Penulis
Penerbit
Kondisi yang bagaimana yang harus dicapai bagi suatu penjelasan ilmiah agar
menjadi benar; (4) Status kognitif yang bagaimana dari prinsip dan hukum ilmiah.
Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri dan cara untuk memperoleh
pengetahuan (Beerling, et. al., 1988: 1-4). Tiap-tiap pengetahuan memiliki komponen
yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya, antara lain:,
(1) Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan apa hakikat ilmu, apa hakikat
kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang tidak terlepas
dari pandangan tentang apa dan bagaimana. Paham yang dianut oleh ontologi adalah
idealisme/spiritualisme, materialisme, dualism, pluralisme dan paham yang lainnya
yang akan menentukan pendapat dan bahkan keyakinan kita masing-masing tentang
apa dan bagaimana kebenaran dan kenyataan yang hendak dicapai oleh ilmu itu.untuk
membuktikan kebenaran maka langkah pertama adalah melakukan penelitian untuk
penelitian sebagai masalah atau sebagai bukti dari penerimaan terhadap hipotesis
yang diajukan.
Komentar
Filsafat ilmu sering dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyesatkan
bahkan sebuah proses menuju pemurtadan. Terlepas dari kontroversi tersebut filsafat
sering disebut induknya ilmu karena telah banyak berjasa dalam proses kemajuan
ilmu itu sendiri. Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan dengan filsafat ilmu,
ilmu baru akan tercipta dan terus tercipta dari ilmu sebelumnya.
Dengan adanya filsafat ilmu kita diajak untuk menelusuri dan membuktikan
sesuatu sesuatu ilmu yang harus betul-betuk bermakna bagi keberlangsungan umat
manusia.
Upaya manusia untuk mengetahui segala sesuatu seperti tentang Tuhan, alam
semesta, lingkungan maupun dirinya sendiri dilakukan dengan kegiatan berpikir.
Buku berjudul Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian ini menjelaskan metode
berpikir ilmiah secara deduktif maupun induktif.
Prinsip dari filsafat adalah berpikir. Ciri dari berpikir filsafat diantaranya:
pertama, radikal yaitu berpikir sampai ke akarnta; kedua, sistematik yaotu berpikir
secara logis, bergerak selangkah demi selangkah, penuh kesadaran, nerurutan dan
penuh rasa tanggung jawab (step by step); ketiga, universal, yaitu berpikir secara
menyeluruh, tidak terbatas pada bagian-bagian tertentu. Oleh sebab itu filsafat ilmu
layak untuk terus dikaji dan dipahami oleh setiap orang.
. Metode berpikir ilmiah adalah prosedur, cara dan teknik memperoleh
pengetahuan. Filsafat ilmu berperan dalam pengembangan metode ilmiah untuk
penulisan tugas akhir (skripsi, tesis ataupun disertasi).
Manusia yang memiliki pengetahuan dapay memilih untuk menjalani roda kehidupan
yang sesuai dengan dengan jalan Tuhan. Maka dari itu manusia harus memiliki moral
yang bersemayam dari rasa. Dan rasio dapat menjelaskan patokan-patokan agar
manusia tidak terkena godaan setan.
DAFTAR PUSTAKA
Beerling, D.F. 1988. Filsafat Dewasa ini, terjemahan Hasan Amin. Jakarta. Balai
Pustaka.
Soetriono, SDR, Rita Hanafie. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Andi.