Anda di halaman 1dari 28

KASUS KECIL

LAKI-LAKI 37 TAHUN DENGAN SEPSIS DENGAN DIC EC ULKUS


DEKUBITUS DD ISK, ULKUS DEKUBITUS DENGAN SEPSIS, KLINIS ISK
KOMPLIKATA, PARAPLEGIA INFERIOR EC TUMOR MEDULA SPINALIS,
ABDOMINAL PAIN DD DYSPEPSIA ULCER LIKE TYPE DD ISKEMIK
ANTERIOR, HIPOALBUMIN BERAT, HIPERNATREMIA RINGAN, DAN
HIPOKALEMIA RINGAN

Oleh:
Risky Pratiwi Pulungsari

G99142032

Nia Anggarani

G99142033

Alifiana Jatiningrum

G99142034

Residen

Pembimbing

dr. Isa

dr. Bayu Basuki Wijaya, Sp.PD., M.Kes.

KEPANITERAAN KLINIK KSM ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U R AK AR TA

2015HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Kecil Ilmu Penyakit Dalam dengan judul:
LAKI-LAKI 37 TAHUN DENGAN SEPSIS DENGAN DIC EC ULKUS
DEKUBITUS DD ISK, ULKUS DEKUBITUS DENGAN SEPSIS, KLINIS ISK
KOMPLIKATA, PARAPLEGIA INFERIOR EC TUMOR MEDULA SPINALIS,
ABDOMINAL PAIN DD DYSPEPSIA ULCER LIKE TYPE DD ISKEMIK
ANTERIOR, HIPOALBUMIN BERAT, HIPERNATREMIA RINGAN, DAN
HIPOKALEMIA RINGAN

Oleh :
Risky Pratiwi Pulungsari

G99142032

Nia Anggarani

G99142033

Alifiana Jatiningrum

G99142034

Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal :

Pembimbing,

(dr. Bayu Basuki Wijaya, Sp.PD., M.Kes)

STATUS PENDERITA
I.

ANAMNESA
A. Identitas Penderita
Nama
No. RM
Jenis kelamin
Umur

: Tn. S
: 01.24.89.68
: Laki-laki
: 37 Tahun

Alamat

: Karanganyar, Jawa Tengah

Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status
Tanggal masuk RS
Tanggal dikasuskan
B. Data Dasar:
Autoanamnesis,

: Jawa
: SMA
: Petani
: Islam
: Menikah
: 13 September 2015
: 14 September 2015
alloanamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada

tanggal 14 September 2015


Keluhan Utama:
Mual yang dirasakan sejak 7 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan mual-mual yang dirasakan sejak 7 hari
SMRS. Mual tidak disertai dengan muntah. Mual dirasakan pasien terusmenerus dan bertambah berat jika diisi oleh makanan. Mual disertai dengan
cegukan terus-menerus yang menyebabkan perut pasien terasa sakit karena
berkontraksi terus-menerus. Pasien juga mengeluhkan perut terasa perih,
panas, dan nyeri di ulu hati yang terasa tembus ke belakang. Untuk
mengatasi keluhan tersebut, pasien membeli obat sendiri di apotek, namun
setelah minum obat tidak ada perubahan.
Jantung berdebar-debar tidak ada, keluar keringat dingin tidak ada,
sesak napas tidak ada, batuk-batuk tidak ada. Pasien mengeluhkan badan
terasa lemas yang dirasakan di seluruh tubuh, terus-menerus, dan tidak
berkurang dengan pemberian makanan serta bertambah berat saat
melakukan aktivitas. Keluhan lemas dirasakan sejak 2 minggu SMRS.
Pusing nggliyer tidak ada, pandangan berputar tidak ada.

Badan demam dirasakan hilang timbul, muncul kadang pada sore hari
dan berkurang setelah minum obat penurun panas. Pasien hanya tiduran saja
selama 2 minggu. Untuk aktivitas berjalan, pasien merasa kesulitan. Timbul
luka di punggung dan pantat, nyeri, dan terasa perih. Luka dalam sampai ke
otot dan disertai dengan nanah dan perdarahan.
Dua tahun SMRS, pasien mengeluhkan kedua tungkai bawah sering
kram, kesemutan, dan sulit untuk digerakkan. Pasien menggunakan kursi
roda. Dilakukan pemeriksaan MRI, dan diagnosa adanya tumor medula
spinalis, belum dilakukan operasi.
Empat belas tahun SMRS, pasien mengeluhkan jatuh dari pohon, nyeri
tungkai bawah, kedua kaki sulit untuk digerakkan. Tidak batuk dan sesak
napas.
Pasien BAK sedikit-sedikit, namun sering, 10 kali sehari @ gelas
aqua. Keluhan nyeri anyang-anyangan disangkal, panas disangkal. BAB
tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit
Riwayat sakit serupa
Riwayat sakit jantung
Riwayat sakit ginjal
Riwayat alergi
Riwayat hipertensi
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat mondok
Riwayat trauma

Onset/ Kronologis
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Jatuh dari pohon 14 tahun SMRS

Riwayat Keluarga

Keterangan:
= Pasien

= Meninggal

Riwayat Kebiasaan
Kebiasaan

Keterangan

Merokok

+
Indeks Brinkmann: 15 tahun x 12 =
180 batang (ringan)
Disangkal
Disangkal
Disangkal

Alkohol
Obat-obatan bebas
Jamu-jamuan
Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan seorang petani, berobat menggunakan fasilitas


BPJS. Pasien makan 2 kali sehari dengan sayur dan lauk bergantian setiap
harinya. Pasien minum kurang lebih 1 liter air sehari. Pasien jarang minum
kopi dan teh.
II.

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 14 September 2015
(Dalam perawatan hari ke 1):
1. Keadaan umum :
Tampak sakit berat,
compos mentis, GCS E4/V5/M6
2. Tanda vital

Tensi

Nadi

: 100/60 mmHg
: 136x/ menit, irama reguler, isi dan

tegangan cukup, equal


Frekuensi nafas : 30x /menit
Suhu
: 36,20C
3. Status gizi

Berat Badan : 53 kg
Tinggi Badan : 163 cm
IMT
: 19.94 kg/m2

4. Kulit : Warna coklat, turgor menurun (-), hiperpigmentasi (-),


kering (-), teleangiektasis (-), petechie (-), ikterik (-), ekimosis
(-), pucat (-)
5. Kepala
: Bentuk normocephal, rambut mudah rontok (-),
luka (-).
6. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (+/+), sklera
ikterik(-/-), perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan
diameter (3 mm/3 mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra
(-/-), strabismus (-/-)
7. Telinga
: Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-),
nyeri tekan tragus (-)
8. Hidung
: Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
9. Mulut :
Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-),
papil lidah atrofi(-), ulserasi (-), oral thrush (-), bau nafas
aseton (-)
10. Leher

pembesaran

JVP = R+2 cm, trakea ditengah, simetris,


kelenjar

tiroid

cervical(-), leher kaku (-)


11. Thorax
:
Bentuk

(-),

pembesaran

normochest,

limfonodi
simetris,

pengembangan dada kanan=kiri, retraksi intercostal (-),


pernafasan abdominothorakal, pembesaran kelenjar getah
bening aksila (-/-)
12. Jantung
a. Inspeksi
b. Palpasi

:
:

Ictus kordis tidak tampak


Ictus kordis tidak kuat angkat, teraba di

SIC V 1 cm ke arah medial linea medioclavicularis sinistra


c. Perkusi
:
Batas jantung kanan atas: SIC II linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah: SIC V 1 cm ke arah medial linea
medioclavicularis sinistra
d. Auskultasi :

Bunyi jantung I-II intensitas normal,

reguler, bising (-), gallop (-)


13.Pulmo
a. Depan
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris

- Dinamis

Pengembangan dada simetris kanan

= kiri, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercostal (-)


Palpasi
- Statis : Simetris
- Dinamis
: Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba
kanan = kiri

Perkusi
- Kanan :

Sonor, redup pada batas relatif paru-hepar

pada SIC VI linea medioclavicularis dextra, pekak pada


batas absolut paru hepar
- Kiri
:
sonor, sesuai batas paru jantung pada SIC

V linea medioclavicularis sinistra


Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus
(-)
- Kiri

Suara

dasar

vesikuler

normal,

suara

tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi


basah halus (-)

b. Belakang
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris
- Dinamis
:
Pengembangan

dada

simetris

kanan=kiri, retraksi intercostal (-)

Palpasi
Statis
: Simetris
Dinamis : Pergerakan kanan= kiri, fremitus raba kanan=kiri
Perkusi
- Kanan : Sonor
- Kiri
: Sonor
- Peranjakan diafragma 5 cm
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus
(-)
- Kiri

: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan

wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus


(-)
13. Abdomen

a. Inspeksi

Dinding perut sejajar dinding dada, ascites

(-), scar (-), striae (-)


b. Auskultasi : Bising usus (+) normal, 12 kali/menit, bising epigastrium (-)
c. Perkusi
: Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), undulasi (-)
d. Palpasi
:
Supel, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri
tekan di suprapubik (-), hepar dan lien tidak teraba. Nyeri
ketok ginjal (-), turgor kembali cepat, undulasi (-).
14. Ekstremitas
Akral dingin

Oedem

Atrofi muskulus

Pemeriksaan motorik :
K 5/ 4/4

4/4/5

0/0/0

0/0/0

n
-

n
-

RF +2/+2
0/0
RP

+2/+2
0/0

15. Status Lokalis

Pada regio dorsum tampak vulnus

ekskoriasi, hiperemis, pada regio gluteus dextra et sinistra


tampak ulkus dekubitus grade II-III
III.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah (13 September 2015)

Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
Golongan darah
GDS
SGOT
SGPT
Albumin
Ureum
Kreatinin
HBsAg
Natrium darah
Kalium darah
Chlorida darah

Hasil
Satuan
DARAH RUTIN
10.0
g/dl
34
%
37.7
ribu/ul
111
ribu/ul
4.09
juta/ul
AB
KIMIA KLINIK
124
mg/dl
34
u/l
31
u/l
1.6
mg/dl
134
mg/dl
1.3
mg/dl
Nonreactive
ELEKTROLIT
150
Mmol/L
3.2
Mmol/L
118
Mmol/L

Rujukan
13,5-17,5
33-45
4.5 11.0
150-450
4.50-5.90
60-140
<35
<45
3.5-5
10-50
0,9-1,3
136-145
3.3-5.1
98-106

B. Laboratorium Urin (13 September 2015)


Pemeriksaan
Warna
Kejernihan
Berat jenis
Leukosit
Nitrit
Protein
Glukosa
Keton
Urobilinogen
Bilirubin
Eritrosit

Hasil
Oranye
Berawan
1.015
250
Negatif
+++/positif 3
+/positif 1
Negatif
Negatif
Negatif
+++/positif 3

Satuan

/ul
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl

Rujukan
1.015-1.025
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

C. EKG

Deskripsi:
Irama

: Sinus Takikardi

Heart rate

: 136 bpm

10

Axis

: Normoaxis

Gelombang P

: 0.08 detik

P-R interval

: 0.12 detik

QRS kompleks

: 0.08 detik

Gel P mitral

: (-)

Gel P pulmonal

: (-)

Gel S persisten di V6 : (-)


ST elevasi

: (-)

ST depresi

: (-)

T inverted

: (+) di lead V3, V4, V5, V6

T flat

: (+) di lead II, III, aVF

Gel Q patologis : (-)


Kesimpulan
IV.

: sinus takikardi, 136 bpm, normoaxis, iskemik anterior

RESUME
1. Keluhan utama:
Mual yang dirasakan sejak 7 hari SMRS
2. Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan mual-mual yang dirasakan sejak 7 hari
SMRS. Mual tidak disertai dengan muntah. Mual dirasakan pasien terusmenerus dan bertambah berat jika diisi oleh makanan. Mual disertai dengan
cegukan terus-menerus yang menyebabkan perut pasien terasa sakit karena
berkontraksi terus-menerus. Pasien juga mengeluhkan perut terasa perih,
panas, dan nyeri di ulu hati yang terasa tembus ke belakang.
Pasien mengeluhkan badan terasa lemas yang dirasakan di seluruh
tubuh, terus-menerus, dan tidak berkurang dengan pemberian makanan serta
bertambah berat saat melakukan aktivitas. Keluhan lemas dirasakan sejak 2
minggu SMRS.
Badan demam dirasakan hilang timbul, muncul kadang pada sore hari
dan berkurang setelah minum obat penurun panas. Pasien hanya tiduran saja
selama 2 minggu. Untuk aktivitas berjalan, pasien merasa kesulitan. Timbul
luka di punggung dan pantat, nyeri, dan terasa perih. Luka dalam sampai ke
otot dan disertai dengan nanah dan perdarahan.
Dua tahun SMRS, pasien mengeluhkan kedua tungkai bawah sering

11

kram, kesemutan, dan sulit untuk digerakkan. Pasien menggunakan kursi


roda. Dilakukan pemeriksaan MRI, dan diagnosa adanya tumor medula
spinalis, belum dilakukan operasi.
Empat belas tahun SMRS, pasien mengeluhkan jatuh dari pohon,
nyeri tungkai bawah, kedua kaki sulit untuk digerakkan.
Pasien BAK sedikit-sedikit, namun sering, 10 kali sehari @ gelas
aqua. Keluhan nyeri anyang-anyangan disangkal, panas disangkal. BAB
tidak ada keluhan.
3. Pemeriksaan fisik:
Tampak sakit sedang, compos mentis, GCS E4/V5/M6, tensi 100/60 mmHg,
nadi 130x/ menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup, equal, frekuensi
nafas 30x /menit, suhu 36,20C. Berat badan 53 kg, tinggi badan 163 cm,
IMT 19,94 kg/m2. Konjungtiva pucat (+/+), atrofi muskulus pada kedua
extremitas inferior.
Pemeriksaan motorik :
K 5/ 4/4

4/4/5

0/0/0

0/0/0

n
-

n
-

RF +2/+2
RP

+2/+2

0/0

0/0

Status lokalis: Pada regio dorsum dan gluteus destra et sinistra tampak
vulnus ekskoriasi, hiperemis, pada regio gluteus dextra et sinistra tampak
ulkus dekubitus grade II-III
4. Pemeriksaan penunjang:
Laboratorium darah:
Hemoglobin 10 g/dl, Leukosit 37700/ul, Trombosit 111 ribu/ul,
Eritrosit 4.09 x106/ul, Albumin 1.6 mg/dl, Ureum 134 mg/dl, Natrium
150 mmol/L, Kalium 3.2 mmol/L, Chlorida 118 mmol/L.
Laboratorium Urin:
Warna: oranye, Leukosit 250/ul, Glukosa +/positif 1, Protein ++
+/positif 3, Eritrosit +++/positif 3

12

V.

DIAGNOSIS
1.

Sepsis dengan Dissemintaed Intravascular Coagulation


(DIC) ec ulkus dekubitus dd Infeksi Saluran Kemih (ISK)

2.

Ulkus dekubitus dengan sepsis

3.

Klinis ISK komplikata

4.

Paraplegia inferior ec tumor medula spinalis (Syringo


hydro myelia ec massa tumor solid intramedullary susp. Astrocytoma)

5.

Abdominal pain dd:


-

Dyspepsia ulcer like type

Iskemik anterior

6.

Hipoalbumin berat

7.

Hipernatremia ringan

8.

Hipokalemia ringan

C. Rencana Awal
5. R
e
n
c
2.
Diagnosis

4.

3. Pengkaji

Rencana

an

n
a

(Assesm

6.

Ren

ent)

e
r
a
p

11.
Sepsis

12. Anamn D-dimer


esis:
13. Badan

Fibrinogen
Blood Gas

demam

13

i
Bedrest total
O2 3 lpm
Diet sonde sepsis ekstra
putih telur

33.

Edu

dirasaka

Analysis

n hilang

(BGA)

timbul,

Gula darah

muncul

sewaktu

kadang

(GDS)

pada

Procalcitonin

sore hari Central Venous


dan
Catheter
berkuran
(CVC)
g setelah
minum
obat
penurun
panas.
Pasien
hanya
tiduran
saja
selama 2
minggu.
Untuk
aktivitas
berjalan,
pasien
merasa
kesulita
n.
Timbul
luka

di

punggun
g

dan

pantat,

14

Iufd RL 20 tpm
Inj. Ciprofloxacin

mg/12jam
Inj. Metronidazole 500

mg/8 jam
Inj. Metilprednisolon 20
mg/8jam

500

nyeri,
dan
terasa
perih.
Luka
dalam
sampai
ke

otot

dan
disertai
dengan
nanah
dan
perdarah
an.
14. Pasien
BAK
sedikitsedikit,
namun
sering,
10

kali

sehari @
gelas
aqua.
Keluhan
nyeri
anyanganyanga
n
disangka
l, panas
disangka

15

l.
15.
16.
17.

Pemeri

ksaan Fisik
18.

Vital

sign:
19.

TD:

100/60 mmHg
20.

N:

136x/menit
21.

RR:

30x/menit
22.

T:

36,2C
23. Status
lokalis:
Pada
regio
dorsum
tampak
vulnus
ekskoria
si,
hiperemi
s,

pada

regio
gluteus
dextra et
sinistra
tampak
ulkus

16

dekubitu
s

grade

II-III
24.
25.

Pemeri

ksaan Penunjang:
26.

Darah:

27.

Leukosit

: 37700/ul
28.

Trombos

it: 111ribu/ul
29.

Urin:

30.

Warna:

oranye
31.

Leukosit

250/ul
32.
+++/positif 3
36.

Eritrosit
37. Anamn
esis:
38. Badan
demam

Kultur pus
Konsul
Rehabilitasi
medik

dirasaka

Bedrest total
O2 3 lpm
Diet sonde sepsis ekstra

putih telur
Iufd RL 20 tpm
Inj. Ciprofloxacin

mg/12jam
Inj. Metronidazole 500

penatalaksan

mg/8 jam
Medikasi luka/hari

prognosis

n hilang
timbul,
muncul
kadang
pada

Edukasi
mengenai
penyakit
yang

500

diderita,
aan, dan

Ubah posisi
pasien / jam

sore hari
dan
berkuran
g setelah

17

minum
obat
penurun
panas.
Pasien
hanya
tiduran
saja
selama 2
minggu.
Untuk
aktivitas
berjalan,
pasien
merasa
kesulita
n.
Timbul
luka

di

punggun
g

dan

pantat,
nyeri,
dan
terasa
perih.
Luka
dalam
sampai
ke

otot

dan
disertai

18

dengan
nanah
dan
perdarah
an.
39.
40.

Pemeri

ksaan Fisik
41.

Vital

sign:
42.

TD:

100/60 mmHg
43.

N:

136x/menit
44.

RR:

30x/menit
45.

T:

36,2C
46. Status
lokalis:
Pada
regio
dorsum
tampak
vulnus
ekskoria
si,
hiperemi
s,

pada

regio
gluteus
dextra et

19

sinistra
tampak
ulkus
dekubitu
s

grade

II-III
47.
48.

Pemeri

ksaan Penunjang:
49.

Darah:

50.

Leukosit

: 37700/ul
52.53.

Anamn

Kultur

urin
Urin rutin

esis:
54. Pasien

Inj. Ciprofloxacin 500 mg/12


jam

64.
Edukasi
mengenai

BAK

penyakit yang

sedikit-

diderita,

sedikit,

penatalaksanaan,

namun

dan prognosis

sering,

dari penyakit

10

yang diderita.

kali

sehari @
gelas
aqua.
Keluhan
nyeri
anyanganyanga
n
disangka
l, panas
disangka

20

l.
55.
56. Pemeri
ksaan
Fisik: 57. Pemeri
ksaan
Penunja
ng:
58.

Darah:

59.

Leukosit

: 37700/ul
60.

Urin:

61.

Warna:

oranye
62.

Leukosit

250/ul
63. Eritrosit
++
+/positif
66.67.

3
Anamn

esis:

Konsul
fisioterapi

68. Dua

tahun
SMRS,
pasien

Inj. Metikobalamin
500mg/24jam

90.
Edukasi

Konsul

mengenai

neuro

penyakit yang

Konsul

diderita,

bedah saraf

penatalaksanaan,

mengelu

dan prognosis

hkan

dari penyakit

kedua

yang diderita.

tungkai
bawah
sering

21

kram,
kesemut
an, dan
sulit
untuk
digerakk
an.
Pasien
menggu
nakan
kursi
roda.
Dilakuk
an
pemerik
saan
MRI,
dan
diagnosa
adanya
tumor
medula
spinalis,
belum
dilakuka
n
operasi.
69.
70.

Pemeri

ksaan Fisik
71.

Atrofi

muskulus di kedua ekstremitas

22

inferior
72.
73.

Pemerik

saan motorik :
74.
4/4

5/

4/4/5

75.
0/0/0

0/0/0
76. T

n
77.

78. RF
+2/+2
+2/+2
79.

0/0

0/0
80.

RP

81.

82.
83. Pemeri
ksaan
Penunja
ng
84. Lab
Darah
85. Leukosit
: 37700
ribu/ul
86. Lab
Urin

23

87. Leukosit
: 250/ul
88. MRI:
Syringo
hydro
myelia
level
V.Th6
V. Th11
causa
massal
tumor
solid
intra
medullar
y
setinggi
V.Th 11
sampai
conus
medulari
s (VL I)
dengan
dilatasi
vascular
yang
tortuous
susp.
Astrocyt
oma
89.

24

93.

106.
O2 3 lpm nasal kanul
ISDN 3x5 mg (tunggu

97. Anamn
esis:
98. Pasien

mengelu
94.

jam

hkan
mual
tidak
disertai
dengan
muntah.

95.

Mual
dirasaka
n pasien
terusmenerus

96.

pasien stabil)
Inj. Omeprazole 20mg/24

dan
bertamb
ah berat
jika diisi
oleh
makana
n.
99. Pasien
mengelu
hkan
perut
terasa
perih,
panas,
dan
nyeri di
ulu hati

25

107

Edu

umin

dd:

kurang

yang
terasa
tembus
ke
belakan
g.
100.
101.

emeriks
aan
Fisik:
102.

Nyeri

tekan Epigastrium (+)


103.
104.

Pemeri

ksaan penunjang:
105.

EKG

terdapat T inverted di V3, V4, V5, V6


112.
A
namnesi
s: 113.

Urin rutin
Urin esbach
116.

aan
Fisik: P

emeriks
aan
Penunja
ng:
115.

Diet sonde sepsis ekstra

117

putih telur

Edu

Inf. Albumin 25% 100 cc


kecepatan 18tpm

emeriks

114.

lbumin:
1.6

26

mg/dl

121.

122.

127.

namnesi

128.

129

Edu

s: 123.

emeriks
aan
Fisik: 124.

emeriks
aan
Penunja
ng:
125.

atrium:
150
Mmol/L
126.

132.

133.

A Kalium urin

namnesi

138

Edu

s: 134.

Aspar K 3x1

emeriks
aan

27

Fisik: 135.

emeriks
aan
Penunja
ng:
136.

alium:
3.2
Mmol/L
137.

140.

28

Anda mungkin juga menyukai