Artinya: Aku Bersaksi Tiada Tuhan Yang Adapun hakikat ketuhanan itu adalah diri batin
Disembah Melainkan Allah Dan Aku Bersaksi Bahwa kita (rohani), dan hakikat muhammad itu adalah diri
Akulah Pesuruh Allah. dahir kita (jasmani). Diri batin adalah sebenar
benarnya diri yang merupakan rahasia Tuhan
Selain itu, masih banyak persoalan-persoalan Sementara, diri dahir kita bertugas untuk menyatakan
yang harus ditanyakan apabila kita sungguh-sungguh diri rahasia Allah. Oleh karena itu diri kita yang dahir
berusaha mencari dan menggali pengertian syahadat ini dinamakan hakikat rasul. Dengan demikian bila kita
yang sebenarnya. mengucapkan La Ilaha Illa Allah maknanya: “Tiada
Oleh karenanya pada kesempatan ini mari kita yang nyata hanya Allah”.
membahas pandangan hakekat dan ma’rifat dan mari Dari sini jelaslah bahwa kalimat La Ilaha Illa
pula kita menggali ujung jatuhnya syahadat itu sendiri Allah itu untuk menyatakan diri batin kita. Bila kita
agar kita sama-sama bisa memahami lebih mendalam lafadzkan kalimat tersebut dengan jelas kita mengakui
dan akhirnya kita bisa berpegang dengan dengan sesungguhnya bahwa tiada yang nyata hanya
pemahaman yang relatif sebenarnya. Orang yang Allah, itulah rahasia Allah yang dikandung oleh tubuh
memahami syahadat dengan benar, niscaya dia akan dahir kita.
memahami siapa esensi dirinya, siapa Tuhannya dan
siapa isi alam ini. Orang yang Kemudian, Kalimat Muhammad
memahami syahadat, shalatnya Rasul Allah pada intinya adalah
bermakna, puasanya kabul, menyatakan diri kasar (jasmani) kita
zakatnya diterima dan hajinya karena hakikat bentuk manusia itu
mabrur. sendiri bersimbol dengan huruf: م
Asyhadu Anlaa Ilaaha Illa ح م د yang setiap huruf
Allah, dinamakan syahadat tauhid. mengandung pemaknaan masing
Wa Asyhadu Anna Muhammad masing.
Rasul Allah, dinamakan syahadat Dengan demikian, bila kita
rasul. Asyhadu Anlaa Ilaha Illa melafadzkan kalimat:
Allah, dalam kalimat tersebut kita
bersaksi dengan sepenuh rasa اﺷﮭﺪ ان ﻻ اﻟﮫ اﻻ اﷲ واﺷﮭﺪ ان
bahwa tiada yang ada kecuali Allah ﻣﺤﻤﺪ رﺳﻮل اﷲ
semata-mata. Tiada sekutu bagi-
Nya di dalam segala hal, tiada yang Maka kalimat yang telah kita
bercampur aduk dengan-Nya lafadzkan itu adalah meliputi pada
kecuali dia sendiri. Oleh karena itu, kita dengan menyatakan diri batin dan diri dahir kita, yakni kita
esensi diri kita sendiri, tiada yang nyata pada kita, menyaksikan bahwa yang dikandung oleh diri kasar
selain Allah semata-mata. Kita nafikan dan kita kita adalah diri rahasia Allah dan diri kasar inilah
isbatkan kepada nyatanya Allah semata-mata (ini merupakan sarungnya.
yang disebut diri batin manusia).
Firman Allah :
Sedangkan Asyhadu Anna Muhammad Rasul
Allah, itu dinamakan syahadat rasul, sebab kalimat itu اﻻ ﻧﺴﺎن ﺳﺮى واﻧﺎ ﺳﺮه
kita lafadzkan untuk bersaksi bahwa diri rahasia Allah
adalah Muhammad, yakni inilah yang disebut diri batin Artinya: “Manusia itu rahasia-Ku dan Akulah
kita. Sehingga dengan dua kalimat syahadat tersebut, rahasianya”. (Hadis Qudsi)
berikrar dan bersaksilah dengan diri kita sendiri (Diri Allah s.w.t. menganugerahkan manusia untuk
dahir), tetap akan mananggung rahasia Allah dan memegang dan bertanggung jawab terhadap rahasia
akan menjaganya untuk selama-lamanya. Nya yang ditanggung oleh manusia, hal inilah yang