dan Sintetik
I. Tanah Longsor
Menurut Arsyad (1989: 31) Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu volume tanah di atas
suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air. Lapisan yang terdiri dari tanah liat atau mengandung kadar
liat akan bertindak sebagai peluncur.
Berdasarkan pendekatan Analitik nya :
1
Morfologi :
a
Morfometri: Tanah Longsor terjadi pada kelerengan yang curam. Kecuraman suatu lereng
sangat berpengaruh pada terjadinya Longsor, semakin curam makasemakin besar gaya
dorong tanah.
Morfogenesa :
a
Morfodinamik: Adanya gerakan massa yang dipengaruhi oleh tingkat kelerengan dan
iklim.
Morfostruktur pasif: Beberapa batuan yang mempunyai densitas rendah dan mudah
dimasuki air lebih rentan terjadi longsor. Contohnya batuan endapan gunung api, batuan
sedimen berukuran pasir serta campuran antara kerikil, pasir, dan lempung (tanah liat).
Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika terjadi pelapukan.
Morfostruktur aktif : Proses-proses seperti erosi dan abrasi pada lereng akan membuat
lereng tersebut semakin terjal yang membuat semakin mudah longsor. Proses pelapukan
batuan menjadi tanah juga menjadi factor terjadinya longsor.
Morfokronologi: Urutan lapisan tanah yang terjadi akibat proses Morfokronologi juga
berpengrauh terhadap terjadinya tanah longsor. Kontak antara lapisan yang dapat membawa air
dengan lapisan kedap air dimana lapisan kedap air ini menjadi bidang pelicin sehingga rawan
longsor.
Vegetasi
Menurut https://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/11/apa-saja-penyebab-tanah-longsor.html?
m=1, Apabila suatu wilayah pegunungan atau lereng botak nyaris tak berpohon, dalam kondisi
musim penghujan ia akan mudah longsor, dikarenakan tidak adanya penyerap air dan juga akar
akar penyokong lahan sehingga tanah di lahan tersebut menanggung beban air yang beresiko
longsor.
Iklim
Curah hujan yang tinggi dapat dapat menambah resiko tanah longsor dikarenakan masuknya air
kedalam tanah kemudian terakumulasi dan menambah beban tanah sehingga dapat menyebabkan
tanah meluncur.
Bentuk Lahan
Bentuk tanah denudasional adalah tempat yang rawan terjadi tanah longsor dikarenakan adanya
proses erosi dan pelapukan tanah.
Aktivitas manusia
Pembangunan Gedung pada suatu lereng oleh manusia juga berpengaruh terhadap terjadinya
tanah longsor, karena menambah beban tanah yang menopangnya. Namun manusia juga dapat
memperkecil resiko terjadinya tanah longsor dengan membuat terasering pada daerah
persawahan.
Tata Lahan
Berdasarkan artikel yang saya baca pada https://nidausanah.blogspot.co.id/2014/04/materi-tanahlongsor.html?m=1 , Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan,
dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan, akarnya kurang kuat untuk
mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah
terjadi longsor. Sedangkan pada daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya
tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran
lama.
Daftar Pustaka
1. Don, L., & Florence, L., (2006).Gempa Bumi.Yogyakarta: Kreasi wacana Yogyakarta.
2. https://1janumuhammad.wordpress.com/2012/12/30/pengertian-tanah-longsor/
3. https://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/11/apa-saja-penyebab-tanah-longsor.html?m=1
4. https://nidausanah.blogspot.co.id/2014/04/materi-tanah-longsor.html?m=1
5. www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Gempabumi_-_Tsunami/Gempabumi.bmkg
6. https://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/11/apa-saja-penyebab-tanah-longsor.html?m=1