TINEA KAPITIS
Pembimbing :
dr. Bowo Wahyudi, Sp. KK
Disusun Oleh :
Lutfi Malefo
2009730028
IDENTITAS
Nama
: An. S
Usia
: 12 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: jawa Tengah
Pekerjaan
: Pelajar
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Pasien
ingin
penyakitnya.
kontrol
kepada
dokter
mengenai
ANAMNESIS
Pada kunjungan pertama pasien pada 10 hari yang
lalu ke RSUD Banjar pasien mengeluh rambut
mudah rontok sejak 3 minggu yang lalu yang
disertai dengan kebotakan setempat.
Pada
awalnya
rambut
mudah
rontok
dan
mengakibatkan kebotakan kecil di kepala namun
lama kelamaan kebotakan dirasakan semakin lama
semakin melebar dan di sertai dengan timbulnya
ketombe yang banyak di daerah yang botak. Pada
tempat yang mengalami kebotakan di rasakan agak
gatal, perih dan panas di sangkal oleh pasien.
Pasien mengatakan keluhannya ini tidak menyebar
dan hanya terdapat di sebagian kecil kepala bagian
kanan pasien. Pasien belum pernah berobat dan
belum pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya.
ANAMNESIS
Pasien menyangkal adanya anggota
keluarga yang mempunyai keluhan yang
sama dengan pasien. Pasien tinggal di
lingkungan yang tropis, pekerjaan sehari
hari sebagai pelajar, saat sekolah
menggunakan
jilbab
dan
sering
berkeringat, tidak ada peliharaan di
rumah. Pasien mandi 2 kali sehari
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Kepala : normocephal
Rambut : berwarna hitam, terdapat kebotakan di
kepala kanan Dengan ukuran 3x4 cm, rambut
mudah rontok
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik
-/-,
pupil isokor
Hidung : normotia, deviasi septum (-), secret /-,
rhinore -/ Telinga : normotia, otore -/-, serumen -/ Mulut : caries (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1,
faring tidak hiperemis
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Thoraks:
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kirisimetris
Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paru, batas paru dan hepar
setinggi ICS 5
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midcalvicularis
sinistra
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi : perut datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : timpani pada keempat kuadran
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
Status Dermatologis :
Distribusi : lokalisata
A/R : kepala.
Lesi : solitare, sirkumskrip, polisiklik,
lesi menimbul, kering, ukuran
2x
4cm.
Efloresensi : Makula hiperpigmentasi,
papula, skuama
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan kerokan kulit dengan
KOH : hasil di temukan adanya hifa
RESUME
Resume
Distribusi : lokalisata
A/R : kepala.
Lesi : solitare, sirkumskrip, polisiklik,
lesi menimbul, kering, ukuran
2x
4cm.
Efloresensi : Makula hiperpigmentasi,
papula, skuama
Diagnosis kerja :
Tinea kapitis
Penatalaksanaan :
Non-Medikamentosa :
Menerangkan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita
pasien adalah infeksi jamur dan mudah menular.
Memberikan saran kepada pasien agar menganti baju dan
celana dalam yang basah karena keringat serta disarankan
juga untuk memakai pakaian yang longgar dan pakaian
yang menyerap keringat
Mengurangi kegiatan sehari-hari yang dapat banyak
menimbulkan keringat
Menyarankan kepada pasien agar tidak menggaruk-garuk
lesi
Medikamentosa :
Sistemik
Ketokonazole 200mg 1x1 7-14 hari
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Ad Bonam
Analisa Kasus
Mengapa pada kasus ini didiagnosis kerja Tinea
Kapitis ?
Berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik di
temukan :
Anak perempuan umur 12 tahun sebagai pelajar
Rambut mudah rontok sejak 3 minggu yang lalu.
Timbul kebotakan yang semakin lama semakin melebar.
Terdapat banyak ketombe ( skuama ) di daerah yang
botak
Pasien mengeluh gatal di daerah kepala yang
mengalami kebotakan.
Pasien sering berkeringat
Analisa Kasus
Bagaimana cara mendiagnosis tinea kapitis?
Penegakan diagnosis dilakukan dengan
cara :
Gejala klinis
Pemeriksaan penunjang
1. pemeriksaan wood lamp (tidak di
lakukan)
2. pemeriksaan KOH
3. Kultur ( tidak di lakukan )
Analisa Kasus
Bagaimana penatalaksanaan
pada kasus ?
Non-Medikamentosa
Edukasi
Medikamentosa
Sistemik : ketokonazole 200 mg 1x1
7-14 hari
Analisa Kasus
Bagaimana
kasus?
prognosis
pada
TERIMAKASIH