Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERBEDAAN FISIK WAJAH SUKU DAYAK DAN MADURA


BERDASARKAN DATA HISTORIS DAN VISUAL

Disusun oleh:
Agung Mashudi (2415140390)
Gani Darmansyah (24151402382)
Maretha Diyana (241514043449)
Neng Nurhalimah (241514040407)
Shakila Arsyla Murti (2415140397)

MATA KULIAH GAMBAR MODEL


SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
I.

PENDAHULUAN................................................................................................ 3
A.

Latar belakang Masalah...............................................................................3

B.

Rumusan Masalah........................................................................................ 3

II.

PEMBAHASAN.................................................................................................. 4
A.

Data Historis Suku Dayak dan Madura.........................................................4


1.

Suku Dayak............................................................................................... 4

2.

Suku Madura............................................................................................. 5

B.

Perbedaan Fisik Wajah (Visual).....................................................................8


1.

Suku Dayak............................................................................................... 8

2.

Suku Madura............................................................................................. 9

III. PENUTUP......................................................................................................... 10
A.

Kesimpulan................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 11
Lampiran 1.......................................................................................................... 12

I.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Beraneka ragamnya suku, bahasa dan ras di indonesia
membentuk negeri Nusantara menjadi semakin pluralis dan lebih
berwarna dengan penduduknya. Dimana Indonesia terdiri dari 33
Propinsi di berbagai pulau yang berbeda mengakibatkan banyaknya
suku yang berbeda yang mendiami pulau tersebut.
Dengan beragamnya suku dan ras di indonesia, kemudian
membuat mata kita sulit secara sepintas membedakan bentuk fisik
yang khususnya pada wajah dari masing masing suku yang ada di
Indonesia. Oleh karena itu sebagai praktisi seni dan guru seni yang
hendak memahami anatomi wajah dan bahkan karakteristik wajah
hendaknya kita harus memahami dan mengetahui betul bentuk,
karakteristik, perbedaan yang tampak dari wajah suku di Indonesia.
Sehubungan dengan adanya mata kuliah Gambar Model,
hendaknya kita mematangkan pemahaman karakteristik wajah suku
suku di Indonesia lewat mata kuliah ini dengan mengupas tuntas
tentang perbedaan fisik wajah suku dayak dan madura berdasarkan
data historis dan identifikasi wajah secara anatomis dan menurut
visual.
Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas perbedaan
fisik wajah suku dayak dan madura berdasarkan data historis dan
visual berdasarkan apa yang telah didiskusikan dalam kelompok
beserta beberapa contoh gambar. Baik berupa foto ataupun foto yang
telah digambar ulang secara manual menggunakan pensil.

Yang

pada akhirnya akan terlihat perbedaan yang jelas antara suku dayak
dan madura tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Suku Dayak menurut data historis?
2. Bagaimana Suku Madura menurut data historis?
3. Apa perbedaan fisik wajah antara suku Dayak dan Madura?

II.

PEMBAHASAN

A. Data Historis Suku Dayak dan Madura


1. Suku Dayak
Menurut hasil penelitian antropologi yang ada, suku Dayak yang
khususnya menempati daerah pulau Kalimantan atau lebih tepatnya
Borneo bukanlah penduduk pribumi. Melainkan penduduk pribumi
memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda. Diantaranya memiliki rambut hitam
keriting, kulit hitam, hidung pesek dan tinggi badan rata-rata 120-130
cm. Mereka digolongkan ke dalam suku bangsa negrito sebagaimana
yang masih terdapat sisa-sisanya dalam kelompok kecil di malaysia
bagian utara. Dan diduga kelompok suku bangsa negrito ini telah
musnah setelah datangnya suku bangsa baru yang ber-migrasi dari
benua asia sebelah timur yaitu dari Cina. Ahli Etnologi berpendapat
bahwa pada awal-awal abad masehi di daratan Asia pernah terjadi dua
kali perpindahan bangsa-bangsa yang terjadi pada abad ke-II dan yang
ke dua terjadi pada abad ke-IV. Suku bangsa yang terakhir mendiami
pulai Kalimantan dan akhirnya beranak pinak di pulau tersebut.
Penyebab terjadinya perpindahan bangsa-bangsa yang khususnya
beasal dari timur atau Cina ini karena berharap menghindar dari
kekejaman

bangsa

kepemimpinan

Tar-tar

dari

Utara

yang

diawali

dibawah

Jengis Khan. Dan kelompok bangsa yang berpindah

itulah yang kemudian sebagai cikal bakal terbentuknya bangsa baru


seperti yang kita kenal sekarang yang diantaranya Jepang, Taiwan,
Philipina dan suku bangsa di Indonesia antara lain suku bangsa di
4

Manado-Gorontalo-Toraja di Sulawesi ; suku-suku di Riau kepulauan,


Suku Batak-Nias di Sumatera; serta suku Dayak di Kalimantan.
Berdasarkan perpindahan bangsa yang terjadi dalam jangka waktu
lamanya, diidentifikasikan bahwa nenek moyang suku Dayak berasal
dari wilayah pegunungan Yunan bagian selatan berbatasan dengan
Vietnam

sekarang.

Kelompok

migran

yang

masuk

ke

wilayah

Kalimantan Tengah sekarang dan menjadi nenek moyang bagi sebagian


besar orang/suku Dayak di Kalimantan Tengah merupakan bagian dari
perpindahan bangsa-bangsa ke II pada abad ke IV. Diduga mereka
masuk ke Kalimantan Tengah melalui sedikitnya 3 (tiga) koridor yaitu :
a. Koridor I dari Kalimantan Barat menyusuri sungai Kapuas sehingga
akhirnya menyeberang/melintas pegunungan Schwaner.
b. Koridor II dari Kalimantan Timur melalui Kabupaten Kutai Barat sekarang
c. Koridor III dari Kalimantan Timur melalui Kabupaten Paser sekarang
Dra. Nila Riwut dalam bukunya yang berjudul Maneser Panatau
Tatu Hiang atau Menyelami Kekayaan Leluhur m, 2003 halaman 59
tentang Asal-usul Suku Bangsa Dayak mengemukakan bahwa adanya
pendapat lain yang menyebutkan bahwa suku Dayak berasal dari protomelayu/melayu tua (Maneser Panatau Tatu Hiang, tahun 2003, halaman
59)
Jika ditelaah lebih lanjut, pendapat diatas terlihat sangat spekulatif
dan kurang beralasan. Faktanya pegunungan Yunan terletak di wilayah
Cina barat laut dan Ras Melayu jelas tidak berasal dari Benua Asia
Timur tersebut. Nenek moyang orang Dayak Kalimantan Tengah jelas
menyebar dari arah utara yaitu dari daerah hulu sungai. Penyebaran
terbalik bukan dari muara sungai sebelah selatan Kalimantan Tengah
melainkan menyebar dari arah utara dan dari arah timur, artinya justru
menyebar dari arah hulu sungai.
Dan jika kita tarik kesimpulan pada subbab suku dayak ini bahwa
asal-usul orang Dayak bukan dari ras melayu melainkan lebih tepat dari
5

ras Neo-mongolik. Berpindahnya nenek moyang suku Dayak dari


daerah asal (pegunungan Yunan) dapat dipastikan telah mempunyai
kebudayaan yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan bahwa mereka telah
memiliki kemampuan navigasi yang memungkinkan mereka berlayar
menyeberangi laut Cina Selatan. Ditempat yang baru mereka telah
mampu

mengenal

batu-batuan

yang

mengandung

bijih

besi,

memproses besi besi menggunakan tanur yang dibuat sendiri. Hasil


besi yang diproses itu disebut dengan Sanaman Mantikei atau besi
Mantikei yang terkenal sangat kuat.
2. Suku Madura

Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah dan telah diuraikan


sebelumnya bahwa

telah terjadi perpindahan bangsa-bangsa secara

besar-besaran dari Asia tenggara. Kejadian ini antara lain berasalmuasal

dari

bertambah

pesat

kerajaan

kerajaan

Cina.

Karena

kepesatan perkembangan kebudayaannya mereka lalu meluaskan


pengaruh

kekuasaannya

ke

arah

selatan

yang

berada

dibawah

kekuasan Jenghis Khan. Kawasan yang langsung terkena dampaknya


adalah wilayah Tibet (yang merupakan tanah leluhur bangsa Burma)
dan daerah Yunan (yang semula dihuni orang Thai dan Vietnam). Akibat
dari mengalirnya kedatangan bangsa Cina tersebut, maka bangsabangsa Burma, Thai dan Vietnam terpaksa menyingkir lebih ke selatan.
Yang kemudian pada akhirnya dampak dari perpindahan bangsa-bangsa
ini menjadi cikal bakal bangsa-bangsa Proto Melayu yang pada saat itu
bermukim di wilayah Burma, Siam dan Indochina.
Proses

perpindahan

yang

melalui

jangka

panjang

dan

tidak

berlangsung sekaligus menjadikan mayoritas dari mereka pindah atau


berangkat meniggalkan tempat aslinya secara bergelombang kelompok
demi kelompok dalam kurun waktu kurang lebih 2000 tahun. Akibat dari
perbedaan

waktu

keberangkatan

meniggalkan

daerah

asalnya

kemudian menjadikan kelompok-kelompok tersebut tiba di tempat yang


berlainan di pulau-pulau yang terdapat di Nusantara. Walau pada
6

mulanya mereka serumpun bangsa dan bahasanya yang sama, namun


seiring

berjalannya

waktu

perbedaan

Geografis

menyebabkan

terjadinya perbedaan yang makin membesar. Pembauran dengan


kelompok-kelompok berbeda (bangsa Deotero Melayu) yang datang
belakangan ternyata mempertajam perbedaan karena pemisahan itu.
Akan tetapi, masih dapat disaksikan adanya persamaan mendasar
di antara mereka. Sebagai contoh terlihat pada warna kulit, bentuk
muka, perawakan badan serta sifat fisik serta tubuh lainnya memang
menunjukkan bahwa orang-orang Nusantara itu berasal dari rumpun
bangsa yang sama.
Salah satu kelompok bangsa yang pindah mengarungi laut itu
terdampar ke suatu pulau kecil yang terletak di utara, ujung timur pulau
Jawa. Para pendatang ini lalu menetap di sana untuk kemudian menjadi
nenek moyang bangsa Madura. Seperti bangsa Piah, Campa dan Jai di
Kocincina mereka mengacu pada apai dengan mana apoy, menyebut
istrinya bine dan memakai kata ella untuk menyatakan sudah. Berbeda
dengan bangsa-bangsa lainnya. Bahasa mereka mengenal konsonan
rangkap seperti bassa, cacca, daddi, kerrong dan pennai. Kalau
dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang mendiami pulau-pulau di
sekitarnya, leluhur orang Madura ini umumnya memiliki tengkorak yang
celah matanya lebar mendatar dengan tulang pipi lebih menonjol. Raut
muka mereka tidak begitu halus dan warna kulitnya lebih gelap.
Dari beberapa hasil penelitian sejarah belum dapat dipastikan
apakah sesampainya di pulau yang akan menjadi tempat huniannya
cikal-bakal

suku

bangsa

Madura

itu

menjumpai

penduduk

asli

Nusantara. Jika ada maka penduduk asli itu akan dapat dikalahkan
sebab mereka masih berkebudayaan batu tua (paeolitik). Adapun
pendatang baru dari utara itu telah berkebudayaan batu baru (neolitik),
seperti ditunjukkan oleh peninggalan mereka yang diketemukan di
Madura. Jadi mereka telah berkemampuan mengupam atau mengasah

batu menjadi beliung atau kapak persegi, yang dapat pula dijadikan
pacul.
Setelah ratusan tahun di Madura maka para pendatang baru itu
menjadi beranak-pinak dan terpencar-pencar ke seluruh pulau. Bahkan
pulau-pulau kecil di sekitar Madura dihuninya juga, seperti pulau Sepudi
dan Kangean di timur, pulau Mandangil di selat Madura dan pulau
Masalembu serta Bawean di laut Jawa. Mereka bermukim dalam
kelompok-kelompok yang besarnya di tentukan oleh kesuburan tanah
atau daya dukung ekologi setempat. Beberapa kelompok ini jumlahnya
sampai ratusan orang sehingga kemudian membentuk satuan-satuan
tersendiri namun masih terikat satu sama lain oleh kesamaan bahasa.
Dan lama-kelamaan memunculkan dialek setempat yang terhadap
perbedaannya

dari

barat

(Bangkalan),

tengah

(Sampang

dan

Pamekasan), timur (Sumenep) dan timur sekali (Kangean). Lambat laun


timbul pula ras keterkaitan pada tanah kelahiran dan pada kelompok
masyarakat yang menghuni nya karena kebersamaan peruntungan dan
kebersamaan nya. Jarak Geografis pusat-pusat pemukiman yang
berjauhan itu menyebabkan perbedaan di antara mereka itu semakin
mantap. Apalagi karena perkembangan selanjutnya mengikuti alur
sejarah yang agak berlainan untuk setiap wilayah

B. Perbedaan Fisik Wajah (Visual)


1. Suku Dayak

Wanita Suku Dayak

Lelaki Suku Dayak

a. Suku Dayak juga memiliki kemiripan wajah dengan Orang Tionghoa.


b. Begitu pula sebagian besar orang dayak memiliki kemiripan dengan
orang tionghoa baik wajah, matanya yang sipit, serta kulitnya putih
bersih.
c. Selain itu ada pula bentuk fisik yang menyerupai mongoloid. Terlihat
dari wajah bulat, kulit putih/kuning langsat, mata agak sipit, rambut
lurus, ada juga yang ikal serta relatif tidak tinggi.

2. Suku Madura

wanita Suku madura

Lelaki Suku madura

a. Lelaki Madura terlihat lebih kurus atau cengkung, berkulit kasar atau
gagah dan mempunyai tubuh yang kuat.
b. Dari Perawakan orang Madura yang rata-rata tirus, gempal, kaku,
berkulit.
c. Mereka mempunyai ketinggian antara 160 cm hingga 170 cm, lebih
kecil atau sama seperti, tetapi tidak pernah lebih besar berbanding
tubuh individu masyarakat sekitarnya.

10

III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan data historis yang didapat, perpindahan bangsa yang
terjadi dalam jangka waktu lamanya, diidentifikasikan bahwa

nenek

moyang suku Dayak berasal dari wilayah pegunungan Yunan bagian


selatan berbatasan dengan Vietnam sekarang. Kelompok migran yang
masuk ke wilayah Kalimantan Tengah sekarang dan menjadi nenek
moyang bagi sebagian besar orang/suku Dayak di Kalimantan Tengah
merupakan bagian dari perpindahan bangsa-bangsa ke II pada abad ke
IV.
Kemudian, suku madura memiliki asal usul dari beberapa hasil
penelitian sejarah yang belum dapat dipastikan apakah bangsa utara
yang berpindah kemudian sesampainya di pulau yang akan menjadi
tempat huniannya cikal-bakal suku bangsa Madura itu menjumpai
penduduk asli Nusantara. Jika ada maka penduduk asli itu akan dapat
dikalahkan sebab mereka masih berkebudayaan batu tua (paeolitik).
Adapun pendatang baru dari utara itu telah berkebudayaan batu baru
(neolitik),

seperti

ditunjukkan

oleh

peninggalan

mereka

yang

diketemukan di Madura. Jadi mereka telah berkemampuan mengupam


atau mengasah batu menjadi beliung atau kapak persegi, yang dapat
pula dijadikan pacul.
Kemudian jika dilihat data visual, Suku Dayak juga memiliki
kemiripan wajah dengan Orang Tionghoa. Begitu pula sebagian besar
orang dayak memiliki kemiripan dengan orang tionghoa baik wajah,
matanya yang sipit, serta kulitnya putih bersih. Selain itu ada pula
bentuk fisik yang menyerupai mongoloid. Terlihat dari wajah bulat, kulit
putih/kuning langsat, mata agak sipit, rambut lurus, ada juga yang ikal
serta relatif tidak tinggi.
Sedangkan suku madura jika dilihat dari data visual, lelaki dari suku
Madura terlihat lebih kurus atau cengkung, berkulit kasar atau gagah
11

dan mempunyai tubuh yang kuat. Dan Perawakan orang Madura yang
rata-rata tirus, gempal, kaku, berkulit. Mereka mempunyai ketinggian
antara 160 cm hingga 170 cm, lebih kecil atau sama seperti, tetapi
tidak pernah lebih besar berbanding tubuh individu masyarakat
sekitarnya.

12

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.kompasiana.com/samarindatourism/asal-usul-sukudayak-kalimantan_5529c1d6f17e61b123d623cd
2. https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/15/menjawab-tuduhansuku-dayak-adalah-pendatang-di-kalimantan/
3. http://dayakofborneo.blogspot.com/2013/07/asal-muasal-sukudayak.html
4. http://www.lontarmadura.com/asal-usul-leluhur-orang-madura/
5. http://deutromalayan.blogspot.com/2012/10/suku-madura.html
6. http://djibriel-fisip10.web.unair.ac.id/
7. dayakculture.wordpress.com
8. https://web.facebook.com/Batik-Tanjung-Bumi-Madura191419914274355/notes
9. http://pelangihitamgelap.blogspot.co.id/2011/03/madura.html

13

Lampiran 1

14

Anda mungkin juga menyukai