Anda di halaman 1dari 6

Judul Buku

: FILSAFAT ILMU dan METODOLOGI PENELITIAN

Penulis

: Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si.

Penerbit

: PT Refika Aditama, Bandung

Tahun Terbit : 2014


Tebal

:vii + 135 halaman

Filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksaan, prinsip-prinsip mencari


kebenaran, atau berpikir rasional-logis, mendalam dan bebas (tidak terikat dengan
tradisi, dogma agama) untuk memperoleh kebenaran. Ilmu berusaha memahami alam
sebagaimana adanya dan hasil kegiatan keilmuan merupakan alat untuk meramalkan
dan mengendalikan gejala-gejala alam. Ilmu adalah bagian dari pengetahuan.
Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat pengetahuan atau epistemologi,
yang secara umum menyelidiki syarat serta bentuk pengalaman manusia, juga
mengenai logika dan metodologi. Untuk menetapkan dasar pemahaman tentang
filsafat ilmu ada 4 (empat) titik pandang yaitu: (1) Filsafat ilmu adalah perumusan
world view yang konsisten dengan teori-teori ilmiah yang penting. Menurut
pandangan ini adalah merupakan tugas filsuf ilmu untuk mengelaborasi implikasi
yang lebih luas dari ilmu; (2) Filsafat ilmu adalah eksposisi dari presupposition dan
pre-disposition dari para ilmuan; (3) Filsafat ilmu adalah suatu disiplin ilmu yang di
dalamnya terdapat konsep dan teori tentang ilmu yang dianalisis dan diklasifikasikan;
(4) Filsafat ilmu merupakan suatu patokan tingkat kedua, yang menuntut jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: (1) Karakteristik-karekteristik apa
yang membedakan penyelidikan ilmiah dari tipe penyelidikan lain; (2) Kondisi yang
bagaimana yang patut dituruti oleh

para ilmuan dalam penyelidikan alam; (3)

Kondisi yang bagaimana yang harus dicapai bagi suatu penjelasan ilmiah agar
menjadi benar; (4) Status kognitif yang bagaimana dari prinsip dan hukum ilmiah.
Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri dan cara untuk memperoleh
pengetahuan (Beerling, et. al., 1988: 1-4). Tiap-tiap pengetahuan memiliki komponen
yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya, antara lain:,
(1) Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan apa hakikat ilmu, apa hakikat
kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang tidak terlepas
dari pandangan tentang apa dan bagaimana. Paham yang dianut oleh ontologi adalah
idealisme/spiritualisme, materialisme, dualism, pluralisme dan paham yang lainnya
yang akan menentukan pendapat dan bahkan keyakinan kita masing-masing tentang
apa dan bagaimana kebenaran dan kenyataan yang hendak dicapai oleh ilmu itu.untuk
membuktikan kebenaran maka langkah pertama adalah melakukan penelitian untuk

menguji konsekuensi deduktifnya secara empiris; (2) Epistemologi menjelaskan


pertanyaan bagaimana cara untuk mencapai pengetahuan. Epitemologi adalah cabang
filsafat yang menyelidiki asal muasal, metode-metode dan sahnya ilmu pengetahuan.
Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh
pengetahuannya berdasarkan antara lain: (a) Kerangka pemikiran yang bersifat logis
dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang
telah disusun; (b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka
pemikiran; (c) melakukan verifikasi terhadap hipotesis tersebut untuk menguji
kebenaran pernyataan secar faktual; (3) Aksiologi menjelaskan pertanyaan untuk apa.
Aksiologi meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai kebenaran
atau kenyataan itu, sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan.
Menurut Jujun (1986:6), ilmu dapat dimanfaatkan sebagai saran atau alat dalam
meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat dan martabat
manusia serta kelestarian atau keseimbangan alam. Oleh sebab ini pengetahuan
ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komunal (pengetahuan
menjadi milik bersama) dan universal (ilmu tidak mempunyai konotasi parokial
seperti ras, ideologi atau agama).
Metode penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam
mendapatkan ilmu. Metode adalah suatu prosedur atau cara yntuk mengetahui sesuatu
dengan langkah-langkah yang sistematis. Garis besar langkah-langkah sistematis
keilmuan menurut Soetriono dan SRDm Rita Hanafie (2007 : 157) sebagai berikut:
(1) Metode penelitian yang meliputi: (a) mencari, merumuskan dan mengidentifikasi
apa yang dijadikan masalah, (b) menyusun kerangka pemikiran yang bersifat logis,
(c) merumuskan hipotesis dari kesimpulan pada kerangka pemikiran berupa proposisi
deduksi; (2) Teknis penelitian yang meliputiL (a) menguji hipotesis dengan cara
membandingkan atau menyesuaikan hipotesis dengan data empirik, (b) melakukan
pembahasan yang merupakan pekerjaan interprestasi terhadap hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian, (c) menarik kesimpulan dari penemuan-penemuan hasil
interprestasi dan pembahasan yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan

penelitian sebagai masalah atau sebagai bukti dari penerimaan terhadap hipotesis
yang diajukan.
Komentar
Filsafat ilmu sering dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyesatkan
bahkan sebuah proses menuju pemurtadan. Terlepas dari kontroversi tersebut filsafat
sering disebut induknya ilmu karena telah banyak berjasa dalam proses kemajuan
ilmu itu sendiri. Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan dengan filsafat ilmu,
ilmu baru akan tercipta dan terus tercipta dari ilmu sebelumnya.
Dengan adanya filsafat ilmu kita diajak untuk menelusuri dan membuktikan
sesuatu sesuatu ilmu yang harus betul-betuk bermakna bagi keberlangsungan umat
manusia.
Upaya manusia untuk mengetahui segala sesuatu seperti tentang Tuhan, alam
semesta, lingkungan maupun dirinya sendiri dilakukan dengan kegiatan berpikir.
Buku berjudul Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian ini menjelaskan metode
berpikir ilmiah secara deduktif maupun induktif.
Prinsip dari filsafat adalah berpikir. Ciri dari berpikir filsafat diantaranya:
pertama, radikal yaitu berpikir sampai ke akarnta; kedua, sistematik yaotu berpikir
secara logis, bergerak selangkah demi selangkah, penuh kesadaran, nerurutan dan
penuh rasa tanggung jawab (step by step); ketiga, universal, yaitu berpikir secara
menyeluruh, tidak terbatas pada bagian-bagian tertentu. Oleh sebab itu filsafat ilmu
layak untuk terus dikaji dan dipahami oleh setiap orang.
. Metode berpikir ilmiah adalah prosedur, cara dan teknik memperoleh
pengetahuan. Filsafat ilmu berperan dalam pengembangan metode ilmiah untuk
penulisan tugas akhir (skripsi, tesis ataupun disertasi).

Manusia yang memiliki pengetahuan dapay memilih untuk menjalani roda kehidupan
yang sesuai dengan dengan jalan Tuhan. Maka dari itu manusia harus memiliki moral
yang bersemayam dari rasa. Dan rasio dapat menjelaskan patokan-patokan agar
manusia tidak terkena godaan setan.

DAFTAR PUSTAKA
Beerling, D.F. 1988. Filsafat Dewasa ini, terjemahan Hasan Amin. Jakarta. Balai
Pustaka.
Soetriono, SDR, Rita Hanafie. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai