PENDAHULUAN
1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Petrokimia Gresik
1.1.1 Sejarah Pendirian PT. Petrokimia Gresik
Latar Belakang pendirian PT. Petrokimia Gresik didasarkan pada
kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara agraris dan memiliki sumber
daya alam yang sangat melimpah sehingga titik berat pembangunann terletak pada
sektor pertanian. Salah satu usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan adalah
dengan cara mendirikan pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk
nasional, salah satu diantaranya adalah pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik.
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu anak perusahaan PT. Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang dahulu dikenal dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau
PUSRI (Persero) yang bergerak di bidang produksi pupuk, non-pupuk, bahanbahan kimia dan jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan engineering. Nama
petrokimia berasal dari kata Petrolrum Chemical dan kemudian disingkat
menjadi Petrochemicl yang merupakan bahan-bahan kimia yang terbuat dari
minyak bumi dan gas.
PT. Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk terlengkap di Indonesia,
melayani kebutuhan pupuk di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan
jargon Petrokimia Sahabat Petani. Jenis pupuk yang diproduksi oleh pabrik
ini antara lain adalah Zwavelzuur Ammonium (ZA), Super Phosphat (SP-36), NPK,
NPK Kebomas, Urea, Phonska, ZK, DAP, Petroganik, KCL, dan Ammonium
Phosphat. Sedangkan produk non pupuknya antara lain Ammonia, Asam Fosfat,
Asam Sulfat, Asam Klorida, Gypsum, Almunium Flourida, CO2 Cair, Dry ice, dan
kapur pertanian.
Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus
1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan
oleh presiden H.M. Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972 yang kemudian ditetapkan
sebagai hari jadi PT. Petrokimia Gresik.
Pada mulanya perusahaan ini berada dibawah Direktorat Industri Kimia
Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah Departemen Perindustrian dan
pada awal tahun 1997, PT. Petrokimia Gresik berada dibawah naungan
Departemen Keuangan. Akan tetapi, akibat adanya krisis moneter yang dialami
bangsa Indonesia menyebabkan PT. Petrokimia Gresik menjadi Holding company
PT. Pupuk Sriwijaya pada tahun 1997 yang kini menjadi PT. Pupuk Indonesia
Holding Company.
1.1.2 Perkembangan PT. Petrokimia Gresik
Secara kronologis, sejarah singkat mengenai perkembangan PT.
Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut:
Tahun 1960
Berdasarkan Ketetapan MPRS No.II/MPRS/1960 dan Keputusan Presiden No.260
tahun 1960 direncanakan pendirian Projek Petrokimia Surabaja. Proyek ini
merupakan proyek prioritas dalam Pola Pengembangan Nasional Semesta
Berencana Tahap I (1962-1969)
Tahun 1962
Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang bernaung di bawah
Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan melakukan survei lokasi
untuk proyek di Jawa Timur yaitu di daerah Tuban, Pasuruan, dan Gresik. Daerah
Gresik akhirnya ditetapkan sebagai lokasi yang paling sesuai.
Tahun 1964
Tahun 1971
Status badan usaha dari Proyek Petrokimia Surabaya diubah menjadi
perusahaan Umum (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55
Tahun 1971.
Tahun 1972
Perusahaan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 juli 1972.
Selanjutnya tanggal tersebut diperingati sebagai hari jadi PT. Petrokimia
Gresik.
Tahun 1975
Status badan usaha PT. Petrokimia Gresik diubah menjadi Perusahaan
Perseroan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1975.
Tahun 1997
PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota holding dengan PT. Pupuk Sriwijaya
(Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No. 28 tahun 1997.
Sekarang
PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota Holding Company PT Pupuk
Indonesia (persero) berdasarkan SK Kementrian Hukum & HAM Republik
Indonesia nomor : AHU 17695.Ah.01.02. Tahun 2012.
3
1.
2.
3.
studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek- Proyek Industri
(BP3I) yang dikoordinasikan Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.
Pemilihan lokasi kawasan industri ini berdasarkan atas pertimbangan keuntungan
teknis ekonomis yang optimal, yaitu:
a. Menempati tanah yang tidak subur untuk pertanian sehingga tidak
mengurangi areal tanah pertanian.
b. Mudah memperoleh tenaga terlatih.
c. Berada di tengah daerah pemasaran pupuk terbesar.
d. Dekat dengan sumber bahan konstruksi.
e. Dekat dengan sumber bahan mentah.
f. Dekat dengan pusat pembangkit tenaga listrik.
g. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut
peralatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku
maupun perindustrian hasil produksi melalui angkutan laut.
Bagian Utilitas II
Bagian PF I
1. Tank Yard
1.
2.
Boiler
&
Compressor Unit
Air
Bagian PF II
2. Unit 100/200 PF I
2. Unit 100/200 PF II
10
Equalizer
Neutralizer
4. Sea Water
3.
5. Gardu Induk
6. Open Ditch
Curing Storage PF
II
4. Unit 300 PF II
3. Curing Storage PF I 3.
4. Unit 300 PF I
5. Jalan arah PT PON 5. Open storage PF II
sisi PF I
6. Pabrik K2SO4
7. Piping system
8.
Bagian Phonska
1. Unit Pabrik Phonska
2. Unit Utilitas Phonska
3. Gudang 09.U-650
4.
Catatan :
5. NPK Granulasi
5. Gudang 02.U-650
Petrokimia
Gresik
mempunyai
tiga
unit
Kompartemen
Kompartemen Produksi II (unit pupuk Fosfat) Dibagi menjadi IIA dan IIB
dan Kompartemen Produksi III (Unit Asam Fosfat) dibagi menjadi IIIA dan
IIIB.
1.3.1 Kompartemen Produksi I (Unit Pupuk Nitrogen)
Kompartemen Produksi I menghasilkan produk utama sebagai berikut :
11
Produksi
(ton/tahun)
Komersial
ZA I
200.000
07-Mei-76
ZA III
200.000
01-Okt-86
Urea
460.000
01-Des-94
Amoniak
445.000
01-Des-94
Produk
12
Kapasitas Produksi
Produk
(ton/tahun)
SP-36
1.000.000
SP-18
1.000.000
PHONSKA (I,II,III,IV)
2.340.000
NPK Kebomas
370.000
TSP
Tergantung pemesanan
DAP
Tergantung pemesanan
ZK
10.000
HCl
(tidak diketahui)
Petroganik
10.000
13
2.
3.
Pabrik ZA II
Kapasitas produksi sebesar 250.000 ton/tahun.Bahan bakunya
berupa gypsum dan ammonia cair. Dimana Gypsum diperoleh
dari limbah proses pembuatan Asam Fosfat.
4.
5.
2.
3.
5.
14
15
16
Fungsi
Spesifikasi
P2O5
: 55 % minimum
Padatan
: 2 % maksimum
SO4-2
: 3,5 % maksimum
:
F
1,5 % maksimum
Al2O3
: 0,8 % maksimum
Fe3O3
: 0,8 % maksimum
MgO
: 0, 8 % maksimum
SiO2
: 0,5 % maksimum
H2O
: 24 persen
s.g
: 1,640
Suhu
: 33 0C
Tekanan
: 5 kg/cm2
b. Asam Sulfat (H2SO4)
Asal
: - Departemen Produksi Pabrik III
- PT. Smelting
Fungsi
: - Sebagai penghasil panas reaksi yang tinggi jika bereaksi dengan
ammonia
- Sebagai pengatur grade N/P
Spesifikasi
Konsentrasi : 98 % H2SO4 minimum
s.g.
: 1.840
Suhu
: 33 0C
Tekanan
: 5 kg/cm2
c. Amoniak (NH3)
Asal
: - Departemen Produksi Pabrik I
- Impor dari Bangladesh
Fungsi
: Sebagai sumber utama unsur N
Spesifikasi
Bentuk
: Cair
Konsentrasi : 99,5 % NH3 minimum
Kadar Air
: 0,5 % maksimum
Oil
: 0,1 ppm
Suhu
: -33 0C
Tekanan
: 12 kg/cm2
d. Urea
Asal
Fungsi
Spesifikasi
17
Bentuk
: Butiran
Kadar N
Impuritas
: 53.5 %
Kadar Air
: 0,5 % maksimum
Ukuran granul
:0,5-2
mm
(terbaik
1,5
mm
maksimum)
Bulk Density
: 800 kg/m3
Free Flowing
e. Amonium Sulfat ((NH4)2SO4) ( ZA)
Asal
: Departemen Produksi Pabrik I dan II
Fungsi
: - Mempermudah proses granulasi
- Menambah grade NPK
Spesifikasi
Kadar N
Impuritas
: 78.85 %
Kadar Air
: 0,15 % maksimum
Ukuran Granul
Free Flowing
f. Mauriate of Potash Chloride (KCl)
Asal
: Impor dari Yordania dan Mesir
Fungsi
: sebagai sumber utama unsur K
Spesifikasi
18
Kadar K2O
Kadar Air
Impuritas
: 60 % minimum
: 1 % maksimum
: 39 %
Ukuran Granul
Bulk Density
Organic Matte
Free Flowing
: 1300 kg/m3
: 200 ppm maksimum
Asam Phospat
Amoniak
Asam Sulfat
Urea
KCl
ZA
19
: 15 %
P2O5 Cs
: 15 %
K2O
: 15 %
Sulfur (S)
: 10 %
Air
: 2 % maks
Ukuran butir : 70 % 2 4 mm
Warna
: Merah muda
Sifat
Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 dan 20 kg.
1.4.2.4 Sifat, Manfaat dan Keunggulan Pupuk Phonska
Pupuk Phonska memiliki sifat, manfaat dan keunggulan sebagai
berikut:
Meningkatkan
ketahanan
hasil
selama
pengangkutan
dan
penyimpanan.
Produk
Produk utama yang dihasilkan dari unit Phonska adalah pupuk NPK grade
15-15-15, dengan spesifikasi sebagai berikut:
%N
% P2O5
: 14 16
: 14 16
% K2O
: 14 16
% H2O
: 1,5 maksimum
21
Ukuran butiran
Warna
: Pantone 7417 U
Jumlah produk yang dihasilkan adalah 330.000 ton/tahun atau 1.000
Pemasaran Produk
Kapasitas
Produksi
Kandungan
Wilayah
Pemasaran
Katagori
Pupuk
DAP
(Diamonium
Phosphate)
Sesuai
rencana jual
Nitrogen &
Phosphor
Seluruh
wilayah
Indonesia
Pupuk Non
Subsidi
KCl
Kalium,
Chlor
Seluruh
wilayah
Indonesia
Pupuk Non
Subsidi
NPK
Kebomas
450.000
ton/tahun
Formula
sesuai
pesanan
Dalam
negeri &
ekspor
Pupuk Non
Subsidi
PETROGAN
IK
C-Organik
Sesuai
Rayonisasi
Pupuk
Subsidi
PHONSKA
2.400.000
ton/tahun
Nitrogen,
Phosphor,
Kalium
Seluruh
wilayah
Indonesia
Pupuk
Subsidi
22
ROCK
PHOSPHAT
E
Sesuai
rencana jual
(Produk
Impor)
Phosphor
Seluruh
wilayah
Indonesia
Pupuk
Subsidi
SP-36
510.000
ton/tahun
36%
Phosphor &
Sulfur
Seluruh
wilayah
Indonesia
Pupuk
Subsidi
UREA
450.000
ton/tahun
46%
Nitrogen
4 Kab. di
Jatim, 2
Kab. Jateng
Pupuk
Subsidi
ZA
(Zwavelzuur
Amonia)
750.000
ton/tahun
Sulfur dan
Nitrogen
Seluruh
wilayah
Indonesia
Pupuk Non
Subsidi
ZK
(Zwavelzuur
Kali)
Sesuai
rencana jual
Kalium &
Sulfur
Seluruh
wilayah
Indonesia
Pupuk Non
Subsidi
Kapasitas Jual
1. Amoniak
44.000 ton/th
2. Asam Fosfat
6.000 ton/th
3. Asam Sulfat
130.000 ton/th
4. Asam Chlorida
9.000 ton/th
5. Gypsum / CR
550.000 ton/th
6. Al F3
7.000 ton/th
7. CO2 Cair
15.000 ton/th
8. Dry Ice
2.400 ton/th
9. Kapur pertanian
60.000 ton/th
Konsumen / Pengguna
- Industri bumbu masak &
lysine
- Industri STPP (bahan
baku detergen)
- Industri bumbu masak &
lysine
- Industri bumbu masak,
galvanising, dll
- Industri Semen &
gypsum board
- Industri aluminium
- Industri minuman
carbonasi
- Industri
karoseri/otomotif
- Ice cream, hiburan,
pengawet ikan, dll
- Pertanian
23
PGmoekTta.rDsubiK
Kapasitas Jual
Pengguna
1. Air industry
3.300.000 m3/th
2. Sewa
cont./btl/filling
150/250/1 unit/th
3. Jasa telepon
4. Jasa pelabuhan
5. Fee BBM
6. Fee Keagenan
Anak perusahaan
7. Jasa lain-lain
Aneka jasa
produknya sejak tahun 2001 hingga saat ini, dengan alokasi pengadaan dan
penyaluran pupuk urea di enam kabupaten di Jawa Timur dan non urea di seluruh
Indonesia.
24
ng
ga
Dis
btr
tri
btr
sm
Re
i
sm
i
1.5
Struktur Organisasi
26
Sekretaris Perusahaan
Kompartemen Pengadaan
Kompartemen Engineering
Kompartemen Pengembangan
Kompartemen Riset
Kompartemen Pabrik I
Kompartemen Pabrik II
Kompartemen Teknologi
1.5.1
Kompartemen Pemasaran
Kompartemen Wilayah II
Job Deskripsi
1. Direktur Utama
Direktur utama membawahi direktur SDM dan Umum,
direktorat teknik dan direktorat pengembangan, direktorat produksi dan
direktorat komersil.
Direktur utama merupakan unsur tertinggi. Direktur ini
berwenang dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup
perusahaan dan pemeliharaan karyawan. Pimpinan perusahaan tersebut
mempunyai jabatan 5 tahun berdasarkan rapat umum pemegang saham.
2. Direktorat SDM dan Umum
28
Direktur
SDM
dan
Umum
bertanggungjawab
dalam
ini
produksi serta
membawahi
kompartemen
teknologi
permesinan,
29
30
perusahaan
bertanggung
jawab
terhadap
Direktorat
Keuangan.
c. Kompartemen Administrasi Keuangan
Kompartemen Administrasi Keungan bertugas mengatur
dan merencanakan keuangan serta mengawasi administrasi perusahaan
dan membawahi biro keuangan, biro akuntansi, dan biro anggaran.
Bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam
menjalankan tugasnya bertanggung jawab terhadap direktur keuangan.
d. Kompartemen Pemasaran
Bagian pemasaran bertugas dan mengawasi pemasaran hasil
produksi pemasaran produk perusahaan dan membawahi departemen
penjualan pupuk wilayah I dan II, departemen penjualan produk non
pupuk, dan biro litsar dan promosi. Bagian ini dipimpin oleh kepala
kompartemen yang dalam menjalakan tugasnya bertanggung jawab
terhadap diretur hubugan industri.
e. Kompartemen Pengembangan
Bagian pemasaran bertugas mengawasi pengembangan
perusahaan
dan
membawahi
biro
teknologi
informasi,
biro
31
f. Kompartemen Engineering
Bagian engineering bertugas mengawasi pengembangan
teknologi perusahaan dan membawahi departemen prasarana pabrik
dan kawasan, biro rancang bangun, dan biro jasa teknik dan
konstruksi. Bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam
menjalankan tugasnya bertanggung jawab terhadap direktur teknik.
g. Kompartemen Teknologi
Bagian
teknologi
permesinan
bertugas
teknologi
ini
bertugas
mengawasi
dan
membawahi
departemen peeliharaan pabrik I, pabrik II, dan pabrik III. Bagian ini
dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam menjalankan tugasnya
bertanggung jawab terhadap direktur produksi.
i. Staf Utama
Staf Utama bertugas melaksanakan perintah atasan dalam
menjalankan perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya staf utama
bertanggung jawab terhadap direktorat.
32
:5
: 26
: 73
: 214
: 667
: 1.137
: 1.185
:5
: 99
: 558
: 55
: 2.370
: 169
b) Direksi
Direktur Utama
Direktur Komersil
Direktur Teknik & Pengemb.
Direktur SDM & Umum
Direktur Produksi
a. Kewajiban
1. Memakai pakaian dinas dan identitas karyawan yang telah ditentukan oleh
perusahaan pada waktu jam kerja dan atau memasuki areal pabrik/kantor
kecuali ada dispensasi khusus dari atasan.
2. Memberikan keterangan tertulis/resmi apabila yang bersangkutan tidak
masuk kerja.
3. Melaksanakan perintah kedinasan dari atasan baik lisan maupun tertulis.
4. Melaporkan keadaan keluarga atau tempat tinggal yang benar.
5. Melaksanakan perintah kerja lembur untuk kepentingan perusahaan.
6. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin (Check Up) pada dokter
perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
7. Berbuat sopan, menjaga keserasian, kerapian, kebersihan, dan kelestarian
lingkungan.
8. Saling menghormati, menghargai sesama karyawan, atasan, maupun
bawahan, sehingga tercipta suasana kerja yang aman tertib dan harmonis.
34
35
36
37
38
1. Hari kerja karyawan normal day adalah 5 atau 6 hari kerja dalam satu
minggu, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sedangkan hari kerja
karyawan shift menyesuaikan jadwal shift yang berlaku.
2. Jumlah jam kerja jam karyawan adalah 40 jam seminggu.
3. Perusahaan memberikan hak istirahat mingguan kepada karyawan
minimum satu hari dalam seminggu.
4. Semua karyawan berhak atas hari libut resmi atau hari raya, sesuai dengan
penetapan pemerintah yang berlaku, tetapi karena jenis dan sifat pekerjaan
yang harus dilaksanakan secara terus menerus, maka karyawan dapat
dipekerjakan pada hari libur resmi tersebut.
5. Karyawan yang karena sifat pekerjaannya harus bekerja shift maka
karyawan tersebut dapat diberikan kompensasi shift.
d.
Lembur
1. Karyawan yang harus bekerja pada hari libur resmi karena jenis dan sifat
pekerjaan atau harus bekerja di luar jam kerja, maka karyawan tersebut
berhak atas upah atau kompensasi lembur.
2. Karyawan yang bekerja shift dan mempunyai kelebihan jam kerja maka
kelebihan jam kerja tersebut dihitung sebagai lembur.
e.
Cuti
1. Setiap karyawan berhak atas:
a. Cuti tahunan
b. Cuti besar
c. Cuti karena alasan penting
39
d. Cuti sakit
e. Cuti bersalin
f. Cuti gugur kandung
g. Cuti haid
h. Cuti diluar tanggungan perusahaan
2. Karyawan berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja, apabila karyawan
telah bekerja selama 12 bulan selama terus menerus.
3. Karyawan berhak atas cuti besar selama tiga bulan apabila karyawan telah
bekerja selama 6 tahun secara terus menerus.
4. Cuti karena alasan penting untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Perkawinan karyawan, selama 5 hari kalender.
b. Perkawinan anak karyawan, selama 2 hari kalender.
c. Istri karyawan gugur kandung atau melahirkan, selama 2 hari
kalender.
d. Khitanan atau pembaptisan anak, selama 1 hari kalender.
e. Istri atau suami yang meniggal dunia, selama 5 hari kalender.
f. Anak/menantu/orang
tua
kandung/mertua
kandung
karyawan
40
1.
3.
dan produktif.
Sasaran K3
Memenuhi Undang-Undang No.1/1970 tentang keselamatan kerja
2. Memenuhi Permen Naker No:PER/05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen K3.
Mencapai nihil kecelakaan.
1.5.3.2 Organisasi K3
Agar pelaksanaan K3 di perusahaan dapat berjalan dengan baik dan
dapat menciptakan kondisi yang sehat dan selamat, maka perlu dibentuk
organisasi K3 di dalam struktur organisasi perusahaan. Oleh karena bidang K3
sudah menjadi bagian dari struktur organisasi perusahaan, maka tugas dapat
secara kontinyu pada operasional perusahaan serta pelaksanaannya secara
fungsional dan tersedianya anggaran tersendiri. Disamping itu organisasi K3 harus
42
P
ge
d
n
L k
n
k
a g
K
n
g
&
i u
er
g
g u
n
a
b
n
ai
n
n
n
i
g
alat
pelindung
diri
bagi
karyawan
dan
pengembangan
K3
sejalan
dengan
perkembangan
perusahaan.
l) Menjamin kehandalan alat penanggulangan kebakaran.
m) Melaksanakan penanggulangan kebakaran apabila terjadi kebakaran di
lingkungan perusahaan
b. Organisasi Non Struktural
44
pembinaan
karyawan
dalam
usaha
45
: Direksi
Sekretaris
Pengawas
Anggota
: 1. Semua Kakomp/Kasat
2. Semua Kadep/Karo/Kabid
3. Kabag Shift
4. Kabag Higiene Perusahaan
46
Anggota
masing-masing termasuk
Ketua
Anggota
DIREKSI
Kebijakan K3
KAKOMP/KASAT/SEKPER
di Perusahaan
KADEP/KARO/KABID
Bertanggung Jawab:
- Penerapan K3 secara efektif
- Menciptakan kultur K3
- Pengawasan K3
47
P2K3
Pengawasan dan
pembinaan K3
di perusahaan
KABAG/KASI
Bertanggung Jawab:
- Program & operasional
- Penerapan peraturan K3
- Pengawasan K3
DEP/BIRO PENGELOLA
- K3
- Lingkungan
- Keamanan
Bertanggung jawab:
- Penerapan K3
- Pengembangan K3
- Pengawasan
Pelaksanaan K3 di
perusahaan
KARU/PELAKSANA
Bertanggung Jawab:
- Penerapan K3 di unit kerja
- Ketaatan pelaksanaan K3
BADAN K-3
Bertanggung Jawab:
- - Penerapan K3 di unit kerja
- Ketaatan pelaksanaan K3
Gambar I.8 Hubungan P2K3, Badan K3 dan Organisasi Fungsional
Terhadap Kegiatan K3
Keterangan:
Garis koordinasi dari pertanggungan jawab
Garis informasi
48
49