Anda di halaman 1dari 6

INTRACELLULAR KILLING

OXYGEN DEPENDENT

Ketika fagosit mencerna bakteri (atau bahan) maka akan terjadi


peningkatan konsumsi oksigen.
Peningkatan konsumsi oksigen disebut respiratory burst
(ledakan pernapasan) yang dapat menghasilkan oksigen reaktif
dengan sifat anti-mikroba
Senyawa oksigen reaktif yang dihasilkan bersifat racun baik
untuk sel penginvasi maupun sel tubuh sendiri, sehingga
oksigen tersebut dijaga supaya tetap di dalam kompartemen sel
Mekanisme pengeliminasian mikroba penginvasi dengan
menggunakan molekul yang mengandung oksigen reaktif
disebut dengan intracellular killing oxygen-dependent
(pertahanan intraseluler tergantung oksigen )
Tipe pertama : myeloperoksidase independen
Tipe kedua : myeloperoksidase dependen

MYELOPEROKSIDASE
INDEPENDEN
Glukosa dimetabolisme melalui pentosa monofosfat
sehingga terjadi pembentukan NADPH. Sitokrom B
yaitu bagian dari granul akan berkombinasi dengan
NADPH oksidase dan akan mengoksidasi NADPH yang
terbentuk. Kemudian akan terbentuk suatu anion
superoksida. Beberapa anion superoksida akan
dikonversikan menjadi H2O2 dan singlet oksigen
dengan superoksida dismutase. Anion superoksida juga
dapat bereaksi dengan H2O2 membentuk suatu gugus
hidroksil radikal dan penambahan singlet oksigen. Hasil
dari keseluruhan reaksi adalah senyawa oksigen toksik,
anion superoksida (O2-), H2O2, singlet oksigen, dan
gugus hidroksil radikal (OH.)

MYELOPEROKSIDASI
DEPENDEN
Granul azurofilik berfusi dengan fagosom,
kemudian myeloperoksidase dilepaskan ke
fagolisosom. Myeloperoksidase dengan H2O2 dan
ion halida Cl- dapat membentuk substansi yang
sangat toksik yaitu hipoklorit. Beberapa hipoklorit
yang terbentuk akan mengalami pemecahan
(break down) menjadi singlet oksigen. Hasil dari
reaksi yang terjadi adalah hipoklorit toksik (OCl-)
dan singlet oksigen (1O2). Sel polimorifsme
nuklear dan makrofag dapat melindungi dirinya
dari oksigen toksik yang terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai