IV), prevalensi gangguan ini sebesar
2,2% untuk tipe hiperaktif-impulsif, 5,3% untuk tipe campuran hiperaktif-impulsif dan
inatensi, serta 15,3% untuk GPPH tipe inatensi.1 Di Amerika, GPPH terjadi pada 3-5%
populasi anak dan didiagnosa 4-12% dari anak usia sekolah.3 Penderita laki-laki
dibandingkan perempuan 3:1.4
C. ETIOLOGI
Penyebab dari GPP belum diketahui dengan jelas. Tidak ada faktor tunggal yang
mengatur munculnya GPPH.5 Sebagian besar anak dengan GPP tidak menunjukkan tandatanda cedera struktural pada sistem saraf pusat. Sebaliknya, sebagian besar anak dengan
gangguan neurologis yang diketahui disebabkan oleh cedera otak tidak menunjukkan defisit
atensi dan hiperaktivitas. Adapun faktor yang berperan penting pada GPP adalah :
Genetik2, 5
Saudara kandung dari penderita GPP memiliki risiko dua kali lebih besar
dibandingkan populasi umum. Pada GPPH terdapat 2 gen yang mungkin berperan,
yaitu gen transporter dopamin (dopamine transporter gene/DAT1) dan suatu bentuk
dari gen reseptor dopamin 4 (dopamine 4 receptor gene/DRD4). Gen lain yang
mungkin berperan adalah DOCK2 yang berkaitan dengan inversi persentrik 46N
inv(3)(p14:q21) yang terlibat dalam regulasi sitokin, gen pertukaran sodiumhidrogen, dan DRD5, SLC6A3, DBH, SNAP25, SLC6A4, dan HTR1B. Faktor
genetik ini sangat kuat pada riset kembar dimana riset dengan kembar identik dan
non identik menunjukkan faktor turunan 0,8.
Struktur otak5
Struktur otak yang abnormal berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya
GPPH. 20% anak dengan cedera kepala berat dilaporkan mempunyai gejala
13
impulsivitas dan inatensi. Abnormalitas struktur yang teridentifikasi pada anak GPPH
meliputi disregulasi dari sirkuit subkortikal frontal, volume kortikal yang kecil pada
D. SUBTIPE
GPPH mempunyai 3 subtipe :
Predominan hiperaktif-impulsif (GPPH/HI)
o Simptom terbanyak (enam atau lebih) adalah kategori hiperaktif-impulsif
o Kurang dari enam simptom dari inatensi, walaupun inatensi masih ada pada beberapa
derajat.
Predominan inatensi
o Simptom terbanyak (enam atau lebih) adalah kategori inatensi dan kurang dari enam
simptom dari hiperaktif-impulsif, walaupun hiperaktif-impulsif masih ada pada beberapa
derajat.
o Anak dengan subtipe ini kurang berperan atau mempunyai kesulitan bersama dengan
anak lain. Mereka duduk tenang, tetapi tidak memberikan perhatian kepada apa yang
mereka lakukan. Orang tua dan orang tua mungkin tidak memperhatikan simptom ADHD
Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatensi
o Enam atau lebih simptom inatensi dan enam atau lebih simptom hiperaktif-impulsif .
o Kebanyakan anak dengan GPPH mempunyai tipe kombinasi.
E. DIAGNOSIS
Menurut DSM-V, gejala harus ditemukan pada sekurangnya dua keadaan seperti di
sekolah dan di rumah untuk memenuhi kriteria diagnostik GPPH.
Ktiteria diagnostik GPPH berdasarkan DSM-V
A. Salah satu (1) atau (2)
(1) Inatensi : terdapat enam (atau lebih) gejala tidak mampu meusatkan perhatian
seperti di bawah ini yang telah menetap selama paling sedikit enam bulan pada
derajat maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan :
14
atau membaca)
Sering seperti tidak mendengarkan pada waktu diajak bicara langsung
(pikiran seperti berada pada tempat lain, walaupun tidak ada distraksi yang
tampak)
(d). Sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah
(e).
dan tugas (dapat memulai tugas namun cepat kehilangan fokus dan beralih)
Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan (kesulitan melakukan tugas
sekuensial, kesulitan menjaga barang dengan teratur, berantakan, pekerjaan
tidak terorganisasi, manajemen waktu yang buruk, gagal memenuhi
(f).
deadline)
Sering menghindar, enggan melibatkan diri dalam tugas yang membutuhkan
ketekunan yang berkesinambungan (pekerjaan rumah atau pekerjaan
sekolah; bagi remaja lebih tua dan dewasa menyiapkan laporan, melengkapi
Sering bermain dengan jari atau menepuk tangan atau kaki atau tidak bisa
duduk diam
15
(b). Sering meninggalkan tempat duduk pada situasi dimana diharapkan untuk
tetap diam (meninggalkan tempat duduk di kelas, di kantor, atau tempat
kerja lainnya)
(c).
Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak
sesuai dengan hal tersebut (pada remaja dan dewasa, mungkin tampak
sebagai feeling restless
(f).
Impulsivitas
(g). Sering menjawab tanpa pikir dahulu terhadap pertanyaan sebelum
pertanyaan selesai ditanyakan (menyelesaikan kalimat orang lain, tidak
dapat menanti giliran berbicara)
(h). Sering sulit menunggu giliran (saat menunggu antrean)
(i).
B. Gejala
hiperaktif-impulsif
atau
tidak
mampu
memusatkan
perhatian
yang
16
314.01 GPPH tipe kombinasi : jika kriteria A1 dan A2 ditemukan selama 6 bulan yang lalu
314.00 GPPH predominan tipe inatensi : jika kriteria A1 ditemukan tetapi kriteria A2 tidak
F. TATA KELOLA
Karena sepertiga anak dengan GPPH mempunyai 1 atau lebih masalah lain (seperti
gangguan belajar, gangguan tingkahlaku, gangguan mood, kecemasan, tics, gangguan tidur),
diagnosa dan penanganan secara menyeluruh sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi
gejala GPPH. Intervensi perilaku dan psikologis diperlukan untuk menangani keseluruhan
spektrum pada anak dengan GPPH dan kondisi penyertanya.6
Bagi anak usia prasekolah (4 sampai 5 tahun) yang memenuhi kriteria GPPH, terapi awal
yang dianjurkan adalah terapi perilaku daripada medikamentosa. 7 Terapi perilaku dapat
dilakukan oleh orangtua maupun guru. Medikamentosa dapat ditambahkan apabila perilaku tidak
membaik dan fungsional anak bertambah buruk. Beberapa kondisi yang memerlukan
medikamentosa adalah risiko melukai anak lain atau caregiver, riwayat keluarga dekat terkena
GPPH, kecurigaan adanya cedera saraf pusat (terpapar alkohol atau kokain saat prenatal).
Sebagian kecil anak yang didiagnosa dengan GPPH saat pra sekolah atau usia sekolah dini
tidak lagi memenuhi kriteria GPPH setelah sekolah.8
1. Terapi perilaku
- Meliputi modifikasi lingkungan fisik dan sosial yang ditujukan untuk merubah
-
diterima)
Dukungan bagi orang tua
17
2. Medikamentosa
Psikostimulan adalah golongan obat yang paling sering digunakan pada pasien
dengan GPPH. Meskipun obat ini disebut stimulan, namun pada dasarnya obat ini
memiliki efek yang menenangkan pada penderita GPPH.10
Yang termasuk stimulan antara lain:
Metifenidat (Ritalin, Concerta, Metadate, Daytrana) lebih dianjurkan
daripada golongan amfetamin7
Amfetamin-dekstroamfetamin (Adderall)
Deksmetilfenidat (Focalin)
Dekstroamfetamin (Dexedrine, Dextrostat)
Lisdeksamfetamin (Vyvanse)
Adapun beberapa obat GPPH memiliki efek samping yang berat (meskipun jarang)
yaitu kematian mendadak akibat penyakit jantung. Efek samping lainnya bersifat
ringan seperti insomnia, nafsu makan turun, sakit kepala, nyeri ulu hati, dan lainlain.
G. REHABILITASI MEDIK
Okupasi terapi
Terapis okupasional melakukan tes yang biasa digunakan untuk mengetahui
kemampuan kognitif pada anak yaitu Cognitive Abilities Screening Test (CAST) yang
meliputi tes :11
1. Atensi : meniru beberapa angka yang disebutkan
2. Daya ingat segera dan recall : daya ingat segera; menyebutkan apa saja yang masih
diingat dari cerita pendek yang baru dibacakan, daya ingat recall; menyebutkan apa saja
yang masih diingat dari cerita pendek yang sebelumnya dibacakan
3. Abstrak visual dan verbal : visual; menunjukkan gambar yang sama dan berbeda, verbal;
menyebutkan persamaan dalam hal tertentu dari beberapa kata yang disebutkan
4. Orientasi : menyebutkan tentang waktu, tempat, orang dan keadaan sekitar
5. Menyebutkan nama : dari gambar yang diberikan
6. Mengopi desain
7. Membuat kata
18
Terapi relaksasi
Terapi relaksasi merupakan terapi yang menggunakan kekuatan pikiran dan tubuh
untuk mencapai suatu perasaan relaks. Terapi relaksasi bertujuan untuk dapat mengontrol
ansietas, ketakutan dan ketegangan, memperbaiki konsentrasi, meningkatkan kontrol diri,
meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri, dan meningkatkan kreativitas.12
19
Psikologi
Meta-analisis menemukan bahwa modifikasi perilaku untuk GPPH sebagai terapi
mempunyai keefektifan tinggi.13 Psikoterapi termasuk dalam pelatihan kepada orang tua
untuk memperbaiki lingkungan di sekitar rumah dan sekolah.
-
Pendekatan psikoterapi
Ada berbagai pendekatan psikoterapi yang dapat dilakukan oleh psikolog dan
psikiatri, penggunaannya tergantung kepada pasien dan simptomnya. Meliputi support
groups, parent training, social skills training
20
berada
Upayakan anak selalu dalam keadaan sehat dengan nutrisi yang cukup
Upayakan anak mendapatkan istirahat/tidur yang cukup
Berikan pujian ataupun hadiah jika anak berperilaku baik
Terapkan peraturan yang jelas dan konsisten kepada anak
21
PEMBAHASAN
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun 1 bulan, dengan berat badan 17,5 kg, panjang
badan 107 cm dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktif predominan tipe inatensi.
Pasien merupakan anak yang diasuh sendiri oleh kedua orang tuanya. Dalam keluarga
pasien tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan tingkah laku. Status
sosial ekonomi orang tua pasien cukup.
Dari hasil pemeriksaan klinis, anak tampak sulit berkonsentrasi dan mudah teralihkan
perhatiannya, hasil pemeriksaan DDST II didapatkan keterlambatan pada sektor bahasa
(sesuai usia 4 tahun). Hasil pemeriksaan abbreviated conners rating scale 2 (belum
memenuhi kriteria hiperaktif). Pada pemeriksaan status gizi pasien didapatkan kesan gizi
baik dengan perawakan normal.
Pengelolaan pada pasien ini dilakukan secara komprehensif dan holistik serta
memerlukan kerjasama interdisipliner yaitu bagian Pediatri Sosial dan Rehabilitasi Medik,
sehingga diharapkan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Program Rehabilitasi Medik bertujuan untuk meningkatkan atensi dan konsentrasi dari
pasien serta meningkatkan kemandirian anak di rumah maupun di sekolah. Program
rehabilitasi medik terdiri dari program okupasi terapi, terapi wicara, sosial worker dan
psikologi.
Lingkungan mikromini-meso-makro
22
Prenatal:
Ibu 22 tahun,
G1P1A0, hamil 38
minggu
Natal:
Lahir spontan,
langsung menangis
Pasca natal:
Trauma, kejang,
biru, kuning
disangkal
Tumbuh
kembang
anak yang
optimal
23
WAZ
HAZ
BMI-for-age
24
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Akinbami LJ, Liu X, Pastor PN, Reuben CA. Attention deficit hyperactivity disorder
among children aged 517 years in the United States, 19982009. NCHS Data Brief.
2011;70:1-8.
4.
Bahtera T. Manajemen
6.
7.
8.
Law EC, Sideridis GD, Prock LA, Sheridan MA. Attention-deficit/hyperactivity disorder
in young children: predictors of diagnostic stability. Pediatrics. 2014;133(4).
9.
10.
National Collaborating Centre for Mental Health (UK). Attention Deficit Hyperactivity
Disorder Diagnosis and Management of ADHD in Children, Young People and Adults.
NICE
Clinical
Guidelines,
No.
72.
Challenor YB, Borkow RB. Central nervous system plasticity and cognitive remediation.
Boston: Butterworth Heinemann; 1996.
25
12.
13.
Wilkes MA, Cobb SM, Spratt EG. Pediatric Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
http://emedicine.medscape.com/article/912633-overview. Diperbaharui 29 Des 2014.
26