Anda di halaman 1dari 3

Tiana Putri Hidayati (2119160022)

3C – Pendidikan Biologi

METABOLISME MIKROORGANISME

Dalam kehidupan, mahluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari proses
metabolisme. Metabolisme pada semua organisme pada prinsipnya memiliki kesamaan
(Unity in biochemeistry), namun ada beberapa perbedaan tergantung pada jenis
organismenya. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel
hidup. Secara keseluruhan metabolisme bertanggung jawab terhadap pengaturan materi
dan sumber energi dari sel. Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup termasuk
kehidupan mikroba. Dalam metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme dan anabolisme.

Anabolisme adalah penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih sederhana. Pada
peristiwa ini diperlukan energi cahaya ataupun energi kimia. Jadi, dalam proses ini energi
yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
pada senyawa kompleks yang terbentuk. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya
dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia
dikenal dengan kemosintesis.

Katabolisme adalah pemecahan zat komplek menjadi zat yang lebih sederhana
disertai dengan pelepasan energi. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan
energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme. Kedua proses metabolisme
tersebut merupakan reaksi enzimatis, artinya reaksi tersebut melibatkan peranan enzim.

ENZIM

Enzim adalah suatu protein dan dihasilkan oleh sel hidup. Enzim adalah protein
yang bekerja secara khusus, sebagai katalisator, dapat digunakan berulang kali, rusak oleh
panas tinggi, terpengaruh oleh pH, diperlukan dalam jumlah sedikit dan dapat bekerja
secara bolak-balik. Enzim bekerja dalam mengkatalisis reaksi kimia (biokimia) yang
berlangsung di dalam sel itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi enzim yaitu:
 Suhu (temperature),
 Derajat keasaman (pH),
 Konsentrasi substrat,
 Zat penghambat (inhibitor) dan
 Hasil akhir.
Reaksi enzimatis akan berlangsung apabila substrat tersedia dan bagian sisi aktif
enzim dalam keadaan kosong. Substrat akan memasuki bagian sisi aktif enzim dan bagian
sisi aktif tersebut akan mengalami perubahan bentuk dengan mengelilingi substrat.
Kemudian terbentuklah ikatan lemah enzim-substrat. Di dalam sisi aktif, substrat akan
diubah menjadi produk, selanjutbya akan dilepaskan dari enzim. Begitu seterusnya
sampai bagian sisi aktif tersebut dapat ditempati oleh substrat yang lain. Mekanisme kerja
enzim dapat dijelaskan dengan dua, yaitu hipotesis gembok dan Anak Kunci (Lock and
Key) dan hipotesis kecocokan yang terinduksi (Induced Fit).

Enzim diklasifikasi dalam berbagai kategori sesuai dengan reaksi yang


dikatalisisnya. Menurut komisi enzim persatuan biokimia internasional (Commission of
Enzymes of the International Union of Biochemistry), enzim dibedakan menjadi enam
kelompok, yaitu: oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase dan ligase.
Pengendalian metabolisme selular yang tepat yang pada akhirnya menyangkut
pengendalian kegiatan enzim. Pengendakian enzim dapat diatur melalui 2 cara, yaitu:
a. Pengendalian langsung (mekanisme katalitik itu sendiri yang terjadi dengan
mengubah konsentrasi substrat atau reaktan) Artinya, jika konsentrasi substrat
bertambah, maka laju reaksi meningkat sampai tercapai suatu nilai pembatas dan jika
produk menumpuk maka laju reaksi menurun.
Pangendalian langsung melalui penggandengan dengan proses-proses lain,
maksudnya adalah pengaturan oleh ligan (molekul yang dapat terikat pada enzim)
yang tidak ikut berperan dalam proses katalitik itu sendiri.
b. Pengendalian genetis memiliki dua proses, yaitu induksi dan represi enzim. Untuk
terjadinya sintesis enzim dibutuhkan suatu induser, yaitu substansi berberat molekul
rendah dan bisa berupa substrat atau senyawa dari reaksi yang dikatalis oleh enzim
yang bersangkuatan, prosesnya disebut induksi. Bila substansi berberat molekul
rendah baik produk ataupun senyawa yang sekerabat bagi reaksi yang bersangkutan,
berlaku sebagai korepressor dengan cara mencegah sintesis enzim tersebut, disebut
represi.
PRODUKSI ENERGI OLEH MIKROBA
Bakteri dapat merubah zat kimia dan energi radiasi ke bentuk yang berguna untuk
kehidupannya melalui proses respirasi, fermentasi dan fotosintesis. Dalam respirasi,
molekul oksigen adalah penerima elektron utama, sementara dalam fermentasi molekul
bahan makanan biasanya pecah menjadi dua bagian, dimana yang satu kemudian dioksidasi
oleh yang lainnya. Dalam fotosintesis, energi cahaya diubah menjadi energi kimia.
Bagaimanapun, dalam semua jenis sel dan tanpa menghiraukan mekanisme yang
digunakan untuk mengekstrak energi, reaksi tersebut diiringi oleh pembentukan Adenosine
Triphosphate (ATP).
1. Respirasi → merupakan proses disimilasi, yaitu proses penguraian zat yang
membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam suatu senyawa organik. Berdasarkan
kebutuhan terhadap oksigen bebas, respirasi dibedakan atas dua macam, yaitu:
 Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Pada proses ini,
oksigen merupakan senyawa penerima hidrogen akhir.
Reaksi yang terjadi 𝐶6 𝐻12 𝑂6+ + 6 𝑂2 → 6𝐶𝑂2 + 6 𝐻2 𝑂 + 675 kkal
Contoh : Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococus.
 Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Pada
proses ini, senyawa seperti asam piruvat dan asetaldehid berfungsi sebagai penerima
hidrogen terakhir.
Reaksi yang terjadi 2𝐻2 𝑂 + 5S + 6 𝐻𝑁𝑂3 → 𝑁2 + 5𝐻2 𝑆𝑂4 + Energi
S dioksidasi menjadi 𝑆𝑂4 dan 𝐻𝑁𝑂3 direduksi menjadi 𝑁2
𝐶6 𝐻12 𝑂6+ + 12 𝐾𝑁𝑂3 → 6 𝐶𝑂2 + 12 𝐾𝑁𝑂2 + Energi
Anaerob obligat : Micrococcus denitrificans, Clostridium desulfuricans, clostridium
tetani.
Anaerob fakultatif : Eschericia coli, Lactobacillus, P.acnes
2. Fermentasi → proses pembebasan energi tanpa oksigen, jadi tidak ada aseptor elektron
luar yang berperan sehingga senyawa organik berfungsi sebagai donor elektron
sekaligus sebagai aseptor elektronnya.
3. Fotosintesis → suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang
dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau
klorofil.
Terdiri atas 2 reaksi utama: Photophosphorylation (reaksi terang) dan fiksasi karbon
dioksida (reaksi gelap).
Pada kelompok bakteri dapat dibedakan atas: Anoxygenic Photosynthesis dan Oxygenic
photosynthesis.

Anda mungkin juga menyukai