Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Pada kompresi nervus ulnaris yang paling sering terjadi adalah cubital tunnel syndrome
dan guyons canal syndrome menduduki posisi nomor dua setelahnya. Guyons canal syndrome
atau ulnar tunnel syndrome biasanya terjadi akibat kompresi dari luar. Etiologi yang paling
sering terjadi pada kasus guyons canal syndrome adalah adanya ganglion. Walaupun faktor lain
seperti adanya anomalous musculotendineous arches, lipoma, fraktur os hamatum dapat menjadi
salah satu penyabab guyons canal syndrome. Kesulitan dalam menegakkan diagnosis pada kasus
dengan compression neuropathy ini tidak semudah yang terlihat, walaupun keluhan dan gejala
yang dikeluhkan oleh pasien dapat menentukan letak saraf yang terkompresi, tetapi terkadang
keluhan yang dirasakan tidak spesifik dan beragam, untuk itu pentingnya pemeriksaan dilakukan
lebih lanjut agar dignosis dapat ditegakkan dengan tepat dan terapi dapat dilakukan sedini
mungkin.
Sama halnya dengan CTS , pada Guyons canal syndrome terapi yang biasanya diberikan
diawali dengan terapi konservatif terlebih dahulu, dimulai dari pemasangan splint,injeksi steroid
ataupun pemberian oral steroid, yang kemudian apabila terapi konservatif tidak berhasil, maka
perlu dilakukan terapi pembedahan untuk membebaskan daerah yang terjepit.
Syndrom guyon terdiri atas nyeri setempat di terowongan guyon yang terasa meluas ke
distal. Terowongan guyon di bentuk oleh prosesus os hematum, os fosiformis dan ligamentum
pisohamatum. Didalam terowongan itu n.ulnaris bercabang, cabang sensorik menuju ke kawasan

sensorik akral n.ulnaris. sinovia dan jaringan pengikat yang longgar didalam terowongan guyon
mudah terlibat dalam arthritis rematoid sehingga saraf yang melewatinya ikut terlibat.
Syndrom canal guyon adalah sebuah jeratan saraf ulnaris di pergelangan tangan yang
penyebab umumnya saraf ulnaris dipergelangan tangan yang kompresi dari ganglion. Umumnya
kasus Guyons canal syndrome ini terjadi akibat adanya faktor extrinsic, dimana kasus yang
paling sering terjadi adalah,Guyons canal syndrome ini dilaporkan banyak dikeluhkan pada
pasien dengan ganglion yang terdapat pada daerah volar sisi ulnaris.
Penjepitan saraf ulnaris adalah neuropati jenis kedua terbanyak pada ekskremitas atas
setelah nervus medianus. Karena posisi anatomi dan susunan strukturnya. Berdasarkan analisis
guyon, pergelangan tangan merupakan daerah kedua paling sering terjadi penjepitan. Keadaan ini
lebih banyak pada laki-laki umur 40 tahun dan biasanya karena adanya trauma pada tangan
karena pekerjaan dan mungkin juga ditemukannya adanya ganglion.
Angka kejadian guyon canal syndrome di Amerika Serikat telah diperkirakan sekitar 1-3
kasus per 1000 setiap tahunnya. Dengan prevalensi sekitar 50 kasus dari 1000 orang pada
populasi umum. National health interview study memperkirakan bahwa prevalensi guyon caal
syndrome yang dilaporkan sendiri adalah sebesar 1.55%. dan lebih sering mengenai laki-laki usia
40 tahun dan biasanya karena adanya trauma pada tangan karena pekerjaan atau juga karena
adanya kebiasaan dan serta gaya hidup.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI
Saraf ulnaris dimulai pada sisi leher, dimana akar saraf individu keluar tulang belakang
melalui lubang kecil diantara tulang belakang. Akar saraf kemudian bergabung bersama untuk
membenuk tiga saraf utama yang melakukan perjalanan ke lengan tangan, salah satunya adalah
saraf ulnaris.
Setelah meninggalkan sisi leher, saraf ulnaris bergerak melalui ketiak dan lengan bawah ke
tangan dan jari-jari. Saat melintasi pergelangan tangan, saraf ulnaris dan arteri ulnaris berjalan
melalui terowongan yang dikenal dengan kanal guyon.
Ulnar carpal tunnel (Guyons Canal) yang memiliki panjang 4-4.5 cm pertama kali
ditemukan oleh Felix Guyon pada tahun 1861 . Nervus ulnaris dan Arteri ulnaris berjalan
bersama dari regio antebrachii ke regio manus melewati Guyons canal, yang berlokasi di dasar
dari regio hypothenar. Canal ini merupakan rongga kecil berbentuk segitiga dengan atapnya
Aponeurosis volaris palmaris. Bagian lateral terdapat Os hamatum, sedangkan bagian medialnya
dibentuk oleh Os pisiforme. Guyons canal ini ditutupi oleh ligamentum carpi volare dan
Musculus palmaris brevis. Didalam canal ini Nervus ulnaris terbagi menjadi superficial sensory
dan cabang motorik profunda. Nervus ulnaris dapat terkompresi dimana saja sepanjang Guyons
canal menghasilkan gejala sensori dan motorik, atau hanya gejala motorik maupun gejala
sensorik.

2.2. DEFINISI
Guyons canal syndrom merupakan keadaan dimana terjadi kompresi Nervus ulnaris pada
daerah pergelangan tangan (carpus) yang dapat menyebabkan gangguan motorik, sensorik, atau
gabungan keduanya tergantung lokasi entrapment yang terjadi sepanjang Guyons canal tersebut.
2.3 ETIOLOGI
Berdasarkan etiologinya, penyebab dari Ulnar tunnel syndrome dapat secara luas dapat
dibagi menjadi primer dan sekunder. Keadaan primer biasanya biasanya idiopatik, dengan tidak
ditemukan adanya lesi. Murata et al menemukan 45% kasus idiopatik dari Guyons canal
syndrome.
Etiologi sekunder dapat dibagi menjadi anomalous musculotendineous arches, traumatic,
inflammatory, structural , vascular, neuropathic dan occupational. Diikuti dengan adanya
fraktur dari Os hamatum, fraktur dari digitorum IV dan V basis metacarpal dilaporkan terdapat
adanyakompresi nervus ulnaris pada daerah pergelangan tangan. Kondisi inflamasi seperti
rheumatoid arthritis, rheumathoid synovitis juga dapat menyebabkan terjadinya kompresi nervus
ulnaris pada pergelangan tangan.
Shea dan McClain menyatakan adanya 19 lesi yang berbeda yang menyebabkan
kompresi Nervus ulnaris pada pergelangan tangan dan tangan. Yang paling tersering
4

menyebabkan kompresi adalah ganglion (28.75), occupational neuritis (23.5%),laserasi(10,3%),


ulnar artery disease (8.1%), fracture of carpal bones (5.9%).
Terlibatnya Nervus ulnaris dengan hubungannya dengan Guyons canal adalah dapat
berupa : kongenital ( anomali dari musculus, accessory ossicles), trauma ( tertutup atau luka
tusuk), inflamasi(rheumatoid arthritis), adanya massa (intrinsik atau ekstrinsik), gangguan
pembuluh darah (thrombosis, dari arteri ulnaris) dan degeneratif (osteoarthritis).
Trauma dapat berupa luka tusuk, maupun luka tertutup (dengan ada atau tidaknya
dislokasi fraktur) atau chronic closed-multiple repetitive trauma yang didapat dari suatu hobi atau
pekerjaan,seperti hobi bersepeda, pengguna motor, tukang kebun yang amatir dengan kebiasaan
nya memecahkan kacang satu kantong besar. Lesi berupa massa dapat berupa lipoma,
ganglion,neurofibroma, intraneural cyst. Kompresi Nervus ulnaris akibat dari massa
neurofibroma dilaporkan jarang terjadi.

2.4 PATOGENESIS
Kerusakan yang terjadi pada Guyons canal syndrome sedikit berbeda dengan yang terjadi
pada CTS. Guyons canal terletak pada pergelangan tangan sejajar dengan carpal tunnel. Seperti
pada Carpal tunnel, Guyons canal memiliki tepi dikelilingi oleh Ligamentum carpi
transversum(flexor retinaculum). Ada divisi dari ligamentum ini yang kemudian membuat
Guyons canal. Nervus ulnaris dan Arteri ulnaris berjalan melewati guyons canal. Tidak seperti
carpal tunnel, pada daerah ini tidak memiliki tendon yang berjalan didalamnya. Untuk itu,
tekanan yang didapat dari penekanan tendon tidak terjadi pada Guyons canal syndrome.
Streib et al menyatakan axonal degeneration merupakan gejala abnormalitas awal dari
neuropati distal, dimana kerusakan saraf yang meningkat akibat dari kompresi akan
menghasilkan keadaan demyelisasi segmental.
Shea dan McClain membagi lesi Nervus ulnaris pada Guyons canal menjadi tiga tipe,
bergantung pada letak anatomi Nervus ulnaris yang terkompresi pada pergelangan tangan.

Tipe I : Kompresi terjadi pada daerah proximal didalam Guyons Canal, ditemukan gangguan
motorik dan sensorik; kelemahan otot terjadi pada semua musculus intrinsic dari manus yang
diinervasi oleh Nervus ulnaris dan gangguan sensorik pada daerah hypothenar dan setengah area
digitorum IV, keduanya terjadi hanya pada daerah palmar, tidak pada daerah dorsum manus,
karena dorsum manus di inervasi oleh Nervus cutaneus dorsalis .
Tipe II : Kompresi terjadi pada sepanjang cabang profunda dan ditemukan hanya adanya
kelemahan otot pada daerah yang diinervasi dari cabang profunda ini, dengan kemungkinan
dapat mengenai musculus hypothenar. Tipe ini paling sering terjadi.
Tipe III : Lokasi kompresi terjadi pada daerah distal akhir dari Guyons canal dan hanya terjadi
gangguan sensorik pada distribusi daerah palmar, tidak ditemukan adanya defisit motorik. Tipe
III merupakan yang paling jarang terjadi dari ketiga tipe ini.
Pada tipe I dan II selalu disertai adanya atrofi dari musculus dorsal digitorum
interosseous 1. Hirooka et al melaporkan tampilan klinis yang berbeda akibat dari adanya
atypical fibrous band, yang melewati Os pisiforme kearah ligamentum palmar carpalis, adanya
konstriksi dari saraf, arcus musculotendinous proximal yang ditemukan pada cabang sensorik
superficial dan sebagian dari cabang profunda yang membawa cabang untuk suplai daerah
abductor digiti minimi.

2.5 MANIFESTASI KLINIS


GEJALA

Nyeri terbakar di pergelangan tangan, yang dapat memancarkan sampai siku,


bahu, atau leher. Rasa sakit seringkali lebih buruk di pagi hari (karena tidur

dengan pergelangan tangan di tekuk) dan selama bergerak pergelangan tangan.


Paresthesia : kesemutan diikuti oleh mati rasa di sisi jari kelingking di telapak

tangan.
Intoleransi dingin di jari kelingking dan jari manis
Kecanggungan tangan dan melebarkan jari (jari-jari lain sukar abduksi dan
aduksi)

TANDA

Pembengkakan dan nyeri disisi jari kelingking di pergelangan tangan


Penurunan sensitivitas disisi jari kelingking tangan.
Tanda tinel positif dalam jeratan saraf ulnaris atau cedera.
Tanda froment : seorang dokter dapat meminta seseorang untuk memegang
selembar kertas atau kartu diantara ibu jari dan jari telunjuk. Ketika dokter
menarik kertas tersebut, orang yang terkena canal guyon sindrom tidak mampu

menahannya.
Ulnar claw hand : ketika seseorang dengan sindrom canal guyon dan cabang saraf
yang rusak dari cabang saraf ulnaris memegang tangan yang pasif.

2.6 DIAGNOSIS
Ketika penyebabnya jelas diagnosis syndrom canal guyon dapat dibuat dari gejala dan tanda
Investigasi dapat mencakup :

X-ray atau CT-Scan dapat menunjukkan fraktur pergelangan tangan


CT- scan atau MRI pergelangan tangan dapat menunjukkan tumor ganglion kista.
Doppler ultrasonografi atau arteiografi dapat mengungkapkan aneurisme arteri
ulnaris atau thrombosis.
8

Elektromiografi dan konduksi saraf tes dapat membantu menentukan titik yang
tepat dari jeratan saraf.

2.7 DIAGNOSIS BANDING


Carpal tunnel syndrome merupakan neuropati tekanan atau cerutan terhadap nervus
medianus didalam terowongan karpal pergelangan tangan, tepatnya dibawah tleksor retinakulum.
Faktor resiko carpal tunnel syndrome adalah pekerja yang terpapar getaran, pengelola makanan
dan buruh pabrik makanan, pekerja toko, pekerja industry, pengguna computer.
Gejala pada carpal tunnel syndrome adalah pada awal gejala umumnya berupa gangguan
sensorik saja. Gangguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. Gejala awal biasanya
seperti parastesia, kurang merasa atau rasa terkena aliran listrik pada jari 1 dan 3. Keluhan
biasanya lebih menonjol pada saat malam hari sehingga sering membangunkan pasien di malam
hari.
2.7 PENATALAKSANAAN
Terapi yang dibutuhkan dari penyakit ini adalah mencari faktor etiologi nya. Jika
syndrom yang terjadi akibat dari mekanik repetitive trauma (seperti dari pekerjaan, hobi, dan
gaya hidup) maka harus dilakukan menghindari faktor penyebab yang membuat penekanan pada
daerah hypothenar. Terapi konservatif yang dapat dilakukan dapat berupa imobilisasi,
diskontinuitas kebiasaan yang menjadi penyebab, dan injeksi lokal cortisone dapat dilakukan.
Tindakan bedah dekompresi dapat dilakukan bila ditemukan terapi konservatif tidak berhasil.
Jika ditemukan adanya massa sebagai penyebab dari terjadinya kompresi, maka terapi
yang harus dilakukan adalah dengan melakukan operasi. Massa yang berukuran kecil seperti
ganglion dapat tidak teraba pada palpasi kulit dari luar. Tanda gejala yang persisten dari
9

gangguan Nervus ulnaris cabang profunda dengan distal latency criteria ditunjukan adanya
keterlibatan dari Nervus ulnaris pada Guyons canal yang dapat dipastikan dengan surgical
exploration.
Ketika dilakukan surgical exploration dari Guyons canal , nervus ulnaris dan arteri
ulnaris dapat dibebaskan dari Guyons canal dan dilakukan diseksi nervus. Insisi kulit harus
dilakukan sepanjang pergelangan tangan dan garis palmaris. Jika ditemukan adanya ganglion ,
dapat dilakukan diseksi dan mengangkat seluruh bagian dari ganglion. Jika ditemukan adanya
massa lain, dapat dilakukan eksisi;jika tidak constricting bands are divided and the pisohamate
hiatus is unroofed.
Konservatif :

Istirahat pergelangan tangan

Mengenakan pergelangan tangan atau brace dalam posisi netral pada malam hari
dan siang hari.

Terapi fisik : pijat dan latihan khusus seperti yang diperintahkan oleh fisioterapi

obat NSAID seperti aspirin dan ibuprofen

oral suplemen vit B6 untuk 6-12 minggu.

Suntikan steroid 25 mg di dalam guyon canal cepat memberikan kesembuhan.


Obat antiedema dan reumatika dapat diberikan peroral. Jika suntikan tersebut

10

diatas tidak memberikan hasil setelah dilakukan 3 kali dengan interval 5 hari.
Pertolongan dokter ahli bedah saraf harus dimintakan.
Orang yang terkena guyon sindrom mengahrapkan perbaikan gejala dalam empat
sampai enam minggu setelah timbulnya terapi konservatif.
Operasi
Jika semua upaya untuk mengobati gejala gagal, operasi mungkin menyarankan untuk
mengurangi tekanan. Prosedur bedah melibatkan :

Anastesi local (anastesi disuntikkan disekitar daerah operasi), anastesi regional, anastesi

umum
Operasi dekompresi untuk melepaskan saraf ulnaris : memotong ligamentum yang
menutupi saraf ulnaris, menghapus kista, tumor atau mengkoreksi kelainan lain di
pergelangan tangan.

Bedah pengobatan canal guyon efektif dalam 60-95 % kasus. Kemungkinan komplikasi dari
operasi hipersensivitas Palmaris, mati rasa, infeksi luka bedah.

11

BAB III
KESIMPULAN
Peripheral neuropati yang terjadi pada pergelangan tangan selain CTS dapat terjadi juga
Guyons canal syndrome, dimana merupakan keadaan gejala yang muncul akibat dari
terkompresinya Nervus ulnaris pada daerah pergelangan tangan.
Pada CTS gejala yang muncul biasanya berupa adanya rasa baal, kesemutan, nyeri pada tangan
dan lengan dan disfungsi dari otot. Umumnya terjadi pada orang dewasa dengan usia lebih dari 30 tahun ,
biasanya mengenai wanita. Sedangkan Guyons canal snydrome sama dengan gejala pada kompresi
Nervus ulnaris pada regio cubitii, terkecuali pada kompresi guyons canal tidak ditemukan adanya defisit
sensorik pada daerah dorsum manus , karena cabang dari Nervus cutaneus dorsalis dari antebrachii hanya
sampai dengan 5-8 cm proximal dari pergelangan tangan. Keadaan ini lebih banyak pada laki-laki

umur 40 tahun dan biasanya karena adanya trauma pada tangan karena pekerjaan dan mungkin
juga ditemukannya adanya ganglion.
Secara etiologi kondisi pasien dengan CTS ini mengenai wanita paruh baya dibandingkan
dengan jenis kelamin laki-laki, dan puncaknya adalah pada usia 45-60 tahun. Hanya 10 persen
dari pasien yang berusia kurang dari 31 tahun terkena CTS. Pada Guyons Canal prevalensi pria
dan wanita sama dengan studi menunjukan sebanyak 3% Guyons canal sindrom terjadi akibat
dari tindakan OCTR(Open Carpal Tunnel Release) maupun ECTR(Endoscopic Carpal Tunnel
Release) pada terapi bedah CTS.
Etiologi dari CTS merupakan multifaktorial dengan faktor lokal dan sistemik. Gejala dari
CTS merupakan hasil dari kompresi Nervus medianus daerah carpus dengan disertai terjadinya
iskemik dan gangguan transport axonal dari N.medianus ke daerah carpus. Kompresi yang
12

terjadi menyebabkan peningkatan tekanan dari carpal canal.Pada Nervus ulnaris, etiologi lebih
bersifat pada faktor ekstrinsik, seperti adanya ganglion, adanya trauma dari Os hamatum,
maupun inflamasi akibat dari adanya rheumathoid arthritis.
CTS dikatakan merupakan bentuk tersering yang terjadi akibat dari Repetitive Trauma
Disorder (RTD). Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mengambil aturan
dimana CTS diakibatkan dari adanya trauma, dan faktor resiko pekerjaan seperti pekerjaan yang
repetitif, posture tertentu, penekanan, dan getaran. Sedangkan American Society for Surgery of
the Hand menyatakan bahwa literatur yang ada tidak mendukung adanya hubungan antara
pekerjaan tertentu dengan terjadinya gangguan seperti CTS.
Carpal tunnel syndrome umumnya memberikan gejala nyeri , tingling, burning,
numbness atau beberapa kombinasi dari gejala gejala ini yang dirasakan pada daerah pollex ,
digitorum I, II dan setengah sisi radial dari digitorum IV. Jarang ada yang menyatakan bahwa
gejala dirasakan pada digitorum V.
Gejala guyons canal syndrome: Nyeri terbakar di pergelangan tangan, yang dapat
memancarkan sampai siku, bahu, atau leher. Rasa sakit seringkali lebih buruk di pagi hari
(karena tidur dengan pergelangan tangan di tekuk) dan selama bergerak pergelangan tangan.
Paresthesia : kesemutan diikuti oleh mati rasa di sisi jari kelingking di telapak tangan, Intoleransi
dingin di jari kelingking dan jari manis, kecanggungan tangan dan melebarkan jari (jari-jari lain
sukar abduksi dan aduksi)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk diagnosis carpal tunnel sindrom dapat berupa Flicks
sign, Thenar wasting, The thethered median nerve stress test, Phalens test, Torniquet test, Tinels

13

sign ,dan masih banyak lagi pemeriksaan lainnya yang tidak dapat berdiri sendiri dalam
menegakkan diagnosis. Disamping pemeriksaan fisik, diagnosis dapat dilakukan dengan
menggunakan pemeriksaan EMG dan laboratorium.

14

REPERENSI
1. Adams RD, Victor M, Ropper AH. Principles of Neurology. 6 th ed. New York:McGrawHill ; 1997.p.1358-1359.
2. Gunderson CH. Quick Reference to Clinical Neurology. Philadelphia: JB Lippincott Co;
3.
4.

1982.p.370-371
Gilroy J. Basic Neurology. 3rd ed. New York: McGraw-Hill ; 2000.p.599-601.
Gunderson CH. Quick Reference to Clinical Neurology. Philadelphia: JB Lippincott Co;

1982.p.370-371.
5. Greenberg MS. Handbook of Neurosurgery. 3rd ed. Lakeland (Florida) : Greenberg
Graphics; 1994.p.414-419.
6. Rosenbaum R. Carpal Tunnel Syndrome. In : Johnson RT, Griffin JW, editors. Current
Therapy in Neurologic Disease. 5th ed. St.Louis :Mosby ;1997.p.374-379.
7. Shidharta, priguna.2012.Neurologi klinis dalam praktek umum.Jakarta: Dian rakyat
8. Marjono, mahar.2012.Neurologi Klinis Dasar.Jakarta:dian rakyat

15

Anda mungkin juga menyukai