Hand Out Sistem Sosial Indonesia
Hand Out Sistem Sosial Indonesia
DIPERLUKAN UNTUK
MEMAHAMI KONDISI SOSIAL
INDONESIA
Mengapa demikian.....??
Karena
Apakah SISTEM..?????
Konsep yang menjelaskan:
Suatu kompleksitas dari saling ketergantungan
antar bagian-bagian,komponen-komponen,
dan proses-proses yang melingkupi aturanaturan tata hubungan yang dapat dikenali.
Suatu tipe serupa dari saling ketergantungan
antar kompleksitas tersebut dengan
lingkungan sekitarnya.
Gambar SISTEM
SISTEM
HUBUNGAN SALING
TERGANTUNG
SUB SISTEM
PLURALITAS MASYARAKAT
INDONESIA DISEBABKAN OLEH:
KEADAAN GEOGRAFIS
LETAK INDONESIA ANTARA SAMODERA
INDONESIA DAN SAMODERA PASIFIK (pusat
lalu lintas perdagangan dan persebaran agama)
IKLIM YANG BERBEDA (berakibat plural secara
regional)
CURAH HUJAN DAN KESUBURAN TANAH YANG
BERBEDA (PLURALITAS LINGKUNGAN
EKOLOGIS)
a)
b)
Gambar SISTEM
SISTEM
HUBUNGAN SALING
TERGANTUNG
SUB SISTEM
WILAYAH INDONESIA
STRUKTURAL FUNGSIONAL
Asumsi Dasar:
MASYARAKAT TERINTEGRASI ATAS
DASAR KATA SEPAKAT PARA
ANGGOTANYA TERHADAP NILAI
DASAR KEMASYARAKATAN YANG
MENJADI PANUTANNYA
APPROACH
ORDER APPROACH
EQUILIBRIUM APPROACH
STRUCTURAL FUNGTIONAL
APPROACH
TOKOH
PLATO
AUGUSTE
COMTE
HERBERT SPENCER
EMILE DURKHEIM
BRANISLAW
MALINOWSKI
REDCLIFFE BROWN
TALCOT PARSON
SUB STRATUM
TATA TERTIB
2.
3.
4.
4.
UNSUR-UNSUR yang
BERTENTANGAN dalam
MASYARAKAT atau
KONTRADIKSI INTERN akibat
PEMBAGIAN
KEWENANGAN/OTORITAS
yang TIDAK MERATA dapat
menyebabkan terjadinya
PERUBAHAN SOSIAL
Menurut DAHRENDORF
Karena adanya ASSOSIASI
TERKOORDINASI secara IMPERATIV
(IMPETARATIVELY COORDINATED
ASSOCIATIONS/ICA) yang mewakili
ORGANISASI-ORGANISASI yang
berperan penting di dalam
MASYARAKAT
ICA
Terbentuk
atas HUBUNGAN-HUBUNGAN
KEKUASAAN antara beberapa KELOMPOK
PEMERAN KEKUASAAN YANG ADA DALAM
masyarakat
KEKUASAAN menunjukkan adanya faktor
PAKSAAN oleh suatu kelompok atas
kelompok yang lain. Dalam ICA hubungan
kekuasaan menjadi TERSAHKAN atau
TERLEGITIMASI
Dalam
DOMINATED
MENGUASAI
DIKUASAI
LEGITIMASI
SUBJUGATED
SUBJUGATED
SUBJUGATED
SUBJUGATED
SUBJUGATED
REALITAS SOSIAL
1.
2.
3.
4.
6.
7.
KONDISI TEKNIS
KONDISI POLITIS
KONDISI SOSIAL
KELOMPOK
KEPENTINGAN
KONSILIASI
(CONCILIATION)
MEDIASI
(MEDIATION)
PERWASITAN
(ARBITRATION)
KONSILIASI (CONCILIATION)
n
a
g
n
e
d
i
n
a
a
k
m
u
a
k
d
Dila -cara
a
r
a
c
PRASYARAT KELOMPOK
KEPENTINGAN UNTUK KONSILIASI
Masing-masing
kelompok SADAR
sedang BERKONFLIK
Kelompok-kelompok yang berkonflik
TERORGANISIR secara JELAS
Setiap kelompok yang berkonflik
harus PATUH pada RULE OF THE
GAMES
MEDIASI (MEDIATION)
Fihak yang berkonflik sepakat menunjuk fihak
KETIGA untuk memberi nasehat-nasehat
penyelesaian konflik
PERWASITAN (ARBITRATION)
STRUKTUR MAJEMUK
MASYARAKAT INDONESIA
MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB
STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT
BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK
Jadi:
Dalam struktur sosial terdapat sistem
sosial
Dalam sistem sosial terdapat seperangkat
kegiatan bersama yang memperlihatkan
hubungan timbal balik yang disebut
struktur
STRUKTUR SOSIAL
SISTEM
KONSEKWENSINYA adalah:
Akibatnya:
KARAKTERISTIK MASYARAKAT
MAJEMUK (Pierre L. Van Den Berghe)
KARAKTERISTIK MASYARAKAT
MAJEMUK (lanjutan)
Adalah:
Suatu masyarakat yang
terbagi-bagi ke dalam
berbagai kelompok
berdasarkan garis
keturunan tunggal, tetapi
memiliki struktur
kelembagaan yang bersifat
homogen
MASYARAKAT
TERINTEGRASI
DIFERENSIASI SOSIAL
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada
DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-
DIFERENSIASI SOSIAL
Bagan:
Pengelompokan Sosial
Pengelompokan Horisontal
Pengelompokan Vertikal
Heterogenitas sosial
profesi (pekerjaan), gender
Kemajemukan sosial,
ras, etnis dan agama
Diferensiasi Agama
Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat
berdasarkan agama/kepercayaannya.
Komponen-komponen Agama:
Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu
Diferensiasi Partai
Demi menampung aspirasi masyarakat untuk
Industrialisasi
Industrialisasi yang terjadi saat ini telah membawa
Industrialisasi Di Indonesia
ERA INDUSTRIALISASI DI
INDONESIA
Era Industrialisasi di Indonesia: Periode Pendudukan Belanda
Perkembangan industrialisasi di Indonesia, terbagi dalam empat periode, mulai
perubahan, dan baru menjelang tahun 1900, pemerintahan Hindia Belanda saat
itu mengalihkan kesektor lain. Perkembangan industrialisasi juga tidak
terlepas dari peristiwa dunia, seperti ekspansi Jerman ke negara-negara Eropa,
Perang Dunia I, serta Perang Asia Timur Raya.
trial dan error dalam pengembangan industri. Hal ini karena bangsa Indonesia
memang belum memiliki pengalaman sendiri dalam mengelola industri.
Tahun 1957 terjadi nasionalisasi pengusaha asing yang secara tidak langsung
rakyat.
nasional.
Pelita IV ditandai dengan program bapak angkat dalam pemberian bahan baku.
Pelita V peningkatan fungsi bapak angkat dalam pemasaran.