Penilaian Aspek Afektif Dalam Pembelajaran Kimia
Penilaian Aspek Afektif Dalam Pembelajaran Kimia
PEMBELAJARAN KIMIA
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Kimia
Dosen Pengampu:
Dr. Eli Rohaeti
Disusun oleh:
JOHNSEN HARTA
14728251009
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI......................................................................................i
DAFTAR TABEL...............................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................iii
PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN KIMIA.............1
A. Pendahuluan...............................................................................1
B. Deskripsi Tujuan Afektif................................................................2
C. Tingkatan dalam Ranah Afektif.......................................................4
D. Metode Pengukuran Pencapaian Tujuan Afektif...................................7
E. Jenis Penilaian Afektif dalam Pembelajaran........................................9
1. Instrumen Sikap........................................................................9
2. Instrumen Minat......................................................................10
3. Instrumen Konsep Diri..............................................................10
4. Instrumen Nilai.......................................................................10
5. Instrumen Moral......................................................................11
F. Contoh-contoh Format Skala Sikap.................................................11
1. Skala Likert............................................................................11
2. Skala Guttman........................................................................13
3. Semantic Differensial................................................................15
4. Rating Scale...........................................................................17
5. Skala Thurstone.......................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................20
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halam
A. Pendahuluan
Indikator keberhasilan proses pembelajaran kimia dapat dilihat dari
penguasaan atau kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik terhadap
content materi yang diajarkan. Penguasaan peserta didik terhadap setiap
materi ajar dinilai dengan mempertimbangkan ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penguasaan ini merupakan tingkat kemampuan peserta didik
terhadap pembelajaran kimia yang berlangsung, oleh sebab itu seorang
pendidik perlu melakukan penilaian hasil belajar untuk ketiga ranah tersebut.
Dettmer (Subali, 2012) menyatakan bahwa untuk mengetahui tingkat
kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran, pendidik harus
merumuskan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan
(kognitif), perasaan (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Ketiga ranah
tersebut berhubungan satu sama lain.
Kunandar (2013: 100) menjelaskan bahwa ranah afektif merupakan
ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, sehingga penilaian tentang
kompetensi sikap merupakan penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik. Peserta didik yang
tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai
keberhasilan belajar secara optimal, sedangkan peserta didik yang berminat
dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran
yang optimal. Oleh karena itu semua pendidik harus mampu membangkitkan
minat semua peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
Selain itu, ikatan emosional juga diperlukan untuk membangun semangat
kebersamaan, semangat persatuan, semangat nasionalisme, rasa sosial, dan
sebagainya.
Berdasarkan standar kompetensi lulusan, penilaian untuk ranah afektif
pada jenjang SMA memiliki kualifikasi kemampuan yang diharapkan yaitu,
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia (Depdikbud, 2013). Petunjuk
teknis penyusunan perangkat penilaian afektif untuk tingkat SMA secara
karir yang tepat bagi peserta didik. Konsep diri juga merupakan gambaran
tentang diri seseorang yang dirasakan sendiri, disertai dengan evaluasi diri
(Pajares & Schunk, 2001). Konstruk konsep diri ini sangatlah penting dan
berguna dalam menjelaskan dan memprediksi cara siswa untuk bertindak
(Bong & Skaalvik, 2003). Selanjutnya, Bauer (2005) mengungkapkan
bahwa siswa yang mengisi self report dalam pembelajaran kimia
menuliskan bahwa siswa tersebut antusias dalam belajar dan menganggap
kimia sebagai suatu mata pelajaran yang menarik dan menantang.
4. Nilai
Gambar. 1
Hirarki Ranah Afektif (Krathwohl, 1961)
Menghayati
Mengubah
perilaku
Menyikapi
Memengaruhi
Mengkualifikasikan
Melayani
Menunjukkan
Membuktikan
Memecahkan
menyelesaikan
11
Berikut ini
yang
mendorong
individu
mencari
objek,
aktivitas,
12
belajar,
dan
emosional
siswa
dalam
memahami
kebermaknaan
13
5. Instrumen Moral
Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau
fenomena pendidikan (Riduwan, 2010: 12). Item atau butir soal dalam
skala Likert berupa pernyataan yaitu pernyataan positif untuk mengukur
sikap positif, dan pernyataan negative untuk mengukur sikap negative
objek sikap.
Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak setuju
(STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk setuju (S),
dan 5 untuk sangat setuju (SS). Skor pernyataan negative dimulai dari 1
untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk ragu-ragu (R), 4
untuk tidak setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS). Beberapa
peneliti menghilangkan option Ragu-ragu dalam instrumen penelitian
agar memudahkan peneliti melihat sikap siswa yang sesungguhnya.
Tabel 2.
Kisi-kisi Instrumen Minat Siswa terhadap Pelajaran Kimia
Menggunakan Skala Likert
Skala
Pernyataan
P. Positif
P. Negatif
Setuju/Puas/Tinggi/Penting/Baik
14
Tabel 3.
Instrumen Pengukuran Minat Siswa terhadap Pelajaran Kimia
Menggunakan Skala Likert dalam Bentuk Checklist
No
Alternatif Jawaban
Pernyataan
STS
TS
SS
Tabel 4.
Lembar Observasi Sikap Siswa dalam Diskusi
Kategori
No
Pernyataan
Santun
dalam
menyampaikan
pendapat
Baik
Cukup
keterangan
Kurang
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
15
Menyimak
atau
memperhatikan
teman
yang
menyampaikan
pendapat
a. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 5
Kisi-kisi Instrumen Penilaian Afektif Praktikum Larutan Penyangga
KD
Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan
Menyadari adanya keteraturan
struktur partikel materi sebagai sifat larutan penyangga
wujud kebesaran Tuhan YME
sebagai wujud kebesaran
dan pengetahuan tentang struktur Tuhan YME
partikel materi sebagai hasil
16
Tujuan
Siswa menyadari adanya
keteraturan sifat larutan
penyangga sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME
No
1
2
3
4
5
Pernyataan
Tanggapan
Ya
Tidak
Saya
menyadari
bahwa
larutan
penyangga
merupakan
wujud
kemahakuasaan Tuhan YME
Saya senang belajar dilaboratorium
Data pengamatan praktikum boleh
dimanipulasi
Dalam kelompok praktikum harus ada
kerjasama
Data pengamatan diperoleh berdasarkan
prosedur kerja yang tepat
17
7. Semantic Differensial
objek
c. Aktivitas: tingkat gerakkan suatu objek
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala diferensial
Semantik merupakan data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan
untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang
(peserta didik). Berikut contoh instrumen skala diferensial semantik
tentang Pembelajaran Laju Reaksi menggunakan Virtual Laboratorium.
a. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 7
Kisi-kisi penilaian Afektif Pembelajaran Titrasi Asam-Basa
Kompetensi
Menyadari adanya keteraturan dari titrasi asam-basa sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
Indikator
Menyadari
fenomena/konsep ti
asam-basa sebagai wujud kebes
Tuhan YME.
18
b. Instrumen
Tabel 8
Tindakan Responsif terhadap Pembelajaran Titrasi Asam-Basa
Menggunakan Virtual Lab.
Membosankan
Menjemukan
Sulit
Malas bertanya
Tidak mau menerima
pendapat teman
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
....
5
....
....
....
....
....
....
....
....
....
.....
....
....
....
....
....
....
Menyenangkan
Menantang
Mudah
Selalu bertanya
Mau menerima pendapat
teman
c. Penskoran
19
tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama dengan angka 3 bagi
orang lain yang juga memiliki jawaban angka 3.
a. Kisi-kisi Instrumen
Tabel. 9
Kisi-kisi penilaian Afektif Pembelajaran Laju Reaksi
Kompetensi
Indikator
b. Instrumen
Teliti
Disiplin
Kerjasama
Kejujuran
Tanggungjawab
AA
AB
AC
No
Nama Siswa
c. Penskoran
20
29
Nilai
Objektif
Indikator
Sikap
Total skor
Keterbukaan
Tabel. 10
Lembar Pengamatan Sikap dalam Praktikum Kimia di Laboratorium
Konversi Nilai=
9. Skala Thurstone
21
DAFTAR PUSTAKA
Albarracin, D., Johnson, B. T., Zanna, M. P., & Kumkale, G. T. (2005). Attitudes:
Introduction and scope. In D. Albarracin, B. T. Johnson, & M. P. Zanna
(Eds.), Handbook of attitudes (pp. 3 20). Mahwah, NJ: Lawrence
Erlbaum Associate, Inc.
Bauer, C. F. (2005). Beyond student attitudes: Chemistry self-concept inventory
for assessment of the affective component of student learning. Journal of
Chemical Education, 82(12), 1864 1870.
Bong, M., & Skaalvik, E. M. (2003). Academic self-concept and self-efcacy:
How different are they really? Educational Psychology Review, 15(1), 1
40.
Depdikbud. (2013). Standar Kompetensi Lulusan.
Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Petunjuk Teknis Penyusunan Perangkat
Penilaian Afektif di SMA. Jakarta.
Eagly, A. H., & Chaiken, S. (1993). The psychology of attitudes. Fort Worth, TX:
Harcourt Brace Jovanovich.
Freedman, M. P. (1997). Relationship among laboratory instruction, attitude
toward science, and achievement in science knowledge. J. Res. Sci.
Teach., 34(4), 343357.
Germann, P. J. (1988). Development of the attitude toward science in school
assessment and its use to investigate the relationship between science
achievement and attitude toward science in school. Journal of Research in
Science Teaching, 25(8), 689703.
Glynn, S. M., & Koballa, T. R., Jr. (2006). Motivation to learn college science. In
J. J. Mintzes &W. H. Leonard (Eds.), Handbook of college science
teaching (pp. 2532). Arlington, VA: NSTA Press.
Kahveci, A. (2015). Assessing high school students' attitudes toward chemistry
with a shortened semantic differential. Chem. Educ. Res. Pract., 2015,16,
283-292
Krathwohl, D. R.; Bloom, B .S. & Masia, B. B. (1961) Taxonomy of Educational
Objectives, the classification of educational goals Handbook: Affective
DomainNew York: McKay
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (1 ed.). Jakarta: Rajawali Pers.
22
23