Anda di halaman 1dari 21

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S AN

No.1110 K/Pid.Sus/2012

MAHKAMAH

gu

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


AGUNG

memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai


: dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B.M.Surg;

Nama

: Madiun;

Umur / Tanggal Lahir

: 50 Tahun / 23 April 1960;

Jenis Kelamin

: Laki-laki;

Kebangsaan

: Indonesia;

Tempat Tinggal

: Jalan Mayjend Sungkono No. 27 RT.35 RW.11

ub
lik

Tempat Lahir

ep

am

ah

berikut dalam perkara Terdakwa :

ah
k

Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Ma-

: Kristen;

A
gu
ng

Agama

In
do
ne
si

nguharjo, Kota Madiun;

Pekerjaan

: Dokter;

Pemohon Kasasi berada di luar tahanan :

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Kota Madiun karena


didakwa :

KESATU :

lik

tanggal 25 Oktober 2007 atau setidak-tidaknya pada waktu di tahun 2007


bertempat di kamar operasi bedah Rumah Sakit Tingkat IV Dinas Kesehatan

ub

Tentara (Rumah Sakit D.K.T) Jalan Pahlawan No.79 Kota Madiun atau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah hukum

ep

Pengadilan Negeri Kota Madiun, dengan sengaja melakukan praktik kedokteran


tanpa memiliki surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

berikut :

on
In
d

gu

ng

es

Undang-Undang RI No.29 Tahun 2004, yang dilakukan dengan cara sebagai

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Bahwa ia Terdakwa Dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B.M.Surg. pada

Halaman 1

Terdakwa adalah dokter ahli bedah yang membuka praktik di Jalan Mayjen
Sungkono

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Madiun,

pada

tanggal

12

Desember

2006

mengajukan

ng

permohonan ijin praktik dokter pada Dinas Kesehatan Kota Madiun untuk

berpraktik di Rumah Sakit Tingkat IV Madiun (Rumah Sakit D.K.T),

gu

permohonan ijin praktik dokter tersebut sudah dilengkapi persyaratan sesuai

Peraturan Menteri Kesehatan No.512/Menkes/Per/IV.2007, dan Peraturan

Daerah Kota Madiun No.13 Tahun 2003, namun Terdakwa sebagai

Pemohon tidak membayar retribusi sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu

rupiah) sehingga ijin praktik dokter tidak dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan

ub
lik

ah

Kota Madiun.

Meskipun tidak mempunyai ijin praktik dokter di Rumah Sakit Tingkat IV Kota

am

Madiun (Rumah Sakit D.K.T), namun Terdakwa tetap berpraktik di Rumah


Sakit Tingkat IV Kota Madiun (Rumah Sakit D.K.T) sebagai dokter tamu.
Pada tanggal 21 Oktober 2007 di tempat praktiknya di Jalan Mayjen

ep

ah
k

Sungkono, Terdakwa kedatangan pasien yang bernama Johanes Tri

Handoko, pasien tersebut diduga menderita penyakit tumor pada usus,

A
gu
ng

Rumah Sakit Tingkat IV Kota Madiun (Rumah Sakit D.K.T).

In
do
ne
si

kemudian Terdakwa menganjurkan Johanes Tri Handoko untuk operasi di

Pada tanggal 27 Oktober 2007 di kamar operasi bedah Rumah Sakit Tingkat

IV Madiun (Rumah Sakit D.K.T), Terdakwa sendiri (tidak tergabung dalam

team dokter ahli) dan hanya dibantu 4 (empat) orang perawat telah
melakukan

operasi

mengangkat/membuang

tumor,

dan

melakukan

penyambungan usus secara langsung terhadap Johanes Tri Handoko.

lik

Undang-Undang RI No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran .


DAN :

ub

KEDUA :

Bahwa ia Terdakwa dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B.M.Surg. pada

ep

tanggal 25 Oktober 2007 atau setidak-tidaknya pada waktu di tahun 2007


bertempat di kamar operasi bedah Rumah Sakit Tingkat IV Dinas Kesehatan
Tentara (Rumah Sakit D.K.T) Jalan Pahlawan No.79 Kota Madiun atau setidak-

ka

ah

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 76

on
In
d

gu

ng

Pengadilan Negeri Kota Madiun, dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban

es

tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk didalam daerah hukum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yaitu tidak memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
standart prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien sebagaimana

ng

dimaksud dalam Pasal 51 huruf a Undang-Undang RI No.29 Tahun 2004, yang


dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Pada tanggal 21 Oktober 2007 ditempat praktiknya di Jl.Mayjen Sungkono,

gu

Terdakwa kedatangan pasien yang bernama Johanes Tri Handoko, pasien

tersebut diduga menderita penyakit tumor pada usus, kemudian Terdakwa


menganjurkan Johanes Tri Handoko untuk periksa di Laboratorium, dari hasil

pemeriksaan laboratorium tersebut, Terdakwa menganjurkan Johanes Tri

ub
lik

ah

Handoko untuk operasi di Rumah Sakit Tingkat IV Kota Madiun (Rumah


Sakit D.K.T).

am

Pada tanggal 25 Oktober 2007 di kamar operasi bedah Rumah Sakit Tingkat
IV (Rumah Sakit D.K.T), Terdakwa selaku dokter ahli bedah dengan dibantu

ep

4 (empat) orang perawat melakukan operasi mengangkat/membuang tumor

Handoko.

Sesuai dengan standar prosedur operasional, pelaksanaan operasi besar

In
do
ne
si

ah
k

dan melakukan penyambungan usus secara langsung terhadap Johanes Tri

A
gu
ng

harus dilakukan oleh tim dokter ahli.

Pada kenyataannya, dalam melakukan operasi mengangkat/membuang

tumor dan melakukan penyambungan usus terhadap Johanes Tri Handoko,

tidak dilakukan oleh team dokter ahli, melainkan hanya dilakukan oleh
Terdakwa sendiri, dengan dibantu 4 (empat) orang perawat Rumah Sakit
Tingkat IV Kota Madiun (rumah sakit D.K.T).

lik

kembung, akhirnya pada tanggal 2 November 2007 oleh Terdakwa dirujuk ke

ub

Rumah Sakit R.K.Z (Rumah Sakit Katholik ST. Vincentius a Paulo) di


Surabaya.

Setelah mendapat rujukan, Johanes Tri Handoko dibawa ke Rumah Sakit

ep

ah

sadar, Johanes Tri Handoko merasa kesakitan terus menerus dan terjadi

R.K.Z Surabaya, kemudian dilakukan penanganan pertama, tetapi karena


ruangan ICU Rumah Sakit R.K.Z penuh akhirnya Johanes Tri Handoko

ah

ka

Bahwa setelah Johanes Tri Handoko dipindah ke sal rawat inap, kemudian

on
In
d

gu

ng

oleh tim dokter ahli yang terdiri dari : dr. J. Iswanto (Dokter Spesialis Bedah),

es

dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya untuk dilakukan operasi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dr. Subiakto (Dokter Anestasi/bius) dan dr. Theresia (Radiologi/jantung)


dibantu para medis, sesuai standar prosedur operasional.

Pada tanggal 2 November 2007 dilakukan operasi yang pertama oleh tim

ng

dokter ahli tersebut di atas, dengan melakukan evakuasi cairan faeses dan

gu

cairan warna kuning seperti nanah sebanyak + 1 liter yang mengkontaminasi


dan menginfeksi rongga perut, diikuti pencucian rongga perut dengan larutan
garam fisiologis.

Kemudian pada tanggal 4 November 2007 dilakukan operasi yang kedua,


untuk mengatasi kebocoran sambungan usus besar sebagai akibat operasi

ub
lik

ah

yang dilakukan oleh Terdakwa di Rumah Sakit Tingkat IV Kota Madiun


(Rumah Sakit D.K.T), dan tim ahli tersebut juga menemukan benang jahitan

am

warna hitam yang tertinggal pada usus besar yang bocor.

Pada tanggal 20 Juli 2008 Johanes Tri Handoko meninggal dunia.

ep

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 79

ah
k

huruf c UURI No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ;

Mahkamah Agung tersebut ;

In
do
ne
si

Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri

A
gu
ng

Madiun tanggal 04 Agustus 2011 sebagai berikut :


1.

Menyatakan Terdakwa dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B.M.Surg, terbukti

bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Melakukan Praktik

Kedokteran Tanpa Memiliki Surat Ijin Praktik sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 76 Undang Undang No. 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran, dalam surat dakwaan Kesatu ;

2. Dan menyatakan pula Terdakwa dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B.M.Surg,

lik

ah

terbukti bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Tidak


Memenuhi Kewajibannya Memberikan Pelayanan Medis Sesuai Dengan

ub

dan diancam pidana dalam Pasal 79 Undang Undang No. 29 Tahun 2004

ep

tentang Praktek Kedokteran, dalam surat dakwaan Kedua;


3. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut dengan pidana denda
sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;

lembar

Kartu

Nama

dr.

BAMBANG

SUPRAPTO,

ng

(satu)

on
In
d

gu

Sp.B,M.Surg. ;

es

.a

4. Menyatakan barang bukti berupa :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Standar Profesi Dan Standar Prosedur Operasional sebagaimana diatur

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


1 (satu) lembar Resep dari dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg.

.b

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tertanggal 20 Oktober 2007 ;

1 (satu) lembar Kwiitansi dari Laboratorium SARANA MEDIKA Madiun

ng

.c

untuk pemeriksaan ECG dan THORAX tertanggal 22 Oktober 2007 ;


.d

Hasil pemeriksaan Jantung dan Foto THORAX dari Laboratorium

gu

SARANA MEDIKA Madiun atas nama Tri Handoko ;

1 (satu) Nota Laboratorium PRODIA Madiun untuk pemeriksaan darah

dan CEA;

Hasil pemeriksaan darah lengkap dari Laboratorium PRODIA Madiun

.f

ah

tertanggal 22 Oktober 2007 ;


.g

ub
lik

.e

2 (dua) lembar hasil pemeriksaan ECG dan Jantung dari Laboratorium

am

PRODIA tertanggal 22 Oktober 2007 ;

1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat untuk Tri Handoko menurut

.h

ep

resep dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B tertanggal 27 Oktober 2007;


1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat untuk Tri Handoko menurut

ah
k

.i

1 (satu) lembar Turunan Resep dari dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B

A
gu
ng

.j

In
do
ne
si

Oktober 2007;

resep dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B Apotik GARUDA tertanggal 28

dari Apotik SARI Madiun tertanggal 28 Oktober 2007 ;

.k

1 (satu) lembar resep dari dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B tertanggal

29 Oktober 2007 ;

1 (satu) lembar Kwitansi pembelilan obat untuk Tri Handoko menurut

.l

resep dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B dari Apotik GARUDA tertanggal


Hasil pemeriksaan dari Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit

lik

.m

Islam Surakarta, tertanggal 29 Oktober 2007 ;

Hasil pemeriksaan darah/Hb Tri Handoko dari Laboratorium Medis

.n

ub

ah

29 Oktober 2011;

SARANA MEDIKA Madiun tertanggal 29 Oktober 2007 ;


Hasil pemeriksaan darah/Albumin dari Laboratorium Medis SARANA

ka

.o

ep

MEDIKA Madiun tertanggal 29 Oktober 2007 ;

1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat untuk Tri Handoko menurut

ah

.p

2 (dua) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

.q

on
In
d

gu

ng

tertanggal 1 November 2007 ;

es

resep dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B tertanggal 31 Oktober 2007;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Hasil pemeriksaan dari Laboratorium Medis Sarana Medika Madiun

.r

tertanggal 1 November 2007;

1 (satu) lembar Kwitansi pembayaran operasi dan rawat inap untuk Tri

ng

.s

Handoko dari Rumah Sakit Tingkat IV Madiun selama 10 hari tertanggal


2 November 2007;

gu

1 (satu) lembar Kwitansi sewa Ambulance dari Madiun ke Surabaya,

.t

tertanggal 2 November 2007 ;

1 (satu) lembar fotocopy Surat Izin Praktek (SIP) atas nama dr.

.u

BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B., yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota

ub
lik

ah

Madiun tertanggal 18 Januari 2007 ;

1 (satu) lembar fotocopy Surat Izin Praktek (SIP) dokter spesialis No.

.v

am

53/114/401.103/198.1BS/2007 atas nama dr. BAMBANG SUPRAPTO,


SpB yang

dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Madiun tertanggal 18

ep

Januari 2007 ;

1 (satu) lembar fotocopy Surat Keterangan No. 11/PABI.MLG/XI/2006

ah
k

.w

tentang Keanggotaan dr. BAMBANG SUPRAPTO, SpB di PABI yang

1 (satu) lembar fotocopy Sertifikat Kompetensi No.185/Kol.IDI/VIII/2006

A
gu
ng

.x

In
do
ne
si

dikeluarkan PABI Cabang Malang tertanggal 16 November 2006 ;

untuk BAMBANG SUPRAPTO yang dikeluarkan oleh Kolegium Ilmu Bedah Indonesia tertanggal 28 Agustus 2006 ;

y.

1 (satu) lembar fotocopy Surat Keterangan No. SK/01/II/2008 yang

dikeluarkan oleh Rumah Sakit Tk.IV Madiun tertanggal 6 Februari 2008;

lik

BAMBANG SUPRAPTO, SpB yang dikeluarkan oleh Ketua Konsil


Kedokteran Indonesia tanggal 20 November 2006;

aa. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pengantar No.035/IDI/MD/XII/2006 untuk

ub

ah

z. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Tanda Registrasi Dokter atas nama dr.

dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B dikeluarkan IDI Cabang Madiun

ka

tertanggal 11 Desember 2006 ;

ep

bb. 1 (satu) eksemplar copy Rekam Medis dan Penjelasannya atas nama

es

IV Madiun;

ah

Johanes Tri Handoko tertanggal 15 Juni 2011 dari Rumah Sakit Tingkat

on
In
d

gu

ng

Tetap dalam berkas perkara ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

5. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp2000,00


(dua ribu rupiah) kepada Negara;

ng

Membaca putusan Pengadilan Negeri Kota Madiun No. 79/Pid.Sus/2011/


PN. Kd.Mn. tanggal 06 Oktober 2011 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
1.

Menyatakan Terdakwa dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B.M.Surg terbukti

gu

melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, akan tetapi perbuatan


tersebut tidak merupakan suatu tindak pidana ;

ah

3.

Melepaskan Terdakwa dr. BAMBANG SUPRAPTO,Sp.B.M.Surg dari segala


tuntutan hukum ;

Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat

ub
lik

2.

serta martabatnya;

am

4.

Memerintahkan barang bukti berupa :


1.

1 (satu) lembar Kartu Nama dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg.;


1 (satu) lembar resep dari dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg.

ep

2.

ah
k

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 20 Oktober 2007 ;


1 (satu) lembar Kwitansi untuk pemeriksaan ECG dan THORAX dari

3.

In
do
ne
si

Laboratorium SARANA MEDIKA Madiun untuk pemeriksaan ECG dan

A
gu
ng

THORAX sebesar Rp72.500,00 (tujuh puluh dua ribu rupiah) tertanggal


22 Oktober 2007 ;

4.

Hasil

pemeriksaan

jantung dan foto THORAX dari Laboratorium

SARA-

NA MEDIKA Madiun atas nama Tuan Handoko ;

1 (satu) lembar Nota untuk pemeriksaan darah dan CEA dari

5.

6.

lik

sebesar Rp372.000,00 (tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah) ;

Hasil pemeriksaan darah lengkap dari Laboratorium PRODIA Madiun


tertanggal 22 Oktober 2007 ;

ub

ah

Laboratorium PRODIA Madiun untuk pemeriksaan darah dan CEA

3 (tiga) lembar Hasil Pemeriksaan dr. H. MIRDARLAN HUTASUHUT

7.

8.

1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik SARI Madiun atas

ah

nama

Tuan

ep

ka

DSR atas nama Bapak Handoko tertanggal 19 Oktober 2007 ;

Handoko

tertanggal

25

Oktober

2007

sebesar

es
on
In
d

gu

ng

Rp420.000,00 (empat ratus dua puluh ribu rupiah) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

9.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

atas nama Tuan Handoko tertanggal 27 Oktober 2011 sebesar

ng

Rp61.900,00 (enam puluh satu ribu sembilan ratus rupiah) ;

10. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

atas nama Handoko tertanggal 28 Oktober 2011 sebesar Rp32.100,00

gu

(tiga puluh dua ribu seratus rupiah) ;

11. 1 (satu) lembar Turunan resep dari apotik SARI Madiun atas nama Tuan

Handoko tertanggal 28 Oktober 2007 ;

12. 1 (satu) lembar Resep dari dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg.

ub
lik

ah

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29 Oktober 2007 ;


13. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

am

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29 Oktober 2011 sebesar


Rp197.400,00 (seratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus rupiah) ;

ep

14. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi Histologi atas nama

ah
k

Bapak Handoko dari Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Islam

Surakarta, tertanggal 29 Oktober 2007 ;

In
do
ne
si

15. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Hemoglobin dari Laboratorium Sarana

A
gu
ng

Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29 Oktober 2007 ;

16. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Darah dari Laboratorium Sarana

Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29 Oktober 2007 ;

17. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Darah dari Laboratorium Sarana

Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 31 Oktober 2007 ;

18. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik SARI Madiun atas

Tuan

Handoko,

tertanggal

31

Oktober

sebesar

lik

Rp167.000,00 (seratus enam puluh tujuh ribu rupiah) ;

2007

19. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 4 Nopember 2007 ;

ub

ah

nama

20. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Darah dari Laboratorium Sarana

ep

ka

Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 1 Nopember 2007;

ah

21. 1 (satu) lembar Kwitansi untuk biaya operasi dan rawat inap atas nama

November 2007 sebesar Rp8.228.337,00 (delapan juta dua ratus dua

on
In
d

gu

ng

puluh delapan ribu tiga ratus tiga puluh tujuh rupiah) ;

es

Tuan Handoko dari Rumah Sakit Tingkat IV Madiun, tertanggal 2

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

22. 1 (satu) lembar Kwitansi untuk sewa ambulance UD.ASLI tertanggal 1

November 2007 sebesar Rp1.250.000,00 (satu juta dua ratus lima puluh

ng

ribu rupiah) ;

23. 6 (enam) buah foto THORAX PA atas nama Tuan Handoko;

Dikembalikan kepada saksi MARIA DEBORA ASMAWATI ;

gu

24. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Izin Praktek (SIP) Dokter Spesialis

No.503/114/401.103/198.1.DS/2007

atas

nama

dr.

BAMBANG

SUPRAPTO, Sp.B., yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Madiun,


tertanggal 18 Januari 2007 ;

ub
lik

ah

25. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Keterangan No. 11/PABI MLG/XI/06 atas

nama dr. BAMBANG SUPRAPTO, SpB,M.Surg. yang dikeluarkan PABI

am

Cabang Malang, tertanggal 16 Nopember 2006 ;

26. 1 (satu) lembar fotocopy Sertifikat Kompetensi No.185/Kol.I.B./VIII/2006

ep

atas nama BAMBANG SUPRAPTO yang dikeluarkan Kolegium Ilmu

ah
k

Bedah Indonesia, tertanggal 28 Agustus 2006 ;

27. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Keterangan No. SK/01/II/2008 atas nama

A
gu
ng

Madiun, tertanggal 6 Pebruari 2008 ;

In
do
ne
si

Dr. BAMBANG SUPRAPTO, SpB. yang dikeluarkan Rumah Sakit Tk.IV


28. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Tanda Registrasi Dokter No. 341110110

6054232 atas nama BAMBANG SUPRAPTO yang dikeluarkan Konsil


Kedokteran Indonesia, tertanggal 20 November 2006;

29. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pengantar No.035/IDI/MD/XII/2006 atas

nama dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg yang dikeluarkan IDI


Cabang Madiun, tertanggal 11 Desember 2006 ;

lik

30. 1 (satu) eksemplar fotocopy Peraturan Daerah Kota Madiun No.14 Tahun

ah

2003 tentang Retribusi Izin Praktik Tenaga Kesehatan ;

ub

Dikembalikan kepada Terdakwa ;

5. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp2.000,00 (dua ribu


rupiah) ;

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 17/Akte.Pid/2011/

ep

m
ka

PN.Kd.Mn jo No.79/Pid.Sus/2011/PN.Kd.Mn yang dibuat oleh Panitera pada


Oktober 2011 Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Madiun telah

on
In
d

gu

ng

mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut ;

es

Pengadilan Negeri Kota Madiun yang menerangkan, bahwa pada tanggal 14

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Memperhatikan memori kasasi bertanggal 27 Oktober 2011 dari Jaksa/

Penuntut Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan

ng

Pengadilan Negeri Kota Madiun pada tanggal 27 Oktober 2011 ;


Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan

gu

dengan hadirnya Pemohon Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan


Negeri Madiun pada tanggal 06 Oktober 2011 dan Pemohon Kasasi Jaksa/

Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 14 Oktober

2011 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

ub
lik

ah

Kota Madiun pada tanggal 27 Oktober 2011 dengan demikian permohonan


kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu

am

dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi
tersebut secara formal dapat diterima;

ep

Menimbang, bahwa Pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum

ah
k

Acara Pidana) menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang

diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan lain, selain daripada Mahkamah

A
gu
ng

kepada Mahkamah Agung kecuali terhadap putusan bebas;

In
do
ne
si

Agung, Terdakwa atau Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan kasasi


ALASAN-ALASAN KASASI

Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi/Penuntut Umum pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa judex facti (Pengadilan Negeri) tidak menerapkan peraturan hukum

atau

menerapkan

peraturan

hukum

tidak

sebagaimana

mestinya

lik

ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP, oleh
karena dalam pertimbangannya menyatakan tindakan yang dilakukan

ub

Terdakwa adalah dalam keadaan darurat, sehingga perbuatan Terdakwa


dinyatakan lepas dari segala tuntutan hukum. Padahal Majelis Hakim a quo

ep

dalam pertimbangannya bahwa semua unsur dalam dakwaan pertama telah

ka

terbukti. Sehingga seharusnya Majelis Hakim a quo menyatakan Terdakwa

Pertama.

on
In
d

gu

ng

2. Bahwa judex facti (Pengadilan Negeri) tidak menerapkan peraturan hukum

es

telah terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

atau menerapkan peraturan hukum tidak sebagaimana mestinya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP, oleh karena tidak

ng

mempertimbangkan secara utuh mengenai Pasal 76 Undang-Undang


Nomor : 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. Dimana unsur dari
pasal tersebut sebagaimana yang telah dibuktikan oleh Majelis Hakim a quo,

gu

tidak ada relevansinya dengan keadaan darurat, karena sebelum pasien


Yohanes Tri Handoko dioperasi oleh Terdakwa, pasien Yohanes Tri Handoko

diantar isterinya telah beberapa kali datang ke tempat praktik Terdakwa, dan
sebelum

ditentukan

kapan

akan

dilakukan

operasi,

telah

dilakukan

ub
lik

ah

serangkaian pemeriksaan oleh Terdakwa terhadap pasien Yohanes Tri


Handoko sejak tanggal 21 Oktober 2007 yang diantar oleh saksi Maria

am

Debora ke tempat praktik Terdakwa, tanggal 22 Oktober 2007 di tempat


praktik Terdakwa, tanggal 24 Oktober 2007 sekitar pukul 17.00 WIB di tempat

ep

praktik Terdakwa dan pada tanggal 25 Oktober 2007 sekitar pukul 11.00 WIB,

ah
k

lalu sekitar pukul 13.00 WIB di tempat praktik Terdakwa dan kemudian jam

15.00 WIB di Rumah Sakit DKT Madiun lalu Terdakwa melakukan

In
do
ne
si

pemeriksaan kepada pasien, hasilnya kondisi pasien baik sehingga layak

A
gu
ng

untuk dilakukan operasi, sehingga menurut kami kondisi pasien tersebut


bukanlah dalam keadaan darurat.

3. Bahwa judex facti (Pengadilan Negeri) tidak menerapkan peraturan hukum

atau menerapkan peraturan hukum tidak sebagaimana mestinya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP, oleh

lik

Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran yang menyatakan bahwa pada


tanggal 25 Oktober 2007 sekitar pukul 16.00 WIB dilaksanakan operasi
pengangkatan tumor pada usus besar bagian bawah pasien Yohanes Tri

ub

ah

karena mengenai ketentuan Pasal 79 huruf c Undang-Undang Nomor : 29

Handoko operasi dilakukan oleh Tim yang terdiri dari Terdakwa selaku

ep

ka

oprator, dibantu oleh ISMARDIANTORO selaku petugas yang menyiapkan


alat-alat, SUDARSONO selaku petugas anestesi,SUNAR selaku perawat dan

ah

seorang lagi petugas administrasi.Bahwa dengan demikian telah terbukti

dan SUDARSONO bukanlah ahli melainkan hanya Ahli Madya Kesehatan.

on
In
d

gu

ng

Menurut kami tindakan Terdakwa dalam operasi tersebut tidak sesuai dengan

es

operasi tersebut tidak dilakukan Tim ahli karena ISMANDIANTORO,SUNAR

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

standar prosedur operasional pada umumnya yang dilakukan oleh dokter


dalam melakukan tindakan operasi besar.Sehingga seharusnya Majelis

ng

Hakim a quo menyatakan Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana

sebagaimana dalam dakwaan Kedua, yaitu dengan sengaja tidak memenuhi

kewajibannya memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur

gu

operasional.

4. Bahwa judex facti (Pengadilan Negeri) tidak menerapkan peraturan hukum

atau menerapkan peraturan hukum tidak sebagaimana mestinya

ub
lik

ah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 ayat (1) huruf a KUHAP, oleh
karena dalam pertimbangannya menyatakan bahwa berdasarkan Pasal 1

am

ayat (1) KUHP dinyatakan bahwa suatu perbuatan tidak dapat dipidana,
kecuali berdasarkan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada

ep

(azas legalitas), hal ini berarti untuk menjatuhkan sanksi/pidana terhadap

ah
k

seseorang, disyaratkan perbuatan atau peristiwa yang diwujudkan harus lebih

dahulu dilarang atau diperintahkan oleh peraturan hukum pidana tertulis dan

In
do
ne
si

terhadapnya telah ditetapkan peraturan pidana tau sanksi hukum, dengan

A
gu
ng

kata lain harus ada peraturan hukum pidana (strafrechtsnorm) dan peraturan

pidana (strafnorm) lebih dahulu daripada perbuatan/peristiwa.Sekalipun suatu


perbuatan sangat tercela, tetapi kalau tak ada peraturan hukum pidan adan
peraturan

pidana

melarang/memerintahkannya,

maka

orang

yang

melakukannya tidak boleh dipidana.Jadi sifat melawan hukum material harus


dilengkapi dengan sifat melawan hukum yang formil.Menurut pendapat kami

lik

dalam ketentuan perundang-undangan dalam hal ini Undang-Undang RI


Nomor : 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.Bahwa dalam Pasal 51
huruf a Undang-Undang Nomor : 29 Tahun 2004 disebutkan bahwa dokter

ub

ah

perbuatan Terdakwa sudah merupakan perbuatan pidana karena telah diatur

atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik

kedokteran mempunyai

ep

ka

kewajiban memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan


standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.Dan dalam

ah

penjelasan Pasal 50 Undang-Undang Nomor : 29 Tahun 2004, menjelaskan

langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin

on
In
d

gu

ng

tertentu. Standar prosedur operasional memberikan langkah yang benar dan

es

standar prosedur operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai

kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan

ng

berdasarkan standar profesi.Atas hal tersebut di atas seharusnya Terdakwa


dalam melakukan operasi besar dengan membentuk tim dokter ahli untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

gu

Berdasarkan uraian di atas, maka perbuatan Terdakwa sudah memenuhi

unsur-unsur sebagaimana dalam surat dakwaan Pertama maupun dalam


surat dakwaan Kedua.

PERTIMBANGAN HUKUM
Agung berpendapat sebagai berikut:

ub
lik

ah

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah

am

mengenai alasan-alasan ke-1 sampai dengan ke-4:

Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena judex facti

ep

(Pengadilan Negeri) salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai

ah
k

berikut :

Bahwa perbuatan Terdakwa yang sudah dinyatakan terbukti oleh judex

a.

In
do
ne
si

facti, seharusnya diikuti dengan penghukuman atau pemidanaan, sebab

A
gu
ng

terdapat kesalahan yang dilakukan Terdakwa dalam perkara a quo, yaitu

Terdakwa menerima pasien untuk dioperasi atau bedah tumor, padahal

Terdakwa belum berstatus sebagai ahli bedah. Ini berarti Terdakwa dengan

sengaja bertindak memberikan pelayanan medis kepada korban tidak sesuai

dengan Standar Profesi dan Standar Prosedur Operasional Kedokteran.

Terdakwa yang belum memiliki kompetensi untuk melakukan bedah tumor

lik

dokter ahli untuk melakukan tindakan medis atau operasi, sebelum akhirnya
pasien mengalami keadaan gawat.

ub

b. Bahwa fakta hukum menunjukkan bahwa Terdakwa dr.Bambang benar telah


melakukan suatu perbuatan atau tindakan tidak memenuhi kewajibannya
memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar Profesi dan Standar

ep

ka

ah

pada usus, sudah dari semula menolak dan memberikan rujukan kepada

Prosedur Operasional atau malpraktik terhadap pasien Yohanes Tri

ah

Handoko, dapat diketahui hasil temuan dari ahli dr.Januar Fitriadi bahwa

ng

ulang, namun pasien Yohanes sudah menolak untuk dioperasi ulang oleh

on
In
d

gu

Terdakwa dr.Bambang. Berhubung karena pasien dan keluarga merasa

es

ada kebocoran pada jahitan sambungan, sehingga harus dilakukan operasi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sudah tidak tepat pelayanan dan tindakan medis/operasi Terdakwa

dr.Bambang (pasien menderita kesakitan, ternyata ususnya yang sudah

ng

dioperasi oleh dr.Bambang mengalami kebocoran, bernanah dan infeksi)


akhirnya pasien minta keluar dari Rumah Sakit DKT Madiun dan dirujuk ke

Ruamah Sakit RKZ Surabaya. Setelah pasien mengalami operasi kedua di

gu

Rumah Sakit RZK dan ditangani langsung oleh Prof. Sutanto dan dokter ahli

yaitu dr.J.J.Iswanto (spesialis bedah), dr.Subiakto (dokter ahli anestesi) dan


dr.Theresia (ahli jantung), dan tenaga medis lainnya, ternyata pasien yang

sudah dalam keadaan koma, sudah tidak ada harapan, ternyata berhasil

ub
lik

ah

dioperasi oleh para dokter ahli tersebut di atas, sehingga pasien selamat
dari kematian. Bahwa Terdakwa dalam mengoperasi pasien Yohanes tidak

am

dalam komposisi keahlian sebagaimana diuraikan sebelumnya.


c.

Bahwa selain alasan tersebut, status Terdakwa pada Rumah Sakit DKT

ep

Madiun hanyalah sebagai dokter tamu, Terdakwa sama sekali tidak

ah
k

mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) untuk berpraktek di Rumah Sakit DKT

In
do
ne
si

Madiun. Ini berarti Terdakwa tidak berhak untuk melakukan tindakan medis

A
gu
ng

lebih jauh termasuk melakukan operasi. Terdakwa seharusnya merujuk ke


dokter lain yang ada di Rumah Sakit DKT Madiun yang lebih ahli dan

profesional. Atas kejadian ini, pihak Rumah Sakit baru mengeluarkan

larangan agar Terdakwa tidak lagi berpraktek dan menjadi dokter tamu,

namun apa boleh dikat, Terdakwa sudah menimbulkan korban terhadap


pasien Yohanes yaitu adanya kesalahan dalam operasi usus yang
menyebabkan kebocoran usus;

lik

ah

Bahwa di persidangan terungkap jika Terdakwa hanya mempunyai Surat Izin

Praktek (SIP) di rumah Terdakwa Jalan Mayjen Sungkono Nomor : 27

ub

Izin Praktek (SIP), padahal sesuai dengan ketentuan bahwa Surat Izin
Praktek (SIP) hanya berlaku untuk satu tempat.

ep

d. Bahwa meskipun Terdakwa pernah mengajukan 2 (dua) permohonan untuk


di rumahnya dan untuk di rumah sakit, akan tetapi Terdakwa hanya

ah

ka

Madiun, sedangkan di Rumah Sakit DKT Madiun tidak mempunyai Surat

pembayaran Surat Izin Praktek (SIP) di rumahnya, sedangkan pembayaran

on
In
d

gu

ng

retribusi untuk Surat Izin Praktek (SIP) di Rumah Sakit DKT Madiun tidak

es

membayar retribusi sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) untuk

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dibayar oleh Terdakwa sehingga Dinas Kesehatan Kota Madiun hanya


mengeluarkan Surat Izin Praktik (SIP) untuk di rumah Terdakwa.

ng

e. Bahwa status Terdakwa pada Rumah Sakit DKT Madiun hanyalah sebagai

dokter tamu, Terdakwa sama sekali tidak mempunyai Surat Izin Praktek
(SIP) untuk berpraktik di Rumah Sakit DKT Madiun. Ini berarti Terdakwa

gu

tidak berhak untuk melakukan tindakan medis lebih jauh termasuk

melakukan operasi. Terdakwa seharusnya merujuk ke dokter lain yang ada


di Rumah Sakit DKT Madiun yang lebih ahli dan profesional. Atas kejadian
ini, pihak Rumah Sakit baru mengeluarkan larangan agar Terdakwa tidak

ub
lik

ah

lagi berpraktik dan menjadi dokter tamu, namun apa boleh dikata, Terdakwa
sudah menimbulkan korban terhadap pasien Yohanes yaitu adanya

am

kesalahan dalam operasi usus yang menyebabkan kebocoran usus.


f.

Bahwa judex facti (Pengadilan Negeri) tidak mempertimbangkan fakta-fakta

ep

hukum yang terungkap di persidangan secara utuh dan benar, sebab

ah
k

meskipun judex facti sudah menyatakan terpenuhi unsur-unsur tindak

pidana dalam dakwaan Kesatu Pasal 76 Undang-Undang Nomor : 29 Tahun

In
do
ne
si

2004 tentang Praktek Kedokteran, namun judex facti keliru dalam hal

A
gu
ng

mengaitkan unsur-unsur dari Pasal 76 tersebut dengan keadaan darurat,


padahal tidak ada relevansinya karena kondisi pasien bukanlah dalam

keadaan darurat, sebab bukankah Terdakwa telah melakukan pemeriksaan


terhadap korban beberapa kali sebelum dioperasi.

g.

Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Terdakwa telah terbukti

melakukan tindak pidana dalam dakwaan Kesatu.

lik

29 Tahun 2004, setelah dihubungkan dengan fakta-fakta hukum yang


terungkap di persidangan ternyata dakwaan Kedua inipun telah terbukti
dengan pertimbangan bahwa pada tanggal 25 Oktober 2007 sekitar pukul

ub

ah

h. Bahwa terhadap dakwaan Kedua Pasal 79 huruf c Undang-Undang Nomor :

16.00 WIB, Terdakwa melakukan operasi pengangkatan tumor pada usus

ep

ka

besar bagian bawah terhadap pasien YOHANES TRI HANDOKO, yang


dilakukan oleh Tim yang terdiri dari Terdakwa selaku operator, dibantu oleh

es
on
In
d

gu

ng

petugas administrasi.

ah

Ismardiantoro selaku petugas yang menyiapkan alat-alat, Sudarsono selaku

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

Bahwa memperhatikan komposisi Tim tersebut, ternyata tindakan medis

i.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang dilakukan Terdakwa dengan melakukan operasi tidak sesuai dengan

ng

Standar Operasional Prosedur (SOP ), sebagai berikut:

Pelaksanaan operasi besar harus dilakukan oleh tim dokter

ahli,

gu

sedangkan dalam operasi ini tidak dilakukan oleh tim dokter ahli,
melainkan hanya dilakukan oleh Terdakwa sendiri dengan dibantu oleh 4

(empat) orang perawat rumah sakit (Ahli Madya Kesehatan).

Terungkap dari tindakan operasi yang dilakukan oleh Tim dokter ahli
Rumah Sakit RKZ Surabaya, telah menemukan benang jahitan warna

ub
lik

ah

hitam yang tertinggal pada usus besar akibat operasi yang dilakukan oleh
Terdakwa di Rumah Sakit DKT Madiun pada tanggal 25 Oktober 2007

am

yang lalu, akibatnya Johanes Tri Handoko meninggal dunia. Perbuatan


Terdakwa merupakan conditio sine qua non dan mempunyai hubungan

ep

kausal terhadap meninggalnya Johanes Tri Handoko.

ah
k

Bahwa dengan demikian perbuatan Terdakwa memenuhi unsur-unsur dalam

dakwaan Kedua Pasal 79 huruf c Undang-Undang Nomor : 29 Tahun 2004

In
do
ne
si

tentang Praktik Kedokteran.

A
gu
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas Mahkamah Agung berpendapat Terdakwa tersebut telah terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum, oleh karena itu kepada Terdakwa tersebut haruslah
dijatuhi hukuman;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana Mahkamah Agung

Hal-hal yang memberatkan :


Hal-hal yang meringankan :
-Terdakwa belum pernah dihukum.

ub

-Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat.

lik

wa;

ep

ka

ah

akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Terdak-

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di


atas Mahkamah Agung berpendapat bahwa ternyata Pemohon Kasasi/Penuntut

Undang No. 8 Tahun 1981 (KUHAP) maka permohonan kasasi dari Penuntut

on
In
d

gu

ng

Umum berdasarkan Pasal 254 Undang Undang No. 8 Tahun 1981 (KUHAP)

es

Umum telah memenuhi ketentuan Pasal 253 ayat (1) huruf a, b atau c Undang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

harus dikabulkan dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kota Madiun

No. 79/Pid.Sus/2011/PN. Kd.Mn. tanggal 06 Oktober 2011, untuk kemudian

ng

Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan


sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi Jaksa/Penuntut

gu

Umum dikabulkan dan Terdakwa dinyatakan bersalah serta dijatuhi pidana,

maka biaya perkara pada semua tingkat peradilan dibebankan kepada

Terdakwa ;

Memperhatikan dalam Pasal 76 dan Pasal 79 huruf c Undang-Undang RI

ub
lik

ah

No.29 Tahun 2004, Undang-Undang No.48 Tahun 2009, Undang-Undang No.8


Tahun 1981 dan Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah

am

diubah dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2004 dan perubahan kedua


dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-

ah
k

ep

undangan lain yang bersangkutan ;

MENGADILI

In
do
ne
si

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : JAKSA/

A
gu
ng

PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI MADIUN tersebut ;

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kota Madiun No. 79/Pid.Sus/

2011/PN.Kd.Mn tanggal 06 Oktober 2011;


M EN G A D I L I

SENDIRI

1. Menyatakan Terdakwa dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B.M.Surg, terbukti

bersalah melakukan tindak pidana Dengan Sengaja Melakukan Praktek

lik

Kewajibannya Memberikan Pelayanan Medis Sesuai Dengan Standar

2.

ub

Profesi Dan Standar Prosedur Operasional ;

Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1

ep

(satu) tahun 6 (enam) bulan ;

3. Memerintahkan supaya Terdakwa ditahan;

1 (satu) lembar Kartu Nama dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg.;

2.

1 (satu) lembar Resep dari dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg.

ng

1.

on
In
d

gu

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 20 Oktober 2007 ;

es

4. Menetapkan agar barang bukti :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Kedokteran Tanpa Memiliki Surat Ijin Praktik dan Tidak Memenuhi

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


1 (satu) lembar Kwitansi untuk pemeriksaan ECG dan THORAX dari

3.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Laboratorium SARANA MEDIKA Madiun untuk pemeriksaan ECG dan

ng

THORAX sebesar Rp72.500,00 (tujuh puluh dua ribu lima ratus rupiah)
tertanggal 22 Oktober 2007 ;
4.

Hasil

pemeriksaan

Jantung dan Foto THORAX dari Laboratorium

gu

SARANA MEDIKA Madiun atas nama Tuan Handoko ;

5.

Laboratorium PRODIA Madiun untuk pemeriksaan darah dan CEA


sebesar Rp372.000,00 (tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah) ;

Hasil pemeriksaan darah lengkap dari Laboratorium PRODIA Madiun


tertanggal 22 Oktober 2007 ;

am

7.

ub
lik

6.

ah

1 (satu) lembar Nota untuk pemeriksaan darah dan CEA dari

3 (tiga) lembar Hasil Pemeriksaan dr. H. MIRDARLAN HUTASUHUT


DSR atas nama Bapak Handoko tertanggal 19 Oktober 2007 ;
1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik SARI Madiun atas

ah
k

nama

Tuan

ep

8.

Handoko

tertanggal

25

Oktober

2007

sebesar

1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

In
do
ne
si

9.

Rp420.000,00 (empat ratus dua puluh ribu rupiah) ;

A
gu
ng

atas nama Tuan Handoko tertanggal 27 Oktober 2011 sebesar


Rp61.900,00 (enam puluh satu ribu sembilan ratus rupiah) ;

10. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

atas nama Handoko tertanggal 28 Oktober 2011 sebesar Rp32.100,00


(tiga puluh dua ribu seratus rupiah) ;

11. 1 (satu) lembar Turunan resep dari apotik SARI Madiun atas nama Tuan

lik

12. 1 (satu) lembar Resep dari dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg.

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29 Oktober 2007 ;

13. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

ub

ah

Handoko tertanggal 28 Oktober 2007 ;

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29 Oktober 2011 sebesar

ka

Rp197.400,00 (seratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus rupiah) ;

ep

14. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi Histologi atas nama

ah

Bapak Handoko dari Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Islam

es
on
In
d

gu

ng

Surakarta, tertanggal 29 Oktober 2007 ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

15. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Haemoglobin dari Laboratorium

Sarana Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29

ng

Oktober 2007 ;

16. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Darah dari Laboratorium Sarana

Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 29 Oktober 2007 ;

gu

17. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Darah dari Laboratorium Sarana

Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 31 Oktober 2007 ;

18. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik SARI Madiun atas

nama

Tuan

Handoko,

tertanggal

31

Oktober

2007

sebesar

ub
lik

ah

Rp167.000,00 (seratus enam puluh tujuh ribu rupiah) ;

19. 1 (satu) lembar Kwitansi pembelian obat dari Apotik GARUDA Madiun

am

atas nama Tuan Handoko, tertanggal 4 November 2007 ;


20. 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Darah dari Laboratorium Sarana

ah
k

ep

Medika Madiun atas nama Tuan Handoko, tertanggal 1 November 2007;

21. 1 (satu) lembar Kwitansi untuk biaya operasi dan rawat inap atas nama

In
do
ne
si

Tuan Handoko dari Rumah Sakit Tingkat IV Madiun, tertanggal 2

A
gu
ng

November 2007 sebesar Rp8.228.337,00 (delapan juta dua ratus dua


puluh delapan ribu tiga ratus tiga puluh tujuh rupiah) ;

22. 1 (satu) lembar Kwitansi untuk sewa ambulance UD.ASLI tertanggal 1

November 2007 sebesar Rp1.250.000,00 (satu juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah) ;

23. 6 (enam) buah foto THORAX PA atas nama Tuan Handoko;

No.503/114/401.103/198.1.DS/2007

lik

24. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Izin Praktek (SIP) Dokter Spesialis

atas

nama

dr.

BAMBANG

SUPRAPTO, Sp.B., yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Madiun,


tertanggal 18 Januari 2007 ;

ub

ah

Dikembalikan kepada saksi MARIA DEBORA ASMAWATI ;

ka

25. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Keterangan No. 11/PABI MLG/XI/06 atas

ep

nama dr. BAMBANG SUPRAPTO, SpB,M.Surg. yang dikeluarkan PABI

ah

Cabang Malang, tertanggal 16 November 2006 ;

atas nama BAMBANG SUPRAPTO yang dikeluarkan Kolegium Ilmu

on
In
d

gu

ng

Bedah Indonesia, tertanggal 28 Agustus 2006 ;

es

26. 1 (satu) lembar fotocopy Sertifikat Kompetensi No.185/Kol.I.B./VIII/2006

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

27. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Keterangan No. SK/01/II/2008 atas nama

Dr. BAMBANG SUPRAPTO, SpB. yang dikeluarkan Rumah Sakit Tk.IV

ng

Madiun, tertanggal 6 Pebruari 2008 ;

28. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Tanda Registrasi Dokter No. 341110110

6054232 atas nama BAMBANG SUPRAPTO yang dikeluarkan Konsil

gu

Kedokteran Indonesia, tertanggal 20 November 2006;

29. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pengantar No.035/IDI/MD/XII/2006 atas

nama dr. BAMBANG SUPRAPTO, Sp.B,M.Surg yang dikeluarkan IDI


Cabang Madiun, tertanggal 11 Desember 2006 ;

ub
lik

ah

30. 1 (satu) eksemplar fotocopy Peraturan Daerah Kota Madiun No.14 Tahun

2003 tentang Retribusi Izin Praktik Tenaga Kesehatan ;

am

Tetap terlampir dalam berkas perkara ;

Menghukum Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam

ep

semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar

ah
k

Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

In
do
ne
si

Agung pada hari: Rabu, tanggal 30 Oktober 2013 oleh Dr.Artidjo

A
gu
ng

Alkostar,S.H.,LLM. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah

Agung sebagai Ketua Majelis Prof.Dr.Surya Jaya,S.H.,M.Hum. dan Dr.H.Andi


Samsan Nganro,S.H.,M.H. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua

Majelis beserta Hakim-Hakim anggota tersebut, dan dibantu oleh Mariana

Sondang Panjaitan,S.H.,M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh

lik

ub

Hakim-Hakim Anggota :
K e t u a,
ttd/Prof.Dr.Surya Jaya,S.H.,M.Hum.
ttd/Dr. Artidjo Alkostar, S.H.,LLM.
ttd/Dr.H.Andi Samsan Nganro,S.H.,M.H.
Panitera Pengganti,
ttd/Mariana Sondang Pandjaitan, S.H.,M.H.

ep

ka

ah

Pemohon kasasi : Jaksa/Penuntut Umum dan Terdakwa.

es
on
In
d

gu

ng

ah

Untuk Salinan
Mahkamah Agung Republik Indonesia
a.n Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Sunaryo,S.H.,M.H.
NIP. 040044338

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai