PEMERINTAH PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Proyek Peningkatan Kapasitas
Berkelanjutan Untuk Desentralisasi
Sustainable Capacity Building for
Decentralization (SCBD) Project
(ADB Loan 1964-INO)
Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
No. Tlp. (0274)9566030 E-mail: scbddiy@yahoo.com
LAPORAN KEGIATAN
PEMBUATAN
PEDOMAN
PENYUSUNAN DAN
EVALUASI
KELEMBAGAAN
PEMERINTAH
PROVINSI DAERAH
ISTIMEWA
YOGYAKARTA
2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan dan Sasaran
Ruang Lingkup
Output Kegiatan
Hasil yang Diharapkan
Tinjauan Pustaka
Metode Pelaksanaan
Workplan
Jadual Kegiatan
DAN
LANGKAH-LANGKAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menata kembali perangkat daerah, Pemerintah
telah mengeluarkan PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah dan Permendagri No. 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Dalam
Penjelasan Umum PP No. 41 Tahun 2007 itu dijelaskan bahwa
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah
dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang
membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi
dalam sekretariat, unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk
inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk
badan, unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik,
diwadahi dalam lembaga teknis daerah, serta unsur pelaksana
urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah. Dasar utama
penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi
adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, namun
tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan
harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.
Dalam Permendagri No. 57 Tahun 2007 itu dijelaskan
bahwa reformasi birokrasi baik pada pemerintah pusat maupun
pemerintah
daerah
merupakan
kebutuhan
dalam
upaya
penataan
kelembagaan
perangkat
daerah
harus
ialah
terindikasi
antara
lain
dari
sifat-sifat
swollen
dan
formal
measures
(mengutamakan
SKPD
beberapa
peraturan
daerah
dan
peraturan
demikian,
dalam
kenyataannya,
dalam
antara
keharusan
membentuk
Dinas
dengan
pedoman
Pemerintah Provinsi
DIY yang tidak bertentangan dengan peraturan perundanganundangan dari pusat dan yang dapat mengakomodasi kebutuhan
pelayanan publik stakeholders di daerah. Sasaran-sasarannya
adalah: (1) penyusunan dan evaluasi tentang kedudukan, tugas
dan fungsi SOPD; (2) penyusunan dan evaluasi besaran/jumlah
SOPD; (3) penyusunan dan evaluasi susunan/sub-sub unit dalam
SOPD; dan (4) penyusunan dan evaluasi eselonisasi dalam
SOPD.
C. Ruang Lingkup
(1) Dirumuskannya
kriteria
dan
langkah-langkah
kriteria
dan
langkah-langkah
kriteria
dan
langkah-langkah
D. Output Kegiatan
Dibuatnya buku Pedoman Penyusunan dan Evaluasi
Kelembagaan Pemerintah Provinsi DIY. Buku ini dapat
ditindaklanjuti menjadi draft Peraturan Gubernur tentang
Penyusunan dan Evaluasi Kelembagaan Pemerintah Provinsi
DIY.
F. Tinjauan Pustaka
Secara singkat tinjauan pustaka dan kerangka teoritik
yang berkaitan dengan masalah struktur organisasi dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi? the
structure of an organization is the pattern of rules, positions,
and roles that give shape and coherence to its strategy and
process, and is typically described in organization charts, job
descriptions and patterns of authority (Leach, Stewart, dan
Waish,1994). Lebih jauh menurut mereka struktur organisasi
mencakup elemen-elemen diferensiasi (differentiation), integrasi
(integration), sentralisasi (centralization) dan desentralisasi
(decentralization),
formalisasi
(formalization),
spesialisasi
dan
interdependensi
(interdependence).
10
dan
membina
pelaksanaan
kebijakan,
dan
tugas-tugas
pekerjaan
atau
urusan-urusan
11
pemikiran
para
ahli
tentang
struktur
yang
efektivitas
(negara/pemerintahan),
maka
dan
efisiensi
struktur organisasi
organisasi
didesain
dengan ciri-ciri hirarkis, piramidal, top-down, vertikal, closedsystem (Weber,1958; Wilson,1987; Taylor,1947; Fayol,1949;
White,1926; Willoughby,1927, Parkinson,1957).
Kritik terhadap perspektif pertama yang diberikan oleh
para ahli generasi berikutnya adalah sebagai berikut. Bahwa
desain struktur organisasi seperti itu memunculkan - bukan
efektivitas dan efisiensi organisasi - ciri-ciri organisasi yang
boros, koruptif, bengkak, dan berorientasi pada kepentingan
internal birokrasi.
Perspektif
12
(negara/pemerintahan),
maka
struktur organisasi
didesain
thd
pelanggan,
ramping,
(Lawrence
and
and
Boyte,1986;
Gardner,1991;
Friedrichsen,2006;
dilakukan
dalam
mendesain
ulang
organisasi
13
bersama
(shared
responsibility);
(3)
nilai
dan
program-program
yang
ditujukan
untuk
mesti
juga
menaruh
perhatian
pada
peraturan
kepemimpinan
yang
berdasar
nilai
dan
14
dioperasikan
kepemimpinan
yang
melalui
berbagi
proses
(shared
kolaborasi
dan
leadership)
yang
untuk melakukan
penyusunan
dan evaluasi
kelembagaan organisasi pemda mesti memperhatikan faktorfaktor yang bukan hanya aturan-aturan dari otoritas yang lebih
tinggi saja akan tetapi juga harus memadukannya dengan
analisis kebutuhan pelayanan publik bagi stakeholders di
daerah.
G. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini menggunakan metode pelaksanaannya
sebagai berikut:
(1) Studi literatur; yakni mempelajari bacaan dari berbagai
sumber tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan
struktur organisasi.
(2) Kajian; yakni mempelajari peraturan perundang-undangan
dan dokumen-dokumen resmi pemerintahan lainnya yang
berkaitan dengan organisasi perangkat daerah.
15
pemerintahan
daerah
yang
mengetahui
proses
H. Workplan
N
HASIL
O
KERJA
1
2
TOR awal
METODE
Kajian
pustaka
Pengayaan Wawancara
materi
awal
TOR
PIHAK
YANG
TERLIBAT
Tim Ahli
Tim Ahli
Biro
Organisasi,
Biro Tata
Pemerintahan
, Biro
Hukum,
BAPPEDA,
Bagian
Organisasi
Kabupaten
DATA
Data
sekunder
Data
Sekunder:
perda,
peraturan
gubernur,
dan
peraturan
teknis yang
terkait
dengan
pembentuka
n SOTK di
provinsi
DIY.
Data
primer:
deskripsi
kebijakan,
permasalaha
n dan
perencanaan
dalam
membentuk
SOTK prop.
DIY
16
TOR final
Kajian
ulang
Tim Ahli
Terlaksana
nya ruang
lingkup
kegiatan 1,
yakni:
dirumuska
nnya
kriteria
dan
langkahlangkah
penyusuna
n dan
evaluasi
tentang
kedudukan
, tugas dan
fungsi
SOPD.
Terlaksana
nya ruang
lingkup
kegiatan 2,
yakni:
dirumuska
nnya
kriteria
dan
langkahlangkah
penyusuna
n dan
evaluasi
besaran/ju
mlah
SOPD.
Terlaksana
nya ruang
lingkup
kegiatan 3,
Brainstormi
ng
FGD
Tim Ahli
Biro
Organisasi,
Biro Tata
Pemerintahan
, Biro
Hukum,
Bagian
Organisasi
Kabupaten
Brainstormi
ng
FGD
Tim Ahli
Biro
Organisasi,
Biro Tata
Pemerintahan
, Biro
Hukum,
Bagian
Organisasi
Kabupaten
Brainstormi
ng
FGD
Tim Ahli
Biro
Organisasi,
Biro Tata
17
yakni:
dirumuska
nnya
kriteria
dan
langkahlangkah
penyusuna
n dan
evaluasi
susunan/su
b-sub unit
dalam
SOPD.
Pemerintahan
, Biro
Hukum,
Bagian
Organisasi
Kabupaten
Laporan
Penulisan
kemajuan
pembuatan
buku
Pedoman
Penyusuna
n dan
Evaluasi
Kelembag
aan
Pemerinta
h Provinsi
DIY
Tim Ahli
Reviu
Ekspose
laporan
kemajuan
pembuatan
buku
Pedoman
Penyusuna
n dan
Evaluasi
Kelembag
aan
Pemerinta
h Provinsi
DIY
Tim Ahli
Biro
Organisasi,
Biro Tata
Pemerintahan
, Biro
Hukum,
Bagian
Organisasi
Kabupaten
Instansi lain
terkait
18
Revisi
Penulisan
Laporan
kemajuan
pembuatan
buku
Pedoman
Penyusuna
n dan
Evaluasi
Kelembag
aan
Pemerinta
h Provinsi
DIY
Tim Ahli
10
Reviu
Ekspose
Laporan
akhir
pembuatan
buku
Pedoman
Penyusuna
n dan
Evaluasi
Kelembag
aan
Pemerinta
h Provinsi
DIY
Revisi
Penulisan
Laporan
akhir
pembuatan
buku
Pedoman
Penyusuna
n dan
Evaluasi
Kelembag
aan
Pemerinta
h Provinsi
DIY
Tim Ahli
Biro
Organisasi,
Biro Tata
Pemerintahan
, Biro
Hukum,
Bagian
Organisasi
Kabupaten
Instansi lain
terkait
12
Tim Ahli
19
I.
N
O
1
2
3
4
Jadual Kegiatan
Kegiatan
Bulan
Bulan
Bulan ke-3
ke-1
ke-2
MMMMMMMMM M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TOR awal
X
Pengayaan
X
materi TOR
TOR final
X
Terlaksananya
ruang lingkup
X
kegiatan 1,
yakni:
dirumuskannya
kriteria dan
langkahlangkah
penyusunan
dan evaluasi
tentang
kedudukan,
tugas dan
fungsi SOPD.
Terlaksananya
ruang lingkup
X
kegiatan 2,
yakni:
dirumuskannya
kriteria dan
langkahlangkah
penyusunan
dan evaluasi
besaran/jumlah
SOPD.
Terlaksananya
ruang lingkup
X
kegiatan 3,
yakni:
dirumuskannya
kriteria dan
langkahlangkah
20
penyusunan
dan evaluasi
susunan/subsub unit dalam
SOPD.
7
1
0
Laporan
kemajuan
pembuatan
buku Pedoman
Penyusunan
dan Evaluasi
Kelembagaan
Pemerintah
Provinsi DIY
Reviu laporan
kemajuan
pembuatan
buku Pedoman
Penyusunan
dan Evaluasi
Kelembagaan
Pemerintah
Provinsi DIY
Revisi Laporan
kemajuan
pembuatan
buku Pedoman
Penyusunan
dan Evaluasi
Kelembagaan
Pemerintah
Provinsi DIY
Reviu Laporan
akhir
pembuatan
buku Pedoman
Penyusunan
dan Evaluasi
Kelembagaan
Pemerintah
21
1
1
Provinsi DIY
Revisi Laporan
akhir
pembuatan
buku Pedoman
Penyusunan
dan Evaluasi
Kelembagaan
Pemerintah
Provinsi DIY
22
BAB II
LANDASAN YURIDIS
A. Undang-undang
1. Undang-Undang
Nomor 32
Tahun 2004
tentang
Tahun
2004
Nomor
125,
Tambahan
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi
Perangkat
Daerah
(Lembaran
Negara
C. Peraturan Menteri
23
57 Tahun
12
Tahun
DPRD
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
2. Peraturan Daerah Provinsi DIY No. 6 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
3. Peraturan Daerah Provinsi DIY No. 7 tahun 2008 tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Inspektorat,
Badan
24
BAB III
HASIL DATA DAN PEMBAHASAN
1. Sekretariat Daerah
dan
lembaga
teknis
daerah
dalam
rangka
teknis
daerah,
memantau
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
kebijakan
penyelenggaraan
25
pemerintahan
daerah;
5)
penyelenggaraan
pembinaan
Rakyat,
Asisten
Perekonomian
dan
Subbagian
Tata
Praja,
Subbagian
Subbagian
Desa,
Subbagian
Fasilitasi
Subbagian
Bina
Penyelenggaraan
Pengembangan
Administrasi
Otonomi
Kependudukan,
26
Produk
Hukum
Kabupaten/Kota,
Bagian
Hukum,
Monitoring dan
Evaluasi
Peraturan
masing-masing
Subbagian
Pendidikan,
Subbagian
Subbagian
Koperasi,
Usaha
Kecil
dan
27
Menengah,
Subbagian
Perindustrian
dan
Perdagangan,
Pangan,
Subbagian
Kehutanan,
Perkebunan,
Dekonsentrasi,
dan
Bagian
Penelitian
dan
Subbagian
Analisa
Jabatan,
Subbagian
28
Subbagian
Kendaraan,
Telekomunikasi,
Subbagian
Subbagian
Usaha
Tata
Subbagian
Upacara,
Pimpinan,
Sandi
Subbagian
Subbagian
dan
Tamu,
Publikasi,
sebuah kajian
dan studi
banding.
terjadi
tumpang
tindih
kewenangan,
misalnya:
tindih
dengan
kewenangan
Biro
Administrasi
harus
menunjuk
satu
SKPD
yang
akan
29
huruf
A.
Pendahuluan,
dinyatakan
bahwa
dalam
30
oleh perangkat daerah yang diformulasikan berdasarkan prinsipprinsip manajemen yang terdiri atas unsur pimpinan, unsur staf,
unsur pengawas, unsur perencana, unsur pelaksana, unsur
pendukung dan unsur pelayanan. Dalam Penjelasan atas PP No.
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
pada
sekretariat daerah
23,
dinyatakan
bahwa
perangkat
daerah
yang
31
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Selain
fungsi
itu
Sekretariat
hukum
dan
daerah
juga
dapat
perundang-undangan,
32
2. Sekretariat DPRD
rapat-rapat;
5)
penyiapan
serta
33
Subbagian
A.
Pendahuluan,
dinyatakan
bahwa
dalam
34
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
administrasi
dan
fungsi
DPRD,
dan
menyediakan
serta
administrasi
penyelenggaraan
administrasi
kesekretariatan
keuangan
DPRD;
DPRD;
lingkup
dan
kewenangan
berdasarkan
Peraturan
35
3. Inspektorat
bahwa
kedudukan
Inspektorat
adalah
unsur
36
daerah
dibantu
oleh
perangkat
daerah
yang
Inspektorat
37
Inspektorat dalam
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Inspektorat
sebagai
unsur
pengawas
38
perencanaan;
2)
pengoordinasian
penyusunan
di
penyelenggaraan
pengendalian
program
pembangunan
4)
di
bahan
laporan
Akuntabilitas
pertanggungjawaban
Kinerja
Pemerintah
Gubernur,
Daerah;
8)
daerah
merupakan
unsur
perencana
39
tindih
dengan
kewenangan
Biro
Administrasi
harus
menunjuk
satu
SKPD
yang
akan
daerah
mempunyai
tugas
melaksanakan
40
daerah
menyelenggarakan
perencanaan;
dalam
fungsi:
melaksanakan
perumusan
pengoordinasian
tugas
kebijakan
penyusunan
teknis
perencanaan
daerah
ditetapkan
sesuai
dengan
Peraturan
tentang Organisasi
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
5. Dinas Daerah
41
Dinas
Daerah.
Dalam
perda
itu
dinas
yang
42
Daerah,
pada
Umum,
dinyatakan
bahwa
dalam
daerah
dibantu
oleh
perangkat
daerah
yang
dinas daerah
teknis
sesuai
dengan
lingkup
tugasnya;
43
bahwa
kegiatan
teknis
operasional
yang
kegiatan
teknis
yang
secara
langsung
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
a) Badan
44
4)
pemberian
fasilitasi
penyelenggaraan
45
A.
Pendahuluan,
dinyatakan
bahwa
dalam
melaksanakan
tugas
menyelenggarakan
fungsi:
bahwa
kegiatan
teknis
operasional
yang
kegiatan
teknis
yang
secara
langsung
46
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
b) Rumah Sakit
47
4)
penyelenggaraan
penyelenggaraan
rehabilitasi
pelayanan
medis
rujukan;
korban
5)
narkotika,
dinyatakan
bahwa
dalam
penyelenggaraan
yang
diformulasikan
berdasarkan
prinsip-prinsip
48
pada Umum,
melaksanakan
tugas
menyelenggarakan
fungsi:
daerah
ditetapkan
sesuai
dengan
Peraturan
tentang Organisasi
49
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
B. Besaran Organisasi
1. Sekretariat Daerah
Rakyat;
2)
Asisten
Perekonomian
dan
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
50
kriteria, antara lain: (a) beban kerja; (b) volume kerja; (c) analisa
jabatan; (d) resiko kerja. Kriteria yang digunakan untuk
menentukan SKPD jenis dan macam mempertimbangkan asas
keadilan. PP 41/2007 menurut daerah membelenggu kreasi
dalam pengembangan kelembagaan daerah. Studi kebutuhan
masyarakat
terkait
untuk
Perda
5/2008.
mengembangkan
Biro
lembaga
Tata
secara
Pemerintahan
vertikal,
yaitu
telah
dengan
51
provinsi,
kabupaten,
dan
kota,
sedangkan
52
Dalam
mempertimbangkan
faktor
kebutuhan
daerah
sekurang-kurangnya
mempertimbangkan
53
pada
2. Sekretariat DPRD
54
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
55
provinsi,
kabupaten,
dan
kota,
sedangkan
56
mempertimbangkan
faktor
kebutuhan
daerah
sekurang-kurangnya
mempertimbangkan
57
3. Dinas Daerah
58
Komunikasi
Perindustrian,
Perdagangan,
dan
Informatika;
Koperasi
dan
12)
Dinas
Usaha
Kecil
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
59
teknisnya
(wawancara
dengan
Kabag
bahwa
efisiensi
harus
dibarengi
dengan
Prop.DIY,
maka
harus
menyesuaikan
dengan
60
Dinas
Pendidikan,
Kepemudaan,
dan
Olahraga
provinsi,
kabupaten,
dan
kota,
sedangkan
61
mempertimbangkan
faktor
kebutuhan
62
daerah
sekurang-kurangnya
mempertimbangkan
70 (tujuh puluh)
pada
ditangani
penggabungannya
oleh
sesuai
satu
perangkat
dengan
daerah,
perumpunan
maka
urusan
63
pada
penataan
kelembagaan
perangkat
daerah
64
Hidup;
5)
Badan
Kesatuan
Bangsa
dan
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
65
teknisnya
(wawancara
dengan
Kabag
bahwa
efisiensi
harus
dibarengi
dengan
66
Prop.DIY,
maka
harus
menyesuaikan
dengan
Dinas
Pendidikan,
Kepemudaan,
dan
Olahraga
Prop.DIY
belum
mempunyai
undang-undang
67
provinsi,
kabupaten,
dan
kota,
sedangkan
68
mempertimbangkan
faktor
kebutuhan
daerah
sekurang-kurangnya
mempertimbangkan
69
dengan
perumpunan
urusan
pemerintahan
yang
dan
statistik;
bidang
bidang
kesatuan
penelitian
bangsa,
politik
dan
dan
pangan;
bidang
penanaman
modal;
bidang
daerah
yang
menangani
fungsi
kepegawaian,
70
dinyatakan
bahwa
dalam
implementasi
penataan
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
Dan
C. Susunan Organisasi
1. Sekretariat Daerah
71
Subbagian
Fasilitasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
3) Subbagian Pengembangan Otonomi Daerah.
c) Bagian Kependudukan, terdiri dari:
1) Subbagian Bina Administrasi Kependudukan;
2)
Subbagian
Pendataan
dan
Kependudukan;
3) Subbagian Catatan Sipil.
d) Bagian Pertanahan, terdiri dari:
1) Subbagian Administrasi Pertanahan;
2) Subbagian Pengendalian;
3) Subbagian Pengurusan Pertanahan.
e) Kelompok Jabatan Fungsional
Informasi
72
Biro
Administrasi
Kesejahteraan
Rakyat
dan
73
Subbagian
Sumberdaya Mineral;
Pekerjaan
Umum,
Energi
dan
74
Subbagian
Pembinaan
dan
Pengendalian
Kabupaten/Kota;
3) Subbagian Budaya dan Kapasitas.
b) Bagian Analisa dan Formasi Jabatan, terdiri dari:
1) Subbagian Analisa Jabatan;
2) Subbagian Pengembangan Kinerja Jabatan;
3) Subbagian Tata Usaha.
c) Bagian Tatalaksana, terdiri dari:
1) Subbagian Sistem dan Prosedur;
2) Subbagian Standarisasi;
3) Subbagian Tatalaksana Pelayanan Umum.
d) Kelompok Jabatan Fungsional
3.2. Biro Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol, terdiri
dari :
75
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
76
terkait
untuk
ground
kependudukan
dan
TKD
mengacu
(pemerintahan
pada
desa).
Bagian
Perda
1/2004.
numenklatur
kelembagaannya,
melainkan
hanya
dan ada
UU
52/2009
mengamanatkan
propinsi
harus
77
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
78
2. Sekretariat DPRD
79
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
80
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
3. Inspektorat
81
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
serta
kelompok
jabatan
fungsional.
Dalam
penataan
kelembagaan
perangkat
daerah
82
4. Bappeda
83
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
84
terkait
untuk
masing-masing
perangkat
daerah
dilakukan
85
5. Dinas Daerah
Seksi
Pengelolaan
Lahan
dan
Air
Tanaman
Hortikultura.
d. Bidang Peternakan, terdiri dari :
1. Seksi Sarana Prasarana Produksi Peternakan;
2. Seksi Produksi Ternak;
3. Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner.
86
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
87
teknisnya
(wawancara
dengan
Kabag
88
bahwa untuk menentukan jumlah susunan organisasi masingmasing perangkat daerah dilakukan berdasarkan analisis jabatan.
Dalam Permendagri No. 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, pada pasal 2,
dinyatakan bahwa
a) Badan
89
Subbidang
Sistem
Informasi
Manajemen
Kepegawaian.
f. UPTLTD;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
90
teknisnya
(wawancara
dengan
Kabag
91
b) Rumah Sakit
92
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Umum;
b. Bidang Pelayanan Medik, terdiri dari:
1. Subbidang Fasilitasi Pelayanan Medis;
2. Subbidang Pengembangan Mutu Pelayanan Medik;
3. Subbidang Data dan Informasi Medik.
c. Bidang Keperawatan, terdiri dari:
1. Subbidang Fasilitasi Keperawatan;
2. Subbidang Pengembangan Mutu dan Pelayanan
Keperawatan.
d. Bidang Penunjang dan Sarana, terdiri dari:
1. Subbidang Sarana Penunjang Medik;
2. Subbidang Sarana Penunjang Non Medik;
3. Subbidang Penelitian dan Pengembangan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
93
bidang
membawahkan
kelompok
jabatan
94
masing-masing
perangkat
daerah
dilakukan
D. Lembaga Lain
95
pemerintah
daerah
dalam
memelihara
dan
ketentraman
dan
ketertiban
umum<
Kepala
Daerah;
4)
Pelasanaan
koordinasi
96
maka
hal
ini
dapat
menjadi
dasar
dalam
terkait
untuk
97
daerah,
namun
untuk
pengendaliannya,
E. Evaluasi Kelembagaan
98
baik
dalam
garis
vertikal
maupun
horisontal.
99
integrasi,
peraturan
kesulitan
sinkronisasi
dan
simplikasi
perundang-undangan.
pada
saat
Propinsi
menetapkan
sesuai
DIY
penataan
100
101
Penataan
Organisasi
Perangkat
Daerah,
pada
huruf
Organisasi
Perangkat
Daerah,
pada
huruf
102
Organisasi
Perangkat
Daerah,
pada
huruf
Organisasi
Perangkat
Daerah,
pada
huruf
103
Organisasi
Pendahuluan,
Perangkat
dinyatakan
Daerah,
bahwa
pada
adanya
huruf
komunikasi
104
BAB IV
PEDOMAN PENYUSUNAN
SATUAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
gubernur
melaksanakan
tugas
administratif
manajerial,
yakni:
penyusunan
kebijakan
yang
termasuk
sebagai
bagian
dari
urusan
105
A.3. Inspektorat
melakukan
pengawasan
dan
pembinaan
106
d. fungsi
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
urusan
pengkoordinasian
penyusunan
perencanaan
pembangunan;
c. fungsi koordinasi penyusunan rencana yang memuat visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan masing-masing satuan kerja perangkat daerah;
d. fungsi
di
bidang
107
melaksanakan
urusan
pemerintahan
daerah
lingkup tugasnya;
d. fungsi pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan
lingkup tugasnya;
e. fungsi pelaksanaan kegiatan teknis yang secara langsung
berhubungan dengan pelayanan masyarakat oleh unit
pelaksana teknis dinas;
f. fungsi
pelaksanaan
kegiatan
teknis
penunjang
untuk
108
A.6.1. Badan
pemberian
dukungan
atas
penyelenggaraan
pelaksanaan
kegiatan
teknis
penunjang
untuk
A.6.2. Kantor
109
pemberian
dukungan
atas
penyelenggaraan
pemberian
dukungan
atas
penyelenggaraan
110
111
4 (empat)
asisten;
i. Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari asisten,
dan masing-masing asisten terdiri dari paling banyak 3 (tiga)
biro, dan masing-masing biro terdiri dari paling banyak 4
(empat) bagian, dan masing-masing bagian terdiri dari paling
banyak 3 (tiga) subbagian.
analisis
jabatan
dapat
dilihat
dalam
urusan
wajib,
urusan
berdasar
peraturan
112
Jenis
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Wajib
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
(1)
(2)
(3)
Urusan Berdasar
Perundangan
Peraturan
(1)
(2)
(3)
Urusan Pilihan
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Urusan Sisa
(1)
(2)
(3)
Urusan Lain-lain
(1)
(2)
(3)
stakeholders
(instansi-instansi
pemerintah
113
fungsi/urusan/pekerjaan
berdasarkan
kepentingan publik.
Form 2: Instrumen analisis kebutuhan pemangku kepentingan
No
Fungsi/Urusan/Pekerja
an
Sangat
Tidak
Penting
Penilaian Stakholders
Tidak
Agak
Penting
Penting
Penting
Sangat
Penting
(1)
(2)
(3)
114
1
2
3
fungsi/urusan/pekerjaan
menurut
kepentingan
berdasar
publik
urutan
(Form
3)
115
Form 4: Besaran dan susunan organisasi yang ideal yang didasarkan pada urutan
prioritas fungsi/urusan/pekerjaan berdasarkan kepentingan publik
No
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pe
kerjaan
Berdasarkan
Kepentingan
Publik
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Subbagiansubbagian
Kategorisasi
Fungsi/Urusa
n/Pekerjaan
ke dalam
Bagianbagian
Kategorisasi
Fungsi/Urusa
n/Pekerjaan
ke dalam
Biro-biro
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Asistenasisten
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
116
3 (tiga) asisten.
117
Besaran
Organisasi
Asisten
Susunan Organisasi
Biro
Bagian
Subbagian
Sekretariat
Daerah
118
analisis
jabatan
dapat
dilihat
dalam
urusan
wajib,
urusan
berdasar
peraturan
119
Jenis
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Wajib
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
(1)
(2)
(3)
Urusan Berdasar
Perundangan
Peraturan
(1)
(2)
(3)
Urusan Pilihan
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Urusan Sisa
(1)
(2)
(3)
Urusan Lain-lain
(1)
(2)
(3)
stakeholders
(instansi-instansi
pemerintah
120
fungsi/urusan/pekerjaan
berdasarkan
kepentingan publik.
Form 7: Instrumen analisis kebutuhan pemangku kepentingan
No
Fungsi/Urusan/Peke
rjaan
Sangat
Tidak
Penting
Penilaian Stakholders
Tidak
Agak
Penting
Penting Penting
Sangat
Penting
(1)
(2)
(3)
121
1
2
3
fungsi/urusan/pekerjaan
prioritas
menurut
kepentingan
berdasar
publik
urutan
(Form
8)
kerja
fungsi/urusan/pekerjaan
adalah
besaran/jumlah
122
Form 9: susunan organisasi yang ideal yang didasarkan pada urutan prioritas
fungsi/urusan/pekerjaan berdasarkan kepentingan publik
No
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
Berdasarkan Kepentingan
Publik
Kategorisasi
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
ke dalam Subbagiansubbagian
Kategorisasi
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
ke dalam Bagian-bagian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
(4) Mempertimbangkan
aturan
pembatasan
susunan
123
Susunan Organisasi
Bagian
Subbagian
Sekretariat
DPRD
124
organisasi
Dinas
Daerah
didasarkan
pada
70 (tujuh puluh)
125
pelaksana
teknis
dinas
dapat
dibentuk
untuk
daerah
yang
menangani
fungsi
keuangan,
analisis
jabatan
dapat
dilihat
dalam
126
Jenis
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Wajib
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Pilihan
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Urusan Lain-lain
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
stakeholders
(instansi-instansi
pemerintah
provinsi, DPRD provinsi, perguruan tinggi, organisasiorganisasi sosial dan politik, dan organisasi-organisasi
kemasyarakatan).
Analisis ini didasarkan pada hasil analisis jabatan (Form
11)
Dari analisis ini dihasilkan informasi berupa urutan
prioritas
fungsi/urusan/pekerjaan
kepentingan publik.
berdasarkan
127
No
Fungsi/Urusan/Peke
rjaan
Sangat
Tidak
Penting
Penilaian Stakholders
Tidak
Agak
Penting
Penting
Penting
Sangat
Penting
(1)
(2)
(3)
128
fungsi/urusan/pekerjaan
menurut
kepentingan
berdasar
publik
urutan
(Form
13)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pekerj
aan Berdasarkan
Kepentingan Publik
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Subbagiansubbagian
TU
Katego
risasi
Fungsi/
Urusan
/Pekerj
aan ke
dalam
Seksiseksi
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Bidangbidang
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Dinas-dinas
129
130
Besaran
Organisasi
Dinas
Susunan Organisasi
Bidang
Seksi
Subbagian TU
Sekretariat
Daerah
131
132
k. Unit
pelaksana
teknis
badan
dapat
dibentuk
untuk
dan
masing-masing
bidang
membawahkan
133
3 (tiga) seksi.
n. Perangkat daerah yang menangani fungsi kepegawaian,
keuangan, dan rumah sakit, mengingat tugas dan fungsinya
merupakan amanat peraturan perundang-undangan, maka
perangkat daerah tersebut tidak mengurangi jumlah perangkat
daerah yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah;
o. Penentuan Badan atau Kantor sesuai dengan analisis beban
kerja.
analisis
jabatan
dapat
dilihat
dalam
134
Jenis
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Wajib
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Pilihan
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Urusan Lain-lain
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
stakeholders
(instansi-instansi
pemerintah
provinsi, DPRD provinsi, perguruan tinggi, organisasiorganisasi sosial dan politik, dan organisasi-organisasi
kemasyarakatan).
Analisis ini didasarkan pada hasil analisis jabatan (Form
16)
135
fungsi/urusan/pekerjaan
berdasarkan
kepentingan publik.
Form 17: Instrumen analisis kebutuhan pemangku kepentingan
No
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
Sangat
Tidak
Penting
Penilaian Stakholders
Tidak
Agak
Penting
Penting Penting
Sangat
Penting
(1)
(2)
(3)
136
fungsi/urusan/pekerjaan
menurut
kepentingan
berdasar
publik
urutan
(Form
18)
Badan
Jumlah ideal Subbagian, Subbidang, Bidang pada Badan
ditentukan dari beban kerja ideal bagi masing-masing
unit kerja itu. Beban kerja adalah besaran/jumlah
fungsi/urusan/pekerjaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pekerj
aan Berdasarkan
Kepentingan Publik
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Subbagiansubbagian
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Subbidangsubbidang
Kategoris
asi
Fungsi/U
rusan/Pek
erjaan ke
dalam
Bidangbidang
Kategoris
asi
Fungsi/U
rusan/Pek
erjaan ke
dalam
Badanbadan
137
Kantor
Jumlah ideal Subbagian TU dan Seksi pada Kantor
ditentukan dari beban kerja ideal bagi masing-masing
unit kerja itu. Beban kerja adalah besaran/jumlah
fungsi/urusan/pekerjaan
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
Berdasarkan
Kepentingan Publik
Kategorisasi
Fungsi/Urusan/
Pekerjaan ke
dalam
Subbagiansubbagian TU
Kategorisasi
Fungsi/Urusan/
Pekerjaan ke
dalam Seksiseksi
Kategorisasi
Fungsi/Urusan/Pe
kerjaan ke dalam
Kantor-kantor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rumah Sakit
p. Susunan organisasi rumah sakit umum daerah kelas A terdiri
dari paling banyak 4 (empat) wakil direktur dan masingmasing wakil direktur terdiri dari paling banyak 3 (tiga)
bagian/bidang dan masing-masing bidang membawahkan
kelompok jabatan fungsional atau terdiri dari 2 (dua) seksi.
Pada wakil direktur yang membidangi administrasi umum
terdiri dari paling banyak 4 (empat) bagian dan bagian terdiri
138
dan
masing-masing
bidang
membawahkan
3 (tiga) seksi.
bagi
139
Form 21: Besaran dan susunan organisasi yang ideal yang didasarkan pada urutan
prioritas fungsi/urusan/pekerjaan berdasarkan kepentingan publik
No
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pekerja
an Berdasarkan
Kepentingan Publik
Katego
risasi
Fungsi/
Urusan
/Pekerj
aan ke
dalam
Seksiseksi
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Subbagiansubbagian
Kategoris
asi
Fungsi/U
rusan/Pek
erjaan ke
dalam
Bagian/B
idangbagian/bi
dang
Kategoris
asi
Fungsi/U
rusan/Pek
erjaan ke
dalam
Wakil
Direkturwakil
direktur
Kategoris
asi
Fungsi/U
rusan/Pek
erjaan ke
dalam
Rumah
sakit
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
organisasi
LTD
ditentukan
berdasarkan
140
organisasi
badan
yang
ditentukan
oleh
organisasi
kantor
yang
ditentukan
oleh
(tiga)
subbagian
dan
masing-masing
bidang
141
(dua)
subbagian,
dan
masing-masing
bidang
Badan
Besaran
Organisasi
Macam Badan
Susunan Organisasi
Bidang
Subbidang
Subbagian
142
Besaran Organisasi
Macam Kantor
Seksi
Susunan Organisasi
Subbagian TU
Kantor
Form 24: Usulan final besaran dan susunan organisasi Rumah Sakit
SOPD
Rumah
Sakit
Besaran
Organisasi
Macam
Rumah sakit
Susunan Organisasi
Wakil
Direktur
Bagian/Bidang
Subbagian
Seksi
143
B.5.1. Inspektorat
Langkah-langkah penyusunan besaran dan susunan
organisasi Sekretariat DPRD adalah sebagai berikut:
analisis
jabatan
dapat
dilihat
dalam
urusan
wajib,
urusan
berdasar
peraturan
144
Jenis
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Wajib
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
(1)
(2)
(3)
Urusan Berdasar
Perundangan
Peraturan
(1)
(2)
(3)
Urusan Pilihan
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Urusan Sisa
(1)
(2)
(3)
Urusan Lain-lain
(1)
(2)
(3)
stakeholders
(instansi-instansi
pemerintah
145
fungsi/urusan/pekerjaan
berdasarkan
kepentingan publik.
Form 26: Instrumen analisis kebutuhan pemangku kepentingan
No
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
Sangat
Tidak
Penting
Penilaian Stakholders
Tidak
Agak
Penting
Penting
Penting
Sangat
Penting
(1)
(2)
(3)
146
1
2
3
fungsi/urusan/pekerjaan
prioritas
menurut
kepentingan
berdasar
publik
urutan
(Form
27)
147
Form 28: susunan organisasi yang ideal yang didasarkan pada urutan prioritas
fungsi/urusan/pekerjaan berdasarkan kepentingan publik
No
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
Berdasarkan Kepentingan
Publik
Kategorisasi
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
ke dalam Subbagiansubbagian Sekretairat
Kategorisasi
Fungsi/Urusan/Pekerja
an ke dalam Inspektur
Pembantu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
(4) Mempertimbangkan
aturan
pembatasan
susunan
148
Susunan Organisasi
Inspektur Pembantu
Subbagian Sekretariat
Inspektorat
B.5.2. Bappeda
analisis
jabatan
dapat
dilihat
dalam
149
Jenis
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Wajib
Fungsi/Urusan/ Pekerjaan
Urusan Pilihan
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Urusan Lain-lain
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
stakeholders
(instansi-instansi
pemerintah
provinsi, DPRD provinsi, perguruan tinggi, organisasiorganisasi sosial dan politik, dan organisasi-organisasi
kemasyarakatan).
Analisis ini didasarkan pada hasil analisis jabatan (Form
30)
Dari analisis ini dihasilkan informasi berupa urutan
prioritas
fungsi/urusan/pekerjaan
kepentingan publik.
berdasarkan
150
No
Fungsi/Urusan/Pekerjaan
Sangat
Tidak
Penting
Penilaian Stakholders
Tidak
Agak
Penting
Penting
Penting
Sangat
Penting
(1)
(2)
(3)
151
fungsi/urusan/pekerjaan
menurut
kepentingan
berdasar
publik
urutan
(Form
32)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Urutan Prioritas
Fungsi/Urusan/Pekerj
aan Berdasarkan
Kepentingan Publik
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Subbagiansubbagian
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Subbidangsubbidang
Kategorisasi
Fungsi/Urusa
n/Pekerjaan
ke dalam
Bidangbidang
Kategorisas
i
Fungsi/Uru
san/Pekerja
an ke dalam
Badanbadan
152
organisasi
LTD
ditentukan
berdasarkan
organisasi
badan
yang
ditentukan
oleh
153
Badan
Besaran
Organisasi
Macam Badan
Susunan Organisasi
Bidang
Subbidang
Subbagian
154
BAB V
PEDOMAN EVALUASI
SATUAN ORGANISASI PERANGKAT
DAERAH
EU
Kolom (3)
Kolom (5) = ----------------------------------Kolom (4) X 13000
155
No
Nama
Unit Organisasi
Jumlah Beban
Kerja Unit
Jml
Kebutuhan
Peg
JUMLAH
Efisiensi
dan
Efektivitas
Unit
Organisasi
5
Ket
156
B. Integrasi
Fungsi/Urusan/
Pekerjaan
Unit Organisasi
157
C. Sinkronisasi
Dalam Penjelasan Pasal 39 PP No. 41 Tahun 2007,
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan sinkronisasi
adalah konsistensi dalam penataan organisasi perangkat
daerah sesuai dengan norma, prinsip, dan standar yang
berlaku.
Hal ini berarti perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui
apakah dalam realitas empiris ada fungsi/urusan/pekerjaan
unit organisasi yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih atas.
Form 37: Teknik uji sinkronisasi fungsi/urusan/pekerjaan unit organisasi
No
Fungsi/Urusan/
Pekerjaan
Peraturan Perundang-undangan
158
BAB VI
PENUTUP
kriteria:
membantu
DPRD
menyelenggarakan
159
dengan
pengawasan;
kriteria:
fungsi
fungsi
perumusan
perencanaan
kebijakan
dan
program
fasilitasi
atas
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
kebijakan
teknis
perencanaan;
fungsi
160
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota;
fungsi
secara
langsung
berhubungan
dengan
pelayanan
161
disusun
dengan
kriteria:
membantu
gubernur
tugasnya;
fungsi
pemberian
dukungan
atas
162
163
70 (tujuh
164
tugas dan fungsinya merupakan amanat peraturan perundangundangan, maka perangkat daerah tersebut tidak mengurangi
jumlah perangkat daerah yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah.
Besaran organisasi Badan/Kantor/Rumah Sakit disusun
dengan kriteria: urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah; urusan pemerintahan yang bersifat pilihan yang hanya
dapat diselenggarakan oleh daerah yang memiliki potensi
unggulan dan kekhasan daerah, yang dapat dikembangkan
dalam rangka pengembangan otonomi daerah; perumpunan
urusan yang diwadahi dalam bentuk badan, kantor, inspektorat,
dan rumah sakit, terdiri dari: bidang perencanaan pembangunan
dan statistik; bidang penelitian dan pengembangan; bidang
kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat bidang
lingkungan hidup; bidang ketahanan pangan; bidang penanaman
modal; bidang perpustakaan, arsip, dan dokumentasi; bidang
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; bidang
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; bidang
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; bidang pengawasan;
dan bidang pelayanan kesehatan; faktor kebutuhan daerah;
faktor potensi dan karakteristik daerah yang bertalian dengan
urusan yang akan ditangani; faktor cakupan tugas yang meliputi
sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya
tugas; sarana dan prasarana penunjang tugas; visi dan misi
daerah; perhitungan variabel: jumlah penduduk; luas wilayah;
dan jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai kurang dari 40
(empat puluh) terdiri dari: lembaga teknis daerah paling banyak
8 (delapan). Besaran organisasi perangkat daerah dengan nilai
165
amanat
peraturan
perundang-undangan,
maka
Tahun 2008); sekretariat daerah terdiri dari asisten, dan masingmasing asisten terdiri dari paling banyak 3 (tiga) biro, dan
masing-masing biro terdiri dari paling banyak 4 (empat) bagian,
dan masing-masing bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga)
subbagian.
Susunan organisasi Sekretariat DPRD disusun dengan
kriteria: visi dan misi daerah; analisis jabatan (Permendagri No.
4 Tahun 2005);
166
(dua) seksi;
Susunan organisasi Badan disusun dengan kriteria: visi
dan misi daerah; analisis jabatan (Permendagri No. 4 Tahun
2005); analisis beban kerja (Permendagri No. 12 Tahun 2008);
badan terdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4
(empat) bidang, sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian, dan
167
wilayah
kerja
satu
atau
beberapa
daerah
168
(tiga)
subbagian
dan
masing-masing
bidang
bidang
membawahkan
kelompok
jabatan
peraturan
perundang-undangan;
menangani
169
DAFTAR PUSTAKA
Ashkenas, Ron, Dave Ulrich, Todd Jick, dan Kerr Steve, The
Boundaryless Organization, breaking the chain of
organization structure, Jossey-Bass Publisher,
San Francisco, CA., 1995.
Ballard, Michael J. and Mildred E. Warner, Taking the High
Road: Local Government Restructuring and the
Quest for Quality, Cornell University Ithaca, New
York,
2000;
diunduh
dalam
http://government.cce.cornell.edu/doc/
pdf/TakingTheHighRoad.pdf tanggal 1 April
2009.
Bel, Germa, Robert Hebdon, and Mildred Warner, Local
Government Reform: Privatization and Its
Alternatives, Local Government Studies, 2007
33
(4);
dikutip
melalui
http://www.informaworld.com/smpp/content~
content=a780700212~db=all~order=page tanggal
1 April 2009.
Bennis, Warren, Organization of the Future, dalam Walter
E. Natemayer (ed.), Personnel Administration,
International
Personnel
Management,
Washington, DC., 1967.
Burns, T., & G.M. Stalker, The Management of Innovation,
London, Tavistock, 1961.
Cepiku,
Denita,
Managerial implications of local
government networks: evidence from the Lazio
Region, XII International Research Society for
Public Management (IRSPM), Queensland
University of Technology, 26th-28th March
2008,
diunduh
dalam
http://www.irspm2008.bus.qut.edu.au/papers/
documents/pdf/Cepiku%20%20Managerial%20implications%20of%
20local%20government%20
networks,%20evidence%20from%20the%20
Lazio%20Region%20-%20IRSPM%20%202008.pdf tanggal 1 April 2009.
170
Chisholm,
171
172
173
174
%20Reforming%20Reform%20.pdf tanggal 1
April 2009.
Pribadi, Ulung, Restrukturisasi Organisasi Pemerintah
Daerah, Disertasi, UGM, 2009, tidak diterbitkan.
Pugh, Derek S., D.J. Hickson, C.R. Hinnings, and C. Turner,
Dimensions of Organization Structure,
Administrative Science Quarterly, 1968, p. 65105.
Rourke, Francis E., American Exeptionalism: Government
Without Bureaucracy, dalam Larry B. Hill (ed.),
The State of Public Bureaucracy, ME Sharpe,
Inc., Armonk, N.Y., 1992.
Schick, Alan, Why Most Developing Countries Should Not
Try New Zealands Reform, World Bank
Research Observer 13 (1), 1998, p. 123-131.
Taylor, Frederick W., Scientific Management, Harper and
Row, 1947; first published in 1911.
Thoha, Miftah, Birokrasi dan Politik di Indonesia, Rajawali
Pers, Jakarta, 2003.
United Nations Development Programme, Participatory
Local Governance, Local Initiative Facility for
Urban Environment, Management Development
and Governance Division, UNDP, New York,
NY., 1997; juga Local Government in Asia and
the Pacific: a comparative analysis of fifteen
countries,
dalam
http://www.unescap.org/huset/lgstudy/compariso
n1.htm,
10/19/2005;
http://www.indo.ausaid.gov.au/aboutausaid.html,
10/19/2005;
http://www.asiafoundation.org/Locasions/Indones
ia.html,
10/19/2005;
http://www.adb.org/Governance/gov_snlg.asp,
10/19/2005.
Warner, Mildred E. and Robert Hebdon, Local Government
Restructuring: Privatization and Its Alternatives,
Journal of Policy Analysis and Management, Vol.
175