SEMENT (SUSTAINABLE AGRICULTURE DEVELOPMENT) BERBASIS
KEARIFAN LOKAL PALLONTARA SEBAGAI ASET DAERAH
DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN SULAWESI SELATAN (UPAYA MENUJU INDONESIA EMAS 2045) Anggerah Ruslan, Andri, Muh Roid Rajab, Dr.Ir.Amir Yassi M.Si. Universitas Hasanuddin ABSTRAK : Pallontara adalah seorang ahli mengenai buku lontara yang biasanya disebut sebagai pengamat cuaca secara tradisional. Pallontara merupakan aset yang dimiliki Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai pawang (paranormal) terkait dengan waktu tanam dan pola tanam padi, guna menghindari terjadinya kegagalan panen sehingga stabilitas produksi tanaman padi tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan visi Indonesia tahun 2045 yaitu revitalisasi pertanian pangan dan niaga. Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh Instansi Pertanian Tanaman Pangan khususnya tanaman padi terkait dengan pentingnya keterlibatan Pallontara dalam merumuskan mengenai masalah waktu tanam dan pola tanam padi. Adapun manfaatnya adalah memberikan informasi tentang pentingnya mengikuti saransaran yang diberikan oleh Pallontara mengenai waktu tanam dan pola tanam padi pada setiap daerah wilayah iklim yang ada di Sulawesi Selatan. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan informasi terkait dengan peran Pallontara, antara lain : metode studi pustaka (literatur research) yaitu dengan menggunakan buku-buku bacaan (teks book), data-data penting dari instansi terkait dan BPS yang relevan dengan topik tulisan. Selain itu, untuk mendapatkan informasi lebih maka dilakukan wawancara langsung dengan pakar Agroklimatologi dan pakar Pallontara yang berdomisili di Kab.Pinrang. Berdasarkan hasil karya tulis ini, dapat dikemukakan beberapa hal: (1) Pallontara merupakan aset daerah yang memegang peranan penting dalam kaitannya dengan salah satu tahapan budidaya tanaman padi, yakni penentuan waktu tanam dan pola tanam padi agar kegagalan panen dapat dihindarkan, (2) Banyak istilah-istilah yang digunakan oleh Pallontara terkait dengan penentuan waktu tanam dan pola tanam tanaman padi, yakni istilah-istilah tahun, bintang, dan penerjemahannya dikaitkan dengan bulan-bulan syamsiah dalam setahun. Keilmuan Pallontara dihasilkan dari suatu kajian perenungan dengan memperhatikan tanda-tanda alam yang diberikan Tuhan dan kemudian menghubungkannya dengan fenomena yang terjadi di alam dengan kebiasaan masyarakat, (3) Dalam kaitannya dengan penentuan waktu tanam dan pola tanam padi, maka setiap akan turun ke sawah ada suatu kegiatan yang disebut Tudang Sipulung. Kegiatan ini bertujuan untuk memusyawarahkan mengenai jadwal tanam padi yang tepat sehingga pada saat pertumbuhan padi dapat optimal dan hasil yang diperoleh dapat maksimal. Kegiatan ini sudah dijadikan agenda tahunan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, yakni tim dari Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura, Pakar Agroklimatologi, bagian irigasi, Bupati, Camat dan institusi-institusi yang terkait lainnya, termasuk di dalamnya adalah Pallontara. Kata kunci : Pallontara, Stabilitas, Tudang Sipulung