7
WADUK (RESERVOIR)
Masing-masing beda tinggi antara 2 kontur yang berururtan adalah 5 meter, kecuali
yang paling atas atau dasar waduk misalnya + 133,00 (berarti 3 m). Volume antara 2
kontur yang berurutan dapat dicari yaitu :
V105 =
1
.5.(F100 F105 F100 .F105 ) , sedang 5 adalah beda tinggi antara 2 kontur.
3
1
.5.(F105 F110 F105 .F110 )
3
V105 =
1
.5.(F110 F115 F110 .F115 )
3
Q
, sedang n adalah jumlah tahun
nx12
data.
Dapat dibuat garis singgung atas yaitu garis a dan garis singgung b yang semuanya
sejajar dengan garis OA. Perbedaan tinggi antara garis a dan b dikalikan sengan 1
Periode
Tahun
penguku
ran
Debit rata-
Debit
Perbeda
Kumulatif
rata
kumulatif
an dari
perbedaan
bulanan
kolom (3)
mean
dari mean
m3/d
m3/d
m3/d
m3/d
(5)
(6)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
2
3
600
650
800
600
1250
2050
+
+
10
40
190
+
+
10
30
220
4
5
6
750
590
600
2800
3350
3950
+
-
140
40
10
+
+
+
360
300
290
7
8
9
10
11
12
580
400
450
700
1000
900
4530
4930
5380
6080
7080
7980
+
+
+
30
210
160
90
390
290
+
+
+
+
260
50
110
20
370
660
1
2
3
550
700
750
8530
9230
9980
+
+
60
90
140
+
+
+
600
690
830
4
5
6
650
500
450
10630
11130
11580
+
-
40
110
160
+
+
+
870
760
600
350
11930
260
340
8
9
330
250
12260
12510
280
360
+
-
60
300
10
11
400
500
12910
13410
210
110
510
620
Keterangan
Yang diketahui
kolom (1), (2)
dan (3)
Debit rata-rata
Q
=
3 x12bl
21960 m3/d
36
610 m3/d
Kolom (4)
adalah nilai
kumulatif dari
kolom (3).
Kolom (5)
adalah kolom
(3) debit
rata-rata.
Kolom (6)
adalah nilai
kumulatif
kolom (5).
12
600
14010
10
630
1
2
3
4
550
650
800
900
14560
15210
16010
16910
+
+
+
60
40
190
290
690
650
460
170
5
6
7
700
600
450
17610
18210
18660
+
-
90
10
160
80
90
250
Q=
21960 m3/d.
m3/d = m3/detik
8
9
10
11
12
300
200
600
1000
1200
18960
19160
19760
20760
21960
+
+
310
410
10
390
590
560
970
980
590
0
Volume air yang dihitung dengan cara ini merupakan jumlah total volume air yang
masuk ke dalam waduk (inflow).
Tabel 7.2.
Debit rat-
Debit
rata
rata-rata
bulanan
bulanan
per Km2
m3/d
(1)
%
waktu
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2
2,50
200
250
12
12
12
12
12
11
36
35
100
97,22
3,00
3,30
3,50
4,00
4,50
5,00
5,50
5,80
6,00
6,50
7,00
7,50
300
330
350
400
450
500
550
580
600
650
700
750
12
12
12
12
11
10
10
9
8
6
4
4
11
11
10
9
8
7
5
4
4
3
2
1
11
10
10
10
10
9
9
8
8
6
5
4
34
33
32
31
29
26
24
21
20
15
11
9
94,44
91,67
88,89
86,11
80,56
72,22
66,67
58,33
55,56
41,67
30,56
25,00
8,00
9,00
10,00
12,00
800
900
1000
1200
3
2
1
-
4
3
2
1
7
5
3
1
19,44
13,89
08,33
02,78
Keterangan
Daerah aliran
sungai = 100 km2
Kalau kolom (1) dan (7) digambarkan dalam 1 grafik akan terlihat karakteristik dari
sungai tersebut, artinya kalau pun ada perbedaan tetapi relatif kecil saja. Grafik
yang terjadi inilah yang disebut garis massa waktu (duration mass curve).
Garis massa waktu dapat dipakai untuk menghitung penggunaan air pada PLTA.
Untuk perhitungan penggunaan air apabila diambil debit rata-rata penuh, pda tahun
kering akan mengalami kekurangan air. Sebaliknya apabila diambil di bawah debit
rata-rata, pada musim penghujan akan banyak air yang melimpah melewati
bangunan pelimpah. Oleh karena itu, untuk keamanan, didalam perhitungan
biasanya diambil kira-kira 95% x debit rata-rata. Untuk perhitungan PLTA. Energi
yang dihasilkan dengan pengambilan 95% x debit rata-rata ini disebut energi pasti
(firm energi).
Pada waktu musim hujan ada energi tambahan yang dapat dimanfaatkan (daripada
dilewatkan bangunan pelimpah) yang disebut energi kedua (secondary energy). Jadi
energi ini hanya timbul pada waktu musim hujan, sebaliknya pada waktu musim
kering tidak ada energi ini.
dalam waduk dan harus terletak di atas bagian atas dari saluran pengambilan untuk
jelasnya dapat dilihat pada contoh gambar 7.4.
4
FSL
a. bendungan beton
b. pintu air
c. saluran pengambilan
d. menara bangunan pengambilan
1
MOL
lumpur
BCR
BCR %
BCR3
BCR1
BCR2
FSL
BCR4
MOL
FSL1 FSL2
FSL3 FSL4
Tinggi m
Kemudian ditarik garis singgung yang sejajar dengan sumbu horizontal dari titik
singgung ini ditarik garis yang sejajar dengan sumbu BCR maka terdapat garis AB.
Dengan memperhatikan skala dapat diukur jaraj antara MOL dan FSL yang
dinyatakan dalam meter dan inilah yang dicari.
Terdapat 3 cara yang dapat dipakai untuk menentukan tinggi ruang bebas dan
diambil angka yang terbesar.
[1]
Pada waktu terjadi banjir, permukaan air waduk akan naik sedikit demi sedikit
sampai air mencapai permukaan waduk (FSL). Pada saat itu air waduk mulai
melimpah melewati ambang bangunan pelimpah karena permukaannya dibuat sama
dengan FSL. Sehingga sebagian air akan melimpah dan sebagian lagi akan
menyebabkan naiknya permukaan air waduk. Permukaan air waduk ini akan terus
naik sampai mencapai permukaan air tertinggi yaitu TWL. Sesudah itu permukaan
air waduk akan turun kembali bersamaan dengan redanya banjir. Permukaan air
tertinggi TWL inilah yang harus dicari dengan perhitungan ruting banjir (flood
routing). Di dalam perhitungan ruting banjir, termasuk menentukan volume efektif
dari waduk dan debit banjir maksimal yang akan dilewatkan bangunan pelimpah.
Tinggi ruang bebas adalah sama dengan TWL dikurangi FSL ditambah dengan
tinggi tambahan sebagai angka keamanan.
tr =
Keterangan :
tr
H1+Ha(7.1)
tinggi ruang bebas
H1 =
Ha =
angka keamanan
Ha
tr
H1 TWL
FSL
MOL
[2]
Permukaan air tertinggi sebagai akibat tinggi gelombang angin dan lain-lain
Angin dapat menimbulkan gelombang yang menyebabkan permukaan air
waduk naik. Ada 3 macam gelombang akibat angin yaitu :
a. tinggi gelombang angin (hw1)
1. Menurut rumus Zuiderzee (Belanda).
Apabila terjadi angin yang bertiup secara terus menerus dan teratur ke
arah bendungan maka akan timbul gelombang angin (wind set up)
yang tingginya dapat dihitung melalui rumusu Zuidenzee :
V2
cos A.
k.d
..
(7.2)
Keterangan : S =
V =
A =
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Fetch
(mile)
1
1
2,50
2,50
2,50
5
5
5
10
10
10
50
75
50
75
100
50
75
100
50
75
100
Tinggi gelombang
(feet)
2,70
3,00
3,20
3,60
3,90
3,70
4,30
4,80
4,50
5,40
6,10
Dari kedua cara yaitu (1) dan (2) dimabil yang terbesar, maka terdapat
hw1.
yang
panjangnya
lebih
dari
20
Km,
rumusnya
dapat
= --------------
( 7.4 )
2g
Keterangan : hw3 = tinggi gelombang yang merambat ke hulu (m).
V
he =
____
k.t
g. Ho . ... ( 7.5 ).
Keterangan : he =
Ho =
f.
g. Tinggi gelombang sebagai akibat risiko longsor tebing ke dalam waduk (hs)
hs =
Keterangan : hs =
V =
A =
Nomor
Bendungan beton
Bendungan urugan
1.
2.
3.
< 50
50 100
> 100
1m
2m
2,50 m
2m
3m
3,50 m
Dari ketiga cara tersebut di atas yaitu sub bab 7.4.[1}, 7.4.[2] dan 7.4.[3]. lalu
diambil salah satu nilai yang terbesar sebagai tinggi ruang bebas.