Abortus Imminens
Abortus Imminens
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian maternal dan neonatal merupakan masalah besar khususnya
dinegara yang sedang berkembang . sekitar 98-99% kematian maternal dan perinatal
terjadi dinegara berkembang, sedangkan dinegara maju hanya 1-2%. Sebenarnya
sebagian besar kematian tersebut masih dapat dicegah apabila mendapat pertolongan
pertama yang adekuat ( Manuaba,2007: 6).
Menurut WHO Tahun 1996, terjadi kematian maternal sekitar 585.00 orang
pertahun.penyebab utama masih trias penyebab kematian yaitu perdarahan 60%
(343.00 orang), infeksi 25 % (143.250 orang),gestosis 15% (85.595 orang). Penyebab
lainnya hanya menimbulkan kematian 5 % kematian maternal/perinatal (28.650
orang) (manuaba,2007:6).
Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu terbanyak. Perdarahan dapat
terjadi pada setiap usia kehamilan, dan pada kehamilan muda sering dikaitkan
dengan kejadian abortus (Sarwono,2008:459)
Abortus atau lebih dikenal dengan istilah keguguran adalah perdarahan
disertai pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Janin
belum mampu hidup di luar rahim, jika beratnya kurang dari 500 g, atau usia
kehamilan kurang dari 28 minggu karena pada saat ini proses plasentasi belum
selesai. Pada bulan pertama kehamilan yang mengalami abortus, hampir selalu
didahului dengan matinya janin dalam rahim (Manuaba, 2007:683).
Kejadian abortus diduga mempunyai efek terhadap kehamilan berikutnya,
baik timbulnya penyulit kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu sendiri, wanita
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan abortus imminens
2. Tujuan Khusus
a) Agar mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian dan mengumplkan data
untuk menegakkan diagnosa dengan abortus imminens
b) Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial yang mungkin
terjadi pada pasien dengan abortus imminens
c) Agar mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan
aman pada pasien dengan abortus imminens.
d) Agar mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang sudah diberikan kepada
pasien dengan abortus imminens.
e) Agar mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan
pada pasien dengan abortus imminen
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Klasifikasi Abortus
Menurut Winkjosastro (2005:305-308) klasisikasi abortus dibagi :
2.1 Abortus spontan
Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan,
dalam hal ini dibedakan sebagai berikut:
Abortus Insipiens
Terjadi perdarahan pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu dan
disertai mulas yang sering dan kuat. Pada abortus jenis ini terjadi
pembukaan atau dilatasi serviks tetapi hasil konsepsi masih di dalam
rahim.
Abortus Inkomplet
Terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang
dari 28 minggu, sementara sebagian masih berada di dalam rahim. Terjadi
dilatasi serviks atau pembukaan, jaringan janin dapat diraba dalam rongga
uterus atau sudah menonjol dari os uteri eksternum. Perdarahan tidak akan
berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan, sehingga harus dikuret.
Abortus komplet
Pada abortus jenis ini, semua hasil konsepsi dikeluarkan sehingga rahim
kosong.Biasanya terjadi pada awal kehamilan saat plasenta belum
terbentuk.Perdarahan mungkin sedikit dan os uteri menutup dan rahim
mengecil. Pada wanita yang mengalami abortus ini, umumnya tidak
dilakukan tindakan apa-apa, kecuali jika datang ke rumah sakit masih
mengalami perdarahan dan masih ada sisa jaringan yang tertinggal, harus
dikeluarkan dengan cara dikuret.
Abortus Servikalis
provokatus
merupakan
jenis
abortus
yang
sengaja
3. Etiologi
Menurut Winkjosastro (2005:302-303) penyebab terjadinya abortus dapat
dibagi sebagai berikut:
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan biasanya menyebabkan kematian mudighah pada hamil muda.
Factor-faktor yang menyebabkan kematian mudighah adalah :
1) Kelainan kromosom: yang sering dijumpai adalah pada kejadian abortus
adalah trisomi, poliploidi dan kelainan kromosom seks.
2) Lingkungan kurang semmpurna: bila lingkungan di endometrium
disekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zat-zat
makanan pada hasil konsepsi kurang sempurna.
3) Pengaruh dari luar: radiasi, obat-obatan dan sebagainya
dapat
kematian janin, keadan nini bias terjadi sejak kehamilan muda misalnya
karena hipertensi menahun.
c. Penyakit ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pilonefritis ,
malaria , dll dapat menyebabkan abortus. Toksin bakteri, virus , plasmodium
dapat melewati plasenta dan masuk kejanin kemudian terjadilah abortus.
d. Kelainan traktus genitalis
Retroversi uteri, mioma uteri atau kelainan uteri dapat menyebabkan abortus,
tetapi hanua retruversi uteri gravid dan mioma uteri sub mukosa yang dapat
memegang peranan penting . sebab lain juga karena servik yang inkompeten
yang disebabkan karena kelemahan bawah servik, dilatasi servik yang
berlebihan dank arena robekan servik luas yang tidak dijahit.
4. Patofisiologi
Pada permulaan, terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti oleh
nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi
terlepas. Karena benda yang dianggap asing, maka uterus berkontraksi untuk
mengeluarkannya. Pada kehamilan di bawah 8 minggu, hasil konsepsi
dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum menembus desidua terlalu
dalam; sedangkan pada kehamilan 8-14 minggu, telah masuk agak dalam,
sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal, karena itu akan
banyak terjadi perdarahan (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002).
Patofisiologis terjadina keguguran, mlai dari terlepasnya sebagian atau
seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga jann
kekurangan nutrisi dan O2. Bagian yang terlepasdi anggap benda asing, sehingga
5. Prognosis
Menurut winkjosastro (2005:306) macam dan lamanya kehamilan
menentukan prognosa kelangsungan kehamilan. Perdarahan kurang baik bila
perdarahan berlangsung lama , mules-mules yang disertai pendataran dan
pembukaan servik.
6. Diagnosa
Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil terjadi
perdarahan melalui ostium uteri internum disertai rasa mules sedikit atau tidak
sama sekali, uterus membesar sebesar tuanya kelainan, servik belum membuka,
dan tes kehamilan positif. Pada beberapaa wanita hamil laainnya dapat terjadi
perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya datang jika tidak terjadi
pembuahan . hal ini terjadi karena penembusan vili korealis kedalam desidua
pada saat implantasi. Perdarahan biasanya sedikit, warnanya merah, tidaak
disertai rasa mules. ( Winkjosastro, 2005: 305)
7. Penatalaksanaan /Perawatan
Perawatan abortus imminens menurut Winkjsastro (2005:305-306)
a. Istirahat barinng
Tidur berbaring merupakan unsure penting dalam pengobatan karena cara ini
menyebabkan bertambahnya aliran darah keuterus dan berkurangnya
raangsangan mekanik.
b. Tentang pemberian hormon progestin pada abortus belum ada persesuaian
faham . sebagian besar ahli tidak menyetujui dan mereka yang menyetujui
menyatakan bahwa harus ditentukan dulu adanya kekurangan hormone
progesterone. Apabila difikirkan bahwa sebagian besar abortus terjadi
didahului oleh kematian hasil konsepsi dan kematian ini dapat disebabkan
karena banyak factor, maka pemberian progestin tidak banyak manfaatnya.
c. Pemriksaan USG penting untuk memeriksa apakah janin masih hidup
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
PENGKAJIAN DATA
Data Subjektif
Identitas
Suami
Nama
: Ibu Ita
Tn Yadi
Umur
: 36 Tahun
39Tahun
Agama
: Islam
Islam
Suku/bangsa : Aceh/Indonesia
Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMP
SMA
Pekerjaan
: IRT
Swasta
Alamat
: Sungai
Keluhan Utama
Ibu mengatakan sejak tadi pagi merasakan keluar darah sedikit dari jalan lahir serta ibu
merasakan mules pada perut bagian bawah.
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 14 tahun
Bau
Lama
: 5-6 hari
Teratur/tidak : teratur
Siklus
: 30 hari
Keluhan
: tidak ada
Warna
: merah
konsistensi
: cair
HPHT
: 6.12.2013
Riwayat Perkawinan
Menikah
: 1 kali
Status pernikahan
: sah
: amis
Lama menikah
: 13 tahun
Usia menikah
: 23 tahun
GV P4 A0 Ah0
Riwayat kesehatan
1)
Ibu mengatakan belumpernah dan tidak sedang menderita penyakit menular seperti
hepatitis, TBC, HIV/AIDS, PMS, penyakit kronis seperti jantung, ginjal, hipertensi,
penyakit menurun seperti: DM, Asma.
2)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu dan suami belumpernah dan tidak sedang
menderita penyakit menular seperti:Hepatitis, TBC, HIV/AIDS, PMS, penyakit kronis
seperti:Jantung, Ginjal, Hipertensi, penyakit menurun seperti: DM, Asma.
3)
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat kembar baik dari pihak ibu maupun suami.
Tidak ada riwayat gangguan jiwa
4)
Riwayat Operasi
Ibu mengatakan belum pernah menjalani operasi apapun seperti: SC, miomektomi,
mastektomi, dan kista
5)
Ibu mengatakan tidak pernah alergi terhadap obat apapun seperti jenis obat Antibiotik,
Anti piretik, Antalgin dan lainnya.
Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT: 06.12.2013
HPL: 13.9.2014
UK: 10 minggu
1)
2)
3)
a)
ANC
: 2 kali di bidan
Keluhan
: Mual muntah
Anjuran
Terapi
b) Trimester II
ANC : c)
Trimester III
ANC : 4)
Riwayat Imunisasi
TT 1
:-
TT 2
:-
Sebelum hamil
Selama Hamil
Makan
Frekuensi
: 3x sehari
4-5x sehari
Jumlah
: 1 piring
1/2piring
Jenis
Pantangan
: Tidak ada
Tidak ada
Keluhan
: Tidak ada
Tidak ada
Minum
Frekuensi
Porsi
: 1 gelas
1 gelas
Jenis
Pantangan
: Tidak ada
Tidak ada
Keluhan
: Tidak ada
Tidak ada
2)
Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi
: 1x / hari
1x / hari
Konsistensi
: lunak
Warna
: khas feses
khas feses
Bau
: khas feses
Khas feses
Keluhan
: tidak ada
tidak ada
lunak
BAK
Frekuensi
: 3-4 x / hari
4-5 x/ hari
Warna
: kuning jernih
kuning jernih
Bau
: khas urine
khas urine
Konsistensi:
: cair
cair
Keluhan
: tidak ada
tidak ada
3)
Pola istirahat
Tidur Siang
: 1 pukul
1 pukul
Tidur Malam
: 7-8 pukul
7-8 pukul
Keluhan
: tidak ada
4)
tidak ada
Personal higiene
Mandi
: 2x /hari
2x /hari
Keramas
: 3x /minggu
3x /minggu
Ganti pakaian
: 2x /hari
2x /hari
Gosok gigi
: 3x /hari
2x /hari
5)
Hubungan seksual
Frekuensi
: 3x/minggu
1x/minggu
Keluhan
: tidak ada
tidak ada
Ibu dan suami sangat senang dengan kehamilan ini dan sangat menantikan kelahiran
bayi mereka, namun setelah ada keluhan ini ibu mengatakantakut dan cemas kehilangan
bayinya.
2)
3)
4)
Kondisi tempat tinggal ibu lingkungannya bersih dan ibu tidak memiliki binatang
peliharaan
Data pengetahuan
Pengetahuan ibu tentang kehamilan
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamian TM I yaitu:
keluar darah dari jalan lahir, pandangan kabur, pusing yang berlebihan dan mual muntah
lebih dari 10 kali sampai tidak bisa menjalankan aktivitas.
2.
Data Objektif
Pemeriksaan umum
1)
Keadaan umum
: baik
2)
kesadaran
: composmentis
3)
BB sebelum hamil
: 47 kg
4)
BB sekarang
: 49 kg
5)
Tinggi Badan
: 155 cm
6)
LILA
: 25 cm
7)
Vital Sign
: 36,5oC
Nadi
: 88x/menit
Respirasi
: 24 x/menit
Pemeriksaan Fisik
1)
Inspeksi
Bentuk
mesocephal,
tidak
ada
bekas
luka
rontok,
rambut lurus
Bentuk simetris, tidak berjerawat, tidak ada bekas
luka operasi, tidak oedema, tidak ada cloasma
Muka
gravidarum
Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran serumen,
Telinga
Mata
penglihatan baik
Hidung
Mulut
tidak kotor
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe,
venajugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar
Leher
parotis
Dada
dada,tidak wheezing
Simetris, tidak ada bekas luka operasi, puting susu
menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada areola dan
puting susu, tidak ada benjolan, belum ada
Payudara
pengeluaran colostrum
Membesar sesuai umur kehamian, tidak ada luka
bekas
operasi,
terdapat
linea
dan
striae
nyeri tekan
Keluar darah kurang lebih 10 cc warna merah, bau
khas, terpasang pembalut, tidak ada varises, tidak
Genetalia
Ekstremitas
Atas
aktif
Simetris, bentuk normal, tidak polidaktili,tidak
Ekstremitas
Bawah
pergerakan aktif
Anus
tidak hemoroid
2)
Palpasi
TBJ
:-
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
Auskultasi
Perkusi
3)
Pemeriksaan Penunjang
a)
Panggul luar
b)
c)
d)
PP Test
: Positif (+)
e)
USG
: Tidak dilakukan
f)
Rontgen
: Tidak dilakukan
g)
1)
2)
Porsio: tertutup, licin, nyeri tekan tidak ada, digoyangkan tidak terasa nyeri.
3)
4)
5)
B.
: Tidak dilakukan
INTERPRETASI DATA
Diagnosa kebidanan
Seorang ibu G5P4A0 umur 36tahun hamil10 minggu, dengan abortus iminens
Data dasar :
DS:
ibu mengatakan ini kehamilan yang kelima
Ibu mengatakan berumur 36 tahun
Ibu mengatakan belum pernah keguguran
Ibu mengatakan HPHT: 6.12.2013
HPL : 12.09.2014
: baik
kesadaran
: composmentis
BB sebelum hamil
: 47 kg
BB sekarang
: 49 kg
Tinggi Badan
: 155 cm
LILA
: 25 cm
Vital Sign
Tekanan darah
: 120/70 Mmhg
Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 88x/menit
Respirasi
: 24 x/meni
C.
DIAGNOSAMASALAH POTENSIAL
Abortus Insipiens
D.
Bed rest
E.
PERENCANAAN
-
Beri ibu dukungan psikologis dan libatkan keluarga dalam memberikan dukungan
psikologis
Anjurkan
ibu
untuk
mengurangi
aktivitas
yang
berat
dan
tidak
Anjurkan ibu untuk kontrol ulang apabila perdarahan tidak berhenti dalam 2 hari
atau bertambah banyak
F.
PELAKSANAAN
Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu sedang mengalami
abortus iminens yaitu keguguran yang masih dapat dipertahankan sehingga ibu harus
tetap berada di RS untuk dilakukan pemantauan selama 2 jam. Informasikan juga pada
ibu dan keluarga bahwa keluhan nyeri perut bagian bawah yang dirasakan terjadi karena
adanya kontraksi uterus.
Memberi ibu dukungan psikologis
Menjelaskan bahwa ibu bisa melewati masalah ini dengan baik, memberikan support
kepada ibu, dan mendampingi ibu selama ibu dalam pemantauan serta menghadirkan
keluarga yang paling dekat dengan ibu.
Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital ibu setiap 1 jam selama ibu
Mengkaji perdarahan pasien tiap jam, catat warna perdarahan, jumlah pembalut yang
digunakan
Menganjurkan ibu bad rest total atau istirahat rebah selama 48 jam, apabila kehamilan
masih dapat dipertahankan perdarahan dalam waktu 48 jam akan berhenti
Melakukan kolaborasi dengan dokter Obsgynuntuk memberikan terapi obat untuk
mengurangi keluhan pasian yaitu:
-
Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang dapat memperberat keadaan seperti:
angkat
junjung
berat,
bekerja
terlalu
keras
dan
hindari
stres
serta
tidak
G.
EVALUASI
Ibu dan keluarga sudah mengerti dengan kondisi ibu saat ini bahwa ibu sedang
mengalami abortus iminens
Bidan dan keluarga terus memberikan dukungan psikologi sehingga ibu merasa lebih
tenang
Keadaan umum baik dan tanda vital dalam batas normal
Keadaan umum
: baik
kesadaran
: composmentis
BB sebelum hamil
: 47 kg
BB sekarang
: 49 kg
Tinggi Badan
: 155 cm
LILA
: 25 cm
Vital Sign
Tekanan darah
: 120/70 Mmhg
Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 88x/menit
Respirasi
: 24 x/menit
Perdarahan lebih kurang 10 cc, warna darah merah tua, bau khas, Ibu istirahat rebah
selama 2 jam, dan ibu bersedia melakukan bad rest total di rumah
Telah diberikan terapi obat untuk mengurangi keluhan pasian yaitu:
-
Ibu bersedia untuk mengurangi aktivitas yang dapat memperberat keadaan ibu dan
bersedia tidak melakukancoitusselama satu bulan setelah setelah perdarahan berhenti.
Ibu bersedia untuk kontrol ulang apabila perdarahan tidak berhenti dalam 2 hari atau
bertambah banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Chalik, TMA. 2007. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika
Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia2008. Jakarta: Depkes RI.
KEPMENKES RI NO. 369/MENKES/SK/III/2007. Jakarta: Menkes RI.
Kusmiyati, Yuni. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Liewellyn, Derek. 2001. Panduan Lengkap Tentang Kesehatan, Kebidanan dan
Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka.
Manuaba, IBG. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.