Anda di halaman 1dari 3

MENGAPA KAPAL YANG TERBUAT DARI BESI BISA MENGAPUNG DI AIR?

Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut, tetapi mengapa kapal laut
yang terbuat dari besi bisa mengapung di atas air?
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam zat cair, akan terjadi tiga kemungkinan keadaan
yaitu terapung, melayang dan tenggelam.
mengapung
>
melayang
=

tenggelam
<

Ketiga kemungkinan keadaan tersebut terjadi ditentukan oleh perbandingan massa jenis
benda dengan massa jenis fluida, syaratnya adalah:
Apabila benda rata rata < fluida maka benda mengapung
Apabila benda rata rata > fluida maka benda tenggelam
Apabila benda rata rata = fluida maka benda melayang
Atau apabila dijelaskan dengan perbandingan besar gaya apung dan berat benda, maka:
Benda akan tenggelam dalam fluida jika gaya apung ke atasnya tidak mampu menahan
beratnya.
FA < w
Benda melayang dalam fluida syaratnya gaya apung ke atasnya harus sama dengan berat
bendanya.
FA = w
Benda terapung dalam fluida syaratnya apabila gaya apung lebih besar dari berat benda
FA > w

FA: Gaya Apung

w: Berat Kapal
Berdasarkan konsep massa jenis, pada kapal laut massa jenis rata-rata gabungan antara
bahan besi kapal, muatan, bahan lain serta udara yang menempati ruangan kapal masih lebih
kecil daripada massa jenis air laut. Itulah sebabnya kapal mengapung.
Apabila dijelaskan dengan perbandingan antara besar gaya apung dan berat kapal, maka
kapal mengapung karena besar gaya apung (FA) lebih besar dibandingkan berat total kapal
(w).
Sebagai contoh ketika kita memiliki benda yang beratnya ditimbang sebesar 50 N, kemudian
kita masukkan ke dalam gelas berpancur yang berisi fluida maka angka yang muncul pada
timbangan berkurang menjadi 45 N. Lalu kemana yang 5 N? Selisih angka 5 N itu muncul
karena efek gaya apung yang arahnya ke atas. Kalo begitu dapat kita simpulkan besarnya
gaya apung adalah 5 N. Ee diluar dugaan kita ternyata jika tumpahan air yang masuk ke
dalam gelas ukur itu kita timbang ternyata beratnya adalah 5 N yaitu sama dengan gaya
apung.

Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu benda yang seluruhnya atau sebagian tercelup di dalam
suatu fluida akan mendapat gaya apung yang nilainya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan/didesak (displacement) oleh benda tersebut. Hal ini pertama kali dikemukakan
oleh Archimedes sehingga disebut sebagai hukum Archimedes.
Secara matematis hukum Archimedes diformulasikan:
Gaya apung = Berat fluida dipindahkan
=
=
=
Jadi besarnya (gaya apung N) sebanding dengan (massa jenis fluida dalam kg/m3),
(volume benda yang tercelup dalam m3), dan (percepatan gravitasi dalam m/s2).

Lalu kenapa saat kapal berlayar dari air laut menuju air tawar draft kapal menurun?
Menurut prinsip archimedes di atas, bahwa besarnya gaya apung kapal sebanding dengan
massa jenis air dimana kapal berada. Karena massa jenis air laut lebih besar dibandingkan
dengan massa jenis air tawar maka gaya apung di laut lebih besar dari pada di air tawar.
Karena gaya apung di air tawar lebih kecil maka draft kapal di air tawar juga lebih turun.

Anda mungkin juga menyukai