Laporan Rodent
Laporan Rodent
Oleh:
Nama
: Nanda Ayu C.
NIM
: 125130101111057
Kelas
:D
Kelompok
:5
: Tikus
2. Jenis Hewan
3. Umur
: 2-3 bulan
4. Berat Badan
: 100-120 gram
5. Ras/Breed
: Wistar Albino
: Jantan
Temuan
Normal, tidak ditemukan temuan patologis
Ditemukan nodul sebanyak dua buah dengan diameter
Trachea
Paru-paru
0,5 cm
Normal, tidak ditemukan temuan patologis
Ditemukan nodul dengan konsistensi lebih keras dan padat
Jantung
Lambung
yang berisi
penuh
Ginjal (yang
ditunjuk)
dengan makanan (yang
ditunjuk)
Testis
taeniaeformis,
Taenia
crassicollis,
Cysticercus
Filum
: Platyhelminthes
Kelas
: Cestoda
Famili
: Taeniidae
Host definitif
Host intermediet
Distribusi Geografi
Taenia taeniaformis dapat menjadi dewasa pada usus halus kucing domestik
maupun pada kucing liar di dunia. Rodent merupakan hospes intermediet dari cacing
pita kucing berupa Taenia taeniaformis. Rodent dapat terinfeksi T. taeniaformis
dikarenakan memakan rumput yang sudah terkontaminasi feses kucing yang terdapat
telur cacing T. taeniaformis atau pada saat rodent sedang menjilati bulu ataupun kaki
yang sudah terkontaminasi tanah yang terdapat telur cacing. Setelah telur cacing
tersebut termakan, telur cacing tersebut menuju ke usus halus dan menetas kemudian
menjadi larva migran menembus dinding usus halus rodent dan berkembang menjadi
cystisercus atau cysts atau strobilocercus (bentuk intermediet metacestoda) di dalam
hepar atau peritoneum. Siklus hidup sempurna ketika kucing (host definitif) memakan
rodent yang terinfeksi. Metacestoda pada umunya terdapat pada hepar dar mencit,
tikus, tikus hitam, cotton rats dan tikus liar lainnya. Infeski pada rodent tak
menunjukkan gejala klinis maupun tidak menimbulkan gangguan, tetapi metacestoda
ini dapat menyebabkan potensi zoonosis.
Pada patologi makroskopis berdasarkan literatur, saat nekropsi ditemukan
bentukan yang lebih tinggi dari permukaan normal hepar, berwarna kuning,
berdiameter 3 mm di dalamnya terdapat kista dan cairan serta terdapat tanda material
putih yang naik turun pada daerah kapsul (Figure 1).
Taenia taeniaeformis hidup di dalam usus halus kucing dan karnivora. Spesies
ini memiliki ukuran panjang 50-60 cm, berbentuk unik yaitu tidak memiliki leher
serta proglotid posteriornya berbentuk mirip genta (bell-shaped). Skoleks berukuran
lebar 1,7 mm memiliki rostellum lebar dengan kait yang berjumlah 26-52 buah
(biasanya 34 buah). Penghisapnya menonjol, mengarah keluar dan kedepan. Telurnya
berbentuk bundar, berdiameter 31-37 mikron.
Larva cacing yang memiliki skoleks terhubung oleh strobila yang bersegmen
akan tampak seperti cacing pipih kecil, atau Strobilocercus. Apabila termakan oleh
tikus, kucing, maupun hospes lainnya, Strobilocercus tersebut akan terurai hingga
yang tertinggal hanya strobila dan skoleksnya yang akan menjadi dewasa dalam
waktu 6 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
McInnes, E., Kohn, H., Carmichael, I., Rasmussen, L., Noonan, D. and Stevenson, R. 2014.
Larvae of Taenia taeniaformis in the Liver of a Laboratory Rat (Rattus norvegicus).
The University of Adelaide, South Australia. Annals of Clinical Pathology. SciMed
Central.
Stansfield, David G. and Drake, Jason. 2003. Internal Parasites of Dogs and Cats. Diagnostic
Manual. College of Veterinary Medicine, Auburn University. Novartis.
Bowman, Dwight D., Hendrix, Charles M., Lindsay, David S. and Barr, Stephen C. 2002.
Feline Clinical Parasitology. IOWA State University Press. A Blackwell Scince
Company : USA.
Tutstsintaiyn, Ribia. 2013. Pemeriksaan Cacing Endoparasit Pada Tikus (Rattus Spp.) Di
Desa Citereup Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan : Yogyakarta. BALABA Vol. 9, No.
02, Desember 2013 : 47-52.