OA
OA
OSTEOARTRITIS
1. Definisi
Gambar 1. Kiri : Gambar Sendi Lutut Normal. Kanan :gambar sendi lutut yang mengalami
osteoartritis. (Sumber : HI LAB 2008)
Umur
3
Jenis kelamin
Pada orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun, prevalensi
terkenanya osteoartritis pada wanita lebih tinggi dari pria. Usia kurang
dari 45 tahun osteoartritis lebih sering terjadi pada pria dari wanita.1
c.
d.
Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis.
Adanya mutasi dalam gen prokolagen atau gen-gen struktural lain untuk
unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen, proteoglikan berperan
dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoartritis. 1
e.
g.
Pekerjaan
Penelitian menyebutkan bahwa pekerja yang banyak membebani
sendi lutut akan mempunyai risiko terserang osteoartritis lebih besar
dibanding yang tidak banyak membebani lutut.4
h.
5. Patogenesis
Pada osteoartritis terdapat proses degenerasi, reparasi dan inflamasi
yang terjadi dalam jaringan ikat, lapisan rawan, sinovium dan tulang
subkondral. Pada saat penyakit aktif, salah satu proses dapat dominan atau
beberapa proses terjadi bersama dalam tingkat intensitas yang berbeda.
Osteoartritis lutut berhubungan dengan berbagai defisit patofisiologi seperti
instabilitas sendi lutut, menurunnya lingkup gerak sendi (LGS) lutut, nyeri
lutut sangat kuat berhubungan dengan penurunan kekuatan otot quadriceps
yang merupakan stabilisator utama sendi lutut dan sekaligus berfungsi untuk
melindungi struktur sendi lutut. Pada penderita usia lanjut kekuatan
quadriceps bisa menurun 1/3 nya dibandingkan dengan kekuatan quadriceps
pada kelompok usia yang sama yang tidak menderita osteoartritis lutut.
Penurunan kekuatan terutama disebabkan oleh atrofi otot tipe II B yang
bertanggungjawab
untuk
menghasilkan
tenaga
secara
cepat.
lebih
rendah
daripada
kartilago
hialin
asli,
dalam
Osteofit
Bersama timbulnya dengan degenerasi rawan, timbul reparasi.
Reparasi berupa pembentukan osteofit di tulang subkondral.
c. Sklerosis subkondral
Pada
tulang
subkondral
terjadi
reparasi
berupa
sclerosis
d. Sinovitis
dan
dapat
mengaktivasi
leukosit.
Sinovitis
dapat
meningkatkan cairan sendi. Cairan lutut yang mengandung bermacammacam enzim akan tertekan ke dalam celah-celah rawan. Ini mempercepat
proses pengerusakan rawan. Pada tahap lanjut terjadi tekanan tinggi dari
cairan sendi terhadap permukaan sendi yang botak. Cairan ini akan
didesak ke dalam celah-celah tulang subkondral dan akan menimbulkan
kantong yang disebut kista subkondral. Osteoarthritis sendiri tidak dapat
disembuhkan. Namun, penanganan yang tepat penting untuk membantu
mengatasi rasa nyeri, memperbaiki kemampuan bergerak dan beraktivitas,
serta menghambat perkembangan osteoarthritis.
e. Manifestasi klinis
Pada umumnya pasien osteoarthritis mengatakan bahwa keluhankeluhannya sudah berlangsung lama tetapi berkembang secara perlahan-lahan
a. Nyeri sendi
g.
Diagnosis
Diagnosis osteoarthritis didasarkan pada gambaran klinis dan
radiologis. Gambaran klinis berupa nyeri sendi, hambatan gerak sendi, kaku,
krepitasi, pembengkakan sendi, tanda peradangan, deformitas sendi yang
permanen,
perubahan
gaya
berjalan.
Gambaran
radiologis
berupa
penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian
yang menanggung beban), peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral,
kista tulang, osteofit pada tepi sendi, perubahan struktur anatomi sendi.1
h. Penatalaksanaan
Tujuan dari penatalaksanaan pasien yang mengalami osteoartritis
adalah untuk edukasi pasien, pengendalian rasa sakit, memperbaiki fungsi
sendi yang terserang dan menghambat penyakit supaya tidak menjadi lebih
parah. Penatalaksanaan osteoartritis terdiri dari terapi non obat (edukasi,
penurunan berat badan, terapi fisik dan terapi kerja), terapi obat, terapi lokal
dan tindakan bedah.2
a. Terapi Non Farmakologis
Edukasi
Agar pasien mengetahui seluk beluk penyakitnya, bagaimana
menjaga agar penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya
pembedahan
Penurunan berat badan
Untuk mengurangi beban pada sendi yang terserang osteoarthritis
karena berat badan berlebih merupakan factor yang memperberat
osteoarthritis.2
b. Terapi Farmakologis
Analgesic oral non opiat
Parasetamol merupakan analgesik pertama yang diberikan pada
penderita osteoartritis dengan dosis 1 gram 4 kali sehari, karena
cenderung aman dan dapat ditoleransi dengan baik, terutama pada
pasien usia tua.
10
Analgesik topical
asam hialuronat
Asam hialuronat disebut juga sebagai viscosupplement karena
salah satu manfaatnya adalah memperbaiki viskositas cairan
sinovial. Pemberian dilakukan dengan intraartikuler. asam
hialuronat memegang peranan penting dalam pembentukan
matriks tulang rawan melalui agregasi dengan proteoglikan. Pada
binatang percobaan, asam hialuronat dapat mengurangi inflamasi
pada sinovium, menghambat angiogenesis dan kemotaksis sel-sel
inflamasi
kondroitin sulfat
Terdapat pada matriks ekstraseluler sekelilin sel. Salah satu
jaringan yang mengandung kondroitin sulfat adalah tulang rawan
sendi dan zat ini merupakan bagian dari proteoglikan. Tulang
rawan sendi terdiri dari 2% sel dan 98% matriks ekstraseluler
yang terdiri dari kolagen dan proteoglikan. Kondroitin sulfat
bekerja pada pasien osteoartritis dengan mekanisme anti
inflamasi, efek metabolik terhadap sintesis hialuronat dan
proteoglikan, anti degradatif melalui hambatan proteolitik dan
menghambat efek oksigen reaktif.
glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan, dapat menghambat sejumlah enzimyang
berperan
dalam
proses
degradasi
tulang
rawan
seperti
Vitamin-C
12
Steroid intra-artikuler
Kejadian inflamasi kadang dijumpai pada pasien osteoarthritis, oleh
karena itu kortikosteroid intra-artikuler telah dipakai dan mampu
mengurangi rasa sakit walaupun dalam waktu singkat. Penelitian
selanjutnya tidak menunjukkan keuntungan yang nyata pada pasien
osteoarthritis, sehingga pemakaiannya masih kontroversial. 2
c. Terapi Bedah
Bagi penderita dengan osteoartritis yang sudah parah, maka
operasi merupakan tindakan yang efektif. Operasi yang dapat dilakukan
antara lain:
-
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15