Skrip Si
Skrip Si
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara Agraris yang merupakan
bidang sangat strategis karena menyangkut sendi kehidupan manusia.
Kebutuhan manusia akan hidup itu dengan apa yang di makan,
berdasarkan kenyataan ini bahwa masyarakat di Indonesia memahami
dan mengetahui apa saja kebutuhan manusia untuk keberlangsungannya
dalam kehidupan.
Kecukupan akan pangan dan gizi bagi setiap individu selamanya
mendapatkan prioritas utama serta perhatian lebih pada masyarakat
dunia, Baik di Negara maju maupun Negara sedang berkembang. Salah
satu indikatornya seperti yang dikemukakan Suryana dikutip oleh Rakhby
(2003:101-102)
.Dengan berlangsungnya world for summit
pertama oleh FAO pada tahun 1974 penyataan yang
paling utama yakni semua negara dan masyarakat dunia
secara keseluruhan mengupayakan untuk menghilangkan
kelaparan dan kekurangan gisi dalam waktu satu
dekade...
Memahami bahwa data di atas menunjukkan adanya pernyataan dari
FAO sehingga kebutuhan akan pangan merupakan salah satu yang utama
untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
1
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
dalam 80-150 hari paruh pertama dari siklus tersebut merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua tahap pertumbuhan generatif
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung).
Indonesia mencerminkan perbedaan yang sangat beragam dari
bermacam-macam budaya baik antara suku bangsa di Indonesia maupun
dari budaya luar. Berawal dari pandangan umum bahwa makanan di
setiap wilayah tidak dapat dilepaskan dari tiga faktor penting yaitu iklim,
sumber daya alam, dan kebiasaan masyarakat, sehingga di indonesia
makanan sangat beragam jenisnya dan menarik, Jadi ketiga faktor
tersebut melatarbelakangi perkembangan budaya makan yang terkait
dengan aspek-aspek historis dan di samping kultur masyarakat setempat.
Sulawesi Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang
memiliki nilai strategis dalam konstalasi pembangunan Indonesia. Selain
memiliki sumberdaya alam yang cukup besar, khususnya di bidang
Pertanian salah satunya yaitu Perkebunan Jagung. Di Sulawesi selatan
jagung merupakan tanaman pangan yang banyak ditanam petani
Sulawesi Selatan akhir-akhir ini karena ekspor yang cukup baik untuk
permintaan pakan ternak. Total produksi jagung Sulawesi Selatan adalah
lebih
kurang
661.241
Mempertimbangkan
luas
ton
dengan
lahan
yang
luas
tanam
tersedia
dan
192.456
ha.
maksimalisasi
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
sosial
pada
makanan
muncul
ketika
makanan
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
6
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
7
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
bahan
referensi
mahasiswa
dan
kerangka
acuan
penelitian selanjutnya
D. Kerangka Konseptual
Banyak faktor yang mendasari sehingga terjadi kebiasaan yang di
lakukan secara sadar dan berulang-ulang. Sugeng (2006) membahas
bahwa:
..kebiasaan-kebiasaan individu yang dimiliki oleh
sebagian besar warga masyarakat dan menjadi kebiasaan
sosial maka hal tersebut dapat di katakan sebagai
kebudayaan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
makan nasi jagung atau kanre lumu merupakan kegiatan yang dilakukan
secara berulang-ulang dan terjadi kebudayaan yang secara tidak sadar
dilakukan. Selain itu juga kebiasaan merupakan kelakuan-kelakuan yang
tersusun dan terbentuk secara tidak disengaja atau tidak sadar.
Dari
perspektif
antropologi,
gaya
hidup
merupakan
hasil
8
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
atau kanre lumu. Ada beberapa variabel sepeti yang diungkapkan Pelto
(1981) yakni:
.karakteristik
fisiologis
masyarakat
tersebut,
pemukiman atau lingkungan yang menyertainya dan
tentunya struktur keluarga itu sendiri dalam pengambilan
keputusan...
Seperti yang telah di kemukakan di atas, berasumsi bahwa faktor
terpenting selain dari gaya hidup, dan merupakan faktor yang sangat
penting dalam memenuhi tuntutan hidup adalah mengambil keputusan
dalam keluarga sehingga untuk memenuhi tuntutan hidup yakni dengan
kebiasaan makan keluarga.
Almatsier (2003:3 dan 8) berpendapat bahwa bahan selain obat yang
mengandung zat-zat gizi dan unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat
diubah menjadi zat gizi oleh tubuh. Makanan yang biasa dikonsumsi manusia
mempunyai berbagai macam jenis nama dan bentuknya serta kandungan
gizinya, seperti yang dikatakan Almatsier :
,,,,,,Makanan yang mengandung zat gizi banyak terdapat
pada bahan alami seperti padi-padian, umbi-umbian, sayursayuran, biji-bijian, serealia, unggas dan sejenisnya.
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk tubuh,,,,,
Sedangkan Foster dan Anderson (2005:313) berpendapat bahwa
makanan
dalam
konteks
budaya
menurut
para
ahli
antropologi
9
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
dengan
yang
kebutuhan
memuaskan
makan
dengan
sekaligus
makanan
melakukan
agar
dapat
11
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
12
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
yang
merupakan
suatu
rangkaian
sistem
hirarki
(file:///meningkatkan-ketahanan-pangan-indonesia-berbasis-sumber-dayalokal.html).
Foster dan Anderson (1986:330) berpendapat bahwa dalam
antropologi kesehatan, kemiskinan dan kekurangan akan pangan yang
memadai pada tingkatan tertentu, membatasi kemungkinan untuk
memperbaiki pangan jutaan penduduk yang menderita kurang pangan.
Sebaliknya sungguh mengecewakan untuk melihat betapa seringnya
praktek-praktek budaya menimbulkan kekurangan kebutuhan dasar,
kesadaran akan praktek-praktek demikian dan pengetahuan tentang
hambatan-hambatan yang harus diatasi untuk dapat merubah mereka
adalah sangat penting untuk membantu masyarakat memaksimalkan
sumber-sumber pangan yang tersedia bagi mereka.
Sehingga sangat berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan
seperti yang diungkapkan Nugraha Trisnu Brata (2007:130) bahwa
13
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak. Sehingga keluarga terbentuk dari ikatan cinta kasih antara
seorang pria dengan wanita yang diresmikan atau diakui dalam suatu
lembaga perkawinan sesuai dengan peraturan pemerintah, adat atau
agama yang dianutnya
Uraian di atas menjelaskan keterkaitan antara keluarga dan
kebiasaan makan nasi jagung atau kanre lumu komunitas di desa
Batujala yang merupakan satu unit keluarga yang berperan aktif dalam
kegiatan konsumsi serta bahan pangan yang bersumber dari jagung
selain beras. Maka dari itu dapat dipastikan keluarga merupakan pelaku
konsumsi yang utama dalam satu komunitas tersebut. Selain itu keluarga
atau biasa juga disebut dengan rumah tangga menurut Koentjaraningrat
(1992:108) mengemukakan sebagai akibat dari perkawinan akan terjadi
suatu kesatuan sosial yang kesatuan ini mengurus ekonomi rumah tangga
sebagai kesatuan sosial.
Menurut
Koentjaraningrat
(2002:180)
bahwa
kebudayaan
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
(sengaja)
Di
Desa
Batujala
Kecamatan
Bontoramba
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
17
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan nantinya akan di susun dan di
uraikan dalam lima bab sebagai berikut:
1. Bab Pertama
teliti
3. Bab ketiga
18
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebiasaan Makan
Menurut Suhardjo dkk (2006.13) yang dalam bukunya berjudul
Pangan, Gizi dan Pertanian mengemukakan bahwa kebiasaan makan
adalah cara seseorang atau sekelompok orang memilih pangan dan
memakannya sebagai reaksi terhadap pengaruh-pengaruh fisiologik,
psikologi, budaya dan sosial. Kebiasaan makan juga merupakan pola
pangan.
Para ahli antropologi, memandang kebiasaan makan merupakan
kompleks keseluruhan dari aktifitas yang berhubungan dengan dapur,
kegemaran, dan ketidaksukaan pada suatu jenis makanan, pepatahpepatah rakyat, kepercayaan, larangan-larangan dan takhyul yang
berhubungan dengan produksi, persiapan pengolahan makanan dan
konsumsi makan sebagai kategori pokok dari kebudayaan (Anderson,
1978).
Kebiasaan
makan
pada
kelompok
yang
didasarkan
status
19
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
pokok
terutama
bagi
daerah
yang
sedikit
sekali
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
sifatnya,
jagung
dibedakan
sebagai
berikut
(Sediaoetama,1999).
1. Menurut warna butir jagung : putih, kuning, merah dan sebagian
berwarna ungu.
2. Menurut bentuk butiran jagung : butir gepeng dan bulat
3. Menurut konsistensi biji : biji butir keras (flint) dan biji lunak.
Di Indonesia jagung diolah sebagai bentuk beras untuk dimasak
lebih lanjut menjadi bahan makanan pokok, dapat pula direbus atau
dibakar sebagai makanan selingan. Pengolahan secara teknologi
makanan moderen ini mengubah nilai sosial jagung menjadi sangat
meningkat, dan merupakan suatu cara untuk membuat jagung lebih
banyak diterima masyarakat untuk dikonsumsi sebagai pilihan
alternatif pengganti beras.
Negara Meksiko dan negara-negara Amerika Tengah, jagung
menjadi bahan makanan pokok dan dikonsumsi dalam bentuk tortilla,
sejenis kue gepeng seperti opak di Indonesia (Sediaoetama, 1999).
Dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM, 2005), tiap 100
gram jagung mengandung energi 366 kkal dan 9,8 gram protein.
Sediaoetama (1999) disebutkan kadar berbagai zat gizi di dalam
23
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
kampung, sehingga
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
26
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
langsung
terhadap
ekonomi,
berupa;
(1)
biaya
untuk
28
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
jika terjadi penurunan air susu ibu. Sedangkan dampak tak langsung berupa
(1) kehilangan produktivitas sekunder karena kecacatan fungsi kognitif, (2)
gangguan pertumbuhan fisik, (3) hilangnya kemampuan belajar, (4)
perubahan
kebiasaan,
(5)
efek
negatif
terhadap
kekurangan,
(6)
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
29
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
30
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
dipimpin oleh Abd Azis. Pada tahun 1983-1993 desa Batujala dipimpin oleh
Manganataran Dg. Labbang. Pada tahun 1993-2003 desa Batujala dipimpin
oleh H. Fakkihi Sikki setelah mengalahkan H. Sila dan Muh Yunus. Pada
tahun 2003-2008 desa Batujala dipimpin oleh Hartono setelah mengalahkan
delapan orang calon. Kemudian pada tahun 2008 kembali diadakan pilkades
dengan tiga orang calon desa Batujala kembali dipimpin oleh Hartono.
Desa Batujala terletak pada bahagian utara Kecamatan Bontoramba, sekitar
20 km dari ibukota kabupaten Jeneponto dengan batas-batas sebagai berikut
:
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
: Desa Maero
Sebelah Barat
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Luas wilayah desa Batujala adalah 947 Km yang terdiri dari lahan
pertanian, kemudian persawahan tadah sekitar +100Ha, lalu lading/tegal
sekitar +650Ha, untuk pemukiman +14,80Ha dan sisanya daerah hutan
serta fasilitas umum sekitar 182,20Ha.
Jenis tanamannya berupa jagung kuning, padi, kacang-kacangan
(kedelai, kacang tanah,kacang panjang, kacang hijau), ubi kayu, bawang
merah dan sebagian lahan kering terisi dengan tanaman tembakau
terutama pada musim kemarau.
Pada umumnya iklim desa Batujala hampir sama dengan desa lain
di Kabupaten Jeneponto. Dimana curah hujan berkisar enam bulan yang
dimulai dari bulan Oktober sampai April. Sedangkan enam bulan
berikutnya adalah musim kemarau dimulai dari bulan Mei sampai
September. Desa Batujala memiliki tiga sungai hujan seperti halnya
sungai hujan yang ketika musim kemarau tiba sungai-sungai tersebut
mengalami kekeringan dan hanya akan mengalir ketika musim penghujan.
Desa Batujala memiliki jenis tanah berwarna abu-abu, tekstur tanah
lempungan dan berbatu-batu.
Untuk jumlah penduduk Desa Batujala per- April 2010 adalah 4.650
jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) 1.223. gambaran penduduk
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
32
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Tabel III.1
Keadaan penduduk Desa Batujala
Per April 2010
Dusun
Jenis
Kelamin Batujala
Dusun
Borong
keloro
Dusun
Dusun
Dusun
Ballarompo I Ballarompo II Barata
Dusun
Dusun
Jum
Saluloe Tabuakang
Pria
331
262
234
350
370
300
318
Wanita
315
348
226
300
370
310
320
masyarakat
dalam
membangun
dirinya.
Di
bidang
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
C. Mata Pencaharian
34
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
2.
3.
90%, pedagang kecil 5%, dan sebagian kecil PNS (Pegawai Negeri
Sipil)2%, dan lainnya 3%. Pada musim kemarau sebagian masyarakat
35
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Batujala keluar daerah untuk mencari pekerjaan dan akan kembali ketika
musim hujan tiba.
Berikut tabel pekerjaan masyarakat Batujala berdasarkan hasil
peringkat kesejahteraan.
Tabel III.2
Mata Pencarian Masyarakat Desa Batujala
Per-April Tahun 2010
Pekerjaan
Dsn.
Dsn.
Dsn.
Dsn.
Batujala Borongkeloro Tabuakang Saluloe
PNS
11 KK
12 KK
1 KK
1 KK
Petani,
Tukangbatu/
Kayu
88 KK
1 KK
3 KK
12 KK
Petani,
Sopir
6 KK
9 KK
7 KK
Petani,
pedagang
10 KK
6 KK
Petani
Tukang
becak
4 KK
Petani, ojek
Dokar
Dsn.
Barata
Dsn.
Ballarompo I
Dsn. Ballaromp
4 KK
6 KK
20 KK
5 KK
6 KK
18 KK
52 KK
8 KK
10 KK
5 KK
5 KK
9 KK
3 KK
5 KK
7 KK
9 KK
9 KK
6 KK
10 KK
13 KK
6 KK
5 KK
2 KK
2 KK
4 KK
5 KK
7 KK
Petani
63 KK
118 KK
Buruh
12 KK
12 KK
3 KK
9 KK
12 KK
10 KK
10 KK
36
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Masjid
Remaja Masjid
: 9 Buah
: 9 Kelompok
: H. Asis Genra
: H. Kamiseng
: Arifuddin Nompo
: Basoding Liwang
: H. Abdul Rahman
37
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
: H. Ledeng
: Abdullah Dawa
: 1 unit
: 4 unit
: 3 unit
38
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
: 2 kelompok
: 1 kelompok
Kejar Paket A
: 3 kelompok
Kejar Paket B
: 2 kelompok
E. Organisasi Sosial
1. Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Keamanan dan ketertiban juga merupakan indikator keberhasilan
pembangunan suatu desa. Keamanan dan ketertiban desa Batujala
berada dalam kondisi terkendali. Hal ini didukung oleh kesadaran warga
masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,
ditambah dengan peran serta tokoh masyarakat dan kepolisian dalam
memberikan penyuluhan kamtibmas.
Dalam
rangka
mempertahankan
kondisi
keamanan
dan
39
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
40
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
pemakaian
barang-barang
produksi,
makanan
dan
memilih
dan
berpengetahuan,
berperasaan,
dan
berpandangan
tentang
makanan. Apa yang ada dalam pikiran, perasaan, dan pandangan itu
kemudian dituangkan dalam bentuk tindakan memilih makanan. Adaptasi
menuntut pengembangan pola-pola perilaku, yang akhirnya membantu
41
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
42
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
kebutuhan
persediaan, permintaan
pangan
dan
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
adat (cultur) dan kebiasaan (Sukirman, 1988). Hal senada dikemukakan juga
oleh Soekirman dan Tarwotjo (1987) bahwa secara mikro jumlah dan jenis
pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak saja dipengaruhi oleh
produksi, ketersediaan pangan nasional atau ketersediaan pasar, tetapi
dipengaruhi juga oleh daya jangkau ekonomi (daya beli), kesukaan,
pendidikan dan nilai sosial budaya yang berlaku di masyarakat.
Dilihat dari sisi budaya dan kebiasaan, sebagian orang Indonesia
beranggapan belum merasa makan kalau belum makan jagung, meskipun
sudah menikmati berbagai jenis makanan pokok lainnya. Jagung dianggap
begitu berharga sehingga banyak pantangan / hal tabu yang beredar di
masyarakat.
Pola makan pada dasarnya merupakan konsep budaya bertalian
dengan makanan yang banyak dipengaruhi oleh unsur social budaya yang
berlaku dalam kelompok masyarakat itu, seperti nilai sosial, norma sosial dan
norma budaya bertalian dengan makanan, makanan apa yang dianggap baik
dan tidak baik (Sediaoetama, 1999). Faktor sosial budaya yang berpengaruh
terhadap kebiasaan makan dalam masyarakat, rumah tangga dan individu
menurut Koentjaraningrat meliputi apa yang dipikirkan, diketahui dan
dirasakan menjadi persepsi orang tentang makanan dan apa yang dilakukan,
dipraktekkan orang tentang makanan. Kebiasaan makan juga dipengaruhi
45
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
46
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
pemerintah
dalam
hal
menyelenggarakan
pengaturan,
pembinaan,
oleh
beberapa
faktor,
antara
lain
karena
jagung
tidak
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
dijadikan tepung, sirup, dan methanol. Tongkol muda dipetik sebagai sayuran
untuk konsumsi dalam negeri dan ekspor atau dimakan langsung misal,
jagung bakar, beras jagung .
Menurut Purwono dan Rudi Hartono (2010 : 13) mengatakan bahwa
terdapat banyak jenis jagung untuk mengenali maka pembagian jagung
didasarkan pada bentuk dan kandungan pati dalam jagung tersebut
1. Jagung gigi kuda
Disebut tipe jagung gigi kuda (dent corn) karena terdapat
lekukan di puncak biji, lekukan tersebut terjadi karena pati keras
terdapat di pinggir dan pati lembek di puncak biji. Jagung gigi kuda
umumnya berwarna kuning. Hampir 95% jagung yang di import
merupakan jagung gigi kuda dan varietas baru juga umumnya tipe
jagung gigi kuda.
2. Jagung mutiara
Jagung mutiara (flint corn) bentuknya bulat dan umumnya
berwarna putih. bagian luar biji keras dan licin karena terdiri dari
pati keras. Jagung jenis lokal indonesia umumnya tipe jagung
mutiara, jagung mutiara biasanya berumur genjah sehingga
hasilnya relatif rendah, meskipun demikian banyak yang menyukai
jenis ini karena bila di campur dengan beras tidak kentara.
48
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
3. Jagung manis
Jagung manis (sweet corn) mengandung lebih banyak gula
daripada pati sehingga bila kering, bijinya keriput. Jagung manis
pada mulanya berkembang dari jagung gigi kuda dan jagung
mutiara yang kemudian melalui pemuliaan tanaman yang diperoleh
jenis yang manis
Budidaya jagung manis mulai berkembang di indonesia
walaupun masih terbatas pada daerah dekat perkotaan, harga
benih yang mahal dan ancaman penyakit bulai merupakan kendala
utama pembudidayaan jagung manis.
4. Jagung berondong
Jagung berondong (pop corn) merupakan jagung tipe
mutiara, tetapi bagian bijinya terdiri dari pati keras pada saat biji
dipanaskan. Uap air yang yang terdapat dalam biji akan
mengembang dan akan menerobos keluar dan meletuskan biji.
Kadar air optimum untuk proses peletusan sekitar 14%.
5. Jagung tepung
Jagung tepung (flour corn) banyak di tanam di daerah kering
di amerika serikat dan beberapa negara amerika selatan. Seluruh
bagian biji terdiri dari pati lunak. Susunan pati lunak pada jagung
tepung sangat mudah di cerna sehingga banyak di gunakan
sebagai makanan bayi.
49
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
6. Jagung polong
Jagung polong (pod corn) merupakan jenis jagung yang
langka dan aneh, masing-masing biji di bungkus dengan kelobot.
Sementara seluruh tongkol juga terbungkus oleh kelobot.
7. Jagung ketan
Jagung ketan (waxi corn) memiliki kandungan amilopektin
lebih besar dari amilosa dan endospermanya. Amilopektin yang
tinggi menyebabkan rasa pulen pada jagung.
Jagung pulut atau sebagian orang menyebutnya jagung
ketan merupakan salah satu jenis jagung yang memiliki karakter
spesial yaitu pulut atau ketan. Jagung ini disebut pulut atau ketan
karena lengket dan pulen seperti ketan ketika di rebus (kandungan
amilopektin tinggi). Jagung ketan ditemukan di China pada awal
tahun 1900 dengan karakter endosperm berwarna kusam seperti
lilin (waxy). Karakter waxy disebabkan adanya gen tunggal waxy
(wx) bersifat resesif epistasis terletak pada kromosom sembilan.
Secara fenotif endosperm jagung ketan yang berwarna kusam,
dapat dibedakan dengan jelas dibandingkan jagung jenis lain pada
saat kadar air biji 16% atau kurang dari 16%.
50
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
H. Karakteristik Informan
Dalam rentan waktu penelitian sejumlah keterangan dan informasi
di dapat dari beberapa informan yang dipilih secara selektif dengan
mempertimbangkan bahwa informan tersebut adalah orang-orang yang
beraktifitas sebagai petani yang berada sekitar di komunitas Batujala
dengan dasar latar belakang diangkat yang terkait dengan masalah
kebiasaan makan Kanre lumu di komunitas Batujala maka terdapat dua
kelompok kategori informan remaja yang bermukim di sekitar Batujala dan
orang tua yang terlibat langsung sebagai petani jagung dengan tingkatan
umur 25-58 Tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut :
51
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Tabel III.3
Daftar Nama Informan Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis
No.
Nama Informan
Kelamin
Umur
Pekerjaan
(Tahun)
L
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dg. Bali
Lisa
Dg. Tawang
Dg. Tene
Dg. Ranca
Dg. Bau
7.
Dg. Ngilang
8.
Agus Pribadi
9.
Nurbaya
P
23
24
29
30
35
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
52
Petani
58
Petani
30
Pedagang/Petani
47
Pedagang/Petani
Dari table di atas dapat dilihat bahwa informan yang diwawancarai oleh
penulis berjumlah 9 orang yang terdiri dari 5 orang informan laki-laki dan 4
orang informan perempuan. Informan yang berumur antara 23-58 tahun
merupakan informan yang bekerja sebagai petani jagung.
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
berbasis
jagung
sehingga
makanan
tersebut
bisa
di
Tabel III. 4.
Klasifikasi rumah tangga berdasarkan jenis makanan berbasis jagung
No
Jenis Makanan
Keterangan
53
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
.
Nasi Jagung
1.
Didominasi Oleh
Sejahtera I, II dan III
(Kanre Lumu)
Keripik Jagung
2.
Sejahtera III
Didominasi Oleh
Sejahtera II dan III
(Lappo)
Jagung Goreng
3.
Sejahtera II
Sejahtera II dan III
(Kero)
Jagung Masak
4.
5.
6.
Sejahtera I
Sejahtera I dan II
Sejahtera I, II dan III
(Bonnyo)
Berdasarkan klasifikasi dari tabel III.4, Dapat di lihat bahwa dari tingkat
pendapatannya maka berbeda pula jenis makanan yang di konsumsi terlihat
bahwa jenis makanan yang sedikit mewah di dominasi oleh golongan
sejahtera I sedangkan khususnya makanan kanre lumu itu sendiri lebih
banyak di dominasi oleh kelompok sejahtera I di karenakan jenis makanan
yang di konsumsi adalah makanan pokok. Akan tetapi adapun makanan
pokok yakni kanre lumu biasa juga di konsumsi oleh golongan sejahtera I
dan golongan sejahtera II hanya semata-mata untuk makanan alternative
saja berbeda halnya dengan golongan sejahtera III makanan kanre lumu
adalah makanan utama atau pokok.
54
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Manusia sebagai mahluk individu mengarah kepada karakteristik yang
khas yang dimiliki manusia sebagai mahluk hidup yang membedakan dirinya
55
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
dengan mahluk hidup yang lain, serta dengan manusia yang lain, karakter
khas yang dimiliki manusia dan berbeda dengan manusia yang lain ini
meliputi fisik,kepribadian,yaitu sifat khas yang dimliki seseorang, sifat ,sikap
dan tempramen, watak atau karakter, tipe, dan minat dalam hal tertentu
setiap manusia adalah sama seperti semua manusia lain, sama seperti
manusia lain dan beberapa manusia lainnya.
Demikian halnya dengan kepribadian, ditinjau dari segi fisik, masih
sering ditemukan adanya kesamaan antar manusia, tetapi dari kepribadian,
tidak ada manusia yang mempunyai kepribadian sama, walaupun yang
bersangkutan dilahirkan kembar. Keberbedaan yang dimiliki oleh setiap
manusia, menjadi kekhasan yang melekat pada diri manusia yang
bersangkutan, dan menjadi identitas dari yang bersangkutan, serta yang
membedakan dengan manusia yang lainnya. Karakter yang khas ini
mempengaruhi kebutuhan manusia dan cara-cara yang dilakukan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya.
Kharakteristik khas ini dimiliki oleh setiap manusia, tetapi tiap manusia
memiliki
kekhasan
yang
berbeda.
Misalnya
saja,
setiap
manusia
56
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
57
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
murah atau terjangkau juga dapat membuat perut merasa kenyang makanan
ini di sebut kanre lumu.
A. Pengetahuan Komunitas Batu Jala Tentang Jenis-Jenis Jagung
1. Pandangan Tentang Jagung
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
amerika tengah dan selatan, jagung juga menjadi alternative sumber
pangan di amerika serikat, sedangkan penduduk beberapa daerah di
indonesia misalnya Madura dan Nusa Tenggara juga menggunakan
jagung sebagai pangan utama.
Sebagai tanaman serelia, jagung bisa tumbuh hampir di seluruh
dunia dunia. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan
sumber karbohidrat kedua setelah beras. Sebagai salah satu sumber
bahan pangan, jagung telah menjadi komoditas utama setelah beras.
Bahkan di beberapa daerah di indonesia jagung di jadikan sebagai bahan
pangan utama.
Jagung sebagai sumber bahan makanan pokok, bahan baku pakan
dan sumber devisa bagi komunitas di batujala dalam menunjang
pembangunan ekonomi daerah di samping tipe iklim yang baik dengan 3
bulan hujan rata-rata dan musim kemarau yang panjang yang di rasakan
hanya cocok untuk menanam jagung, aspek lain yang mendukung
terciptanya pasar baik local maupun regional sehingga jagung merupakan
lahan dan usaha tani yang cukup bagus.
58
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
baik
pula
ini
menambah
pengetahuan,
pengalaman
dan
59
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
2. Jenis-Jenis Jagung
Jagung merupakan bahan pangan yang berperan penting dalam
perekonomian Indonesia, dan merupakan pangan tradisional atau
makanan pokok di beberapa daerah dan termasuk di komunitas Batu
Jala.
Melihat dari kandungan gizi jagung ini merupakan varietas yang
sangat bagus karena kandungan gizinya yang tidak kalah dengan beras
61
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Jagung Pulut.
Di komunitas Batujala, Jagung pulut dikonsumsi sebagai
makanan ringan atau makanan cemilan, dan juga di gunakan sebagai
jagung rebus karena rasanya yang enak dan gurih.
Hasil jagung pulut umumnya rendah di karenakan tidak tahan
dengan penyakit bulai, sampai saat ini pemuliaan jagung pulut masih
sangat rendah kualitasnya dalam segi ekonomi belum dapat perhatian
terutama dalam potensi hasilnya padahal permintaan jagung pulut terus
meningkat sehingga penanamannya juga dalam segala aspek sangat
menguntungkan bagi masyarakat lokal.
Seperti yang di kemukakan oleh Dg.Tawang (29 thn)
,,,,,,,,,,senang sekalika makan ini jagung punu karena
enak apalagi kalo di masakki, kalau masalah jualna biasa
juga banyak mau beli ki dan hasil tanamnya juga baguski
tapi itu mami tidak terlalu baguski ka biasa juga kalau
menanam kena ki hama,,,,,,,,
Dalam varietas jagung pulut sangat menguntungkan bagi
komunitas batujala akan tetapi masalah hama biasa tidak bisa teratasi
oleh masyarakat setempat akan tetapi semua ini bukan suatu masalah
62
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
besar dalam mengatasinya dari segi aspek ekonomi jagung pulut sangat
di gemari bagi masyarakat local.
b. Jagung Putih (Koasa)
Jagung putih merupakan jagung yang di konsumsi sebagai
kanrelumu karena tekstur bijinya yang keras dan warna yang sedikit
terang dan mencolok sehingga bagus untuk di buat nasi jagung oleh
karena itu komunitas di batujala mengkonsumsinya setiap hari, dalam
penanamannya tidak memakan waktu yang sangat lama untuk proses
penanaman jagung putih tersebut serta pengolahan yang tidak terlalu
sulit sehingga cara masaknya pun tidak terlalu rumit.
Dibandingkan
dengan
tanaman
padi,
tanaman
jagung
63
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
64
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
komunitas
Tabel IV.1
Jenis Makanan yang berbahan dasar jagung serta pengelompokannya
No.
Jenis Makanan
Berbahan Dasar
Jagung
Variatif Makanan
Keterangan
Kue
1.
2.
Keripik Jagung
(Lappo)
3.
Non Kue
Makanan
Pokok
Cemilan /
Makanan
Ringan
Cemilan /
Makanan
66
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Ringan
4.
Jagung Masak
(Bassang)
Cemilan /
Makanan
Ringan
5.
Cemilan /
Makanan
Ringan
6.
Perkedel Jagung
7.
Bubur Jagung
(Bonnyo)
Lauk Pauk
Sarapan Pagi
67
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
68
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
cemilan, di makan pada saat ada tamu yang datang dan menjamu
dengan lappo tersebut di rumah ataupun memakannya sambil berbicara
dengan sesama komunitas di batujala, biasanya berlokasi di bawah
kolong rumah mereka.
c. Jagung goreng (Kero)
Kero merupakan makanan yang sangat khas di kalangan
komunitas setempat karena rasanya yang enak dan juga gurih rasanya,
karena makanan ini di masak dengan cara di goreng tanpa minyak dan di
beri sedikit garam dan hasilnya siap di makan, akan tetapi di daerah lain
sudah banyak orang yang mengelolanya dengan memakai minyak dan di
kreasikan dengan memakai perasa gula yg warna-warni.
69
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
70
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
73
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
74
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
pada
proses
pengeringan
dan
penjemuran
waktu
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
Biasanya
Cara membuat :
Masak jagung dengan air banyak sampai jagung lunak, setiap airnya
habis di tambahkan terus lagi sampai di dapatkan jagung yang mulai lunak,
apabila air sudah menyusut tambahkan santan encer dan daun pandan,
masak terus sampai jagung benar-benar lembut. Siapkan santan kental dan
beberapa sendiok tepung terigu, masukkan sedikit-demi sedikit air bubur
76
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
kedalam bubur jagung aduk rata dan biarkan mendidih dan kental. Siapkan
dan hidangkan selagi masih panas dan tambahkan gula pasir.
proses
penumbukan
berulang
serta
penjemuran,
maka
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
serta kalori yang dihasilkan dari jagung setara dengan nasi. Manfaat jagung
sangat baik pula untuk kesehatan dan harga dipasaran per liter relative lebih
murah dibandingkan beras.
Seperti yang dikemukakan oleh Lisa (24 tahun)
,,,,,,,samaji dengan nasi tapi kalau saya lebih
ku pilih Kanre Lumu karena kurasa lebih cepatka
kenyang, lamaka baru lapar lagi klo Kanre Lumu,
Kalo pagi kumakan Kanre Lumu sorepi baru laparka
lagi, tidak sama kalo nasi, siang na lapar meki
lagi,,,,,,,
Lain lagi yang diungkapkan oleh Dg. Ranca (35 tahun)
,,,,,,,,,kalo makanka Kanre Lumu lebih sehatka
kurasa, juga jarangka sakit. Kuat juga smua badanku
kurasa, kalo kerjaka lamapi baru kurasa capekna. Klo
jagung nda bellima kodong, karena kutanam ji
sendiri,,,,,,,,
Pengolahan jagung menjadi beras jagung menciptakan alternatif
makanan pokok selain beras dengan sifat organoleptis yang hampir sama,
rasa yang netral, dan waktu proses pembuatannya yang sama dengan nasi
dari beras. Didukung dengan keunggulan kandungan nutrisi serta keinginan
masyarakat untuk mencoba mengkonsumsi kanre lumu, Beras jagung
memiliki potensi yang baik sebagai alternatif makanan pokok selain beras.
Dengan demikian diharapkan beras jagung dapat mensukseskan
program diversifikasi pangan pemerintah dan mengurangi ketergantungan
78
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
79
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari
penelitian
yang
telah
dilakukan
terhadap
masalah
dari
80
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
kesehatan
dikonsumsi
dan
tubuh
juga
mereka
kalori
serta
yang
mengenyangkan
dihasilkan
lebih
jika
besar
81
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
segi
pemasaran
sebaiknya
komunitas
Batujala
agar
82
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Apomfires, Frans. 2002
Jurnal Antropologi Papua, Makanan Pada
Komuniti Adat Jae: (Catatan Sepintas-Lalu Dalam Penelitian
Gizi1 Volume 1. No. 2, Desember 2002)
Aryani mewa. 2004. Diservikasi konsumsi pangan di indonesia:antara
harapan dan kenyataan.pusat analisis sosial ekonomi dan
kebijakan pertanian.Bogor
Adam sulaeman. 2008. Kebiasaan Makan Masyarakat Berbasis jagung di
Desa Tompo Kabupaten Barru. Makassar. Skripsi Jurusan
Antropologi
Brata, Trisnu Nugraha. 2007. Buku Antropologi Sma Kelas 3:Erlangga.
Jakarta.
Foster,George. M dan Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta :
UI press.
Jonatan lassa. 2005. Politik Ketahanan Pangan Indonesia. Artikel kompas
2005;
Keesing,
Koentjaraningrat.
Budaya
Suatu
Perspektif
83
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
1992. Beberapa
Rakyat:Jakarta
Pokok
Antropologi
Sosial.Dian
84
Rachmatia Syam Khalik
E51105016
SKRIPSI
Kanre lumu ( studi tentang kebiasaan makan berbasis jagung di Desa Batujala, Kec. Bonto Ramba, Kab. Jeneponnto)
85
Rachmatia Syam Khalik
E51105016