Ca Bulli
Ca Bulli
1. Tinjauan Pustaka
1.1 Definisi
Kanker kandung kemih adalah kanker nonagresif yang muncul pada
lapisan sel transisional kandung kemih. Kanker ini sifatnya kambuh. Dalam
kasus yang lebih sedikit, kanker kandung kemih ditemukan menginvasi
lapisan lebih dalam dari jaringan kandung kemih. Dalam kasus ini, kanker
cenderung lebih agresif. Paparan zat kimia industri (cat, tekstil), riwayat
penggunaan cyclophosphamide, dan merokok meningkatkan resiko kanker
kandung kemih (DiGiulio, et al. 2007).
1.2 Klasifikasi
Klasifikasi DUKE-MASINA, JEWIT dengan modifikasi STRONGMARSHAL untuk menentukan operasi atau observasi (Jiang & Lizhong,
2008).
T = Pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui: Pemeriksaan
klinis,
uroghrafy,
cystoscopy,
pemeriksaan
bimanual
di
anestesiinsitu
umum
dan
biopsyCa)
atau tansurethral reseksi.
Tis bawah
Carcinoma
(pre
invasive
TX
Cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak
T0
T1
T2
T3
dapat dikaji
Tanda-tanda tumor primer tidak ada
Pada pemeriksaan bimanual didapatkan massa yang bergerak
Pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli-buli
Pada pemeriksaan bimanual indurasi atau massa nodular
T3a
T3b
T4
T4a
yang teraba
Invasi otot yang lebih dalam
Perluasan lewat dinding buli-buli
Tumor sudah melewati struktur sebelahnya
Tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus vagina
T4b
N = Pembesaran secara klinis untuk pembesaran kelenjar limfe,
pemeriksaan kinis, lympgraphy, urography, operative
NX
N0
N1
N2
N3
regional
Masa yang melekat pada dinding pelvis dengan rongga yang
dan
1.3 Etiologi
Penelitian menemukan bahwa faktor-faktor berikut beresiko terhadap
munculnya kaner kandung kemih (National Cancer Institute 2010):
1) Merokok
Merokok merupakan faktor resiko utama untuk kanker kandung kemih.
2) Bahan-bahan kimia di tempat kerja
Pekerja di industri pewarnaan, karet, kimia, logam, tekstil, dan bulu, akan
memiliki resiko terkena kanker kandung kemih.
3) Riwayat kanker kandung kemih
4) Pengobatan kanker tertentu
Pengobatan
kanker
dengan
obat-obatan
tertentu
seperti
Paparan
cyclophosphamide
2. Pada karsinoma sel skuamosa kandung kemih:
a)
Schistosomiasis,
merupakan
sebuah
Schistosoma
haematobium
b)
tahun
c)
Sisa
dari
tindakan
urachal
b) Neurogenic bladder
infeksi
dari
c)
primer
d) Ekstropi kandung kemih
e)
ginjal
4. Penyebab lain
yang
jarang terjadi:
Penggunaan analgesik
yang
mengandung phenacetin.
1.4 Manifestasi Klinis
Kanker kandung kemih dapat menyebabkan beberapa gejala seperti
berikut: (National Cancer Institute 2010)
1) Terdapat darah dalam urin (urine terlihat seperti berkarat atau merah
gelap).
2) Adanya dorongan mendesak untuk mengosongkan kandung kemih.
3) Harus mengosongkan kandung kemih lebih sering dari biasanya.
4) Adanya dorongan untuk mengosongkan kandung kemih tanpa ada hasil.
5) Merasa perlu berusaha keras saat mengosongkan kandung kemih.
6) Merasa nyeri saat mengosongkan kandung kemih.
1.5 Patofisiologi
Keganasan
yang
terjadi
pada
kandung
kemih
ini
kebanyakan
1.7 Penatalaksanaan
1. Tindakan Konservatif
Irigasi kandung kemih adalah tindakan mencuci kandung kemih dengan
cairan yang mengalir. Tindakan ini dilakukan untuk memepertahankan
kepatenan kandung kemih, membuang atau meminimalkan obstruksi seperti
bekuan dan plug mucus dalam kandung kemih, mencegah atau mengatasi
inflamasi atau infeksi kandung kemih dan untuk memasukkan obat untuk
pengobatan kandung kemih lokal. (Johnson, 2005)
2. Tindakan invansive minimal
Tindakan yang pertama dilakukan untuk mengatasi kanker kandung
kemih adalah dengan TURB. TURB terbatas pada lapisan superfisial dari
dinding kandung kemih
3. Pembedahan untuk kandung kemih (Cancer Treatment Cancer of
America, 2013).
Prosedur pembedahan kanker kandung kemih adalah Cystectomy,
pembedahan ini bisa digunakan untuk menghapus baik seluruh atau sebagian
dari kandung kemih.
Ada dua jenis cystectomy:
1)
maka
2. Hydronephrosis
3. Masalah seksual (NHS N.D.)
a. Disfungsi ereksi,
b. Penyempitan vagina,
4. Infeksi
5. Sedangkan komplikasi lain dikaitkan dengan daerah metastase penyakit.
Penyebaran dapat terjadi secara limfogen menuju kelenjar limfe,
obturator, iliaka eksterna dan iliaka komunis serta penyebaran secara
hematogen paling sering terjadi di hepar, paru dan tulang.
1.9 Prognosis ( Grace & Barley, 2006).
1. Tumor superficial : ketahanan hidup 5 tahun 75 %.
2. Tumor infasif : ketahanan hidup 5 tahun 10 %.
3. Tumor terfiksasi dan metastasis : median ketahanan hidup 1 tahun.
2. Asuhan Keperawatan
2.1 Anamnesa
a. Identitas pasien (data demografi)
Data demografi pasien meliputi: nama, alamat, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, dst. Pajanan okupasional dengan zat zat karsinogen khususnya
bahan pewarna dan pelarut yang digunakan dalam indutri dapat menjadi
faktor resiko.
b. Keluhan utama
Keluhan yang paling lazim didapatkan adalah adanya darah pada urin
(hematuria).
c. Riwayat penyakit sekarang
Mendiskripsikan secara kronologis tentang perjalanan penyakit pasien
mulai dari awal mula sakit sampai dibawa ke rumah sakit.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat kesehatan seperti infeksi atau iritasi saluran
kemih atau gangguan berkemih seperti hematuria dan disuria.
e. Riwayat penyakit keluarga
Berhunbungan dengan riwayat kanker dalam keluarga seperti kanker
prostat, kanker ginjal, dan lain-lain.
f. Riwayat penggunaan obat-obatan
Pasien
mungkin
mengkonsumsi
obat-obatan
seperti siklofosfamid
kebiasaan
merokok.
Panjanan
lingkungan
dengan
zat
Kepala: normal
Mata: konjungtiva anemis
Hidung: normal
Dada & axila: normal
Pernafasan: normal
Sirkulasi jantung:
terjadi
peningkatan
aliran
darah
ke
kandung
kemih
karena
2) Kimiawi
3) Mikroskopik : ditemukannya sel sel darah merah secara signifikan
(lebih dari 2 per lapang pandang) menunjukkan adanya cedera
pada sistem saluran kemih dan didapatkannya leukositoria (>5/lpb)
menunjukkan adanya proses inflamasi pada saluran kemih.
b. Pemeriksaan Darah
1) Darah rutin
2) Faal ginjal
3) Faal Hepar
4)
Human
Chorionic
Gonadotropin
5) Cell survey antigen study
c. Kultur urine
d. Histopatologi
e. Sitologi
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Foto Polos Abdomen
b. USG
c. Sitoskopi
d. Flow cytometri
e. Pielogam Intravena
f. Artenogram ginjal
g. Biopsi
2. Analisa Data
Data
Etiologi
Masalah
Data Subjektif:
Klien mengeluh mengalami
masalah urine
Data Objektif:
- Distensi abdomen (+)
- Retensi urine
- Disuria
Peningkatan aktivasi
produksi sel tumor
Penurunan kapasitas
kandung kemih
Gangguan Eliminasi
berkemih.
Q: Nyeri hebat seperti ditusuk
Peningkatan aktivasi
tusuk pada akhir miksi.
produksi sel tumor
R: Nyeri terdapat pada bagian
sudut
kostovertebrata
dan Inflamasi kandung kemih
menjalar ke umbilikus.
S: Nyeri yang dirasakan dari
Supresi sel saraf di
skala 1-10 disebutkan 7.
kandung kemih
T: Nyeri muncul saat ingin
Persepsi nyeri
Wajah
klien
tampak
meringis.
Nyeri
Gangguan eliminasi
urine
Nyeri
3.
Data Subjektif: 4.
Data Objektif:
5.
- Hematuria
6.
- Disuria
7.
- BUN meningkat
8.
- Pucat
9.
- Sianosis
10. - Penafasan cuping
hidung
34.
35.
11.
Malignansi sel
kandung
12. ke
mih
13.
16. Pendarahan
mukosa
17.
kandu
ng kemih
18.
19. He
maturia
20.
21. An
emia
22.
23. H
b
24.
32. Ketidakefekti
fan
33. perfusi jaringan
ginjal
41.
42.
Intervensi:
b.
c.
d.
e.
untuk berkemih
43.
2. Nyeri b.d supresi sel saraf akibat pembesaran sel karsinoma
44.
Batasan Karakteristik:
a. Perubahan tekanan darah, respiratory rate, saturasi oksigen, heart rate
b. Posisi untuk menghilangkan nyeri
c. Tingkah laku yang protective
d. Pernyataan intensitas nyeri menggunakan skala nyeri
e. Ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri
45.
terkontrol
46.
Kriteria Hasil:
a.
b.
c.
d.
e.
47.
Intervensi:
50.
b. Sianosia (5)
c. Intoleransi aktivitas (5)
51.
a.
b.
c.
d.
52.
Intervensi: