Hipertensi maligna paling sering terjadi akibat tekanan darah tinggi yang tidak
terkendali,tetapi juga bisa terjadi akibat:
1) Glomerulonefritis
2) Gagal ginjal kronis
3) Penyempitan arteri renalis (hipertensi vaskuler renalis)
4) Peradangan pembuluh darah ginjal (vaskulitis renalis)
5) Kelainan hormonal (misalnya feokromositoma), sindroma Conn atau sindroma
Cushing).
Tanda Gejala
Gejala-gejalanya disebabkan oleh cedera di otak, jantung dan ginjal akibat tekanan
darah tinggi yang berat; tekanan diastolik biasanya lebih tinggi dari 130 mmHg.
Gejalanya berupa:
1) Gelisah.
2) Linglung.
3) Mengantuk.
4) Penglihatan kabur.
5) Sakit kepala.
6) Mual.
7) Muntah.
8) Hematuria makroskopik.
9) Proteinuria berat.
10) Peningkatan kreatinin plasma
Dengan menggunakan oftalmoskop akan tampak daerah perdarahan, penimbunan cairan dan
pembengkakan pada saraf optikus di belakang mata. Jantung membesar dan sering terjadi
gagal jantung. Koma bisa terjadi akibat pembengkakan (edema) atau perdarahan di dalam
otak.
2. Nefrosklerosis benigna
Biasanya ditemukan pada dewasa lanjut.
Penyebabnya:Nefrosklerosis benigna ini sering dihubungkan dengan arterisklerosis/usia tua
dan hipertensi.Gejalanya pasien dengan nefrosklerosis benigna jarang mengeluh gejala
renal,gejala yang muncul:
1) Proteinuria ringan
2) Nokturia
C. .Patofisiologi
Penyakit ginjal dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan sebaliknya hipertensi
dalam jangka lama dapat mengganggu ginjal. Di klinik sukar untuk membedakan kedua
keadaan ini terutama pada penyakit ginjal menahun. Apakah hipertensi yang menyebabkan
penyakit ginjal menahun ataukah penyakit ginjal yang menyebabkan naiknya tekanan darah
dan untuk mengetahui kedua keadaan ini diperlukan adanya catatan medik yang teratur dalam
jangka panjang.
Beratnya pengaruh hipertensi pada ginjal tergantung tingginya tekanan darah dan lamanya
menderita hipertensi. Makin tinggi tekanan darah dalam waktu lama makin berat komplikasi
yang dapat ditimbulkan. Hubungan antara hipertensi dan ginjal telah lama diketahui sejak
Richard Bright pada 1836.
Pasien hipertensi banyak ditemukan di masyarakat dan sekalipun telah diterapi masih
banyak yang tekanan darahnya tidak terkontrol. Hal ini disebabkan karena kombinasi obat
yang tidak sesuai dan banyak obat-obatan mempunyai efek samping dan kontra indikasi.
Sehingga diperlukan obat antihipertensi yang dapat digunakan oleh pasien hipertensi yang
dapat ditoleransi dengan baik dan mempunyai efek samping yang minimal sehingga ketaatan
pemakaiannya juga lebih baik.5
Renin-Angiotensinogen-Aldosteron (RAA) sistem berperan penting dalam memelihara
hemodinamik dan homeostasis kardiovaskular. Sistem RAA dianggap sebagai suatu
homeostatic feed back loop dimana ginjal dapat mengeluarkan renin sebagai respon terhadap
rangsangan seperti tekanan darah rendah, stress simpatetik, berkurangnya volume darah dan
bila keadaan-keadaan ini normal kembali maka RAA sistem tidak teraktivasi. 5
Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah : 6
1. Target tekanan darah <140/90 mmHg, untuk individu berisiko tinggi (diabetes, gagal
ginjal proteinuria) <130/80 mmHg
2. Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler
3. Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria
E. Prognosis
Pada studi cohart mendapatkan bahwa penyebab kematian akibat hipertensi ialah
insufisiensi koroner, CHF, Infark Cerebral dan perdarahan, penyakit ginjal menahun dan
ruptur aneurisma.
Variabilitas tekanan darah berperan penting sebagai penyebab kerusakan target organ.
Beberapa komponen variabilitas tekanan darah yang berperan antara lain : perubahan tekanan
darah siang dan malam, perubahan tekanan darah setiap hari, kecepatan perubahan tekanan
darah dan perubahan tekanan darah jangka panjang.
Jika keadaan ini tidak diobati, sekitar 50% penderita meninggal dalam waktu 6 bulan dan
sisanya meninggal dalam waktu 1 tahun. Sekitar 60% kematian terjadi akibat gagal ginjal,
20% karena gagal jantung, 20% karena stroke dan 1% karena serangan jantung (infark
miokardial).
Menurunkan tekanan darah dan mengobati gagal ginjal akan menurunkan angka kematian,
terutama yang disebabkan oleh gagal ginjal, gagal jantung dan stroke.
F. Pencegahan
Pengawasan tekanan darah secara ketat pada orang-orang yang cenderung menderita
hipertensi akan menurunkan resiko terjadinya nefrosklerosis maligna.
G. Pengobatan
Tekanan darah sangat tinggi dapat diatasi dengan pengaturan diet dan obat-obatan.
Penderita yang mengalami gagal ginjal progresif menjalani dialisa.