Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK BUKU

Judul Buku

: Klien Gangguan Cairan dan Elektrolit

Penulis

: Anas Tamsuri

Penerbit

: Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Halaman

: 59 halaman

Tahun Terbit : 2009


Abstrak

Tubuh manusia tersusun atas berbagai sistem organ. Secara fisik, molekul pembentuk
tubuh manusia dibedakan menjadi jenis cairan dan matriks molekul padat. Total jumlah
cairan yang terdapat dalam tubuh sekitar 60%. Cairan ini selalu mengalami perubahan baik
konsentrasi, jumlah, maupun jenisnya. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan
elektrolit antara lain usia, aktivitas, iklim, pola makan, stress, penyakit, keseimbangan asambasa dalam tubuh dan mekanisme tubuh.
Defisit volume cairan dapat terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik), disebut hipovolemia. Dehidrasi
terjadi akibat kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan elektrolit dalam
jumlah yang proporsional, terutama natrium. Hal ini berisiko pada gangguan fungsi sel dan
kolaps sirkulasi. Sedangkan kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan
dan elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik),
disebut hipervolemia. Hal ini sering diakibatkan oleh overload cairan atau adanya gangguan
mekanisme homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan. Penyakit yang bisa
disebabkan kelebihan cairan adalah edema dan overhidrasi. Untuk ketidakseimbangan
elektrolit, hal ini sering terjadi akibat ketidakseimbangan natrium, klorida, kalium, kalsium,
fosfat, dan magnesium. Ketidakseimbangan ini berpengaruh pada fungsi ginjal dan gangguan
keseimbangan asam-basa.
Pengkajian pada klien dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi
pengecekan riwayat kesehatan, pengukuran klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium untuk mengevakuasi keseimbangan cairan dan elektrolit. Dari hasil pengkajian,
pasien yang mengalami kekurangan cairan dan elektrolit akan diberi asupan cairan dan
diperhatikan berat jenis urinnya. Bagi pasien yang mengalami kelebihan cairan dianjurkan
untuk mengurangi konsumsi garam dan diperhatikan stasus edemanya. Tindakan medis yang
dilakukan umumnya adalah peningkatan asupan cairan per oral, pembatasan asupan cairan
per oral, pemberian makan, pemberian terapi intravena, kateterisasi vena sentral, observasi
terapi intravena, mengganti balutan infus, dan transfusi darah. Evaluasi keperawatan bagi
penderita gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dilakukan dengan pengumpulan data
selama tindakan keperawatan.
Nama

: Inas Nabilah Fauziyyah


NIM

: 14/364134/KU/17072

Anda mungkin juga menyukai