ANTIDEPRESAN
ANTIDEPRESAN
Peningkatan perbaikan alam pikiran lambat, memerlukan 2 minggu atau lebih. Obat-obat ini
tidak menyebabkan stimulasi sistem saraf pusat atau peningkatan pikiran pada orang normal.
Toleransi terhadap sifat antikolinergik trisiklik antidepresan berkembang dalam waktu singkat.
Beberapa toleransi terhadap efek autonom trisiklik antidepresan juga terjadi. Ketergantungan
fisik dan psikologik telah dilaporkan. Obat dapat digunakan untuk memperpanjang
pengobatan depresi tanpa kehilangan efektivitas (2).
Konvulsi adalah gerak otot klonik atau tonik yang involuntar. Konvulsi dapat timbul karena
anoksia serebri, intoksikasi sereberi hysteria, atau berbagai manifestasi epilepsi. Epilepsi
ialah manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun dengan gejala tunggal
yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepas muatan listrik neuron kortikal
secara berlebihan.
Bangkitan epilepsi merupakan fenomena klinis yang berkaitan dengan letupan listrik atau
depolarisasi abnormal yang eksesif, terjadi di suatu fokus dalam otak yang menyebabkan
bangkitan paroksismal. Fokus ini merupakan neuron yang sensitif terhadap rangsang disebut
neuron epileptic. Neuron inilah yang menjadi sumber bangkitan epilepsi. Pada
dasarnya,epilepsi dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
1.
Bangkitan umum primer (epilepsi umum)
a.
Bangkitan tonik-klonik (epilepsi grand mall)
b.
Bangkitan lena (epilepsi petit mal atau absences)
c.
Bangkitan lena yang tidak khas (atypical absences, bangkitan tonik, bangkitan klonik)
2.
Bangkitan parsial atau fokal atau lokal (epilepsi parsial atau fokal)
a.
Bangkitan parsial sederhana
b.
Bangkitan parsial kompleks
c.
Bangkitan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum
3.
Bangkitan lain-lain
Mekanisme dasar terjadinya bangkitan umum primer adalah karena adanya cetusanlistrik di
fokal korteks. Letusan listrik tersebut akan melampaui ambang inhibisi neuron disekitarnya,
kemudian menyebar melalui hubungan sinaps kortiko-kortikal. Kemudian, cetusan korteks
tersebut menyebar ke korteks kontralateral melalui jalur hemisfer dan jalur nukleus
subkorteks. Timbul gejala klinis, tergantung bagian otak yang tereksitasi. Aktivitas subkorteks
akan diteruskan kembali ke fokus korteks asalnya sehingga akan meningkatkan aktivitas
eksitasi dan terjadi penyebaran cetusan listrik ke neuron-neuron spinal melalui jalur
kortikospinal dan retikulospinal sehingga menyebabkan kejang tonik-klonik umum.
Antikonvulsan merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan pada
kasus- kasus kejang karena Epileptik. Mekanisme kerja obat antiepilepsi ini yang terpenting
ada 2, yaitu:
1.
Mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron dan fokus epilepsi.
2.
Mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat pengaruh dari
fokus epilepsi. (3)
METODE PENELITIAN
Penyiapan Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain erlenmeyer, kanula, spoit 1cc, toples kaca setinggi 30cm,
dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan antara lain larutan amitriptilin 10%, imipramin
10%, fenitoin, luminal, striknin, dan NaCMC.
Cara pembuatan bahan :
-larutan luminal: luminal sebanyak 10mg dilarutkan dalam 50ml NaCMC
- larutan fenitoin: sebanyak 15 mg fenitoin dilarutkan kedalm 50 ml Na CMC
-larutan amitriptilin: diambil sebanyak 11 ml amitriptilin lalu dilarutkan kedalam 50 ml Na CMC
Durasi (detik)
SD
66,43041
7,549834
Kesimpulan
1. Antikonvulsan merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan pada
kasus- kasus kejang karena Epileptik.
2. aktivitas obat antidepresan imipramin terhadap mencit yaitu
DAFTAR PUSTAKA
1) Syarif, A et.al. Farmakologi dan terapi 5th edition. Departemen farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1998.
2) Mycek, Mary J. dkk. Farmakologi Ulasan Bergambar edisi 2. Widya Medika, Jakarta. 2001.
3) http://medicastore.com/apotik/artikel-obat/antikonvulsan