Anda di halaman 1dari 3

Sindrom Sheehan

Sindrom Sheehan didefinisikan dengan berbagai tingkat defisiensi hipofisis anterior


karena postpartum iskemik nekrosis kelenjar hipofisis setelah perdarahan masif. Nama lainnya
postpartum hipo-pituitarisme, sudah jarang ditemukan pada negara maju, tetapi masih banyak
ditemukan kejadiannya pada negara berkembang.
Pada Sindrom Sheehan, terjadi kerusakan pada kelenjar hipofise yang terletak di dalam otak,
sehingga menyebabkan kurangnya produksi hormon yang dihasilkannya (hipo-pituitarisme).
Temuan hematologi yang paling sering adalah anemia, seperti anemia normokromik.
Nekrosis hipofisis post partum (sindrom Sheehan) adalah penyebab tidak umum dari
gagal hipofisis anterior. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dengan kelainan darah hebat,
hipovolemia, dan hipotennsi saat melahirkan. Hipopituitarisme merupakan komplikasi radiasi
pada kepala dan leher. Kerusakan kelenjar hipofise total oleh trauma, tumor atau lesi vaskuler
menghilangkan semua stimuli yang normalnya diterima oleh tiroid, kelenjar gonad, dan kelenjar
adrenal. Sindroma Sheehan merupakan suatu komplikasi yang jarang terjadi, dimana terjadi
kerusakan sebagian kelenjar hipofisis. Dalam banyak kasus, tanda-tanda dan gejala dari Sindrom
Sheehan muncul perlahan-lahan, setelah beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tetapi
kadang-kadang, misalnya di dalam ibu menyusui . Tanda dan gejala dari sindrom Sheehan
termasuk: Kesulitan menyusui atau ketidakmampuan untuk menyusui, tidak menstruasi
(amenore) atau jarang terjadi menstruasi (oligomenorrhea), kehilangan rambut kemaluan atau
ketiak, tekanan darah rendah, Kelelahan dan Berat badan menurun
Diagnosis Sheehan sindrom ditentukan oleh riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan
dikonfirmasi dengan tes laboratorium (kadar hormon dan tes stimulasi hormon yang
membuktikan kegagalan hipofisis anterior). Uji laboratorium dapat mengungkapkan anomali
lainnya seperti hiponatremia. Ini adalah ketidakseimbangan elektrolit yang paling umum, terjadi
pada 33% sampai 69% dari kasus. Defisiensi kortisol, hypothyroidism dan penurunan volume
adalah hal utama penyebab hiponatremia
Sebuah tinjauan literatur mengungkapkan kelangkaan gangguan ini. Kasus pertama
dilaporkan oleh Ferrari et al. pada tahun 1975 Hanya tujuh kasus telah dilaporkan sampai
sekarang. Usia rata-rata para wanita adalah 41,1 tahun (kisaran: 22-57 tahun). Waktu rata-rata
antara Kecelakaan hemoragik dan diagnosis berada di 11,1 tahun (Kisaran: dua sampai 27 tahun).
Gangguan hematologi berada di balik penemuan Sheehan dalam empat kasus. Investigasi
gangguan hormonal dikonfirmasi tiroid, kekurangan adrenal dan gonad dalam semua kasus.
Biopsy sum-sum tulang dilakukan pada semua pasien menunjukkan hiposelularitas dan
penurunan hemopoiesis, eritropoiesis, granulopoiesis. Pansitopenia sebagai hasil dari kekurangan
hormone hipofisis anterior belum jelas diselidiki. Pengobatan dengan tiroksin dan
glucocorticoides menyebabkan pemulihan hematologi penuh, semua diterbitkan kasus setelah
eucortisolemic dan euthyroid.

Tes Dehidrasi

Dehidrasi merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat hilangnya cairan tubuh secara
berlebihan. Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada kasus dehidrasi adalah melihat tandatanda berikut ini:
1.
2.

Tekanan darah yang rendah


Tekanan darah semakin menurun saat dilakukan perubahan posisi dari berbaring menjadi
berdiri.

3.

Detak jantung makin cepat.

4.

Turgor kulit menurun (tidak elastis)

5.

Capillary refill turun

6.

Shock

Sementara itu, tes yang dapat dilakukan adalah:


1.

Kimia darah, untuk mengecek elektrolit, terutama kadar sodium, potassium dan
bikarbonat.
2.
Urine spesific gravity. Jika nilainya tinggi, berarti menandakan dehidrasi yang signifikan.
3.

BUN (blood urea nitrogen) yang meningkat.

4.

Kreatinin, (meningkat).

5.

Complete blood count untuk mengetahui yang terkonsentrasi dalam darah.

Tes lain juga dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab spesifik dari dehidrasi seperti gula
darah pada kasus diabetes.

Salah satu cara sederhana undtu menegetahui


dehidrasi dengan mengecek warna urin. Perlu diperhatikan
urin yang digunakan bukan urin yang dikeluarkan pada pagi
hari. Urin yang diambil yang paling bagus yaitu urin pada
pertengahan saat buang air kecil. Hasilnya ditampung pada
tempat bening dan dibandingkan warnanya, dapat dilihat
dari gambar disamping. Jika score Jika skor urin
1, 2 atau 3 - Anda sangat terhidrasi dengan baik
4 - Anda biasanya terhidrasi atau sedikit dehidrasi
5 atau 6 - Anda dehidrasi
7 atau 8 - Anda sangat dehidrasi

Namun kekurangan dari tes ini yaitu sangat dipengaruhi diet tertentu dan konsumsi obat-obatan.
Konsumsi vitamin b kompleks dan multivitamin akam membuat warna urin semakinpekat.

Reference

Fatma M, Mouna E, Nabila R, M Mnif, Nadia C and Mohamed A. Sheehans syndrome


with pancytopenia: a case report and review of the literature, Journal of Medical Case
Reports 2011, 5:490
http://www.mayoclinic.com.

Anda mungkin juga menyukai