Anda di halaman 1dari 48

KELOMPOK 8

Organ terbesar di tubuh, 16% dari total berat badan.


Terdiri dari kulit dan derivatnyarambut, kuku, dan
glandula sebasea dan kelenjar keringat.
Berdasarkan ketebalan epidermis, kulit dibagi menjadi :
Kulit tebal : di telapak tangan dan kaki
Kulit tipis : di bagian tubuh lainnya

Kulit:
Kulit yang elastis dan longgar terdapat pada palpebra,
bibir dan preputium
Kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki
dan tangan dewasa.
Kulit yang tipis terdapat pada muka
Kulit lembut pada leher dan badan
Kulit berambut kasar terdapat pada kepala.

Fungsi utama kulit :


Sebagai proteksi
Absorbsi
Ekskresi
Persepsi
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Pembentukan pigmen
Pembentukan vitamin D
Keratinisasi

Dermatitis Eksfoliatif Exfoliative Eritrodermal Syndrome

Keadaan kemerahan dalam di kulit yang terjadi


secara luas dan melibatkan lebih dari 90%
permukaan tubuh.
Eritroderma ialah kelainan kulit yang ditandai
dengan adanya eritema universalis (90%100%), biasanya disertai skuama.
Mutlak harus ada ialah eritema, sedangkan
skuama tidak selalu terdapat.

Laki-laki : Wanita = 4 : 1
Insidensi 0,9 71 orang dari 100.000 pasien rawat
jalan

Eritroderma yg paling banyak ditemui adalah


eritroderma sekunder, akibat penyakit lainnya,
terutama psoriasis.

Etiologi utama pada


dewasa:
Psoriasis
Ekzema
Reaksi obat
Sezary Syndrome
(Lymphoma
Cutaneus, Mycosis
fungoides)

Etiologi Utama pada


anak:
Dermatosis
Reaksi Obat
Infeksi
Ichtyosiform

Manifestasi eritema/eritroderma dihasilkan dari


reaksi patologis pada jaringan vaskuler dermis
(superfisial atau profunda) yang menyebabkan
dilatasi pembuluh darah.
Peningkatan laju mitosis sel epidermal
deskuamasi

Eritroderma sekunder:
Pathogenesis eritroderma akan berhubungan

dengan pathogenesis penyakit-penyakit yang


mendasari.
Masih belum jelas:
Bagaimana suatu penyakit dapat kemudian

mengakibatkan eritroderma
Bagaimana suatu penyakit kulit dapat
mengembangkan kemerahan kulit dan skuama yang
terjadi secara universal
Bagaimana pathogenesis terjadinya eritroderma
idiopatik

1. Dilatasi vaskuler aliran darah kulit >>

laju lehilangan panas >> pasien merasa


kedinginan & menggigil

2. Kehilangan panas >> penguapan cairan

>> dehidrasi

3. Skuama >> ( 9 gr/m2) kehilangan

protein >> hipoalbimun & globulin >>

4. Permeabilitas vaskuler >> + kehilangan

protein edema perifer

I.

Reaksi Obat

Untuk menghasilkan eritroderma, obat harus


masuk dalam tubuh dengan cara apa saja.
Onset terjadinya penyakit setelah masuknya
obat berbeda-beda.
Gambaran klinisnya eritema universal

II.

Akibat Penyakit Kutaneus


Psoriasis Eritrodermik

1.

Dapat disebabkan oleh perluasan penyakitnya atau


karena pengobatan yang terlalu kuat (ex. ter topikal)
Khas adalah skuama tebal, berlapis dan kasar di atas
kulit yang eritema.
Eritema tidak merata (tempat predileksi psoriasis,
kelainannya lebih eritematosa dan agak meninggi,
skuama lebih tebal), pitting nail.

Penyakit Leiner

2.

Akibat dermatitis seboroika yang meluas


Terjadi pada usia 4 20 minggu
Kelainan kulitnya berupa eritema universal dengan
skuama yang kasar
Keadaan umum baik

III. Akibat Penyakit Sistemik

Misalnya infeksi dan Sezary Syndrome


Dicurigai pada pasien eritroderma yang tidak
masuk golongan I dan II

1. Anamnesis
Tanda
Tampakan awal adalah eritema yang berkembang
menjadi eritema generalisata dengan tampakan
yang berkilau.
Skuama berwarna putih atau kuning mulai muncul
setelah beberapa hari onset eritema, biasanya
muncul pada daerah fleksura.
Plate-like scaling dapat muncul secara akut pada
daerah palmar dan telapak kaki. Scaling terus
berkembang seiring kulit yang semakin memerah.
Riwayat penyakit yang mendasari

2. Pemeriksaan Fisik
Gangguan termoregulator hipertermia atau

kadang hipotermia,
Takikardi >> aliran darah + kehilangan cairan
Edema didaerah perifer pedis atau periorbita
dapat terjadi pada lebih dari 54% pasien.
Limfadenopati generalisata terjadi lebih dari
sepertiga pasien. Harus dibedakan anatara
limfadenopati dermatopik dan limfoma.
Hepatomegali dapat terjadi pada sepertiga pasien
dan lebih sering terlihat pada ED akibat obat.
Splenomegali jarang terjadi

3. Laboratorium
anemia, leukositosis, limfositosis, eosinofilia,

peningkatan IgE, dan peningkatan


sedimentasi eritrosit.
Gangguan elektrolit
Sel sezary (20%, 1000/mm3 atau lebih):
limfosit atipik, inti homogen, lobular, tidak
teratur. Terdapat di darah, kulit, & KGB

1.

Awal

2.

Penggantian cairan & elektrolit


Pertimbangan MRS: gangguan cairan & elektrolit parah,
gangguan CV dan respirasi

Lanjutan

Golongan I: kortiksteroid (prednison 4 x 10 mg,


penyembuhan dalam beberapa hari minggu)

Golongan II: kortikosteroid (prednison 4 x 10 mg 4 x


15 mg sehari); asetretin untuk psoriasis; penyembuhan
dalam minggu bulan

Sindrom Sezary: kortikosteroid (prednison 30 mg


sehari) atau metilprednisolon ekuivalen dengan
sitostatik (klorambusil dengan dosis 2 - 6 mg sehari).

Eritroderma kronik: tambahan protein

Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk


mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh
eritema misalnya dengan salap lanolin 10%
atau krim urea 10%

Cairan dan elektrolit hilang akibat kebocoran kapiler,

dan terjadi penurunan kadar protein darah


mengarah ke terjadinya oedem, kelemahan otot,
dan hipoalbuminemia.
Gagal jantung high-output terjadi akibat

peningkatan aliran darah ke kulit. Keadaan ini


biasanya terjadi pada orang tua, terutama dengan
kelainan jantung.
Peningkatan suseptibilitas terhadap infeksi terjadi

akibat inflamasi, fisura, dan ekskoriasi pada kulit.

Prognosis tergantung etiologi


Erupsi obat: menghilang minggu setelah

penghentian obat, dgn kemungkinan


hepatomegali.
Psoriasis & atopik: dapat menghilang dalam

hitungan bulan, atau menetap, dengan angka


rekurensi tinggi.
Keganasan: lebih sering kronis & refrakter

1.
2.
3.
4.
5.

Psoriatik Eritrodermik
Eritroderma pada Erupsi Obat
Sezary Syndrome
Dermatitis Atopik
Eritroderma Ichtyosiform

Kompleks antigen protein reaksi


hipersenditivitas pada orang yg telah
tersensitisasi reaksi kutaneus berupa inflamasi:
Dilatasi vaskuler (superfisial & profunda)
Peningkatan mitosis keratinosit oleh mediator
inflamasi

Gejala utama:
Pruritus, dapat hilang timbul sepanjang hari tetapi
umumnya lebih hebat pada malam hari.
Papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi,
eksudasi, dan krusta (akibat garukan)
Gejala lain:
Kulit kering/redup, kadar lipid di epidermis
berkurang, kehilangan air lewat epidermis
meningkat
Jari tangan teraba dingin

Eritroderma karena lymphoma

cutaneus/mycosis fungoides termasuk ke


dalam pembagian eritroderma eksfoliative
sekunder akibat penyakit sistemik dan
keganasan.
Penyakit lymphoma kutaneus (sindrom
Sezary) stadium dini mikosis fungoides.

Berhubungan dengan infeksi virus HTLV-V dan

dimasukkan ke dalam CTCL (Cutaneous T-Cell


Lymphoma).

Ditandai dengan eritema berwarna merah

membara yang universal disertai dengan


skuama yang kasar dan berlapis, serta terasa
sangat gatal.
Terdapat pula infiltrat pada kulit dan edema.
Pada sepertiga hingga setengah pasien
didapatkan splenomegali, limfadenopati
superfisial, alopesia, hiperpigmentasi,
hiperkeratosis palmaris dan plantaris, serta
kuku yang distrofik.

Disebabkan oleh efek pengobatan yang


terlalu kuat, misalnya pengobatan topikal
dengan ter dengan konsentrasi yang terlalu
tinggi atau bisa juga karena penyakitnya
sendiri yang meluas.

Eritematosa yang agak meninggi


Skuama ditempat itu lebih tebal
Pitting nail berupa lekukan miliar

Merupakan penyakit kongenital


Ada 2 jenis :
a)Bullous Congenital Ichthyosiform

Erythroderma (BCIE)
b)Non-Bullous Congenital Ichthyosiform
Erythroderma(NBCIE)

BCIE : Penyakit ini muncul saat atau segera

setelah lahir yang disertai blistering. Seiring


waktu, kulit menjadi keratosis, terutama pada
daerah flexural,lutut dan siku
NBCIE : Penyakit ini sering muncul pada
collodion baby,seperti dilapisi oleh suatu
membran, yang akan segera terlepas diikuti
dengan pembentukan sisik-sisik pada seluruh
badan

BCIE : autosomal dominan, mutasi k 1 dan 10

Insidensi : jarang
NBCIE : autosomal resesif, mutasi

transglutaminase 1
Insidensi : 1 : 300.000 kelahiran

BCIE :

Blistering saat lahir atau segera setelahnya,


bisa local atau generalisata,hyperkeratosis,
erosi, infeksi sekunder, sepsis,dan berbau
busuk

NBCIE :

Eritroderma generalisata, red skin,ectropion,


eclabion, hyperkeratosis, penebalan pada
telapak tangan dan kaki (keratoderma),

BCIE

NBCIE

NBCIE

BCIE : tidak ada terapi spesifik , cegah agar

tidak terjadi infeksi

NBCIE : Emolient, monitor cairan dan

elektrolit, dan perhatikan tanda-tanda infeksi


lokal atau sistemik

Anda mungkin juga menyukai