B. Tujuan PTLF
Pada dasarnya tujuan utama perancangan tata letak adalah optimasi
pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh
sebuah sistem akan menjadi maksimal. Adapun secara rinci tujuan
perancangan tata letak diantaranya adalah sebagai berikut (Purnomo, 2004).
1. Memanfaatkan area yang ada.
Perancangan tata letak yang optimal akan memberikan solusi dalam
penghematan penggunaan area yang ada, baik untuk area produksi,
gudang, dan departemen lainya.
2. Menyederhanakan atau meminimumkan pemindahan bahan (material
handling).
Susunan tata letak pabrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
dapat mengurangi material handling sampai batas minimum di dalam
pemindahan bahan ini harus diusahakan agar gerakan bahan selalu menuju
daerah pengirim.
3. Mempersingkat proses manufaktur
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi
berikutnya, dengan demikian total waktu produksi juga dapat dipersingkat.
4. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kemacetan.
Waktu tunggu dalam proses produksi yang berlebihan akan dapat
dikurangi dengan pengaturan tata letak yang terkoordinasi dengan baik.
5. Mengurangi persediaan setengah jadi.
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING
AHMAD WIRA INDRAWAN
memotong (cross
movement), kemacetan
memungkinkan
terstandardisasi.
Pekerjaan
pemrosesan
dibagi
berulang-ulang
menjadi
serangkaian
sangat
tugas
kebutuhan
pemrosesan
biasanya
menunjukkan
terlalu
[Awal]
Objek atau
Pelanggan
[Akhir]
Aliran Kerja
Stasiun
1
Bahan Baku
dan/atau
tenaga kerja
Stasiun
2
Bahan Baku
Stasiun
3
Bahan Baku
Stasiun
n
Barang
Jadi
Bahan Baku
Gambar
1. Garis
aliran produksidan/atau
atau jasa
dan/atau
dan/atau
Sumber: Stevenson,
tenaga kerja
tenaga kerja
W., 2015.
tenaga kerja
E
Tata Dep.
letakC prosesDep.
cukup
umum digunakan dalam lingkungan jasa.
Stasiun
Kerja 1
Stasiun
Kerja 2
Stasiun
Kerja 3
Dep. F
Dep. D
tinggi
dan
universitas,
perbankan,
bengkel
mobil,
maskapai
departemen
atau
unit
berlainan
yang
menangani
pembedahan, ibu dan bayi anak, jiwa, gawat darurat, serta perawatan
orang lanjut usia. Universitas memiliki fakultas atau departemen
terpisah yang berkonsentrasi pada satu bidang studi seperti bisnis,
teknik, sains, atau matematika.
Tata letak proses memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari
tata letak proses meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Sistem ini dapat menangani berbagai kebutuhan pemrosesan.
2) Sistem ini tidak terlalu rentan terhadap kegagalan peralatan.
dilibatkan
(misalnya,
mendesain
sistem
persediaan
Mesin
Las
Mesin
Keling
Mesin
Gerinda
Mesin
Posisi Tetap
2010.
Pengecatan
Mesin
Drill
Mesin
Gerinda
Mesin
Perata
Perakitan
Mesin
Las
Perakitan
Pengecatan
Mesin
Press
Mesin
Bubut
Mesin
Drill
Mesin
Press
Perakitan
Mesin
Gerinda
Mesin
Drill
Perakitan
Mesin
Drill
Mesin
Gerinda
Gambar
6. 3Pola Aliran
2
4 Straight
5 Line
Sumber: Willem, 2010.
c. U-Shaped
Merupakan pola aliran yang digunakan bilamana akhir dari proses
produksi berada pada lokasi yang sama dengan awal proses
produksinya.
Sumber: (Kartika, Ivana M., 2014)
d. Pola Circular
Merupakan pola aliran bentuk lingkaran yang digunakan untuk
mengembalikan material produk pada titik awal produksi berlangsung.
Tujuanya apabila departemen penerimaan dan pengiriman material
direncanakan untuk berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang
bersangkutan.
Sumber: (Kartika, Ivana M., 2014)
3
2
e. Pola Odd-Angle
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING
AHMAD WIRA INDRAWAN
E. Seluler Layout
Produksi Seluler adalah jenis tata letak yang mana stasiun kerja
dikelompokkan ke dalam apa yang disebut sel. Pengelompokkannya
ditentukan berdasarkan operasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
serangkaian objek serupa, atau bagian keluarga yang membutuhkan
pemrosesan serupa. Pada dasarnya, sel-sel ini menjadi versi kecil dari tata
letak produk. Sel-sel ini bisa tidak memiliki gerakan bagian yang dapat
dibawa antar mesin, atau bisa memiliki garis alur yang dihubungkan dengan
alat pembawa barang (peralihan otomatis). Dalam tata letak seluler, mesin
Pelanggan
Pengiriman /Penerimaan
Departemen Pengeboran
Gudang
400 unit yang dikeluarkan untuk produksi
Departemen Penghalusan
Gambar 11. Contoh pesanan yang diproses dalam tata letak proses tradisional
Sumber: Stevenson, W., 2015.
Pemasok
4 unit dikirimkan
Pelanggan
Mesin Giling
Mesin Penghalusan
Mesin perakitan
Mesin pengecatan
Mesin pengeboran
Gambar 12. Contoh yang sama untuk pesanan yang diproses dalam tata letak
seluler
Sumber: Stevenson, W., 2015.
Mengurangi persediaan barang dalam proses karena tata letak ini membuat
lebih baik.
Meningkatkan partisipasi karyawan pada organisasi dan produk karena
karyawan lebih bertanggung jawab pada kualitas produk yang secara
produksi
atau
mengevaluasi
departemen
atau
departemendepartemen
alternatif
tata
letak
perencanaan
fasilitas
tersebut.
tata
produksi,
letak
maka
komputer
khusus
untuk
melakukan
Gambar13.StringDiagram
Sumber:Wignjosoebroto, S., 2000.
b. TriangularFlowDiagram
Diagramaliransegitigaatauumunyadikenalsebagaitriangularflow
diagram adalah suatu diagram yang dipergunakan untuk
% OF HANDLING
VOLUME
20
20
25
20
5
5
5
DEPARTEMENT
FLOW SQUENCE
ABCDEFGHI
ACDFGJ
ADBEHFJ
ACDBEGJ
AEFGHJ
ADCBFGHJ
ACDHDGJ
To
A
B
C
D
E
F
20
45
30
20
45
5
45
5
20
20
5
70
7
0
10
0
6
5
2
5
2
0
2
5
I
TOTAL
10
0
7
0
2
5
5
0
2
5
7
5
I
70
70
100
70
75
75
3
0
4
5
7
5
60
3
0
6
0
100
620
dalam
sebuah
peta
hubungan
aktivitas.
yang
dianggap
perlu
untuk
dalam
merencanakan
tata
letak
fasilitas
pertimbangan-pertimbangan
yang
bersifat
masing-masing
menggunakan
activity
departemen
relation
tersebut
diagram.
dengan
Diagram
ini
aktivitas
keterkaitan
yang
ditunjukkan
kegiatan,
yang
dengan
pendekatan
menunjukkan
setiap
A
E
I
O
U
X
dari
empat
tahap
(barang/jasa)
yang
dihasilkan.
Q (Quantity)
dihasilkan.
R (Route)
S (Service)
T (Timing)
produk
tersebut
data informasi
setiap
perpindahan
gerakan
material
diantara
cendrung
untuk
mencari
hubungan
aktifitas
untuk
memberi
pertimbangan-pertimbanagan
penyesuaian
harus
dilaksanakan
dengan
secara
sebenarnya
berdasarkan
string
bisa
dan
final
yang
optimal.
Bilamana
ternyata
dijumpai
relayout
sesuai
dengan
langkah-langkah
Muslimah,
dkk.
Analisa
Manual
Material
Handling
Sumber: http://muhammadfajar.16mb.com/wp-content/uploads/2013/06/planning.jpg
tata
letak
baru
yang
dirancang.
Perencanaan
organisasi
serta
kebutuhan
yang
lebih
mendesak,
Sumber: http://muhammadfajar.16mb.com/wp-content/uploads/2013/06/work.jpg
Sumber: http://muhammadfajar.16mb.com/wp-content/uploads/2013/06/ergonomics.gif
Suatu beban unit merupakan suatu beban yang bisa disimpan atau
dipindahkan sebagai satu kesatuan pada satu waktu, seperti kontainer,
pallet atau tote namun, terlepas dari jumlah individu atau item yang
membentuk beban. Ukuran beban dan komposisi bahan dapat berubah
sesuai gerakan material dan produk melalui tahap dari proses
manufaktur dan distribusi yang dihasilkan.
f. Space Utilization Principle
Sumber: http://muhammadfajar.16mb.com/wp-content/uploads/2013/06/System.png
Sumber: http://muhammadfajar.16mb.com/wp-content/uploads/2013/06/LCC.jpg
Siklus biaya hidup mencakup semua arus kas yang akan terjadi antara
waktu per biaya yaitu pada awal yang dihabiskan untuk merencanakan
atau mendapatkan sebuah peralatan baru, atau untuk diberlakukan
metode baru, sampai pada pergantian peralatan. Siklus biaya hidup
mencakup
penanaman
modal,
instalasi,
setup
dan
peralatan
http://daniriskayadi.blogspot.co.id/2013/04/prinsip-prinsipmaterial-handling.html
b.
c.
menunggu
(waiting
time).
Dengan
melakukan
yang
memudahkan
2.
3.
4.
5.
downtime
Menjaga kelancaran aliran kerja (menghindari idle atau tumpukan
material)
Memperbaiki kontrol produksi melalui penjadwalan yang baik dan
perpindahan material
Mengatur jadwal dengan baik sehingga menghindari antrian dan
kekacauan.
Sumber: www.debrina.lecture.ub.ac.id
pada
tahun
tujuh
aktivitas
MMH
postur
yang
dilakukan,
yakni
postur
dalam
bentuk
kode
angka
yang
kemudian
Aksi
Bisa diterima jika tidak berulang dan periode lama
Perlu pemeriksaan lanjutan dan perubahan-perubahan
Pemeriksaan dan perubahan perlu dilakukan segera
Metode
OWAS
telah
diaplikasikan
di
Malaysia
untuk
ukuran
beban
dan
ukuran
manusia
yang
beban
menimbulkan
yang
diangkat
cidera
meskipun
oleh
manusia
pekerjaan
tanpa
tersebut
McAtamney
dan
Hignett
leher,
kaki,
lengan
atas,
lengan
bawah
dan
pergelangan tangan.
Output REBA berupa pengelompokan action level adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Action level metode REBA
Action level
0
REBA score
1
Risk Level
Negligible
2-3
Low
2
3
4
4-7
8-10
11-15
Medium
High
Very High
Action
non necessary
Maybe
necessary
Necessary
Necessary soon
Necessary now
menganalisa
aktivitas
MMH
yang
dominan
diangkat,
tenaga
yang
dipakai
(statis/dinamis),
berhubungan
mengidentifikasi
dengan
usaha
yang
upper
limb
dibutuhkan
disorders,
otot
yang
Metode
aktivitas
RULA
MMH,
sangat
efektif
khususnya
untuk
aktivitas
mengidentifikasi
yang
banyak
aspek
dalam
penentuan
lokasi
pabrik
saling
dan
bahan
kemampuan
terbatas.
Biasanya
dipilih
dengan
kualitas
dan
kuantitasnya.
Untuk
kebutuhan
fasilitas
utilitas
sendiri
asalkan
produk
digunakan
biaya
produksi.
Untuk
ekspor
daerah
diperlukan
memenerima
syarat
untuk
pendirian
pabrik
di
daerah
tersebut.
8 Iklim.
Iklim suatu
efesiensi,
daerah
dan
berpengaruh
tingkah
laku
kepada
pekerja
efektivitas,
pabrik
dalam
Pembangunan
pabrik
akan
menyebabkan
yang
tersedia.
Sedangkan
untuk
pabrik
yang
daerah.
terhadap
Stabilitas
kelangsungan
politik
hidup
sangat
pabrik
berpengaruh
yagn
didirikan.
https://anggarajaka.wordpress.com/2011/10/10/dasardasar-yang-mempengaruhi-pemilihan-lokasi-pabrik/
M. Faktor-Faktor
Yang
Harus
Dipertimbangkan
Dalam
transmisi,
pencetakan
bodi,
dan
bahkan
radiator.
suatu
secara
berkesinambungan
jika
menjalankan
Sheet banyak
sekali
dan
data-
melaksanakan Route
data
pendukung
yang
harus
mempersiapkan
terlebih
semua
dahulu
data-data
disiapkan,
penulis
tersebut
dengan
melakukan
pengamatan
langsung
di
lantai
KIK
(beserta
penentuan
jumlah
batch).
Kumpulkan form prakiraan routing proses yang
telah diisi oleh kabag dan input sequences
batch).
Turunkan ke Lapangan.
b) Untuk Item Lama
PO (Purchasing Order) turun
R&D menurunkan gambar Bill of Material (BOM)
serta blank form prakiraan routing proses
KIK
(beserta
penentuan
jumlah
batch).
Jika ada revisi gambar & BOM serta sequence.
Input revisi M.Item. PO (Purchasing Order) &
out
report Route
Sheet (RS
&
RS
batch).
Turunkan ke Lapangan.
batch).
Print out
report Route
Sheet (RS
&
RS
batch).
Turunkan ke Lapangan.
2) Do
Tahap
ini
merupakan
tahap
pelaksanaan Route
atau
Moulding).
Route
Sheet mengikuti
batch tersebut
diproses
(routing
penyimpangan
prosesnya),
maka
PPC
jika
terjadi
lapangan
harus
produksi
dengan
MIC
untuk
dapat
ini
merupakan
tahap
evaluasi
terhadap
lakukan
suatu
perbaikan
yang
maka
penulis
berunding
kepada
kabag
harus
bertanya
masing-masing
serta
bagian
lebih
baik.
Setelah
ditemukan
jalan
jurnal.uai.ac.id/index.php/SST/article/download/12
8/117+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id
e Job Sheet
Job Sheet adalah
lembar
hasil
kerja
harian
yang
Job
Sheet (mesin)
antara
lain
bagian
veneering,
assembling,
sangat
manual
(bor
angin,
orbital,
brush
Preparation : kuning
Processing : biru
Assembling: hijau
Finishing : merah
Packing : putih
waktu proses.
- Analisa kerja (Efisiensi serta utilitas mesin)
- Analisa jumlah kebutuhan tenaga kerja.
2) Isi Job Sheet
Job Sheet berisi tentang kegiatan-kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh suatu mesin selama 1 shift.
Secara
rinci
isi
dari Job
Sheet dapat
dijelaskan
sebagai berikut :
serta shift.
No. KIK
Code Item.
No. dan nama komponen.
Output total.
akhir).
Keterangan (dapat diisi keterangan lain yang
diperlukan).
Lembar Job Sheet kalau di Deorus
3) Prosedur pelaksanaan Job Sheet
Job Sheet merupakan feed back dari lapangan, oleh
karena itu pengisian Job Sheet ini dilakukan oleh
orang-orang lapangan yaitu operator itu sendiri.
Operator menulis secara detail apa yang mereka
lakukan selama 1 shift bekerja. Pelaksanaan Job
Sheet ini tidaklah mudah tetapi memerlukan waktu
yang
cukup
lama
operator-operator
pengisian Job
untuk
yang
Sheet yang
menjelaskan
ada
kepada
bagaimana
tepat,
karena
cara
jika
yang
perlu
dipersiapkan
dalam
Sheet yang
warna
dan
format
yang
telah
ditentukan.
b) Do
Setelah operator mengerti cara pengisian serta
form-form
yang
diperlukan
siap
maka
Job
penulisan
yang
salah
maka
PPC
akhir
shift
form Job
Sheet tersebut
dikumpulkan kepada:
Analisa sequence suatu komponen.
Analisa Planning Vs Actual.
Sumber:
jurnal.uai.ac.id/index.php/SST/article/download
/128/117+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id
2. MPPC
Multi-Product Process Chart (MPPC) adalah sebuah peta
yang digunakan untuk menggambarkan aliran atau urutan
operasi kerja yang menghasilkan produk dengan banyak
jenis, atau produk dengan banyak part. Fungsi dari MPPC
menghitung
luas
lantai
adalah
untuk
luas
ongkos
lantai
adalah:
material
digunakan
handling
(OMH)
dalam
antar
sistem
pembiayaan
menggunakan
tiga
metode
untuk
Pengaruh persediaan
Just In Time (JIT) umumnya menurunkan persediaan hingga tingkat
yang sangat rendah. Pencapaian terhadap tingkat yang tidak signifikan
dari persediaan adalah vital bagi kesuksesan Just In Time. Just In Time
(JIT) menolak untuk menggunakan persediaan sebagai solusi dari
masalah-masalah ini. Bahkan, persediaan tidak hanya dipandang
sebagai
pemborosan
namun
sebagai
sesuatu
yang
langsung
Q. Computerized Layout
Dewasa ini sering diaplikasikan teknik analitik dengan bantuan computer
dalam pengembangan tata letak. Penggunaan komputer dalam menyelesaikan
masalah tata letak mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan pendekatan
manual tradisional. Pertama, dengan komputer perhitungan dapat dilakukan
lebih cepat dibandingkan prosedur manual. Kedua, komputer mampu untuk
menyelesaikan masalah yang kompleks. Ketiga, pada proses perancangan
menggunakan computer lebih ekonomis dibandingkan perancangan dengan
manual oleh manusia.
Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19818/4/Chapter%20II.pdf
Secara umum komputerisasi tata letak ada 4 (empat) program yang dikenal
dan digunakan dalam tata letak fasilitas yakni (Endro, P., 2014):
1 CRAFT (Computerized Relative Allocation Facilities Technique)
Tata letak menggunakan software Computerized Relative Allocation
Facilities Technique atau yang sering dikenal dengan CRAFT. CRAFT
merupakan singkatan dari Computerized Relative Allocation Facilities
Technique pertama kali diperkenalkan pada Armour, Buff, dan Vollman
(1964). CRAFT merupakan salah satu algoritrna pertama dalam literatur.
CRAFT menggunakan from to chart sebagai input. Biaya layout
ditentukan berdasarkan jarak center. Departemen tidak dibatasi dalam
bentuk rectangular.
Sumber: (Prihastono, E, 2014)
menggunakan
data
aliran
barang
sebagai
dasar
bagi
ditempatkan. Proses ini diulang untuk membentuk tata letak yang lain.
PLANET (Plant Layout Analysis and Evaluation Technique)
Menggunakan data aliran antar departemen, menghitung biaya denda
yang dikaitkan dengan menjauhkan antar departemen-departemen.
PLANET membutuhkan dua jenis data masukan yakni informasi
departemen, dan informasi aliran barang. Keduanya ditentukan dan
kebutuhan luasnya ditentukan. Pendekatan dasar pada analisis pemindahan
bahan di dalam fasilitas adalah dengan mempelajari semua bahan ketika
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19818/4/Chapter
%20II.pdf
adalah
suatu
diagram
yang
(dengan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dari Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti:
a. Nama objek
b. Nama pembuat peta
c. Tanggal dipetakan
d. Nomor peta
e. Nomor gambar
Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang
Sumber: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/389/jbptunikompp-gdl-julianrebe-1940612-pertemua-2.pdf
bahan.
ARC
dan
AAD
merupakan
jenis
peta
yang
Luas departemen AB
lebar lantai perusahaan
Sumber: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud22288-2-unikom_l-2.pdf
Outflow
M
nilai ongkos A ke B
total ongkos masuk daridepartemen B
Outflow dari A ke B=
nilai ongkos A ke B
total ongkos keluar dari departemen B