Laporan Praktikum Gula Pembuatan Gula Batu
Laporan Praktikum Gula Pembuatan Gula Batu
PENDAHULUAN
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Gula batu adalah gula yang dibuat dari gula pasir, yang dikristalkan, melalui bantuan
air yang dipanaskan. Tujuannya adalah agar mudah larut, dan kadang diberi tambahan
citarasa seperti rasa karamel. Gula batu tidak semanis gula granulasi biasa, gula batu
diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal
bening dan putih dibuat dari larutan gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambat.
Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan kecil yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna
kuning kecoklatan mengandung berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air
dalam kristal.
Gula batu juga bisa terbuat dari batang tebu berbentuk bongkahan besar-besar seperti
batu. Proses pembuatannya hampir sama dengan gula pasir, namun suhu yang diperlukan
untuk memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir. Biasanya digunakan sebagai pengganti
gula pasir dalam membuat kue, aneka minuman, atau teman minum teh. Gula batu
merupakan zat tunggal yang tersusun lebih dari satu unsur. Zat tunggal yang tersusun lebih
dari satu unsur dinamakan senyawa.
Gula batu rasanya tidak semanis gula pasir dan rendah kalori, tetapi cita rasanya lebih
legit. Gula ini meleleh perlahan. Sebagai pengganti gula pasir dapat menggunakan
perbandingan, 1 sdt gula pasir = 2 sdt gula batu. Supaya lebih mudah larut, memarkan atau
haluskan dahulu gula batu sebelum digunakan.
Selain perbedaan tingkat kemanisan, gula batu berbeda jenis dengan gula pasir. Gula
batu termasuk gula berjenis netral atau tidak panas, sedangkan gula pasir merupakan gula
berjenis panas. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda, jadi ada orang-orang
tertentu yang tidak boleh mengkonsumsi makanan yang berjenis panas seperti gorengan dan
gula pasir. Apabila mereka memakan sedikit saja akan menyebabkan panas dalam, jerawatan,
sariawan, dan sebagainya. Bagi yang tubuhnya dingin, boleh mengkonsumsi makanan
berjenis panas tetapi tidak boleh mengkonsumsi makanan berjenis dingin seperti semangka,
timun, dan sebagainya. Dalam hal ini, gula batu bisa dikonsumsi oleh siapa saja.
III. METODELOGI
III.1 Bahan dan alat alat :
III.1.1 Bahan :
Gula Pasir
Air Bersih
Air kapur
Asam sitrat
Minyak kelapa
500gr
125ml
1 sdm
25g
secukupnya
DILARUTKAN
DISARING
AIR KAPUR
BERSIH
LARUTAN GULA
DIPANASKAN DENGAN
SUHU 115C
DITUANG KE DALAM
KALENG DAN DISIMPAN
SELAMA 1 MINGGU
V.
V.1 Kesimpulan
Gula batu pada praktikum ini gagal terbentuk karena terjadi proses karamelisasi.
V.2 Saran
Saat membuat gula batu sebaiknya proses pemanasan tidak terlalu lama agar tidak terjadi
karamelisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://letshare17.blogspot.com/2010/10/industri-fruktosa-dan-glukosa-dengan.html,
diakses
diakses