1.
Modifikasi Pati Jagung (Zea Mays) dan Pati Ubi Kayu (Manihot
Esculenta) dengan Enzim Pullullanase (Wong, 2007)
Hasil
2.
ditimbang 40 mg
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan 1 ml etanol 95% dan 9 ml NaOH 1 N
ditutup tabung reaksi
dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit sampai
semua bahan membentuk gel
didinginkan.
Campuran
- dipindahkan dalam labu takar 100 ml
- ditempatkan sampai tanda tera dengan air
- dipipet 4 ml larutan
- dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml
- ditambahkan asam asetat 1 N ke dalam tiap labu takar
masing-masing 0,8 ml
- ditambahkan 2 ml larutan iod
- ditempatkan tiap campuran dalam labu takar sampai tanda
tera dengan air
- dibiarkan selama 20 menit
- diukur absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 200-800 nm
- dibuat kurva antara panjang gelombang amilosa sb X
dengan absorbansi sb Y.
Hasil
ditimbang 40 mg
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan 1 ml etanol 95% dan 9 ml NaOH 1 N
ditutup tabung reaksi
dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit sampai
semua bahan membentuk gel
didinginkan.
Campuran
- dipindahkan dalam labu takar 100 ml
- ditempatkan sampai tanda tera dengan air
- dipipet masing-masing 4 ml larutan
- dimasukkan masing-masing ke dalam 5 labu takar 100 ml
- ditambahkan asam asetat 1 N ke dalam tiap labu takar
0,8 ml
- ditambahkan masing-masing 2 ml larutan iod
- ditempatkan tiap campuran dalam labu takar sampai tanda
tera dengan air
- dibiarkan selama 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit.
- diukur absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang optimum yang diperoleh pada point a diatas
- dibuat kurva antara waktu inkubasi optimum sb X dengan
absorbansi sb Y.
Hasil
ditimbang 40 mg
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan 1 ml etanol 95% dan 9 ml NaOH 1 N
ditutup tabung reaksi
dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit sampai
semua bahan membentuk gel
didinginkan.
Campuran
- dipindahkan dalam labu takar 100 ml
- ditempatkan sampai tanda tera dengan air
- dipipet masing-masing 1, 2, 3, 4 dan 5 ml larutan
- dimasukkan masing-masing ke dalam 5 labu takar 100 ml
- ditambahkan asam asetat 1 N ke dalam tiap labu takar
masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1 ml
- ditambahkan masing-masing 2 ml larutan iod
- ditempatkan tiap campuran dalam labu takar sampai tanda
tera dengan air
- dibiarkan selama waktu kestabilan pembentukan warna
kompleks
- diukur absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang optimum yang diperoleh pada point a diatas
- dibuat kurva standar antara konsentrasi sb X dengan
absorbansi sb Y.
Hasil
Masing masing
Sampel
-
ditimbang 100 mg
dimasukkan kedalam tiap tabung reaksi
ditambahkan 1 ml etanol 95% dan 9 ml NaOH 1 N pada
tiap tabung reaksi
ditutup tabung reaksi
dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit sampai
semua bahan membentuk gel
didinginkan.
Campuran
Hasil
Hasil
Campuran
-
Hasil
dipipet 1 ml
dimasukkan kedalam tabung reaksi
ditambahkan 1 ml pereaksi tembaga sulfat, lalu tabung
tersebut ditutup
dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit
didinginkan dalam air mengalir selama 5 menit
ditambahkan 1 ml pereaksi arsenomolibdat dalam tabung
reaksi
dicampur hingga merata
Campuran
Hasil
10
e.
Residu
-
Filtrat
dipindahkan secara kuantitatif
- dibuang
dicuci dengan 200 ml air
ditambah 20 ml HCl 25%
ditutup dengan pendingin balik
dipanaskan diatas penangas air sampai mendidih selama 2,5 jam
dibiarkan dingin
dinetralkan dengan larutan NaOH 45%
diencerkan sampai volume 500 ml
disaring kembali campuran di atas pada kertas saring
Filtrat
- ditentukan gula pereduksi dengan metode Nelson Somogly
- dihitung kadar pati dengan cara mengalikan kadar gula dengan faktor
0,9
Hasil
11
f.
Sampel
Sampel
- dimasukkan dalam krus porselen
- ditimbang beratnya dipijarkan dalam tanur pengabuan pada
suhu 400C sampai mengeluarkan asap
- dinaikkan suhu menjadi 550C setelah asap habis
- dipijarkan selama 3 jam
- dinginkan krus dalam tanur semalaman
- dimasukkan dalam eksikator selama 15 menit
- ditimbang krus porselin dan diulangi hingga berat konstan
- dihitung kadar abu
Hasil
g.
12
= 2,163 M
= M2 x V2
= 74 ml
13
2.
Pembuatan etanol 95 %
Konsentrasi etanol yang tersedia = 99,9 %
M1 x V1
= M2 x V2
Pembuatan NaOH 1 N
NaOH 1 N = m x 1000 ml
40 sma 250 ml
NaOH 1 N = m x 4 ml
40 sma
m = 40 sma
4 ml
m = 10 gr
Untuk membuat NaOH 1 N Maka dibutuhkan 10 gr NaOH dalam 250 ml
aquades
4.
= M2 x V2
14
V1 = 14,44 ml
Untuk membuat asam asetat 1 N dibutuhkan 14,44 ml asam asetat 17, 31 N
dalam 250 ml aquades
5.
= 0,2 gr
Kedua bahan tersebut dilarutkan dalam 100 ml aquades pada labu ukur.
6.
= 96 %
= M2 x V2
= 35 %
= M2 x V2
35 % x V1= 25 % x 250 ml
V1 = 25 % x 250 ml
35 %
15
V1 = 178,57 ml
Untuk membuat HCl 25 % dibutuhkan 178,57 ml HCl 35 % dalam 250 ml
aquades.
8.
= 2.13 g cm3
Mr NaOH
= 40 sma
= 0,053 mol
= 0,024 mol
= 0,024/0,001 = 23,85 M
Jadi 45 % = 23,85 M
NaOH 23,85 M = m
x 1000 ml
40 sma
250 ml
NaOH 23,85 M = m x 4 ml
40 sma
m = 40 gr x 23,85 M
4 ml
m = 238,5 gr
Untuk membuat NaOH 45% Maka dibutuhkan 238,5 gr NaOH dalam 250
ml aquades
9. Pembuatan reagensia Nelson (Sudarmadji, et.al, 1997)
Reagensia Nelson A:
Larutkan 12,5 gr Natrium karbonat anhidrat, 12,5 gr garam Rochelle, 10 g
Natrium bikarbonat dan 100 g Natrium sulfat anhidrat dalam 350 ml
aquades, kemudian diencerkan sampai volume 500 ml.
16
Reagensia Nelson B:
Larutkan 7,5 gr CuSO4.5H2O dalam 50 ml aquadeslalu ditambahkan 1 tetes
asam sulfat pekat.
Reagensia Nelson dibuat dengan cara mencampur 25 bagian reageansia
Nelson A dan 1 bagian reagensia Nelson B. Pencampuran dilakukan ketika
akan digunakan.
10. Pembuatan reagensia arsenomolibdat (Sudarmadji, et.al, 1997)
Larutkan 25 gr amonium molibdat dalam 450 ml aquades, lalu ditambahkan
25 ml H2SO4 pekat, lalu campur hingga merata. Larutkan pada wadah yang
lain 3 gr Na2H2SO4.7H2O dalam 25 ml aquades. Lalu tuanglah larutan
tersebut pada larutan yang pertama, kemudian simpan dalam botol warna
coklat dan diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam. Reagensia ini baru
bisa digunakan setelah masa inkubasi tersebut. Reagensia ini berwarna
kuning.
17
2.
x 100 %
3.
= V2 x M2
= 100 x M2
= 400/100
= 4 ppm
konsentrasi 2 ml :
V1 x M1
2 ml x 400 ppm
M2
= V2 x M2
= 100 x M2
= 800/100
= 8 ppm
konsentrasi 3 ml :
V1 x M1
3 ml x 400 ppm
M2
= V2 x M2
= 100 x M2
= 1200/100
= 12 ppm
konsentrasi 4 ml:
V1 x M1
4 ml x 400 ppm
M2
= V2 x M2
= 100 x M2
= 1600/100
= 16 ppm
18
konsentrasi 5 ml:
V1 x M1
5 ml x 400 ppm
M2
4.
= V2 x M2
= 2000 x M2
= 400/100
= 20 ppm
5.
= V2 x M2
= 50 x M2
= 200/50
= 4 ppm
konsentrasi 4 ml :
V1 x M1
4 ml x 100 ppm
M2
= V2 x M2
= 50 x M2
= 400/50
= 8 ppm
konsentrasi 6 ml :
V1 x M1
6 ml x 100 ppm
M2
= V2 x M2
= 50 x M2
= 600/50
= 12 ppm
konsentrasi 8 ml :
V1 x M1
8 ml x 100 ppm
M2
= V2 x M2
= 50 x M2
= 800/50
= 16 ppm
konsentrasi 10 ml :
6.
V1 x M1
= V2 x M2
10 ml x 100 ppm = 50 x M2
M2
= 1000/50
= 20 ppm
Perhitungan Konsentrasi Sampel pada Analisis Kadar Glukosa:
Konsentrasi sampel = 2500 mg/ 0,5 l = 5000 ppm
19
799.9nm to 200.0nm
Abs
________________________________
624.0
0.530
354.0
0.587
288.1
0.722
243.0
2.430
237.0
1.922
232.0
1.873
230.0
10.000
218.0
2.834
210.0
2.809
205.9
2.879
20
2.
624.0
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
Zero
(0.0959)
624.0
Analysis
Collection time
Sample
5/4/2011 11:00:26 PM
F
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
5 menit
0.5274
0.5266
0.5277
0.0012
0.23
10 menit
0.5290
0.5315
0.5302
0.5309
0.0006
0.12
15 menit
0.5309
0.5344
0.5339
0.5343
0.0003
0.06
20 menit
0.5345
0.5352
0.5345
0.5351
0.0005
0.10
25 menit
0.5355
0.5351
0.5369
0.5352
0.0015
0.29
0.5338
21
3.
C (ppm)
4
8
12
16
20
Absorbansi
0,094
0,186
0,269
0,361
0,488
absorbansi
y = 0,024x - 0,009
R = 0,993
0,2
Linear (absorbansi)
0,1
0
0
y = 0,024 x - 0,009
keterangan:
y = absorbansi
x = konsentrasi
10
15
20
25
22
4.
5/12/2011 2:19:41 AM
Method
Batch name
1
Application
Operator
Rika
Instrument Settings
Instrument
Cary 50
3.00
Wavelength (nm)
624.0
Ordinate Mode
Abs
0.1000
Replicates
Sample averaging
OFF
Comments:
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
Zero
(0.0895)
624.0
Analysis
Collection time
5/12/2011 2:19:41 AM
23
Sample
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
JT 0
0.3077
0.3080
0.3076
0.0004
0.14
JT 1
0.3071
0.3340
0.3339
0.3337
0.0004
0.12
JT 2
0.3333
0.3850
0.3839
0.3836
0.0004
0.12
JT 3
0.3829
0.3291
0.3292
0.3292
0.0001
0.02
JT 4
0.3293
0.3185
0.3280
0.3221
0.0001
0.12
KT 0
0.3199
0.2817
0.2816
0.2816
0.0001
0.03
KT 1
0.2815
0.3436
0.3438
0.3440
0.0004
0.13
KT 2
0.3445
0.4200
0.3999
0.4132
0.0004
0.13
0.4198
24
KT 3
0.3002
0.3005
0.3004
0.0002
0.05
KT 4
0.3003
0.2810
0.2812
0.2817
0.0004
0.13
0.2830
5/12/2011 2:26:45 AM
Method
Batch name
Application
Operator
Rika
Instrument Settings
Instrument
Cary 50
3.00
Wavelength (nm)
624.0
Ordinate Mode
Abs
0.1000
Replicates
Sample averaging
OFF
Comments:
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
25
Zero
(0.0895)
624.0
Analysis
Collection time
Sample
5/12/2011 2:26:45 AM
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
JT 0
0.3358
0.3366
KT 3
0.3362
0.0004
0.12
0.3361
0.3054
0.3078
0.3070
0.0014
0.45
0.3078
5/13/2011 10:09:31 PM
Method
Batch name
2
(13-05-2011).BAB
Application
Operator
Rika
Instrument Settings
Instrument
Cary 50
3.00
Wavelength (nm)
624.0
Ordinate Mode
Abs
26
0.1000
Replicates
Sample averaging
OFF
Comments:
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
Zero
(0.0880)
624.0
Analysis
Collection time
Sample
5/13/2011 10:09:31 PM
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
JT0
0.3017
0.3022
0.3022
0.0004
0.15
JT1
0.3026
0.4048
0.4057
0.4055
0.0006
0.14
JT2
0.4059
0.3920
0.3911
0.3913
0.0006
0.14
JT3
0.3908
0.2926
0.2931
0.2959
JT4
0.0003
0.09
0.3020
0.3126
27
0.3231
0.3212
0.0003
0.09
KT0
0.3280
0.2629
0.2628
0.2631
0.0004
0.15
KT1
0.2636
0.2756
0.2760
0.2757
0.0003
0.11
KT2
0.2754
0.4050
0.4050
0.4050
0.0003
0.11
KT3
0.4050
0.3073
0.3083
0.3078
0.0005
0.16
KT4
0.3077
0.2802
0.2802
0.2802
0.0003
0.11
0.2802
28
5/1
3/2011 10:17:57 PM
Method
Batch name
Application
Operator
Rika
Instrument Settings
Instrument
Cary 50
3.00
Wavelength (nm)
624.0
Ordinate Mode
Abs
0.1000
Replicates
Sample averaging
OFF
Comments:
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
Zero
(0.0880)
624.0
Analysis
Collection time
Sample
5/13/2011 10:17:57 PM
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
JT3
0.2958
0.2955
0.2957
0.0002
0.05
0.2957
29
5/13/2011 11:32:11 PM
Method
Batch name
3
Application
Operator
Rika
Instrument Settings
Instrument
Cary 50
3.00
Wavelength (nm)
624.0
Ordinate Mode
Abs
0.1000
Replicates
Sample averaging
OFF
Comments:
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
Zero
(0.0882)
624.0
Analysis
Collection time
Sample
5/13/2011 11:32:11 PM
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
JT3 ulangan 2
0.2404
0.2406
0.2404
0.0002
0.08
0.2402
30
JT0
0.2391
0.2389
0.2397
0.0014
0.57
JT1
0.2413
0.3298
0.3259
0.3272
0.0022
0.69
JT2
0.3259
0.3400
0.3400
0.3400
0.0022
0.69
JT3
0.3400
0.3017
0.3023
0.3008
0.0021
0.69
JT4
0.2984
0.2826
0.2826
0.2826
0.0022
0.69
KT0
0.2826
0.2637
0.2636
0.2639
0.0004
0.14
KT1
0.2643
0.2749
0.2745
0.2757
0.0018
0.65
KT2
0.2778
0.2778
0.2778
0.2778
0.0018
0.65
0.2778
31
KT3
0.2966
0.3006
0.2984
0.0020
0.67
KT4
0.2980
0.2300
0.2300
0.2300
0.0018
0.65
0.2300
JT0
0.30
71
JT1
0.333
9
JT2
0,38
5
JT3
0.329
3
JT4
0,26
51
KT0
0.281
5
KT1
0.34
45
KT2
0,412
4
KT3 KT4
0.30 0,27
05 75
0.29
26
0.405
9
0,39
2
0.302
6
0,26
3
0.262
8
0.27
60
0,405
0.30 0,28
83 02
0.26
36
0.329
8
0,34
0.302
3
0,28
26
0,267
7
0.27
78
0,41
0.30 0,23
06
Keterangan:
U= ulangan
Jt0= jagung kontrol 0 jam
Jt1= jagung dengan lama waktu inkubasi 6 jam
Jt2= jagung dengan lama waktu inkubasi 12 jam
Jt3= jagung dengan lama waktu inkubasi 18 jam
Jt4= jagung dengan lama waktu inkubasi 24 jam
kt0= ubi kayu kontrol 0 jam
kt1= ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 6 jam
kt2= ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 12 jam
kt3= ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 18 jam
kt4= ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 24 jam
32
5.
keterangan:
y = Absorbansi
x = Konsentrasi
% Amilosa Sampel =
x=
x=
0,235
x100%
0,024
x = 9,79
= 19,58 %
33
Sampel
Jagung
ubi kayu
JT0(1)
JT0(2)
JT0(3)
JT1 (1)
JT1 (2)
JT1 (3)
JT2 (1)
JT2 (2)
JT2 (3)
JT3 (1)
JT3 (2)
JT3 (3)
JT4 (1)
JT4 (2)
JT4 (3)
KT0 (1)
KT0 (2)
KT0 (3)
KT1 (1)
KT1 (2)
KT1 (3)
KT2 (1)
KT2 (2)
KT2 (3)
KT3 (1)
KT3 (2)
KT3 (3)
KT4 (1)
KT4 (2)
KT4 (3)
Absorbansi=y
0,226
0,095
0,3071
0,2926
0,2636
0,3339
0,4059
0,3298
0,385
0,392
0,34
0,3293
0,3026
0,3023
0,2651
0,263
0,2826
0,2815
0,2628
0,2677
0,3445
0,276
0,2778
0,412
0,405
0,41
0,3005
0,3083
0,3006
0,2775
0,2802
0,23
konsentrasi
standart=x
9,79
4,33
13,17
12,57
11,35
14,29
17,29
14,12
16,42
16,71
14,54
14,10
12,98
12,97
11,42
11,33
12,15
12,10
11,33
11,53
14,73
11,90
11,95
17,54
17,25
17,46
12,90
13,22
12,90
11,92
12,05
9,96
Kadar
amilosa(%)
19,58
8,67
26,34
25,13
22,72
28,58
34,58
28,23
32,83
33,42
29,08
28,19
25,97
25,94
22,84
22,67
24,30
24,21
22,65
23,06
29,46
23,75
23,90
35,08
34,50
34,92
25,79
26,44
25,80
23,88
24,10
19,92
rata-rata
kadar
amilosa (%)
19,58
8,67
24,73
30,46
31,77
26,70
23,27
23,30
25,70
34,83
26,01
22,633
34
5/30/2011 1:33:46 AM
Peaks
0.0100
800.0nm to 200.0nm
Wavelength (nm)
Abs
________________________________
753.0
0.424
329.0
2.890
322.0
10.000
319.0
10.000
8.
Analysis
Collection time
5/30/2011 9:57:47 PM
Sample
F
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
5 menit
0.4211
0.4226
0.4214
0.0011
0.25
0.4206
10 menit
0.4268
0.4255
0.4257
0.0010
0.24
0.4248
15 menit
0.4257
0.4261
0.4260
0.0003
0.06
0.4262
20 menit
0.4327
0.4325
0.4326
0.0001
0.02
0.4325
25 menit
0.4384
0.4373
0.4365
0.0023
0.53
0.4339
30 menit
0.4340
0.4352
0.4349
0.0008
0.19
0.4356
35
9.
y = 0,025x - 0,054
R = 0,956
absorbansi
Linear (absorbansi)
10
Report time
Comments:
15
20
25
5/30/2011 1:50:26 AM
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
Zero
(0.1572)
753.0
Calibration
Collection time
5/30/2011 1:50:30 AM
Standard
Concentration F
Mean
SD
%RSD Readings
%
______________________________________________________________________
Std 1
0.0517
0.0524
4.0
0.0519 0.0005
0.89
0.0516
Std 2
8.0
0.1328
0.0006
0.48
0.1332
0.1321
0.1332
0.14
0.2370
0.2364
0.2370
Std 3
12.0
0.2368
0.0003
Std 4
16.0
0.4080
0.0006
0.14
Std 5
20.0
Calibration eqn
Correlation Coefficient
Calibration time
0.4212
0.0007
0.16
0.4085
0.4073
0.4081
0.4208
0.4220
0.4208
36
1/07/2011 10:29:48 PM
D:\Eka Yuliani'07\Absorbansi glukosa
(01-07-2011).BAB
Advanced Reads 3.00(339)
Rika
Instrument Settings
Instrument
Instrument version no.
Wavelength (nm)
Ordinate Mode
Ave Time (sec)
Replicates
Sample averaging
Cary 50
3.00
753.0
Abs
0.1000
3
OFF
Comments:
Zero Report
Read
Abs
nm
________________________________________________
Zero
(0.1130)
753.0
Analysis
Collection time
1/07/2011 10:29:48 PM
Sample
F
Mean
SD
%RSD
Readings
____________________________________________________________
JT 2
1.9109
1.8509
1.8511
0.0597
3.23
1.7914
KT 2
1.7834
0.0012
0.15
1.7844
1.7837
1.7821
37
x=
x=
x=
Konsentrasi Sampel =
38
92,33
x 100 %
100
= 92,33 %
3. Kadar glukosa sampel pati jagung terbaik
76,20
x 100 %
100
= 76,20 %
4. Kadar glukosa sampel pati ubi kayu terbaik
73,49
x 100 %
100
= 73,49 %
13. Perhitungan Kadar Pati
Kadar Pati = Kadar Glukosa (%) x faktor 0,9
1. Kadar pati jagung sebelum dimodifikasi
Kadar Pati = Kadar Glukosa x faktor 0,9
= 95,1 % x 0,9
= 85,6 %
2. Kadar pati ubi kayu sebelum dimodifikasi
Kadar Pati = Kadar Glukosa x faktor 0,9
= 92,33 % x 0,9
= 83,1 %
3. Kadar pati jagung terbaik
Kadar Pati = Kadar Glukosa x faktor 0,9
=76,20 % x 0,9
= 68,58 %
4. Kadar pati ubi kayu terbaik
Kadar Pati = Kadar Glukosa x faktor 0,9
=73,49% x 0,9
=66,14 %
14. Hasil Analisis Kadar Pati
Sampel absorbansi
2,32
Jagung
2,25
Ubi
1,85
JT2
1,78
KT2
konsentrasi
standart (ppm)
95,1
92,33
76,20
73,49
konsentrasi
glukosa (%)
95,1
92,33
76,20
73,49
kadar pati
(%)
85,60
83,10
68,58
66,14
39
ab
x100%
a c
Keterangan:
a= massa sampel ditambah massa krus porselen
b= massa sampel setelah dipanaskan ditambah massa krus porselen
c= massa krus porselen
ab
x100%
a c
31,4739 31,225
x100 %
31,4739 29 ,4403
= 12,23%
2. Kadar air pati ubi kayu sebelum modifikasi
% Ubi kayu =
=
ab
x100%
a c
30 ,3777 30 ,1006
x100 %
30,3777 28,3771
= 13,85%
ab
x100%
a c
30 ,4406 30 ,2011
x100 %
30,4406 28,3922
= 11,6 %
40
ab
x100%
a c
30 ,3777 30 ,1006
x100 %
30,3777 28,3771
= 11,51%
5. Kadar air JT0 (pati jagung kontrol) ulangan 3
% JT0 (U3) =
=
ab
x100%
a c
44 ,8128 44 ,5791
x100 %
44,8128 42 ,7153
= 11,3 %
6. JT1 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 6 jam) ulangan 1
% JT1 (U1) =
=
ab
x100%
a c
29 ,387 29 ,2786
x100 %
29,387 28,3919
= 10,89 %
7. JT1 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 6 jam) ulangan 2
% JT1 (U2) =
=
ab
x100%
a c
29 ,4896 29 ,3761
x100 %
29,4896 28,462
= 11,05 %
41
% JT1 (U3) =
=
ab
x100%
a c
30 ,1295 30 ,0229
x100 %
30,1295 29 ,1548
= 10,93 %
9. JT2 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 12 jam) ulangan 1
% JT2 (U1) =
=
ab
x100%
a c
42 ,1741 41,9368
x100 %
42,1741 40 ,17
= 11,84 %
10. JT2 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 12 jam) ulangan 2
% JT2 (U2) =
=
ab
x100%
a c
31,3094 31,0674
x100 %
31,3094 29 ,2159
= 11,56 %
11. JT2 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 12 jam) ulangan 3
% JT2 (U3) =
=
ab
x100%
a c
30 ,3526 30 ,1357
x100 %
30 ,3526 28,3747
= 11 %
42
12. JT3 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 18 jam) ulangan 1
% JT3 (U1) =
=
ab
x100%
a c
42 ,3734 42 ,2823
x100 %
42 ,3734 41,3432
= 8,8 %
13. JT3 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 18 jam) ulangan 2
% JT3 (U2) =
=
ab
x100%
a c
43,7693 43,6876
x100 %
43,7693 42 ,7499
= 8%
14. JT3 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 18 jam) ulangan 3
% JT3 (U3) =
=
ab
x100%
a c
41,1785 41,0931
x100 %
41,1785 40 ,1716
= 8,48 %
15. JT4 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 24 jam) ulangan 1
% JT4 (U1) =
=
ab
x100%
a c
65,6231 65,4187
x100 %
65,6231 63,62
= 10,2 %
43
16. JT4 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 24 jam) ulangan 2
% JT4 (U2) =
=
ab
x100%
a c
31,4575 31,2587
x100 %
31,4575 29 ,4373
= 9,8 %
17. JT4 (pati jagung dengan lama waktu inkubasi 24 jam) ulangan 3
% JT4 (U3) =
=
ab
x100%
a c
31,4876 31,249
x100 %
31,4876 29 ,4381
= 11,6 %
18. KT0 (pati ubi kayu kontrol) ulangan 1
% KT0 (U1) =
=
ab
x100%
a c
31,1880 30 ,9404
x100 %
31,1880 29 ,1180
= 12%
% KT0 (U2) =
=
ab
x100%
a c
31,526 31,3923
x100 %
31,526 30 ,4779
= 12,76%
44
% KT0 (U3) =
=
ab
x100%
a c
41,208 41,0801
x100 %
41,208 40 ,1720
= 12,3 %
21. KT1 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 6 jam) ulangan 1
% KT1 (U1) =
=
ab
x100%
a c
30 ,1587 30 ,0455
x100 %
30,1587 29 ,1169
= 10,84 %
22. KT1 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 6 jam) ulangan 2
% KT1 (U2) =
=
ab
x100%
a c
30 ,4491 30 ,3097
x100 %
30,4491 29 ,4365
= 12,77 %
23. KT1 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 6 jam) ulangan 3
% KT1 (U3) =
=
ab
x100%
a c
29 ,425 29 ,3117
x100 %
29,425 28,3925
= 10,97 %
45
24. KT2 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 12 jam) ulangan 1
% KT2 (U1) =
=
ab
x100%
a c
44 ,75 44 ,4930
x100 %
44,75 42 ,75
= 12,85 %
25. KT2 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 12 jam) ulangan 2
% KT2 (U2) =
=
ab
x100%
a c
65,6423 65,413
x100 %
65,6423 63,6237
= 11,3 %
26. KT2 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 12 jam) ulangan 3
% KT2 (U3) =
=
ab
x100%
a c
30 ,4137 30 ,1846
x100 %
30 ,4137 28,3751
= 11,2%
27. KT3 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 18 jam) ulangan 1
% KT3 (U1) =
=
ab
x100%
a c
30 ,2423 30 ,1496
x100 %
30,2423 29 ,2147
=9%
46
28. KT3 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 18 jam) ulangan 2
% KT3 (U2) =
=
ab
x100%
a c
30 ,4932 30 ,4086
x100 %
30,4932 29 ,4376
= 8,01 %
29. KT3 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 18 jam) ulangan 3
% KT3 (U3) =
=
ab
x100%
a c
29 ,3934 29 ,3005
x100 %
29,3934 28,3739
= 9,11 %
30. KT4 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 24 jam) ulangan 1
% KT4 (U1) =
=
ab
x100%
a c
65,32 65,152
x100 %
65,32 63,32
= 8,37 %
31. KT4 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 24 jam) ulangan 2
% KT4 (U2) =
=
ab
x100%
a c
67,6307 67,4116
67,6307 63,8292
= 10,65 %
x100%
47
32. KT4 (pati ubi kayu dengan lama waktu inkubasi 24 jam) ulangan 3
% KT4 (U3) =
=
ab
x100%
a c
44 ,7571 44 ,566
44 ,7571 42 ,7498
x100 %
= 9,5 %
JT1
(%)
JT2
(%)
JT3
(%)
JT4
(%)
KT0 KT1
(%) (%)
KT2
(%)
10,8
9
11,0
5
10,9
3
10,9
5
11,8
4
11,5
6
11
8,8
10,2
12
12,85
9,8
8,48
11,6
12,7
6
12,3
11,4
6
8,42
10,5
3
12,3
5
11,6
11,5
1
11,3
11,4
7
10,8
4
12,7
7
10,9
7
11,5
2
11,2
KT
4
(%)
8,3
7
8,01 10,
65
9,11 9,5
11,78
8,7
11,3
KT
3
(%)
9
9,5
48
Kadar abu =
ca
x100%
ba
Keterangan:
a = massa krus porselen
b = massa sampel ditambah krus porselen
c = massa sampel setelah diabukan ditambah krus porselen
33. Kadar abu pati jagung sebelum modifikasi
% Jagung
ca
x100%
ba
28,3951 28,3928
x100 %
30,4597 28,3928
= 0,11 %
34. Kadar abu pati ubi kayu sebelum modifikasi
% Ubi kayu =
=
ca
x100%
ba
41,3999 41,3933
x100 %
43,4415 41,3933
= 0,3 %
35. Kadar abu sampel pati jagung terbaik
% JT2
ca
x100%
ba
15,8652 15,893
x100 %
17,835 15,893
= 1,3 %
49
ca
x100%
ba
17 ,5418 17 ,5162
x100 %
19,5126 17 ,5162
= 1,28 %
Sampel
Kadar abu pati jagung sebelum modifikasi
Kadar abu pati ubi kayu sebelum modifikasi
Kadar abu pada sampel jagung terbaik
Kadar abu pada sampel ubi kayu terbaik
Kadar Abu
0,11 %
0,30 %
1,30 %
1,28 %
50
2.
24,7
3
30,4
6
31,7
8
26,7
0
23,2
7
23,3
1
25,7
0
34,83
26,01
ULA NGA N
1
2
1
2
3
4
5
1
2
3
15
15
6
6
6
6
6
10
10
10
Ty pe III Sum
of Squares
22250.044 a
5.950
399.633
46.413
20.829
61.475
22311.519
df
12
1
4
4
2
18
30
Mean Square
1854.170
5.950
99.908
11.603
10.415
3.415
F
542.902
1.742
29.253
3.397
3.049
Sig.
.000
.203
.000
.031
.072
22,63
51
Dunc an
LA MA
5
1
4
2
3
Sig.
Subs et
2
1
22.9517
24.0183
6
6
6
6
6
26.3550
28.0833
.331
.123
33.3050
1.000
Dunc an
PERLAK
10
5
6
1
7
9
4
2
3
8
Sig.
N
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
22.6333
23.2700
23.3067
24.7300
25.7033
26.0100
.084
.080
.437
31.7767
34.8333
.080
52
Gambar 1. Bahan baku pati jagung (kanan) dan pati ubi kayu (kiri)
Gambar 2. Pati yang telah tergelatinisasi pada pati kontrol (kiri) dan pati
modifikasi (kanan)
53
Gambar 6. Waterbath
Gambar 8. Autoclave