Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh
karena kasih karunianya
Teori perencanaan. Tujuan Penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Teori Perencanaan. Serta untuk memberikan panduan kepada pembaca agar
dapat mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perkembangan
teori perencanaan sebagai praksis, sejak abad ke-19 sampai bentuknya terkini.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Joko, yang telah membimbing
Penulis
ucapkan terima kasih pula kepada teman-teman dan pihak lain, yang telah
membantu Penulis untuk menyelesaikan tugas ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan maka dari itu,
di mohon kritik dan saran yang membangun. Dengan ini diharapkan hasil karya ini
dapat berguna bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat dan dapat diterapkan atau
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
.
Jayapura, 1 Desember 2014
Ronni M. Suabey
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Tujuan
1.3.
Sistematika Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
10
11
12
14
18
20
2.2.
Teori Perencanaan
21
2.3.
Teori,Perencanaan,Dan Pembangunan
26
26
27
29
31
2.4.
32
2.5.
43
vii
43
45
82
91
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
99
DAFTAR PUSTAKA
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada hakikatnya, ilmu teori perencanaan berkaitan erat dengan perencanan
kota.
Namun
dalam
perkembangannya
perencanaan
tidak
dikembangkan
Pengetahuan
dasar
itu
dapat
kita
peroleh
dengan
mengetahui
sejarah
perkembangan teori perencanaan mulai pra revolusi industri sampai dengan masa
Corbusier yang memunculkan banyak aliran.
Teori perencanaan mulai berkembang pesat setelah terjadinya revolusi industri
yang mengakibatkan adanya kemunduran kota. Hal ini merupakan sebuah
perubahan yang sangat besar dalam kehidupan kota. Revolusi industri sendiri telah
menciptakan kota-kota industri dimana kota tersebut kepentingan buruh sangat
besar. Setelah itu, mulai muncul sebuah gagasan dari Patrick Geddes tentang
analisa terperinci dari pola pemukiman dan lingkungan ekonomi lokal yang
merupakan
awal
dari
lebih
berkembangnya
sebuah
teori
perencanaan.
1.2.
Tujuan
dalam
tentang
teori
perencanaan
dengan
melihat
sejarah
1.3.
Sistematika Penulisan.
Pada makalah ini terdapat tiga bab yang berguna untuk mempermudah pembaca
dalam memahami isi dari makalah ini secara keseluruhan tentang perkembangan
aliran perencanaan.
BAB I merupakan bab pendahuluan dan awal dari makalah ini. Bab ini berisikan
latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika
BAB II merupakan inti pembahasan dari makalah ini dan berisi pemaparan dari
sejarah pekembangan teori perencanaan. Semua pembahasan dan review dari
perkembangan aliran perencanaan dapat dipelajari dalam bab ini.
BAB III merupakan bab akhir dari makalah ini dan berisi tentang simpulan dari
seluruh pembahasan .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
dipergunakan sehingga dapat membentuk suatu struktur yang baik. Apabila kita
memiliki suatu teori yang benar namun kita hanya menyimpannya saja dan tidak
mempraktekkannya, maka sebaik apapun teori tersebut tidak akan ada manfaatnya,
begitu pula sebaliknya sebuah praktek harus diterangkan dengan teori.
Bagi seorang planner, hubungan antara teori dan praktek adalah sangat penting,
sebab perencanaan tidak seperti ilmu murni pada dasarnya perencanaan adalah
kegiatan preskripif, bukan deskriptif. Tujuan seorang planner bukanlah untuk
menguraikan apa yang ada di dunia ini tetap untuk mengusulkan cara-cara bagaimana
keadaan tersebut bisa diubah.
Perencanaan itu sendiri memerlukan suatu pengakuan rasional dan sosial: ia
harus dibenarkan sebagai suatu penerapan cara pengambilan keputusan yang rasional
pada masalah-masalah sosial. Karena perencanaan adalah suatu aktivitas yang
mempengarui masyarakat dan menyangkut nilai-nilai manusia, maka teori perencanaan
tidak dapat mengabaikan ideologi. Dalam kata-kata John Dyckman, teori perencanaan
haruslah mencakup beberapa teori tentang masyarakat di mana perencanaan itu
dilembagakan.
Ir.
Mulyono
Sadyohutomo,
Perencanaan
merupakan
fungsi
manajemen pertama yang harus dilakukan oleh setiap manajer dan staf.
Dari ketiga pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai
tahapan skematik dan berurutan dengan mempertimbangkan berbagai batasan-batasan
sehingga dapat menghasilkan keputusan yang rasional.
Selain itu perencanaan memiliki empat tingkatan definisi yaitu :
1. Tingkatan pertama (tidak ada faktor pembatas), di mana suatu
perencanaan menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Tingkatan kedua (ada faktor pembatas internal), di mana suatu
perencanaan menetapkan suatu tujuan yang dapat dicapai setelah
5
memperhatikan
faktor-faktor
pembatas
dalam
mencapai
tujuan
jelas
akan
mempermudah
perencana
dalam
penyusunan
perencanaan.
3. Arah
Arah rencana merupakan pedoman untuk mencapai rencana dengan
cara yang legal, efisien, dan terjangkau oleh pelaksana. Apabila suatu
rencana tidak dilengkapi pedoman yang jelas maka pencapaian tujuan
tidak efektif dan terjadi pemborosan pemakaian sumber daya dan waktu.
and
Perencanaan
Efficient
membutuhkan
(hasil
guna
ketepatan
dan
dalam
daya
guna)
pengambilan
Untuk menuju kondisi yang akan datang yang lebih baik hanya dapat dicapai
melalui perencanaan, hal tersebut disebabkan oleh:
gampang dari
10
Perencanaan
ekonomi
terfokus
pada
segi
dana
untuk
pembangunan.
3. Perencanaan alokatif Vs perencanaan inovatif
Top
down
adalah
perencanaan
yang
langsung
dari
dan/atau
mengembangkan
metode-metode
baru
untuk
Pengaruh
Pemikiran
Filsafat
Dunia
terhadap
Teori
Perencanaan
Pemiikiran filsafat dunia adalah pemikiran untuk mencari kebenaran menurut akal
manusia,
di
mana
pemikiran
tersebut
selalu
berkembang
sejalan
dengan
b. Utopianisme
c. Positivisme
d. Rasionalisme
e. Fragmatisme
f. Fenomenologi
14
politik
yang
otokratis,
sentralistis,
atau
fanatisme
akan
sumber
daya
dan
tidak
terjadinya
kesinambungan
pembangunan.
c. Dominasi sistem politik
Sistem politik yang terlalu mendominasi perencanaan akan mengalahkan
pertimbangan teknis, ekonomis, maupun legalitas. Hasil keputusan
menjadi kurang objektif, hanya menguntungkan kelompok tertentu dan
kurang berkeadilan.
d. Kesadaran berpolitik masyarakat yang rendah, antara lain:
Emosional
Tidak rasional
Fanatik
15
16
pemahaman
masyarakat
dan
counter-opinion
terhadap
17
kota
di
Indonesia
bukan
disebabkan
adanya
19
lebih merupakan bagian dari suatu system yang menyeluruh, yang hal ini akan
dilihat pada perjalanan pembangunan kota di Indonesia.
merupakan
proses
yang
berisi
kegiatan-kegiatan
berupa
pemikiran, perhitungan, pemilihan, penentuan dsb. Yang semuanya itu dilakukan dalam
rangka tercapainya tujuan tertentu. Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses
pengambilan keputusan atas sejumlah alternative (pilihan) mengenai sasaran dan caracara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang
dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang
dilakukan secara sistematis dan dan berkesinambungan.
Dalam hal perencanaan wilayah, pentingnya perencanaan dikuatkan oleh
berbagai factor, antara lain:
1. Banyak di antara potensi wilayah selain terbatas juga tidak mungkin lagi
diperbanyak atau diperbaharui.
2. Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan manusia.
20
2.2.
Teori Perencanaan
Menurut Hudson dalam Tanner (1981) teori perencanaan meliputi, antara lain;
a. Teori Sinoptik
Disebut juga system planning, rational system approach, rasional
comprehensive planning. Menggunakan model berfikir system dalam
perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu
kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disbebut visi. Langkahlangkah
dalam
perencanaan
ini
meliputi:
pengenalan
masalah,
menginvestigasi
problem,
memprediksi
alternative,
juga
menekankan
pengembangan
individu
dalam
22
d. Teori advocacy
Menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan daerah
diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari pengamatan secara
empiris, tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai
(advocacy= mempertahankan dengan argumentasi).
Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara nasional.
Karena
ia
meningkatkan
kerja
sama
secara
nasional,
toleransi,
23
f. Teori SITAR
Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga
complementary planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan
dari teori diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan
situasi dan kondisi masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu
akan diaplikasikan, maka teori ini menjadi SITARS yaitu S terakhir adalah
menunjuk huruf awal dari teori situational. Berarti teori baru ini di samping
mengombinasikan teori-teori yang sudah ada penggabungan itu sendiri
ada dasarnya ialah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lembaga
pendidikan dan masyarakat. Jadi dapat kita simpulkan bahwa teori-teori
diatas mempunyai persamaan dan pebedaannya.
Persamaannya:
1) Mempunyai tujuan yang sama yaitu pemecahan masalah
2) Mempunyai obyek perencanaan yang sama yaitu manusia dan
lingkungan sekitarnya.
3) Mempunyai beberapa persyaratan data, keahlian, metode, dan
mempunyai konsistensi internal walaupun dalam penggunaannya
terdapat perbedaan penitikberatan.
4) Mempertimbangkan dan menggunakan sumberdaya yang ada
dalam pencapaian tujuan
Sedangkan Perbedaannya adalah :
1) Perencanaan sinoptik lebih mempunyai pendekatan komprehensif
dalam pemecahan masalah dibandingkan perencanaan yang lain,
24
incremental
pemerintah
dan
lebih
mempertimbangkan
sangat
bertentangan
peran
dengan
transactive
mengedepankan
faktor
faktor
metode
yang
digunakan,
perencanaan
ini
kurang
Radikal
seakan-akan
tanpa
metode
dalam
25
2.3.
dengan
pengertian-pengertian
dan
konsep-konsep
penelitian
secara
keseluruhan. Seperti yang disampaikan oleh Kerlinger (1973) teori dinyatakan sebagai
sebuah set dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari
fenomena. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa Teori adalah sebuah set proposisi yang
terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara luas dan dengan hubungan unsurunsur dalam set tersebut secara jelas Teori menjelaskan hubungan antar variable atau
antar konstrak sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena fenomena yang
26
diterangkan oleh variable dengan jelas kelihatan Teori juga menerangkan fenomena
dengan cara menspesifikasi variable satu berhubungan dengan variable yang lain.
Dengan demikian pandangan Kerlinger tentang teori lebih bersifat praktis dan
operasional. Karena sifatnya yang praksis dan operational ini, tidak jarang teori
kemudian mengalami degradasi pegertian yakni semata-mata hanya sebagai alat untuk
menjustifikasi suatu tindakan, tanpa usaha untuk memahami kontekstualisasi sebuah
teori maka teori justru menyebabkan keangkuhan ilmu pengetahuan, ia kemudian,
terjebak dalam positivisme ilmu pengetahun dan menjadi sebuah pengertian yang
kering dan kaku. Pandangan tentang teori ini pada akhirnya melahirkan satu persoalan
yakni bagaimana membumikan sebuah teori kedalam sebuah realitas yang kontekstual.
Dunia yang kita hadapi saat ini adalah dunia yang absurd, terdapat banyak sekali
hal-hal yang tidak jelas. Fenomena kemiskinan misalnya, bisa dilihat dari berbagai
sudut pandang yang berbeda yang tidak jarang masing-masing sudut pandang tersebut
justru saling bertentangan. Perbedaan sudut pandang dalam melihat persoalan
kemiskinan tersebut pada akhirnya juga berakibat pada perbedaan dalam merumuskan
persoalan, ukuran, maupun strategi atau model pembangunan.
sistem
mendefinisikan
sosial.
Pengertian
Pembangunan
adalah
lain
dalam
upaya
Tjokroamijoyo,
suatu
masyarakat
Bintoro
1988
bangsa
yang
27
merupakan suatu perubahan sosial yang besar dalam berbagai bidang kehidupan ke
arah masyarakat yang lebih maju dan baik, sesuai dengan pandangan masyarakat
bangsa itu. Definisi lain menyebutkan bahwa pembangunan adalah transformasi social
dari masyarakat tradisional agraris menuju ke masyarakat industrial modern (Fakih,
2000 ). Meski terdapat perbedaan dalam mendefinisikan pembangunan namun secara
umum pembangunan dapat didefinisikan sebagai perubahan (change).
Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya
pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan
dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi.
Seluruh
pemikiran
tersebut
didasarkan
pada
aspek
perubahan,
di
mana
pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut
mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing-masing mempunyai latar
belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda
pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan.
Teori pembangunan mengerucut pada dua buah teori besar, yaitu teori
modernisasi dan teori dependensi. Teori Modernisasi berasal dari dua teori dasar yaitu
teori pendekatan psikologis dan teori pendekatan budaya. Teori pendekatan psikologis
menekankan bahwa pembangunan ekonomi yang gagal pada negara berkembang
disebabkan
oleh
mentalitas
masyarakatnya.
Menurut
teori
ini,
keberhasilan
nilai yang ada dalam masyarakatnya. Secara garis besar teori modernisasi merupakan
perpaduan antara sosiologi, psikologi dan ekonomi. Teori dasar yang menjadi landasan
teori modernisasi adalah ide Durkheim dan Weber.
Teori dependensi bertitik tolak dari pemikiran Marx tentang kapitalisme dan
konflik kelas.
Marx mengungkapkan
kegagalan
civil
engineering, arsitektur dan lain-lain. Penyerapan substansi metode dari disiplin ilmu lain
sering disebut sebagai substantive theory atau dalam teori perencanaan dikenal
dengan theory in planning. Sementara teori perencanaan disebut sebagai teori
prosedural atau theory of planning.
29
30
Perencanaan
Pembangunan
Merupakan
perencanaan
action
dari
memanfaatkan sumberdaya
Dasar tujuan
Didasari
tujuan
dan
sasaran
Didasari
suatu
tertentu
perencanaan
Sifat
Rangkaian
kegiatan
dan
2.4.
dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi.Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut
alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih
cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan
perekonomian akan mengalami kemacetan.
Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong
perkembangan investasi dan investasi (pembentukan capital ) akan menambah volume
persediaan capital
memperbesar jumlah barang yang beredar sehingga tingkat upah naik, yang berarti
meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran akan mendorong
bertambahnya
jumlah
penduduk
sehingga
mengakibatkan
berlakunya
hukum
32
Menurut Smith, sumberdaya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling
mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya alam yang
tersedia
merupakan
batas
maksimum
bagi
pertumbuhan
suatu
33
alam
tersebut
telah
digunakan
secara
penuh.
Sumberdaya insani jumlah penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses
pertumbuhan output. Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan
kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.
Stok modal, menurut Smith, merupakan unsur produksi yang secara aktif
menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan
output. Jumlah dan fingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok
modal (sampai batas maksimum dari sumber alam).
Pengaruh stok modal terhadap tingkat output total bisa secara langsung dan tak
langsung. Pengaruh langsung ini maksudnya adalah karena pertambahan modal
(sebagai input) akan langsung meningkatkan output. Sedangkan pengaruh talk
langsung maksudnya adalah peningkatan produktivitas per kapita yang dimungkinkan
oleh karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang lebih tinggi. Semakin besar
stok modal, menurut Smith, semakin besar kemungkinan dilakukannya spesialisasi dan
pembagian kerja yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas per kapita.
Spesialisasi dan pembagian kerja ini bisa menghasilkan pertumbuhan output,
menurut Smith, karena spesialisasi tersebut bisa meningkatkan ketrampilan setiap
pekerja dalam bidangnya dan pembagian kerja bisa mengurangi waktu yang hilang
pada saat peralihan macam pekerjaan. Namun demikian, sebenarnya ada 2 faktor
34
penunjang penting dibalik proses akumulasi modal bagi terciptanya pertumbuhan output
yaitu:
Menurut Smith, potensi pasar akan bisa dicapai secara maksimal jika, dan hanya
jika, setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan
pertukaran dan melakukan kegiatan ekonominya. Untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi perlu dilakukan pembenahan dan penghilangan peraturan-peraturan, undangundang yang menjadi penghambat kebebasan berusaha dan kegiatan ekonomi, baik
antara warga masyarakat di suatu negara maupun antara warga masyarakat
antarnegara.Hal ini menunjukkan bahwa Adam Smith merupakan penganjur laissezfaire dan free trade.
Faktor penunjang yang kedua yaitu tingkat keuntungan yang memadai.Tingkat
keuntungan ini erat hubungannya dengan luas pasar. Jika pasar tidak tumbuh secepat
pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot, dan akhirnya
akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal.
Menurut Adam Smith, dalam jangka panjang tingkat keuntungan tersebut akan
menurunkan dan pada akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal pada posisi
stasioner perekonomian tersebut.
Pertumbuhan Penduduk
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkatjika tingkat upah yang
berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk
hidup. Jika tingkat upah di atas tingkat subsisten, maka orang-orang akan kawin pada
35
umur muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah kelahiran meningkat. Sebaliknya
jika tingkat upah yang berlaku lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah
penduduk akan menurun.
Tingkat upah yang berlaku, menurut Adam Smith, ditentukan oleh tarik-menarik
antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tingkat upah yang tinggi dan
meningkat jika permintaan akan tenaga kerja (D) tumbuh lebih cepat daripada
penawaran tenaga kerja (S).
Sementara itu permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan
tingkat output masyarakat. Oleh karena itu, laju pertumbuhan permintaan akan tenaga
kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan stok modal (akumulasi modal) dan laju
pertumbuhan output.
Alasan Menabung
Menurut Smith orang yang dapat menabung adalah para kapitalis, tuan
tanah, dan lintah darat. Namun ini adalah alasan yang tidak adil, sebab tidak
terpikir olehnya bahwa sumber utama tabungan di dalam masyarakat yang
maju adalah para penerima pendapatan, dan bukan kapitalis serta tuan
tanah.
perorangan
(misalnya
larangan
monopoli)
dan
perdagangan
agak
mengambaikan
peranan
entrepreneur
dalam
Asumsi Stasioner
Menurut Smith, hasil akhir suatu perekonomian kapitalis adalah kead aan
stasioner. Ini berarti bahwa perubahan hanya terjadi di sekitar titik
37
2. DAVID RICARDO
Teori Ricardian, David Ricardo, Garis besar proses pertumbuhan dan
kesimpulan-kesimpulan dari Ricardo tidak jauh berbeda dengan teori Adam Smith.
Tema dari proses pertumbuhan ekonomi masih pada perpacuan antara laju
pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga
menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah (sumberdaya alam) tidak bisa
bertambah, sehingga akhirnya menjadi faktor pembatas dalam proses pertumbuhan
suatu masyarakat.Teori Ricardo ini diungkapkan pertama kali dalam bukunya yang
berjudul The Principles of Political Economy and Taxation yang diterbitkan pada tahun
1917.Proses Pertumbuhan Sebelum membicarakan aspek-aspek pertumbuhan dari
Ricardo, terlebih dulu kita coba untuk mengenai ciri-ciri perekonomian Ricardo sebagai
berikut:
Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal
berada di atas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik
mereka melakukan investasi.
38
kemajuan teknologi
39
returns,
demikian
Ricardo.
Keterbatasan
faktor
produksi
tanah
40
dalam menahan laju berlakunya the law of diminishing returns dari faktor produksi
tanah.
Pengertian yang Salah tentang Keadaan Stasioner
Pandangan Ricardo bahwa negara akan mencapai keadaan stasioner secara otomatis
adalah tidak beralasan, karena tidak ada perekonomian yang mencapai keadaan
stasioner dengan laba yang meningkat, produksi yang meningkat, dan akumulasi modal
terjadi.
Pengabaian Faktor-faktor Kelembagaan
Salah satu kelemahan pokok dari teori Ricardo ini adalah pengabaian peranan faktorfaktor kelembagaan.Faktor-faktor ini diasumsikan secara tertentu.Meskipun demikian,
faktor tersebut penting sekali dalam pembangunan ekonomi dan tidak dapat diabaikan.
Teori Ricardo bukan Teori Pertumbuhan
Menurut Schumpeter, teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan ekonomi tetapi teori
distribusi yang menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan tanah, dan pemilik
modal. Bahkan dia menganggap bahwa pangsa untuk tanah adalah sangat utama, dan
sisanya sebagai pangsa tenaga kerja dan modal. Ricardo gagal menunjukkan teori
distribusi fungsional karena ia tidak menentukan pangsa dari masing-masing faktor
produksi secara terpisah
.Pengabaian Suku Bunga
Kelemahan lain dari teori Ricardo ini adalah pengabaian suku bunga dalam
pertumbuhan ekonomi. la tidak menganggap suku bunga sebagai imbalan jasa yang
terpisah dari modal tetapi termasuk dalam laba. Pendapat yang salah ini berasal dari
41
42
2.5.
menjadi kepentingan yang sangat besar bagi buruh, karena penduduk yang pindah dari
desa ke kota tidak memiliki pengetahuan tentang industri baru atau kebutuhan sosial
dan teknis untuk hidup di kota. Setelah itu, mulai muncul sebuah gagasan dari Patrick
Geddes tentang analisa terperinci dari pola pemukiman dan lingkungan ekonomi lokal
yang merupakan awal dari lebih berkembangnya sebuah teori perencanaan.
INDUSTRI
REVOLUSI INDUSTRI
REFORMASI POLITIK
REVORMASI SOSIAL
REVORMASI
LINGKUNGAN
Teori Pengambilan
Keputusan
Teori Komunikasi
New Urbanism
Teori Pembagian
Kekuasaan
Regionalism
Political Economy
Advokasi
Sosialime
Ekstreem
Comunicative
Model
Teori lokasi
Development
Machine
Teori Ksepakatan
Perkembangan
Pusat Kota
Sosialisme
Historialisme
Teori
Pertumbuhan
Pusat Kota
Neightboarhood
Unit
Liberialisme
Historialisme
Partisipasi
Modernism
44
Dalam arti yang hakiki, kota baru dikenal sejak masa Mesir, Yunani dan Romawi
kuno dan kemudian pada masa abad pertengahan dan masa peralihan (Renaissance)
di Eropa. Beberapa pemukiman lama yang dapat dicontohkan sebagai kota baru pada
masa Yunani, seperti kota-kota yang terdapat di sepanjang mediterania sampai ke kotakota yang didirikan bangsa Romawi di Mesopotamia dan Afrika Utara. Pada abad
pertengahan,misalnya kota-kota wilayah Andalusia (Spanyol) seperti di Granada,
Sevilla, dan wilayah Baghdad. Pada abad peralihan, misalnya kota-kota di sepanjang
Lembah Garonne di Perancis. Masa menjelang revolusi industri di Eropa Barat, seperti :
pembangunan kota baru di wilayah frontier Amerika, seperti Savannah, Georgia,
Washington DC, Pullman, Illinois dan Philadelphia.
Peradaban Mesopotamia, Harappa, dan Mesir kuno merancang kota-kotanya
dengan sangat cermat. Sisa-sisa peninggalan kota kuno dari 3000 tahun sebelum
masehi tersebut telah dipelajari oleh para ilmuwan. Penemuan menunjukkan bahwa
kota-kota tersebut telah direncanakan dengan sangat baik oleh penduduknya. Tata
guna lahan diperhatikan dengan melakukan pembagian-pembagian sesuai zona dan
strata sosial di masyarakat. Jalur-jalur penghubung antar lokasi dibuat dengan pola
terkotak-kotak (grid). Kota-kota tersebut bahkan sudah mengembangkan sistem awal
sanitasi
berupa
selokan-selokan
terstruktur
sebagai
drainase
kota.
Kemudian bangsa Yunani dan Romawi kuno juga menerapkan rancangan kota yang
serupa. Sepetak wilayah dibagi-bagi menjadi blok-blok terukur dengan pembagian
fungsi yang berbeda. Kota-kota tersebut pada umumnya berbentuk persegi dengan
pembagian grid persegi juga. Dibuat pula jalur-jalur diagonal dari keempat sisi kota agar
mempersingkat waktu tempuh dari satu sisi kota ke sisi yang lain. Sistem transportasi
46
seperti ini sengaja dikembangkan untuk kenyamanan publik dan kepentingan militer.
Skema tersebut masih dapat disaksikan di kota Turin dan banyak kota-kota kuno di
eropa lainnya.
Karakteristik kota yang dibangun sejak masa Romawi kuno hingga akhir
Renaisanse adalah digunakannya benteng sebagai alat pertahanan kota. Secara
otomatis, perkembangan kota mengikuti bentuk benteng tersebut. Pusat kota biasanya
berupa pusat pemerintahan, militer, atau sosial yang di kelilingi oleh pemukiman
penduduk yang berada dalam benteng utama. Pemukiman ini biasanya didiami oleh
anggota keluarga para bangsawan ataupun penguasa kala itu yang sangat dijaga
keamanannya. Area di luar benteng utama biasanya digunakan untuk pemukiman
penduduk biasa, area perdagangan, dan lahan persawahan. Skema seperti ini banyak
ditemui di kota-kota lama di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia.
2) Revolusi Industri
Pada abad 18 terjadi industrialisasi di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Dampak
buruk industrialisasi telah mengakibatkan warga Eropa Barat dan Amerika Serikat untuk
peduli dengan lingkungan binaan. Revolusi industri selain menghasilkan penemuan
teknologi baru juga memunculkan fenomena baru yaitu kota industri baru yang
sebelumnya tidak ada. Akibatnya terjadi perpindahan penduduk dari daerah pertanian
ke daerah industri. Penduduk yang pindah tersebut tidak memiliki pengetahuan tentang
industri baru atau kebutuhan sosial dan teknis untuk hidup di kota. Meski industri di
kota-kota tersebut memberikan banyak kesempatan ekonomi bagi angkatan kerja yang
tidak terampil, namun pengaturan sosial di kota tidak mampu memenuhi kebutuhan
47
mereka akan tempat tinggal, pelayanan publik mendasar seperti air dan pembuangan
limbah, atau pelayanan kesehatan. Situasi ini tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Namun upaya reformasi sangat sulit karena tiga hal. Pertama, keinginan untuk
bertindak. Kedua, pengetahuan untuk bertindak. Ketiga, kebutuhan akan perlengkapan
administrasi yang efektif, termasuk keuangan, untuk melembagakan kontrol yang
diperlukan dan menyediakan layanan publik; dan mereformasi pemerintah lokal yang
tidak efektif.
Revolusi Industri telah mengubah paradigma dalam perencanaan kota.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam terutama di kota-kota industri di dunia
secara langsung telah mengubah bentuk ruang kota, tidak hanya lebih meluas tetapi
juga mengalami degradasi lingkungan. Timbulnya kesemrawutan dalam perkembangan
ruang yang terjadi merupakan implikasi besar dari pertumbuhan dan perkembangan
kegiatan ekonomi dunia. Ekonomi tidak lagi digerakkan pada kegiatan pertanian dan
juga industri manual yang hanya memiliki ruang lingkup kecil. Tetapi ekonomi telah
digerakkan oleh kegiatan industri massal skala besar yang kemudian menjadikan kota
sebagai pusatnya. Ketika orientasi ekonomi dunia mengarah pada industri-industri
besar yang ada di kota maka kegiatan pertanian yang selama ini masih masih menjadi
mayoritas komoditas ekonomi kemudian beralih. Pekerja industri menjadi sebuah mata
pencaharian baru. Migrasi ke kota atau yang kemudian disebut sebagai urbanisasi
adalah sebuah fenomena besar yang pada akhirnya, sampai saat ini, menjadi sangat
umum terjadi dalam merespon sebuah peluang ekonomi baru yang dirasa banyak
terdapat di kota. Hal tersebut turut pula didukung oleh perkembangan pemikiranpemikiran baru baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. Ketika kapitalisme sangat
48
banyak
mengakomodir
dan
bermunculan
konsep-konsep
mengantisipasi
kemajuan
perencanaan
peradaban
yang
mencoba
manusia
tersebut.
3) Kemunduran Kota
Kemunduran kota ditandai dengan semakin meluasnya persebaran kota tanpa
dsitunjang perkembangan infrastruktur yang memadai. Penyebaran kota dipengaruhi
oleh perkembangan ekonomi, sosial dan teknologi terutama teknologi transportasi.
Depresi ekonomi menyebabkan upah buruh murah. Perubahan sosial yang dipicu oleh
perkembangan ekonomi menambah jumlah kalangan menengah yang dapat membeli
rumah. Sedangkan perkembangan teknologi transportasi meningkatkan jangkauan
perpindahan yang efektif, yang menyebabkan kota melebar lebih luas dibanding
sebelumnya.
Reaksi terhadap penyebaran/perluasan kota
49
menjadi pusat perhatian kita. Sebab, apa yang kita temukan dalam realita sebetulnya
bergantung pada apa yang kita cari, dan dalam hubungan ini konsep-konsep dan teoriteori kebijaksanaan yang ada dapat memberikan arah pada penelitian yang sedang kita
lakukan.
Pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan
tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan
suatu masalah. Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan
yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan
cara mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa pilihan alternatif yang tersedia.
Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam mengambil kebijakan
yaitu:
1. Teori Rasional Komprehensif
Barangkali toari pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan
diterima oleh banyak kalangan aadalah teori rasional komprehensif yang
mempunyai beberapa unsure
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang
dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai
sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain
(dapat diurutkan menurut prioritas masalah)
51
sangat
jelas
dan
dapat
diurutkan
prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti
secara saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan
prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai
tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan.
Ada beberapa ahli antara lain Charles Lindblom , 1965 (Ahli Ekonomi
dan Matematika) yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan itu
sebenarnya tidak berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit
akan tetapi mereka seringkali mengambil keputusan yang kurang tepat
terhadap akar permasalahan.
Teori rasional komprehensif ini menuntut hal-hal yang tidak rasional dalam
diri
pengambil
keputusan.
Asumsinya
adalah
seorang
pengambil
banyak
masalah
yang
saling
berkaitan
nilai sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat. Karena teori
ini mengasumsikan bahwa fakta-2 dan nilai-nilai yang ada dapat
dibedakan dengan mudah, akan tetapi kenyataannya sulit membedakan
antara fakta dilapangan dengan nilai-nilai yang ada.
Ada beberapa masalah diberbagai negara berkembang seperti Indonesia
untuk menerapkan teori rasional komprehensif ini karena beberapa alasan
yaitu:
o Informasi dan data statistik yang ada tidak lengkap sehingga tidak
bisa
dipakai
untuk
dasar
pengambilan
keputusan.
Kalau
2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang seri
ng ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail
keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
53
teratur
mempertimbangkan
dan
dan
memberikan
menyesuaikan
kemungkinan
tujuan
dan
untuk
sarana
lain
yang
dipakai
untuk
analsis
secara
komprehensif.
tidak
tepat
karena
negara
berkembang
lebih
mengambil
keputusan
baik
yang
bersifat
fundamental
maupun
yang
menggabungkan
pemanfaatan
model
rasional
Kemiskinan : sanitasi buruk, kesehatan dan umur rata2 ato harapan hidup
buruk, kecukupan makanan dan gizi, Implikasi politik : miskin ekonomi tak
punyakekuatan politik.
56
berbeda.
Tidak
bisa
kita
mengingkari
perbedaan
itu.
2.5.2.2.
Politikal ekonomi
Sosialisme
Sosialisme adalah pandangan hidup dan ajaran kamasyarakatan tertentu , yang
berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi
secara merata . Sosialisme sebagai ideology politik adalah suatu keyakinan dan
kepercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik
yang mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui
jalan evolusi, persuasi , konstitusional parlementer , dan tanpa kekerasan.
Sosialisme sebagai ideology politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang
sosial, ekonomi dan politik akibat revousi industri . Adanya kemiskinan , kemelaratan
,kebodohan kaum buruh , maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan
secara merata.
Dalam perkembangan sosialisme terdiri dari pelbagai macam bentuk seperti
sosialisme utopia , sosialisme ilmiah yang kemudian akan melahirkan pelbagai aliran
57
berlandaskan
hukum
dan
komitmen
pada
perencanaan.
kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusionalparlementer dan tanpa kekerasan. Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari
keadaan yang kritis di bidang sosial, ekonomi dan politik akibat revousi industri .
Adanya kemiskinan , kemelaratan ,kebodohan kaum buruh , maka sosialisme berjuang
untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata.
Dalam perkembangan sosialisme terdiri dari pelbagai macam bentuk seperti
sosialisme utopia, sosialisme ilmiah yang kemudian akan melahirkan pelbagai aliran
sesuai dengan nama pendirinya atau kelompok masyarakat pengikutnya seperti
Marxisme-Leninisme, Febianisme , dan Sosial Demokratis. Sosialisme dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik pada masyarakat bangsa yang memiliki tradisi
demokrasi yang kuat.
perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak
bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad
Pertengahan.
Aristotles juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat
memberi peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan
cinta sesama yang merupakan bagian dari jalan emas dan kehidupan yang baik ala
Aristotles.
Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan
sebagai IndianMachiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University
dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang
dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra
(Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's
The Prince. Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai
sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan
solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu
kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang
dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
Liberalisme
Liberalisme menjadi teori yang paling dominan dalam hubungan internasional
semenjak berakhirnya perang dingin pada 1991. Kekalahan komunisme seakan
menjadi justifikasi kemenangan paham liberal yang sarat dengan kebebasan individu.
Secara singkat Tim Dunne (2001) mendefiniskan liberalisme sebagai suatu ideologi
60
yang perhatiannya terpusat pada kebebsan individual. Image paling kuat melekat dalam
liberalisme adalah kedudukan negara adalah sebagai suatu manifestasi kebutuhan
untuk melindungi kebebasan tersebut. Negara menjadi pelayan dari keinginan kolektif
sekelompok orang yang menyerahkan kekuasaannya pada otoritas tertentu di luar
mereka.
Fokus pemikiran liberal memberikan berbagai penjelasan bagaimana kedamaian
dan korporasi antara aktor hubungan internasional dapat dicapai. Dalam liberal
tersendiri terdapat empat cabang dalam menguraikan bagaimana kedamaian bisa
dicapai (Dunne, 2001). Perspektif kedamaian dalam sudut pandang liberal dibagi
menjadi empat yakni liberal internasionalisme, idealisme, optimisme, dan liberal
institutionalisme.
a) Liberal internasionalisme
Dua pemikir yang muncul dari liberal internasionalisme adalah Immanuel
Kant dan Jeremy Bentham. Pemikiran liberal mereka tentu saja tidak jauh
dari kacamata mereka memandang situasi politik pada masa hidupnya
yakni pada era Enlightenment.
Kant melihat dunia internasional seolah carut marut karena tidak adanya
suatu hukum dan norma yang legitimate mengatur perilaku aktor-aktor
politiknya. Menurut Kant, perdamaian bisa dicapai apabila terdapat
hukum internasional dan kontrak federal antarnegara untuk meninggalkan
perang.
Bentham menambahkan pemikiran liberal Kant dengan menyebut contoh
nyata yang terjadi padaGermany Diet, American Confederation, dan Liga
61
liberal
internasionalisme
adalah
siginifikasi
hukum
tanpa
melalui
pemerintahan
dunia.
Menurut
liberal
b) Idealisme
Era idealisme dimulai sejak awal 1900 hingga akhir 1930 yang dimotivasi
oleh keinginan kuat untuk menghindari perang. Salah satu pencetus
idelalisme terkenal adalah Woodrow wilson yang tertuang dalam empat
belas point Wilson. Kelahiran idealisme ditandai oleh pasca perang dunia
I sebagai kritikan terhadap paham liberal internasionalisme yang
menyatakan bahwa perdamaian bersifat natural dan bisa terjadi dengan
sendirinya. Menurut Wilson, perdamaian tidak terjadi secara natural tapi
mesti dikontruksi. Lebih lanjut Wilson mengatakan bahwa perdamaian itu
bisa dikontruksi dengan membentuk institusi. Konsep utama dalam
pemikiran idealisme adalah keamanan bersama, collective security.
Dikarenakan jika keamanan suatu negara terganggu akan berimbas pada
62
c) Liberal Institusionalisme
Pandangan liberal institusionalisme muncul sebagai jawaban atas kritik
realisme merespon peristiwa terjadinya perang dunia dua dan gagalnya
Liga Bangsa-bangsa. Ini menjadikan sifat liberal institusionalisme menjadi
cenderung realist dan mengurangi normativeness (Dunne, 2001).
Liberal institusionalime menolak pandangan aktor bersifat state-centric.
Meskipun negara merupakan satu-satunya aktor tunggal hubungan
internasional, mereka menilai organisasi internasiona, perusahaan
multinasional merupakan aktor subordinate dalam sistem. Kehadiran
aktor subordinate menjalankan beberapa peran yang tidak dapat
dilakukan oleh negara.
Fenomena globalisasi tidak membuat paham liberal menjadi outdated,
sebaliknya liberal terus melakukan penyesuaian dengan konsep kini
supaya terus relevan memberikan penjelasan terhadap kejadian dalam
konteks global.
d) Neo-liberal internasionalisme
Neo-liberal internasionalisme cenderung menggunakan istilah globalisasi
dalam
berbagai
pengertian
positif.
Globalisasi
memicu
tumbuh
63
e) Neo-idealisme
Neo-idealisme muncul dengan ide bahwa ketergantungan sangat
bermanfaat
untuk
mendatangkan
perdamaian
dan
menyebarkan
f) Neo-liberal institusionalisme
Prinsip kunci liberal institusionalisme adalah mengakui keberadaan aktor
non-negara dalam sistem (Keohane, 1989a). Neo-liberal institutionalisme
mengakui sistem cenderung anarki daripada kooperatif, sesuai dengan
pandangan realis, meskipun demikian namun kerjasama antaraktornya
tetap terjalin. Mengapa demikian? Sebab aktor negara bersifat rasional
yakni selalu terdapat kecenderungan mereka menghindari perang dan
64
Partisipasi
Partisipasi adalah keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan yang berkaitan
dengan keadaaan lahiriahnya (Sastropoetro;1995).
Participation becomes, then, people's involvement in reflection and action, a
process of empowerment and active involvement in decision making throughout a
programme, and access and control over resources and institutions(Cristvo,1990).
Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam
proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan
tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill.
Hoofsteede (1971) menyatakan bahwa patisipasi adalah the taking part in one
ore more phases of the process sedangkan Keith Davis (1967) menyatakan bahwa
patisipasi as mental and emotional involment of persons of person in a group situation
which encourages him to contribute to group goals and share responsibility in them
65
kewenangan,
tanggung
jawab,
dan
manfaat.
Theodorson
dalam
66
negara karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila
masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri.
Tipologi Partisipasi
Penumbuhan dan pengembangan partisipasi masyrakat seringkali terhambat
oleh persepsi yang kurang tepat, yang menilai masyarakat sulit diajak maju oleh
sebab itu kesulitan penumbuhan dan pengembangan partisipasi masyarakat juga
disebabkan karena sudah adanya campur tangan dari pihak penguasa. Berikut adalah
macam tipologi partisipasi masyarakat
1) Partisipasi Pasif / manipulative
2) Partisipasi Informatif
3) Partisipasi konsultatif.
4) Partisipasi intensif
5) Partisipasi Fungsional
6) Partisipasi interaktif
7) Self mobilization
2.5.2.3.
Reformasi Sosial
67
harus membangun dan dibangun. Konsep advokasi ini muncul dari praktek hukum yang
berimplikasi pada sanggahan/ perlawanan yang muncul dari masing-masing pihak,
yang memiliki dua pandangan yang saling bersaing. Perencanaan advokasi banyak
dilakukan bukan oleh perencana (formal), melainkan oleh pekerja sosial, organisator
kemasyarakatan (LSM) dan mahasiswa. Para perencana advokasi bekerja karena
adanya suatu kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan perencana pada saat
proses pembangunan berlangsung. Kelompok ini umumnya berada dalam kelompok
berpenghasilan
rendah
dan
tidak
memiliki
bergaining
power
(posisi
tawar).
Perencanaan advokasi muncul akibat adanya perbedaan kepentingan dan posisi tawar
berbagai kelompok di masyarakat. Di dalam proses perencanaan pembangunan yang
bersifat unitary plan (yang dilakukan oleh pemerintah), perbedaan kepentingan dan
posisi tawar antar kelompok masyarakat akan menyebabkan sulitnya melakukan
pencapaian tujuan akhir pembangunan. Untuk itu perencanaan advokasi sangatlah
dibutuhkan di dalam pencapaian tujuan akhir pembangunan.
Communicative model
mendengarkan
pendapat
dan
aspirasi
masyarakat,
68
menampung
keluhan
masyarakat;
untuk
mengadakan
konsensus;
2.5.2.4.
Reformasi lingkungan
New Urbanism
New Urbanism mendukung perencanaan daerah untuk ruang terbuka, yang
sesuai dengan konteks arsitektur dan perencanaan, serta perkembangan yang
seimbang pekerjaan dan perumahan.
Para tokoh yang membawa aliran New Urbanism percaya bahwa strategi mereka
dapat mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan pasokan perumahan yang
terjangkau dan mengekang pemukiman di perkotaan.
Aliran ini menghasilkan suatu piagam yang di buat tahun 1993 di AS yang
menyebutkan:
Kami (para pendukung new urbanism) menganjurkan restrukturisasi kebijakan publik
dan praktik pengembangan untuk mendukung prinsip-prinsip berikut: beragam
lingkungan harus digunakan dan jumlah penduduk; masyarakat harus dirancang untuk
pejalan kaki dan transit serta mobil; kota-kota harus dibentuk oleh didefinisikan secara
fisik dan diakses secara universal ruang publik dan institusi masyarakat; tempat-tempat
69
perkotaan harus dibingkai oleh arsitektur dan lanskap desain yang merayakan sejarah
lokal, iklim, ekologi, dan membangun praktik
Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang menganut aliran New Urbanism.
1. Andres Duany and Elizabeth Plater-Zyberk
Adalah pasangan suami istri yang merintis terbentuknya aliran
New Urbanism, selain itu mereka juga pendiri dari CIAM
(Congress for the New Urbanism). Karir pertama mereka
dimulai dari pembangunan Seaside di Florida. Pada dasarnya,
kedua orang ini menginginkan sebuah lingkungan perkotaan
yang lebih bersahabat dengan pejalan kaki dan mengurangi
kemacetan lalu lintas, tidak merujuk pada modernisasi yang
cenderung merusak lingkungan yang ada, dalam artian tidak
adanya
kesinambungan
antara
perkembangan
teknologi,
70
lebih memiliki ruang terbuka dan tidak kaku akan gedunggedung pencakar langit. Dalam bukunya yang terkenal The
Geography of Nowhere , beliau mengatakan bahwa Amerika
sebagai negara yang perencanaannya sangat buruk, buruk dari
berbagai macam aspek pembangunan. Ia juga mengatakan
bahwa peristiwa 9/11 (pengeboman gedung WTC), merupakan
akhir kejayaan dari gedung-gedung pencakar langit. Tidak akan
ada lagi megatower yang akan di bangun dan gedung-gedung
tinggi yang masih tersisa memang seharusnya ditakdirkan untuk
dibongkar.
Neo Liberalisme
Garden City
Konsep kota taman tersebut dikembangkan sebagai suatu anti-thesis dari
perkembangan kota-kota pada masa revolusi industry yang cenderung kurang tertata
dan tumbuh tanpa konsep. Konsep ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dan
berkembang pesat terutama pasca perang dunia ke-2 ketika banyak kota-kota di dunia
harus dibangun kembali untuk memperbaiki kerusakan akibat perang. Termasuk dalam
hal ini adalah upaya rekonstruksi 14 kota utama di Indonesia yaitu Banjarmasin,
Padang, Batavia, Tegal, Pekalongan, Semarang, Salatiga, Surabaya, Malang, Cilacap,
Tangerang , Bekasi, Kebayoran, dan Pasar Minggu, yang rusak akibat perang dunia II
dimana ketentuan pengaturannya dituangkan dalam staad vorming ordonantie
71
(SVV)/staad vorming verordening (SVO) yang kemudian juga menjadi cikal bakal UU
Penataan Ruang. Penemuan Howard memiliki 4 komponen utama, yaitu:
1) Semua tanah sekitar 1000 acre akan dimiliki seluruhnya oleh suatu badan
public,
2) Penduduk dan pertumbuhan akan ditahapkan sampai jumlah maksimum
sebesar 30.000 orang tercapai,
3) Jalur seluas 5.000 acre yang terdiri dari tanah pertanian akan mengelilingi
kota tersebut,
4) Akan terdapat suatu percampuran penggunanaan tanah untuk menjamin
kemandirian ekonomi dan sosial.
5) Pada tahun 1899 dibentuklah Garden City Association. Tahun 1903
lembaga tersebut membentuk PT untuk membangun Garden City yang
pertama yaitu Letchworth. Kota ini tumbuh menjadi suatu masyarakat
sebesar 15.000 orang dengan pertokoan dan industri di tanah seluas
4.500 acre. Setelah itu PT lain membangun Welwyn yang tumbuh cepat
mencapai 10.000 penduduk. Kedua kota ini berada dalam radius 33 mil
dari London tapi tetap bisa mandiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kedua kota itu malahan dapat mengembalikan deviden terbatas kepada
para
pemegang
saham
dan
menginvestasikan
lagi
keuntungan
72
Ground Skap
Teori Lingkage
Linkage adalah semacam perekat kota yang sederhana, suatu bentuk upaya
untuk mempersatukan seluruh tingkatan yang menghasilkan bentuk fisik suatu kota.2
Linkage merupakan garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu
dengan yang lain, atau distrik yang satu dengan distrik yang lain. Garis ini bisa
berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris dan
lain sebagainya.
73
Le Corbusier meninggal pada tanggal 27 agustus 1965. akan tetapi gagasangagasannya tersebut tetap hidup, dan Amerika adalah Negara pertama yang
mengadopsi gagasan gedung-gedung pencakar langit.
prestasi khusus dalam suatu gaya tertentu. Tolok ukurnya dikaitkan dengan nilai estetis
dan arsitektonis/arsitektural yang tinggi dalam bentuk antara lain struktur, tata ruang,
dan ornamennya.
Kota memiliki kelengkapan dasar yang membantu menerangi dan menjadi ciri
suatu kota untuk memenuhi seluruh kebutuhan penghuni di dalamnya. Kebutuhan atau
kelengkapan dasar tersebut meliputi:
1) Functional safety (keselamatanfungsional)
Setiap
orang
dibentuk
menginginkankeselamatandankenyamanan.Kota
sedemikan
rupa
diharapkan
dapat
menjadi
yang
salah
satu
75
sebagai
ajang
promosi
dan
periklanan
bagi
berbagai
keistimewaan
yang
dimilikinya.Identitas
ini
ditunjukkan
oleh
76
2. Teori Urbanism
Aliran urbanism adalah aliran yang terfokus pada aspek-aspek geografi,
ekonomi, politik dan karakterstik social yang termasuk pada efek dan disebabkan oleh
penataan lingkungan di kota-kota dan perkotaan.
Aliran ini membahas tentang perbedaan desa dan kota dilihat berdasarkan
tingkat kepadatan penduduknya dan kegiatan industrinya. Sedangkan definisi kota
menurut aliran urbanism adalah wilayah yang tingkat kepadatan penduduknya yang
tinggi serta dianggap memiliki keragaman kegiatan industry sehingga manusia
dianalogikan layaknya robot. Robot yang dimaksud adalah manusia hanya bias bekerja
tanpa didukung lingkungan yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Selain itu
definisi desa menurut aliran urbanism adalah wilayah yang kelestarian lingkungannya
masih terjaga karena jauh dari kegiatan industry sehingga manusia yang hidup di desa
bisa merasa lebih nyaman.Tokoh tokoh yang menganut aliran Urbanism adalah
sebagai berikut :
a. Jane Jacobs
Jane Jacobs, OC, O. Ont adalah seorang Amerika. Dia terkenal karena
bukunya The Death and Life of Great American Cities (1961) dan kritiknya
yang kuat akan kebijakan-kebijakan pembaruan urban tahun 1950-an di
Amerika Serikat. Bersama dengan karya terkenalnya, Jacobs dikenal
mengatur upaya untuk menghalangi pembaruan proyek perkotaan yang
akan menghancurkan lingkungan setempat. Dia berperan penting dalam
pembatalan Lower Manhattan Expressway, dan setelah pindah ke Kanada
pada tahun 1968, sama besar berpengaruh dalam membatalkan Spadina
77
yang
paling
berpengaruh
dan
mungkin
yang
paling
dan
menciptakan
terisolasi,
tidak
wajar
ruang
78
79
semua
pemimpin
(politisi,filosof,seniman,.)
telah
gagal
sehingga
Image Of Enviroment
1. Anti Urbanism
Anti-urbanisme intelektual untai saat ini dan menulis ilmu sosial yang kritis
terhadap kota sebagai bentuk sosial. Sikap negatif untuk urbanisasi dan 'pastoral mitos'
dari pedesaan mendahului revolusi industri. Namun, seperti Robert Nisbet telah diamati,
80
'jijik untuk kota, ketakutan itu sebagai kekuatan budaya, dan berfirasat sehubungan
dengan kondisi psikologis sekitarnya' tanggal dari abad kesembilan belas. Sementara
beberapa radikal (terutama Karl Marx dan Friedrich Engels) melihat aspek-aspek sosial
urbanisasi sebagai progresif, untuk liberal dan konservatif itu masalah berpose kontrol
sosial. Sosiologi klasik tercermin keprihatinan ini. Menurut Nisbet, 'kota ... bentuk
konteks proposisi paling sosiologis yang berkaitan dengan disorganisasi, keterasingan,
dan mental isolasi-semua stigmata kehilangan komunitas dan keanggotaan'. (The
Sociological Tradition, 1966).
Rincian dugaan tradisional masyarakat di masyarakat perkotaan adalah tema
yang kuat dalam karya Auguste Comte, Frederic Le Play, dan Emile Durkheim. Lebih
khusus, anti-urbanisme mempengaruhi perkembangan pedesaan dan perkotaan
sosiologi: Ferdinand Tnnies menyarankan bahwa kota-kota utama lokasi untuk
Gesellschaftlich (instrumental dan asosiasi) hubungan sosial yang dikembangkan oleh
Georg Simmel (The Metropolis and Mental Life, 1903), yang bekerja sangat
mempengaruhi sosiolog perkotaan Chicago. Sosiologi kontemporer menolak sebagian
besar anti-urbanisme. Sekarang umumnya diakui bahwa pertumbuhan kota, dan
berbagai bentuk asosiasi sosial yang terjadi di dalam mereka, keduanya adalah
konsekuensi dari munculnya masyarakat industri modern. Kota, dengan kata lain,
adalah cermin dari sejarah, struktur kelas dan budaya (R. Glass, klise Perkotaan Doom,
1989).
81
2.5.3.1. Modernisme
Charles-douard Jeanneret-Gris atau yang lebih dikenal Le Corbusier adalah
seorang arsitek Swiss - Perancis terkenal yang lahir pada tanggal 6 Oktober 1887 di
Swiss. Selain arsitek, beliau adalah seorang penulis, pelukis, pemahat, perancang
perabotan modern dan juga perencana kota. Le Corbusier adalah pencetus awal ide
modern architecture. Hal ini bermula disaat Pemerintah Perancis kewalahan
membendung penurunan kualitas hidup Kota Paris untuk meningkatkan mutu
kehidupan. Le Corbusier memiliki gagasan, yaitu:
Gedung Pencakar Langit (Skyscraper), 1925
Membangun sebuah gedung pencakar langit, berbentuk seperti salib, yang memiliki 60
lantai dan seluruh bagian luar dinding terlapisi oleh kaca. Le Corbusier berangan-angan
bahwa di tengah gedung terdapat halte bus dan kereta api. Lebih dalam, Le Corbusier
menginginkan agar dibangun sebuah bandara di atas gedung tersebut. Ia berencana
membangun gedung ini di tengah kota Paris. Akan tetapi, ide ini mendapat kritik dan
cemohan dari petinggi-petinggi politik dan industri di Perancis.
82
2.5.3.2.
Neighborhood Unit
Dalam pengertian aslinya, sebuah lingkungan yang terdiri dari tetangga yang
akan saling mengenal dan memiliki hubungan yang baik. Tapi di masa kini digunakan,
sebuah lingkungan dapat juga berarti distrik perumahan, yang terletak di dalam kota
yang lebih besar, kota atau pinggiran kota. Meskipun lingkungan penduduk tertentu
dapat disebut tetangga, dalam praktiknya, mereka mungkin tidak tahu satu sama lain
dengan baik sama sekali. Neighborhood Unit dapat berbentuk Block City. Block City
adalah unsur sentral perencanaan perkotaan dan desain perkotaan. Sebuah kota
terkecil yang dikelilingi oleh jalan-jalan. Block City adalah ruang untuk bangunan dalam
pola jalan kota, mereka membentuk unit dasar kota. Kebanyakan kota-kota yang lebih
besar atau kecil berbagai ukuran dalam bentuk blok perkotaan. Tokoh-tokoh yang
menganut aliran Neighborhood Unit adalah sebagai berikut :
1. Clarence Perry
Clarence Arthur Perry (1872-1944) adalah seorang perencana Amerika
yang mengembangkan konsep Neighbourhood Unit, yang memiliki
dampak besar pada perencanaan kota di seluruh dunia.. Perry adalah
pendiri Perencanaan Daerah Association of America, dan telah menulis
dalam Rencana Regional RPAA New York dan sekitarnya (1929).
Clarence Perry, seorang anggota Asosiasi Perencanaan Daerah, "The
Neighbourhood Unit - Sebuah Skema Pengaturan untuk FamilyKehidupan Masyarakat". Konsep Perry adalah bagian dari proses panjang
perencanaan daerah untuk wilayah New York dilakukan antara 1922 dan
1929 (Southworth, Eran). Tujuannya adalah untuk menemukan unit urban
83
geografis
sebagai
entitas
yang
berbeda.
84
2. Clarence Stein
Stein, Clarence, 1882-1975, arsitek Amerika, mempelajari arsitektur di
Columbia Univ. dan cole des Beaux-Arts. Stein bekerja di kantor
Grosvenor Bertram Goodhue, di mana dia membantu dalam perencanaan
San Diego World's Fair (1915). Stein adalah seorang anggota pendiri
Perencanaan
Daerah
Association
of
America,
sebuah
kelompok
85
Hasil
akhir
Sunnyside
ini
sangat
berhasil.
86
penciptaan
yang
disponsori
pemerintah
yang
3. Henry Wright
Henry Wright (1878-1936), adalah seorang arsitek dan pendukung utama
taman kota lahir di Lawrence, Kansas, Henry Wright dikenal sebagai
analis karena dia tidak pernah berakhir mempertanyakan dan mengalisa
proyek, Wright dan Clarence Stein merancang Sunnyside Gardens, di
lingkungan Sunnyside. New York City borough of Queens, adalah salah
87
2.5.3.3.
Urban Consolidator
Regionalism
1. Triddle Down Effect
Trickle Down Effect. Teori ini lahir dari aliran kapitalisme yang dulu sangat
diagung-agungkan oleh pemerintahan orde baru. Teori ini menjelaskan tentang
88
89
Plural Lingkage
90
berdasarkan
timbul
perdagangan
baru
apabila
terdapat
kelebihan
produksi.
Untuk memperoleh keseimbangan, maka ekonomi ruang Losch harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
91
untuk
membeli
dengan
harga
yang
rendah.
Pada teori ini, wilayah pasar bisa berubah jika terjadi inflasi (perubahan) harga.
Hal ini disebabkan karena produsen tidak dapat memenuhi permintaan
dikarenakan jarak yang terlalu jauh sehingga mengakibatkan biaya transportasi
naik. Ini akan mengakibatkan harga jualnya juga naik. Karena tingginya harga
jual, maka pembelian juga akan berkurang. Hal ini mendorong petani untuk
melakukan proses produksi yang sama untuk memenuhi permintaan yang belum
terlayani. Dengan banyaknya petani yang menawarkan produk yang sama, maka
akan terjadi keadaan seperti berikut:
a. Permintaan dari seluruh daerah akan terpenuhi;
b. Akan terjadi persaingan antar petani penjual yang semakin
tajam dan berebut pembeli.
92
Menurut pendapat Losch pada akhirnya luas daerah pasar masing-masing petani
penjual akan menyempit dan dalam keseimbangannya akan terbentuk segienam
beraturan. Bentuk ini menggambarkan daerah penjualan terbesar yang masih dapat
dikuasai setiap penjual dan berjarak minimum dari tempat lokasi kegiatan produksi yang
bersangkutan. Keseimbangan yang dicapai dalam teori ini berasumsi bahwa harga
hanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, oleh karena apabila penjual
menaikkan harga jualnya maka keseimbangannya akan terganggu. Ini akan berakibat
bukan hanya pada pasar yang semakin menyempit karena konsumen tidak mampu
membeli tetapi sebagian pasar akan hilanh dan direbut oleh prnjual yang berdekatan.
Salah satu cara untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual
barang yang berbeda dari yang sudah ditawarkan.
Teori sektor yang dikemukakan olah Losch menyebutkan bahwa jaringan
heksagon tidaklah sama penyebarannya. Tetapi di sekeliling tempat sentralnya masih
ada enam faktor yang memiliki wilayah luas dan ada enam sektor yang memiliki wilayah
sempit. Oleh karena itu Losch menggambarkan teori tersebut dalam bentuk roda.
Menurut Losch, munculnya daerah pasar disekeliling setiap tempat sentral juga
dipengaruhi oleh adanya jaringan daerah-daerah pasar untuk setiap kelompok barang.
Jaringan-jaringan ini terletak secara sistematis di dalam wilayah-wilayah ekonomi yang
terbagi di seluruh dunia menurut hukum tertentu.
2.5.4.1.
tanah di daerah tersebut. Teori ini juga memperhatikan jarak tempuh antara daerah
produksi dan pasar, pola tersebut memasukkan variabel keawetan, berat, dan harga
dari berbagai komoditas pertanian. Pada perkembangannya teori ini tidak hanya
berlaku untuk komoditas pertanian, tetapi berlaku juga untuk komoditas lainnya.
Model Von Thunen mengenai tanah pertanian ini dibuat sebelum era
industrialisasi. Dalam teori ini terdapat 7 asumsi yang digunakan oleh Von Thunen
dalam pengujiannya:
1. Terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan
dengan daerah pedalamannya dan merupakan satu-satunya daerah
pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komoditi pertanian isolated
stated
2. Daerah perkotaan tersebut merupakan daerah penjualan kelebihan
produksi daerah pedalaman dan tidak menerima penjualan hasil pertanian
dari daerah lain single market
3. Daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain
kecuali ke daerah perkotaan single destination
4. Daerah pedalaman merupakan daerah berciri sama (homogenous) dan
cocok untuk tanaman dan peternakan dalam menengah
5. Daerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh
keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman
dan peternakannya dengan permintaan yang terdapat di daerah perkotaan
maximum oriented
94
95
3. Biaya Transportas
Keseragaman biaya transportasi ke segala arah dari pusat kota yang
sudah tidak relevan lagi, karena tergantung dengan jarak pemasaran
dan bahan baku, dengan kata lain tergantung dengan biaya
transportasi itu sendiri (baik transportasi bahan baku dan distribusi
barang).
4. Petani
tidak
semata-mata
profit
maximization
Von
Thunen
ini
dapat
digunakan
sebagai
dasar
pendekatan
96
2.5.4.2.
97
98
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian Pada bab II, maka dapat disimpulkan sebaagai berikut :
1. Teori perencanaan berkembang akibat adanya degradasi lingkungan yang
diakibatkan oleh revolusi industri.
2. Perencanaan sendiri telah banyak berkembang sejak pertama kali dicetuskan
oleh Patrick Geddes. Konsep Kota Industri yang dicetuskan oleh Geddes
menjadi dasar teori-teori perencanaan yang berkembang
3. Reformasi lingkungan dalam perencanaan kota melahirkan konsep-konsep
teori perencanaan yang berasakan lingkungan diantaranya konsep Garden
City ( E. Howard), Boadacre City (F. Loyd) dan Kota Modern (Corbuiser).
4. Munculnya
Konsep
Kota
Modern
yang
dicetuskan
oleh
Corbuiser