Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

LABORATORIUM FARMAKOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
HIPOLIPIDEMIK

IKA INDRA WIJAYA


15020110308
W2A
I (SATU)
BAYU PUTRA, S.Farm., Apt
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kolesterol sebenarnya merupakan lemak yang sangat penting
jika tidak berlebihan, tetapi jika berlebihan akan sangat berbahaya.
Kelebihan kolesterol dapat menyebabakan timbulnya beberapa
penyakit yang berbahaya seperti penyakit jantung. Namun begitu,
kolesterol harus tetap ada dalam tubuh jumlah yang cukup karena

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

digunakan seibagai prekursor biosintetis hormon steroid seperti


hormon kelamin, dan prekursor biosintetis asam empedu.
Salah satu dampak dari perkembangaan ekonomi yang terjadi
di masyarakat khususnya masyarakat perkotaan adalah terjadinya
perubahan pola hidup dan pola konsumsi makanan. Makanan yang
mereka konsumsi kebanyakan mengandung lemak (kolesterol) tinggi.
Ini dapat menyebabakan terjadinya aterosklerosis dengan resiko
kematian mendadak.
Jika terjadi kelebihan kolesterol dalam tubuh maka harus
diupayakan

untuk

diturunkan

kadarnya.

Caranya

dengan

mengkonsumsi obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol seperti


simvastatin.

B. MAKSUD PRAKTIKUM
Mengetahui dan memahami efek farmakologi dari obat
simvastatin 10 mg terhadap tikus (Rattus norvegic).
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan efek dari obat hipolipidemik yaitu simvastatin 10
mg terhadap hewan coba tikus (Rattus norvegic).
D. PRINSIP PRAKTIKUM
Disiapkan tikus kemudian diukur kadar koleseterol awal. Lalu
diinduksi dengan PTU 0,01 % + makanan kolesterol selama 4 hari,
kemudian diukur kembali kadar kolesterolpada hari ke-5. Didiagnosa
tikus hiperlipidemia. Setelah tikus terdiagnosa kemudian diberikan
obat simvastatin 10 mg selama 4 hari. Dan diukur kembali kadar
kolesterolnya.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM

Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan


kadar lipid plasma (dalam darah). Kandungan lemak : kolesterol,
fosfolipid, asam lemak bebas dan trigliserida.
Hiperlipidemik adalah suatu peningkatan kolesterol dalam
darah. Kolesterol merupakan lipid yang tidak larut dalam plasma,
fungsi kolesterol yaitu sintesis zat-zat penting seperti : Membran sel,
hormon kelamin, asam empedu dan vitamin D. Trigliserida merupakan
3 asam lemak yang berfungsi untuk menyediakan energi.
Arteriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri, terdiri dari 3 bentuk
:
1. Arterosklerosis : penebalan aorta tetapi tidak menyerang ateriol
2. Arteriosklerosis Manc Keburg : suatu keadaan dimana terjadi
pengendapan-pengendapan garan kalsium dalam dinding arteri
sedang.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

3. Arteriolosklerosis : keadaan dimana dinding arteri mengalami


penebalan diikuti dengan pengerasan pada arteri.
Lipoprotein merupakan lemak yang larut dalam plasma dan
merupakan modifikasi dari lipid plasma. Lipoprotein dibedakan
menjadi 5 golongan :
1. Kilomikron : terdiri dari lebih dari 80% trigliserida dan 5 % kolesterol
ester.
Fungsi kilomikron : membawa trigliserida dari membran ke jaringan
lemak dan otot rangka, dan membawa kolesteran ke hati.
2. Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) : terdiri dari 60%
trigliserida dan 10-15% kolesteran.
Fungsi : membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer
3. Lipoprotein densitas sedang (IDL) : terdiri dari 30% trigliserida dan
20% kolesteran.
Fungsi : sebagai zat perantara sewaktu VLDL dikatabolisme
menjadi IDL
4. Lipoprotein densitas rendah (LDL) : terdiri dari 10% trigliserida dan
50% kolesterol
Fungsi : membawa kolesteron ke jaringan perifer
5. Lipoprotein tinggi (HDL) : terdiri dari 13% kolesterol dan 6 %
trigliserida.
Fungsi : Menyangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati.
Penyusun lipoprotein adalah kolesterol (bebas atau ester),
trigliserida, fosfolipid dan apolipoprotein.

JALUR METABOLISME LIPOPROTEIN


1. Jalur Eksogen
Makanan Kolesterol Kolesterol As.
Kolesterol
Trigliserida lemak bebas
trigliserida

Limfa.
Fuktur

vesikel
(darah)

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Trigliesrida
Lipoprotein lipase
As. Lemak bebas

Kilomikron
kolesterol
esterifikasi
kilomikron
Remnan
hati

Jaringan
Adiposa
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam
usus. Kemudian kolesterol dihidrolisis tetap menjadi kolesterol dan
trigliserida

dihidrolisis

menjadi

asam

lemak

bebas.kemudian

dihidrolisis kembalimenjadi trigliserida dan kolesterol. Uraian tersebut


dikemas lagi diusus dalam bentuk partikel besar lipoprotein yang
disebut kilomikron. Kemudian trigliserida dan kolesterol dalam bentuk
kilomikron akanb diurai oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga
terbentuk asam lemak bebas, dalam jaringan adiposa dan kolesterol
diesterifikasi menjadi kilomikron remnan yang dimetabolisme dihati.
2. Jalur Endogen
Hati Trigliserida
VLDL IDL LDL
(Mengalami 3 kejadian)
Kolesterol
Melekat
Oksidasi
pada reseptor
Jalur steroidogenik SR-A
- Testis
- Ovarium
- Hormon Adrenal
Makrofag
Sel Busa
Daur ulang (jaringan perifer parenkim)
HDL nascent (HDL kolesterol)
Mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol di makrofag
HDL dewasa

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Diesterifikasi oleh ICAT


Kolesterol ester
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi
ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi,
trigliserida di VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase (LPL) dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga
akan mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. Sebagian dari
VLDL, IDL dan LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke
hati. Sebagian dari kolesterol melalui jalur steroidogenik yaitu testis,
ovarium dan hormon adrenal. Selanjutnya LDL akan dioksidasi
reseptor scafinger (SR-A) menuju makrofag dan menjadi sel busa.
Kejadian ke 3 yaitu daur ulang. LDL di daur ulang di jaringan perifer
parenkim menjadi HDL nascent (miskin kolesterol). Selanjutnya
HDL akan mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol di
makrofag dengan bantuan CETP. Selanjutnya berubah menjadi
HDL dewasa dan diesterifikasi oleh ICAT menjadi kolesterol ester,
ada yang kembali ke hati.
TIPE-TIPE HIPOLIPIDEMIK
1. Tipe I (Hiperkilomikronemia Familial)
a. Hiperkilomikronemia masih pada waktu puasa walaupun jumlah

lemak dalam diet normal, menyebabkan peningkatan trialgliserol


serum yang sangat tinggi.
b. Defisiensi lipase lipoprotein atau difisiensi apolipoprotein CII normal

(jarang).

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

c. Tipe I tidak ada hubungan dengan peningkatan penyakit

jantung koroner.
2. Tipe IIA (Hiperkolesteroimea Familial)
a. Peningkatan LDL dengan kadar VLDL normal karena

penghambatan dalam degradasi LDL, sehingga terdapat


peningkatan kolesterol serum triasilgliserol normal
b. Disebabkan karena berkurangnya reposeptor
3. Tipe IIB ( Hiperlipidemia kombinasi (campuran) Familial)
a. Sama dengan IA kecuali VLDL juga meningkat,
menyebabkan triagliserol serum dan kolesterol meningkat.
b. Disebabkan produksi VLDL oleh hati berlebihan
c. Relatif sering ditemukan.
4. Tipe III (Disbetalipoprotein Familial)
a. Konsentrasi
IDL
serum
meningkat
menyebabkan
peningkatan kadar gliserol dan kolesterol
b. Penyebabnya adalah overproduksi atau

IDL,

kurang

digunakan karena mutasi apolipoprotein.


5. Tipe IV ( Hipertrioliseridemia Familial)
a. Kadar VLDL meningkat, sedangkan kadar LDL normal atau
berkurang mengakibatkan kolesterol normal atau meningkat
dan peningkatan kadar triagliserida yang beredar.
b. Penyebabnya
adalah
overproduksi/
berkurangnya
pengeluaran VLDL triasilgliserida dalam serum.
6. Tipe V ( Hipertrigliseridemia campuran familial)
a. Kadar VLDL dan kilomikron serum meningkat, LDL normal
atau

berkurang.

Ini

menyebabkan

kadar

kolesterol

meningkat dan triasilgliserol sangat meningkat.


b. Penyebabnya adalah peningkatan produksi atau penurunan
bersihan VLDL dan kilomikron. Biasanya suatu kelainan
genetik.
PENGGOLONGAN OBAT HIPOLIPIDEMIK

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

1. Asam nikotinat (Vitamin B3)


Menghambat enzim sensitif lipase. Fungsi enzim ini untuk memecah
trigliserida dijaringan adiposa. Maka dari itu enzim ini dihambat.
Dengan demikian mengurangi asam lemak bebas.
2. Asam fibrat
Meningkatkan lipoprotein untuk memecah trigliserida. Ada yang
disimpan dijaringan adiposa dan hati dan ada pula yang dibuang
dalam bentuk feses.
3. Resin pengikat asam empedu
Mengikat asam empedu agar trigliserida dan kolesterol tidak diserap
diusus. Sebab asam empedu membantu dalam penyerapan
trigliserida dan kolesteran dan dibuang melalui feses.
4. Probukol
Menghambat oksidasi oleh makrofag dari IDL oleh SR-A. Dimana
apabila tidak dihambat akan menjadi sel busa.
5. Penghambat HMG CoA reduktase

Penghambat HBG-CoA reduktase agar tidak terjadi peningkata


kolesterol. Dimana fungsi dari HBG-CoA ialah mensintesis kolesterol.
Enzim ini perlu dihambat sebab di hati telah terkandung kolesterol.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

B. URAIAN BAHAN

1. Propiltiourasil (DITJEN POM, 1979)


Nama Resmi
: PROPYLTHIOURACILUM
Nama Lain
: Propiltiourasil
RM/ BM
: C7H10N2OS/170,23
Pemerian
:Hablur atau serbuk hablur, putih atau putih
Kelarutan

gading muda, tidak berbau rasa pahit.


:Sangat suksr larut dalam air, agal suksr larut
dalam etanol, larut dalam larutan alkali

hidroksida.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: Penginduksi kenaikan kadar kolesterol.
2. Simvastatin (DITJEN POM, 1979)
Nama Resmi
: SIMVASTATINUM
Nama Lain
: Simvastatin
RM/ BM
:C21H14O5/
Pemerian
:Serbuk hablur putih dan rapuh.
Kelarutan
: Larut dalam air dan etanol 95% P
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: obat hipolipidemik

3. Lemak kambing (DITJEN POM, 1979)


Nama Resmi
: LEMAK KAMBING
Pemerian
: Zat serupa lemak, liat, kuning muda atau
kuning pucat, agak tembus cahaya, bau
Kelarutan

lemah dan khas.


: Praktis tidak larut dalam air, agak sukar
larut dalam etanol, mudah larut dalam

Penyimpanan

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

CHCL3 dan eter.


: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Kegunaan

cahaya, di tempat sejuk.


: Bahan makanan diet kolesterol

4. Minyak kelapa (DITJEN POM, 1979)

Nama Resmi
Nama Lain
Pemerian

: OLEUM COCOS
: Minyak kelapa
: Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning

Kelarutan

pucat, bau khas, tidak tengik.


: Larut dalam 2 bagian etanol, sangat

Penyimpanan

mudah larut dalam kloroform dan eter


: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung

Kegunaan

dari cahaya,di tempat sejuk.


: Bahan makanan diet kolesterol.

C. URAIAN OBAT
1. Simvastatin (Pramudianto.A,2011; Mycek,2001)
Zat aktif
Golongan obat
Indikasi

: Simvastatin
: Inhibitor HMG-CoA reduktase
: Menurunkan kadar kolesterol LDL dan total
pada hiperkolesterolemia primer, saat respon
diet dan tindakan non-farmakologikal lain
tidak adekuat. Menurunkan kadar kolesterol
pada

hiperkolesterolemia

yang

disertai

dengan hipertrigliseridemia, dimana yang


disertai dengan hiperkolesterolemia sebagai
mayor abnormalitas.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Kontaindikasi

: Penyakit

liver

aktif

atau

peningkatan

persisten serum transaminase yang tidak


Efek samping

dapat dijelaskan, hamil dan laktasi.


: Gangguan GI,nyeri abdomen, flatilensi,
konstipasi, sakit kepala, asthenia, ruam kulit,

Dosis

mual, diare, dyspepsia, rhabdomiolisis.


: Awal
10
mg/hari.Pasien
dengan
hiperkolesterolemia ringan-sedang awal 5
mg/hari.Maksimal:

Interaksi obat

40

mg/hari.

Diberikan

sebagai dosis malam tunggal.


: Terapi bersama dengan imunosupresan,
gemfibrozil,

niasin,

meningkatkan

risiko

dan

eritromisin

rhabdomiolisis

dan

miopati. Meningkatkan efek antikoagulan


warfarin.
Farmakokinetik

: Simvastatin

diabsorbsi

30

50%.

Simvastatin harus dihidrolisis menjadi asam.


Karena ekstraksi first-pass, kerja utama
obat-obat ini dalam hati. Semua mengalami
biotransformasi,

beberapa

produk masih

tetap aktif. Ekskresi terjadi terutama melalui


empedu
melalui

dan
urin

feses
juga

tetapi

pengeluaran

terjadi. Waktu

paruh

berkisar antara 1,5-2 jam.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Farmakodinamik

: Dihidrolisis menjadi obat aktif. Karena afinitas


kuat terhadap enzim, semua efektif berpacu
menghambat HMG-CoA reduktase, tahapan
terbatas dalam sintesa kolesterol de novo,
obat

ini

akan

kolesterol
kolesterol

menghabiskan

simpanan

intraseluler.Penghapusan
intraseluler

menyebabkan

sel

meningkat jumlah reseptor LDL permukaan


sel yang spesifik yang dapat mengikat dan
menginternalisasikan LDL yang beredar.

D. URAIAN HEWAN COBA

Tikus (Rattus norvegicus)


a.

b.

Klasifikasi (Natawidjaya, 1983)


Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Mamalia

Ordo

: Rodentia

Family

: Muridae

Genus

: Rattus

Spesies

: Rattus norvegicus

Karakteristik (Smith & Mangkoewidjojo, 1998)


Lama hidup

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

: 2-3 tahun, dapatsampai 4 tahun

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Lama produksi ekonomis : 1 tahun


Lama bunting

: 20-22 hari

Umur disapih

: 21 hari

Umur dewasa

: 40-60 hari

Umur dikawinkan

: 10 minggu (jantan dan betina)

Siklus estrus

: 4-5 hari

Lama estrus

: 9-20 jam

Perkawinan

: Pada waktu estrus

Berat lahir

: 5-6 gram

Jumlah anak

: Rata-rata 9, dan dapat 20

E. PROSEDUR KERJA (Anonim, 2012)

1. Hewan dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar


kolesterol awal, kemudian diberi minum suspensi propiltiourasil
0,01% selama 10 hari, diberi makan makanan laboratorium
biasa. Setelah 10 hari, dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan
kadar kolesterolnya.
2. Hewan dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar
kolesterol awal, kemudian diberi minum suspensi propiltiourasil
0,01% dan suspensi simvastatin selama 10 hari, diberi makan
makanan laboratorium biasa. Setelah 10 hari, dipuasakan 18
jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterolnya.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

BAB III
METODE KERJA
A. ALAT

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum adalah


1. Batang pengaduk
2. Erlemenyer 50 ml
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur 10 ml
5. Labu ukur
6. Lumpang atau alun-alun
7. Sendok tanduk
8. Spoit 1 ml
9. Spoit 3 ml
10. Spoit 10 ml
11. Spoit insulin 1ml
12. Stopwatch
13. Tabung sentrifuge
14. Timbangan
15. Vial 10ml

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

B. BAHAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah


Aquadest
Lemak kambing
Minyak kelapa
Propiltiourasil
Simvastatin
Tissue.

C. CARA KERJA
1.
Pembuatan bahan

Pembuatan Na CMC
1.

Ditimbang 2 g Na-CMC

2.

Air

suling sebanyak

200 ml dipanaskan hingga suhu

kurang lebih 70C.


3.

Dimasukkan Na-CMC sedikit demi sedikit kedalam air


suling yang telah dipanaskan sambil diaduk menggunakan
mixer berkecepatan tinggi.

4.

Larutan Na-CMC dimasukkan dalam wadah dan disimpan


dalam lemari es

2.

Pembuatan bahan obat


A. Simvastatin
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Ditimbang simvastatin sebanyak 21,46 mg
3. Dimasukkan dalam gelas piala kemudian disuspensikan
dengan Na CMC 1 % sebanyak 20 ml aduk sampai
homogen

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

4. Dimasukkan dalam botol coklat


5. Larutan obat siap untuk digunakan
3.

Perlakuan Hewan Coba

A. Pra perlakuan hewan coba


1. Tikus terlebih dahulu diukur kadar kolesterol awalnya.
2. Diinduksi dengan PTU 0,01% ditambah dengan makanan
kolesterol (lemak kambing) selama 4 hari
3. Diukur kadar kolesterol pada hari ke-5
4. Didiagnosa tikus hiperlipidemia
B. Perlakuan Hewan Coba
1. Tikus hiperlipidemia
2. Diberi obat simvastatin selama 4 hari
3. Diukur kadar kolesterol

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. TABEL PENGAMATAN

Nama obat

Tikus

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

Volume

Kadar kolesterol (mg/dL)

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Simvastati
n

(g)

pemberian
(ml)

231

5,77

Awal

Setelah
diberi
makan

Setelah
pemberian obat

313

314

241

B. PEMBAHASAN

Hipolipidemik

adalah

obat

yang

digunakan

untuk

menurunkan kadar lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid


plasma merupakan salah satu tindakan yang ditujukan untuk
menurunkan risiko penyulit aterosklerosis yaitu salah satu penyakit

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elasititas dinding


arteri.
Adapun bahan dan obat yang digunakan pada praktikum ini
adalah lemak kambing, PTU dan obat simvastatin.
Pada praktikum kali ini hewan coba yang digunakan adalah
tikus (Rattus norvegic) adapun alasan digunakannya hewan coba
tersebut adalah agar lebih mudah dalam pengambilan darah
karena vena marginalisnya yang terlihat jelas pada bagian telinga.
Selain itu perlakuannya dalam mengambil darah sedikit lebih
mudah dibandingkan hewan coba lainnya.
Diberikannya terlebih dahulu diet kolesterol pada tikus
(Rattus norvegic) sebelum praktikum, agar hal ini dapat
menaikkan kadar kolesterol tikus (Rattus norvegic) secara
bertahap.
Sebelum tikus (Rattus norvegic) diberi diet kolesterol,
terlebih dahulu diambil darahnya untuk diukur di Human analizer,
hal ini bertujuan sebagai perbandingan tingkat kolesterol sebelum
(normal) dan setelah diberikan diet kolesterol, hal ini yang
nantinya akan menjadi penentu dalam melihat atau mengambil
kesimpulan bahwa simvastatin tau gemfibrozil efektif atau tidak
dalam menurunkan kolesterol.
Adapun obat yang digunakan pada percobaan ini ialah
Simvastatin, adalah obat golongan asam fibrat dimana simvastatin
yang mengandung atrovastatin merupakan obat golongan HMG
CoA reduktase
kadar

yang memberikan efek utamanya-penurunan

LDL-melaui

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

gugus

mirip-asam

mevalonat

yang

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

menghambat HMG_CoA reduktase secara kompetitif melalui


penghambatan produk.
Dalam percobaan ini serum yang diambil setelah darah
disentrifuge, untuk melihat apakah pada bagian serum itu terdapat
Asam lemak (kolesterol dan trigliserida).
Dalam percobaan ini diperoleh diperoleh kadar kadar
kolesterol yang awal obat simvastatin 313 mg/dL, setelah diinduksi
dan diberi makanan kolesterol menjadi 314 mg/dL dan pada saat
setelah pemberian obat kadar kolesterolnya turun menjadi 241
mg/dL.
Adapun kesalahan yang terjadi dalam data pengamatan itu
bisa disebabkan kekeliruan melihat onset yang diberikan dan juga
kesalahan melihat durasinya, dan bisa juga dalam kekeliruan
dalam menghitung dosis yang diberikan dan juga bisa terjadi
kekeliruan dalam penyuntikannya.
BAB V
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kadar


kolesterol tikus (Rattus norvegic) yang awal obat simvastatin 313
mg/dL, setelah diinduksi dan diberi makanan kolesterol menjadi 314
mg/dL dan pada saat setelah pemberian obat kadar kolesterolnya
turun menjadi 241 mg/dL.
VI.2 Saran

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Disarankan

agar

laboratorium

harus

selalu

terjaga

kebersihannya, agar tidak mengganggu proses praktikum, seperti


aroma hewan-hewan coba di dalam laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Farmakologi dan Toksikologi II. UMI :
Makassar
Ditjen, POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Malole,

M.B.M. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di


Laboratorium. Pusat antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor.

Mycek, J. Mary, dkk, (2000), Farmakologi Ulasan Bergambar, Widya


Medika, Jakarta.
Pramudianto.A.2011.MIMS Petunjuk Konsultasi.CMP Medica : Jakarta

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Smith, J.B., and S. Mangkoewidjojo. 1998. Pemeliharaan, Pembiakan,


Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Universitas
Indonesia : Jakarta
Suyatna.F.D. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 4 (hipolipidemik). UI
Press. Jakarta
Tan, Hoan Tjay (2002), Obat-Obat Penting, Gramedia, Jakarta

LAMPIRAN
1. Skema Kerja
Pra Perlakuan
Tikus
Ukur kadar kolesterol awal
Induksi PTU + Makanan kolesterol selama 3 hari
Diukur kadar kolesterol pada hari ke-4
Didiagnosa tikus hiperlipidemia

Perlakuan
Tikus hiperlipidemia

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Simvastatin 10 mg
Diberi selama 4 hari
Diukur kadar kolesterol
2. Perhitungan Dosis
a. Simvastatin
Dosis
: 10 mg
Berat Etiket
: 10 mg
Berat Rata-rata : 149,06 mg
Dosis Tikus
Untuk tikus 100 g = 10 mg X 0,018
= 0,18 mg
Untuk tikus 200 g = 200 X 0,18 mg
100
= 0,36 mg
Volume Pemberian
Untuk tikus 231 g = 231 X 5 ml
200
= 5,77 ml
Larutan Stok 20 ml = 20 X 0,36 mg = 1,44 mg/20 ml
5
Berat yang Ditimbang= Berat dari larutan stok X Berat Rata-rata
Berat Etiket
= 1,44 X 149,06 mg
10
= 21,46 mg

3. BRAND GENERIK

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Cholaestat
Cholexin
Detrovel
Esvat
Ethicol
Lesvatin

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.

Lipinorm
Mersivas
Normofat
Phalol
Pontizoc 5/ Pontizoc 10
Preschol 10
Rechol
Rendapid
Rocoz
Selvim
Simbado
Simchol
Simvastatin OGB Dexa
Sintrol
SVT
Valemia
Vaster
Vidastat

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

SIMVASTATIN HEXPHARM
GOLONGAN
GENERIK
Simvastatin.

INDIKASI
Menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol total pada hiperkolesterolemia
primer dan sekunder bila pengaturan pola makan (diet) dan tindakan nonfarmakologikal lainnya tidak mencukupi.

KONTRA INDIKASI
Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum menetap yang
tidak dapat dijelaskan.

PERHATIAN
Monitor profil lemak tiap 3 bulan pada penggunaan jangka panjang.
Hiperkolesterolemia familial homozygosa, hipertrigliseridemia, penyakit
hati, banyak mengkonsumsi alkohol.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

Interaksi obat :
- meningkatkan efek antikoagulan Koumarin.
- resiko miopati dan rabdomiolisis meningkat dengan obat-obat
imunosupresif.

EFEK SAMPING
Nyeri perut, susah buang air besar, peregangan perut, astenia (lemah/tidak
bertenaga), sakit kepala, miopati, rabdomiolisis.

KEMASAN
Tablet 10 mg x 3 x 10.

DOSIS
Diawali dengan 10 mg sekali sehari pada sore hari.
Hiperkolesterolemia ringan sampai sedang : 5 mg sekali sehari.
Maksimal : 40 mg/hari.

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

IKA INDRA WIJAYA


15020110308

BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

Anda mungkin juga menyukai