Abstrak
Organ tubuh yang bertugas mengatur keseimbangan ialah otak kecil (cerebellum) dan telinga.
Cerebellum terletak pada belakang kepala dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
vestibulocerebellum, spinocerebellum dan cerebrocerebellum. Vestibulocerebellum-lah yang
menjadi pusat keseimbangan dalam cerebellum. Tersusun atas sel stellata, sel basket dan sel
purkinye. Telinga dibagi lagi menjadi 3 bagian, yang terdiri dari telinga luar yang bertugas
untuk mengumpulkan dan menyalurkan gelombang suara ke telinga tengah. Telinga tengah
yang bertugas untuk memindahkan getaran membran timpani ke cairan di koklea. Dan telinga
dalam pada aparatus vestibularis yang mengandung sistem sensorik untuk keseimbangan dan
memberi masukan yang penting bagi peemeliharaan postur dan keseimbangan. Aparatus
vestibularis terdiri dari kanalis semisirkularis untuk mendeteksi percepatan dan perlambatan
rotasional atau angular. Utrikulus, mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi vertikal dan
akselerasi dan deselerasi linier dalam arah horizontal. Sakulus, mendeteksi perubahan posisi
kepala menjauhi horizontal dan akselerasi dan deselerasi liner dalam arah vertikal. Sinyalsinyal yang berasal dari berbagai komponen aparatus vestibularis dibawa melalui nervus
vestibulokoklearis ke nukleus vestibularis. Di sinilah diatur untuk mempertahankan
keseimbangan dengan mengontrol otot mata eksternal sehingga mata terfiksasi ke satu titik,
meskipun kepala bergerak, dan mempersepsikan gerakan dan orientasi.
Kata Kunci: keseimbangan, otak kecil, telinga, aparatus vestibularis
Abstract
Organ that is responsible for managing the balance of the brain (cerebellum) and ear. The
cerebellum is located at the back of the head and is divided into 3 parts, namely
vestibulocerebellum, spinocerebellum and cerebrocerebellum. Vestibulocerebellum who
became the center of balance in the cerebellum. Composed of stellate cells, cells and cell
purkinye basketball. Ear subdivided into three parts, consisting of outer ear collects sound
waves and funnel to the middle ear. Middle ear which served to move the tympanic
membrane vibrations to the fluid in the cochlea. And the vestibular apparatus of the inner ear
that contains the sensory system to balance and provide important input for peemeliharaan
posture and balance. Vestibular apparatus consists of the semicircular canals to detect
acceleration and deceleration rotational or angular. Utricle, detects changes in head position
away from the vertical and linear acceleration and deceleration in the horizontal direction.
Saccule, detects changes in head position away from the horizontal and the acceleration and
deceleration liner in the vertical direction. The signals coming from the various components
of the vestibular apparatus is carried through to the nucleus vestibulokoklearis vestibular
nerve. This is where is set to maintain a balance with the external eye muscles that control
eye fixed to one point, although the head moves, and perceive motion and orientation.
Keywords: balance, the cerebellum, the ear, the vestibular apparatus
Pendahuluan
Cerebellum memiliki peranan penting dalam keseimbangan serta pencernaan dan
eksekusi gerakan volunter. Cerebellum juga sangat penting karena memiliki lebih banyak
neuron individu. Secara fungsional cerebellum dibagi menjadi 3 yaitu vestibulocerebellum,
spinocerebellum dan cerebrocerebellum.
Anatomi, fisiologi dan histologi adalah modal utama untuk memahami fungsi telinga.
Pada akhirnya adalah untuk memahami penatalaksanaan telinga dan keseimbangan. Fungsi
keseimbangan kita adalah lebih mendasar dan lebih penting dari fungsi pendengaran. Suatu
organisme dapat bertahan tanpa pendengaran tapi tidak dapat bertahan tanpa keseimbangan
dengan lingkungannya. Karena itu mekanisme keseimbangan sebagai bagian dari orientasi
organisme terhadap lingkungan berkembang lebih dahulu dari pendengaran. Telinga
mengandung banyak vestibulum dari keseimbangan namun orientasi kita terhadap
lingkungan juga di tentukan oleh kedua mata kita dan alat perasa pada tendo dalam. Jadi
telinga adalah organ pendengaran dan keseimbangan. Secara anatomi telinga dibagi menjadi
3 bagian: telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Telinga tengah dan telinga luar
berkembang dari alat brankial. Telinga dalam seluruhnya berasal dari plakoda otika. Dengan
demikian suatu bagian dapat mengalami kelainan congenital sementara bagian lain
berkembang normal.
Makroskopik Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil (cerebellum) terletak dibagian belakang kepala. Otak kecil ini
menggantung di belakang pons. Ceerebellum berfungsi untuk mengatur koordinasi gerakan.
Seseorang yang mengalami gangguan fungsi cerebellum akan mengalami kesulitan untuk
menggerakkan tangannya sendiri dari posisi lurus ke depan untuk menyentuh hidungnya.
Yang bersangkutan juga tidak dapat melakukan gerakan berulang seperti menyisir rambut,
ototnya terasa lemah dan tangan gemetar (tremor).1
Permukaan otak kecil juga berlekuk-lekuk, tetapi dengan pola yang berbeda dari pada
otak besar. Jika pada cerebrum lekukan itu dinamakan gyri dan sulci, pada cerebellum
lipatannya dinamakan folia. Keberadaan lipatan ini juga memperluas permukaan lapisan kulit
cerebellum yang banyak mengandung sel saraf. Walaupun pada keadaan normal cerebellum
tidak lebih besar daripada kepalan tangan, luas permukaan nya mencapai lebih dari 1m2.1
Gambar 1. Cerebellum
Mikroskopik
Cerebellum
Korteks
serebeli
cerebelli)
banyak
dalam
(cortex
memperlihatkan
lipatan
yaitu
(tunggal,folium)
folia
berkelok
yang
serebeli
yang
dipisahkan
oleh sulci. Folia serebeli dilapisi oleh jaringan ikat tipis yaitu piamater yang mengikuti
permukaan setiap folium ke dalam sulci. Terlepasnya piamater dan korteks serebeli adalah
suatu artefak fiksasi dan persiapan jaringan. Serebellum terdiri dari korteks atau substansia
grisea dibagian luar dan substansia alba di bagian dalam. Di korteks serebeli dapat di kenali
tiga lapisan secara jelas stratum moleculare disebelah luar dengan bandan sel saraf yang
relatif lebih sedikit dan kecil serta banyak serat yang berjalan sejajar dengan panjang folium,
stratum purkinjense di tengah atau sentral dan stratum granulosum disebelah dalam dengan
banyak neuron kecil yang menunjukan nukleus yang terwarnai secara kuat. Sel purkinje
(neuron purkijense) memiliki bentuk pirifotm atau piramid dengan dendrit bercabang-cabang
yang masuk ke dalam stratus moleculare. Substansia alba membentuk bagian tengah dari
setiap folium dan terdiri dari akson atas serat saraf bermielin. Akson saraf adalah serat aferen
dan eferen korteks serebeli.2
b. Auris Media
Auris media terletak didalam pars petrosa ossia temporalis. Auris media terdiri
dari cavitas tympanica yakni rongga yang terletak langsung di sebelah dalam
membrana tympanica dan recessus epitympanicus. Kedepan auris media berhubungan
dengan nasopharynx melalui tuba auditoria (auditiva). Kearah posterosuperior cavitas
tympanica berhubungan dengan cellulae mastoidea melalui antrum mastoideum.
Cavitas tympanica dilapisi membrana muskosa yang bersinambungan dengan
membran mukosa yang bersinambungan dengan membran mukosa pelapis tuba
auditoria (auditiva), cellulae mastoideae dan antrum mastoideum. Didalam auris
media terdapat ossicula auditoria (malleus, incus, stapes), musculus stapedius dan
musculus tensor tympani, chorda tympani dan cabang nervus cranialis VII, plesux
tympanicus pada promontorium.3
c. Auris Interna
Auris interna atau organum vestibulocochleare berhubungan dengan
penerimaan bunyi dan pemeliharaan keseimbangan. Auris interna yang tertanam
didalam pars petrosa, salah satu bagian tulang temporale terdiri dari kantong-kantong
dan pipa-pipa labyrinthus membranaceus. Sistem selaput ini berisi endolimfe dan
organ-organ akhir untuk pendengaran dan keseimbangan. Labyrinthus membranaceus
berupa selaput yang diliputi oleh perilimfe terbenam didalam labyrinthus osseus.3
Mikroskopik Telinga
a. Telinga luar dan telinga tengah
1. Pinna (aurikula)
Pinna terdiri atas kulit tipis dengan sdikit rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea, di atas tulang rawan elastis.4
2. Meatus akustikus eksternus
Sepertiga bagian luarnya berdinding tulang rawan elastis dan dua pertiga bagian
dalamnya adalah tulang rawan kompakta. Ia dilapisi kulit kulit berambut dengan
kelenjar sebasea dan kelenjar serumen. Kelenjar serumen adalah kelenjar jenis
apokrin, mereka terdiri atas tubuli lebar di lapisi epitel selapis gepeng atau kubis
atau torak dan mengeluarkan lilin yang terdapat dalam meatus. Mereka bermuara
ke permukaan melalui saluran-saluran pendek yang dilapisi epitel berlapis kubis.4
3. Membran timpani
Diluarnya ia di tutupi epidermis tipis dan sebelah dalam oleh epitel selapis kubis
dari rongga telinga tengah. Bagian tengahnya adalah jaringan ikat dengan seratserat kolagen tersusun dalam lapisan radier luar dan sirkular dalam. Tangkai
maleus melekat pada aspek dalam membran ini.4
4. Rongga telinga tengah atau timpanum
Bagian ini dilapisi epitel selapis gepeng sampai kubis di atas lamina propia tipis
yang bersatu dengan periostium tulang temporal. Tulang-tulang pendengaran,
maleus, inkus dan stapes terdiri atas tulang kompakta tanpa rongga sum-sum.
Tangkai maleus melekat pada membran timpani. Lempeng alas stapes mempunyai
sendi fibrosa melingkar yang menghubungkannya pada tepi fenestra ovalis. Sendi
sinovial menghubungkan maleus dengan inkus dan inkus dengan stapes. Muskulus
tensor timpani dan stapedius adalah otot skelet dan melekat oleh tendo-tendo
masing-masing pada tangkai maleus dan leher stapes. Lempeng alas stapes
memisahkan kavum timpani berisikan udara dari perilimfe dalam vestibulum dari
koklea. Fenestra rotundum tertutup suatu membran elastis (timpani sekunder).
Membrab timpani sekunder memisahkan udara dalam timpanum dari perilimfe
skala timpani koklea.4
5. Tuba Eustachii (faringo-timpani)
Ia menghubungkan timpanum dengan nasofaring. Dindingnya terdiri atas tulang
kompakta pada ujung timpani dan tulang rawan elastis pada ujung faring. Dinding
bagian terakhir ini biasanya berdempetan dan terbuka sewaktu menelan. Tuba itu
dilapisi epitel selapis torak bersilia pada ujung telinga tengah dan oleh epitel
bertingkat torak dengan sel goblet pada ujung faring. Epitel duduk di atas lamina
propria jaringan ikat jarang dengan kelenjar liur mukosa. Tuba itu berfungsi
menyamakan tekanan udara sesuai atmosfer pada kedua belah gendangan telinga.4
b. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri atas labirin serosa dan labirin membranosa. Garis besar
keduanya sama tetapi berbeda dalam hal-hal kecil.4
1. Labirin Oseosa
Labirin oseosa terdiri atas serentetan rongga dalam tulang kompakta pars petros
tulang temporalis. Mereka adalah vestibulum ketiga kanalis semisirkularis dan
koklea tulang. Labirin oseosa ini dilapisi endotel dan mengandung ciran bening
perilimfe.4
2. Labirin membranosa
Ia tertahan pada dinding labirin oseosa oleh berkas-berkas jaringan ikat pada
semua bagiannya tetapi pada beberapa tempat ia menempel pada satu sisi dinding
labirin oseosa. Ia terdiri atas utrikulus, duktus utrikulo sakularis, sakulus, duktus
dan sakus endolimfatikus, ketiga kanalis semisirkularis membranosa dan skala
media koklea (duktus koklearis). Labirin membranosa terdiri atas dinding jaringan
ikat dilapisi epitel dan mengandung cairan bening, endolimfe. Sebagian besar
epitel itu adalah selapis gepeng tetapi pada tempat-tempat tertentu dapat kubis
atau torak. Pada enam tempat epitel itu diganti oleh pusat reseptor neuroepitelial
dengan bentuk sangat unik dan fungsi khusus. Mereka adalah krista dalam
masing-masing dari ketiga kanalis semisirkularis, makula dalam utrikulus dan
sakulus, dan organ corti dalam skala media dari koklea. Ketiga krista dan kedua
makula mengenai keadaan keseimbangan dan berhubungan dengan cabang
vestibular dari nervus vestibulokoklear. Organ corti adalah organ adalah organ
pendengaran dan disuplai cabang koklear saraf yang sama.4
3. Krista
Satu ujung semisirkularis melebar (ampula) yang ditempati krista. Ia berupa
rabungan memanjang menonjol kedalam ampula tegak lurus terhadap sumbu
panjang. Ia terdiri atas epitel torak tinggi tersusun atas dua jenis sel, sel rambut
neuroepitel dan sel sustentakular. Sel rambut itu berbentuk labu (tipe I) atau tipe
totak (tipe II) dan intinya di basal. Rambut pada permukaan bebasnya terendam
dalam massa gelatin yaitu kupula. Dengan M.E rambut itu terdiri atas satu silium
dan banyak mikrovili yang dimodifikasi. Nervus vestibularis mengirim terminalterminal mengitari dasar sel rambut. Sel sustentakular berbentuk gelas jam dengan
inti basal.4
4. Makula secra histologis mirip krista tetapi bedanya mereka tidak banyak menonjol
kedalam utrikulus atau sakulus sebagaimana diduga. Dua jenis sel-sel rambut dan
sel sustentakular terdapat lagi. Mikrovili sel rambut tertanam membran otolit
disini terdapat banyak kristal halus kompleks protein kalsium karbonat yang
dikenal sebagai otolit. Selpenyokong lagi-lagi torak tinggi.4
5. Organ Corti
Organ ini terletak pada dasar duktus koklearis dan duduk diatsa membran basilar
yang terentang antara lamina spiralis osea dan ligamen spiralis. Ia terdiri atas selsel rambut dan sel-sel sustentakular. Pilar corti tersusun berupa dua baris sel-sel
(pilar dalam dan pilar luar) yang bagian-bagian basalnya yang berinti sangat
melebar diatas membran basilar dan aspeknya saling bersentuhan. Dengan
demikian pilar-pilar itu membentuk ruang segitiga, terowongan dalam, yang
mengandung substansi gelatin dan yang dilalui serat-serat saraf koklear halus
secara melintang. Pilar-pilar corti diapit sel-sel rambut, satu baris dalam dan tiga
sampai lima baris luar. Sel-sel rambut terpisah dari membran basilar oleh sel-sel
penyokong (deiters). Rambut-rambut (mikrovili) terbenam dalam
membran
tektoria, masa gelatin yang melekat pada lamina spiralis osea. Lateral terhadap
sel-sel rambut luar terdapat tujuh atau delapan baris sel-sel penyokong torak.
Medial terhadap sel-sel rambut dalam terdapat sel-sel batas langsing yang menjadi
batas dalam organ. M.E dapat membedakan dua macam sel rambut. Sel rambut
tipe satu berbentuk labu dan dibungkus ujung saraf mirip mangkok. Sel rambut
tipe dua berbentuk torak dan memiliki sejumlahujung-ujung saraf halus. Ganglion
spiralis terdiri atas sel-sel ganglion bipolar yang akson-aksonnya membentuk
cabang kokler dari nervus kranial
dan
mengeluarkan
serumen
untuk
menangkap
partikel
asing.
bagi sensasi keseimbangan dan untuk koordinasi gerakan kepala dengan gerakan mata dan
postur, yaitu aparatus vestibularis. Aparatus vestibularis terdiri dari dua set strukturdi dalam
bagian terowongan tulang temporal dekat-koklea-kanalis semisirkularis dan organ otolit,
yaitu utrikulus dan sakulus.5
Semua komponen aparatus vestibularis mengandung endolimfe, dikelilingi oleh
perilimfe dan sel rambut yang berespons terhadap deformasi mekanis yang dipicu oleh
gerakan spesifik endolimfe. Dan seperti sel rambut auditorik, reseptor vestibularis dapat
mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi, bergantung pada arah gerakan cairan. Tidak
seperti informasi dari sistem pendengaran, sebagian besar informasi yang dihasilkan oleh
aparatus vestibularis tidak mencapai tingkat kesadaran.5
bergerak akan terus bergerak ke arah yang sama kecuali benda tersebut mendapat tersebut
mendapatkan gaya luar yang menyebabkan perubahan). Ketika endolimfe tertinggal di
belakang saat mulai memutar kepala, cairan dalam bidang yang sama denga arah gerakan
pada hakikatnya bergeser dalam arah berlawanan dengan gerakan.5
Gerakan cairan ini menyebabkan kupula miring dalam arah berlawanan dengan
kepala, menekuk rambut-rambut sesorik yang terbenam di dalamnya. Apabila gerakan
berlanjut dengan kecepatan dan arah yang sama, maka endolimfe akan menyusul dan
bergerak bersama dengan kepala sehingga rambut-rambut tersebut kembali ke posisinya yang
tidak melengkung. Dan ketika kepala melambat dan berhenti, endolimfe akan tetap
melanjutkan gerakan ke arah rotasi sementara kepala melambat untuk berhenti. Akibatnya,
kupula dan rambut-rambutnya secara transien melengkung ke arah putaran sebelumnya, yaitu
berlawanan dengan arah lengkung mereka sewaktu akselerasi.5
Rambut-rambut di sel rambut vestibularis terdiri dari satu silium, kinosilium bersama
dengan 20-50 mikrovilus-stereosilia-yang tersusundalam barisan-barisan yang semakin
tinggi. Stereosilia berhubungan dengan ujung-ujungnya oleh tautan ujung yaitu jembatan
molekular halus antara stereosilia-stereosilia yang berdekatan. Ketika stereosilia terdefleksi
oleh gerakan endolimfe, tegangan yang terjadi di tautan ujung menarik saluran ion berpintu
mekanis di sel rambut. Sel rambut mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi, bergantung
pada apakah saluran ion terbuka atau tertutup secara mekanis oleh pergeseran berkas rambut.
Depolarisasi jika stereosilia menekuk ke arah kinosilium, dan berlawanan terjadi
hiperpolarisasi sel.5
Ketika cairan secara perlahan-lahan berhenti, rambut-rambut menjadi lurus kembali.
Dengan demikian, kanalis semisirkularis mendeteksi perubahan kecepatan gerakan rotasional
(akselerasi atau deselerasi rotasional) kepala. Kanalis semisirkularis tidak berespons ketika
kepala tidak bergerak atau ketika berputar dalam lingkaran dengan kecepatan tetap.5
Organ otolit memberi informasi tentang posisi kepala relative terhadap gravitasi
(yaitu, kepala miring statik) dan juga mendeteksi perubahan kecepatan gerakan lurus
(bergerak dalam garis lurus ke manapun arahnya). Organ otolit, utrikulus dan sakulus adalah
struktur berbentuk kantung yang berada di dalam ruang bertulang di antara kanalis
semirkularis dan koklea. Rambut (kinosilium dan stereosilia) sel-sel rambut reseptif di organ
indera ini juga menonjol ke dalam suatu lembaran gelatinosa di atasnya, yang gerakannya
menggeser rambut dan menyebabkan perubahan potensial sel rambut. Di dalam lapisan
gelatinosa
terbenam
banyak
kristal
kecil
kalsium
karbonat-otolit(batu
telinga)-
menyebabkan lapisan ini lebih berat dan inersianya lebih dibandingkan cairan sekitar. Ketika
seseorang berada dalam posisi tegak, rambut-rambut di dalam utrikulus berorientasi vertikal
dan rambut sakulus berjajar horizontal.5
Massa gelatinosannya yang mengandung otolit berubah posisi dan menekuk rambut
melalui dua cara:
1. Kepala dimiringkan ke suatu arah selain vertikal (yaitu, selain lurus naik-turun),
rambut-rambut akan menekuk sesuai arah kemiringan karena gaya gravitasi yang
mengenai lapisan gelatinosa. Penekukan ini menimbulkan depolarisasi atau
hiperpolarisasi potensial reseptor bergantung pada miringnya kepala. Karena itu
SSP menerima berbagai pola aktivitas saraf begantung pada posisi kepala dalam
kaitannya dengan gravitasi.5
2. Demikian juga pada gerakan linier horizontal (misalnya bergerak lurus ke depan,
ke belakang, atau ke sampingkan). Saat berjalan maju, membrane otolit mulamula tertinggal di belakang endolimfe dan sel rambut karena inersianya yang
lebih besar. Karena itu rambut menekuk ke belakang, dalam arah berlawanan
dengan gerakan maju kepala. Jika mempertahakan kecepatan langkah, maka
lapisan gelatinosa tersebut segera menyamai dan bergerak dengan kecepatan yang
sama dengan kepala sehingga rambut tidak lagi tertekuk. Dan saat berhenti
berjalan, lembar otolit tetap bergerak maju sesaat sewaktu kepala melambat dan
berhenti, menekuk rambut ke depan. Karena itu, sel-sel rambut utrikulus
mendeteksi akselerasi dan deselerasi linier arah horizontal, tetapi tidak memberi
informasi mengenai gerakan dalam arah lurus dengan kecepatan tetap.5
Gambar 10. Pengaktifan Utrikulus oleh Perubahan Posisi Kepala dan Akselerasi Linier Horizontal
Sakulus berfungsi serupa dengan utrikulus, kecuali bahwa bagian ini berespons secara
selektif terhadap gerakan miring kepala menjauhi posisi horizontal (misalnya bangun dari
tidur) dan terhadap akselerasi dan deselerasi linier vertikal (misalnya meloncat naik-turun
atau naik tangga berjalan).5
Sinyal-sinyal yang berasal dari berbagai komponen aparatus vestibularis dibawa
melalui nervus vestibulokoklearis ke suatu kelompok badan sel saraf di batang otak dan ke
serebelum, yaitu nukleus vestibularis. Di sini informasi vestibular diintegrasikan dengan
masukan dari permukaan kulit, mata, sendi, dan otot untuk mempertahankan keseimbangan
dan postur yang diinginkan, mengontrol otot mata eksternal sehingga mata terfiksasi ke satu
titik, meskipun kepala bergerak, dan mempersepsikan gerakan dan orientasi.5
Kesimpulan
Dalam keseimbangan gerakan tubuh di butuhkan koordinasi antara otak kecil dan
telinga. Bagian telinga yang penting dalam mengatur keseimbangan adalah telinga dalam
pada apratus vestibularis. Dimana terdapat kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus.
Kanalis semisirkularis berisi cairan perilimfe dan endolimfe. Cairan endolimfe ini yang
memiliki sifat lembam. Ketika tubuh mulai bergerak, cairan ini akan tetap diam, tidak
mengikuti arah gerakan. Namun dengan kecepatan yang konstan, cairan akan mengikuti arah
tersebut. Dan saat berhenti, cairan akan terus berputar selama beberapa saat. Sinyal-sinyal
yang berasal dari berbagai komponen aparatus vestibularis dibawa melalui nervus
vestibulokoklearis ke suatu kelompok badan sel saraf di batang otak dan ke serebelum, yaitu
nukleus vestibularis. Di sini informasi vestibular diintegrasikan dengan masukan dari
permukaan kulit, mata, sendi, dan otot untuk mempertahankan keseimbangan dan postur yang
diinginkan, mengontrol otot mata eksternal sehingga mata terfiksasi ke satu titik, meskipun
kepala bergerak, dan mempersepsikan gerakan dan orientasi. Apabila salah satu dari organ
tersebut terganggu maka akan kehilangan keseimbangan.
Daftar Pustaka
1. Wibowo, DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008.h.133-4.
2. Eroschenko, VP. Atlas histologi difiore dengan kolerasi fungsional. Jakarta Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2010.h.154-5
3. Moore, KL. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.h.401-8
4. Craigmyle M. Atlas berwarna histologi. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 1987.h.147-153
5. Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 6th ed. Singapore: Cengage
Learning Asia Pte Ltd; 2011.h.240-6.