Eugenol
Eugenol
PKMI-3-7-2
6
5
3
4
PKMI-3-7-3
Rangkain alat ini terdiri dari labu distilasi (3) sebagai tempat dimasukkannya
umpan yaitu minyak daun cengkeh yang dipanaskan menggunakan heater yang
dihubungkan dengan termostat (4). Pada bagian atas dipasang termometer (1)
untuk mengetahui temperatur uapnya. Kemudian dihubungkan dengan kondensor
(2) yang berfungsi sebagai pendingin dan distilat yang terjadi ditampung dalam
penampung distilat (5). Untuk membuat kondisi tekanan rendah alat dihubungkan
dengan rangkaian alat vakum yaitu trap (6) dan pompa vakum (8). Untuk
mengukur besarnya tekanan yang terjadi pompa vakum dihubungkan pada
manometer (7).
Penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap pertama berupa analisa kadar
eugenol pada umpan minya daun cengkeh, tahap kedua berupa proses distilasi
fraksionasi vakum, dan tahap terakhir berupa analisa distilat dan residu. Analisa
kadar eugenol menggunakan analisa instrumen berupa GC/GCMS, sedangkan
analisa distilat dan residu selain analisa kadar eugenol juga dilakukan analisa
indeks bias dengan refraktometri dan analisa berat jenis dengan piknometer. Data
pengamatan tersebut diolah dan menghasilkan tabel dan grafik. Selanjutnya
dianalisa dengan menggunakan metode statistik deskriptif-induktif.
Umpan berupa 100 ml minyak daun cengkeh dimasukkan ke dalam labu
distilasi berkapasitas 500 ml. Tekanan vakum dijalankan hingga mencapai 50
mmHg. Pendingin dialirkan. Pemanas dihidupkan hingga temperatur terntu
bersamaan dengan dijalankannya termostat. Temperatur bawah dan atas diamati
dan dicatat. Distilat diambil pada saat temperatur atas telah mengalami kenaikan.
Kemudian dilakukan pada temperatur dan tekanan yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap awal, diperoleh hasil analisa kadar eugenol menggunakan
GCMS pada umpan minyak daun cengkeh sebesar 69,66%. Komponen dalam
minyak daun cengkeh yang dapat teranalisa dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil analisa GCMS
No
R Time
Rumus Kimia
C10H16
1.
2,197
C10H12O2
2.
7,681
C15H24
3.
8,158
C15H24
4.
8,904
5.
9,374
C15H24
% Total
2,6
69,66
2,09
20,741
3,21
Nama
pinene
eugenol
copaen, copaen
caryophyllene
selinene, humulene
Pada tahap kedua yaitu proses ditilasi fraksionasi vakum diperoleh hasil penelitian
berupa volume destilat pada masing-masing tekanan dan temperatur tertentu. Hal
ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut ini.
Tabel 2.Hasil proses distilasi fraksionasi tekanan rendah pada tekanan 50 mmHg
No Tekanan
Suhu
V Destilat Densitas Indeks bias
0
1
50 mmHg
40 mL
0,88
1,32
170 C
0
180 C
2
50 mmHg
23 mL
0,98
1,48
0
190 C
3
50 mmHg
31 mL
1,00
1,51
0
200 C
4
50 mmHg
35 mL
1,03
1,55
0
210 C
5
50 mmHg
46 mL
1,05
1,59
PKMI-3-7-4
Tabel 3 Hasil proses distilasi fraksionasi tekanan rendah pada tekanan 100 mmHg
No
Tekanan
Suhu
V Destilat Densitas
Indeks bias
0
1
100 mmHg
36 mL
0,86
1,3
170 C
0
2
100 mmHg
180 C
25 mL
0,97
1,44
0
3
100 mmHg
190 C
27 mL
0,99
1,49
0
4
100 mmHg
200 C
30 mL
1,02
1,53
0
210 C
5
100 mmHg
42 mL
1,045
1,58
Baik tekanan 50 dan 100 mmHg menggunakan kenaikan temperatur yang
sama, dimana keduanya menunjukkan semakin besar temperatur terjadi kenaikan
baik pada densitas maupun indeks bias. Pada temperatur awal,distilat sebagian
mengandung fraksi ringan dan sedikit fraksi berat (eugenol). Hal ini dapat dilihat
pada densitas dan indeks bias pada temperatur awal yang besarnya cukup jauh
dari harga densitas dan indeks bias eugenol teoritis yaitu 1,062 gr/cc dan 1,5369.
Untuk kondisi optimum dicapai pada temperatur dan tekanan yang harga densitas
dan indeks biasnya mendekati harga densitas dan indeks bias eugenol teoritis.
Pemilihan kondisi temperatur operasi merujuk pada titik didih eugenol pada
tekanan operasi seperti ditunjukkan pada tabel 4
Tabel 4 Titik didik eugenol pada masing masing tekanan
0
Tekanan, mmHg
Titik Didih Eugenol, C
50
160,9
100
180,1
Namun hingga saat ini analisa hasil dengan GC pada masing-masing
kondisi operasi belum terlaksana dan menjadi rencana peneliti selanjutnya sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan awal.
KESIMPULAN
Isolasi eugenol dalam minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara
distilasi fraksionasi tekanan rendah. Pada awal distilasi yang banyak teruapkan
adalah fraksi ringannya, fraksi beratnya (eugenol) sedikit teruapkan. Kondisi
optimum diperoleh pada kondisi temperatur dan tekanan yang memberikan harga
densitas dan indeks bias mendekati harga densitas dan indeks bias teoritis
DAFTAR PUSTAKA
Anny S. 2002. Pengolahan Lanjut Minyak Atsiri dan Penggunaannya Dalam
Negeri. Workshop Nasional Minyak Atsiri 30 Oktober 2002, Dirjen
Industri Kecil Dagang Menengah, Depperindag.
BPS. 2005. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor. Jakarta :
Balai Pusat Statistik.
Guenther E. 1987. Minyak Atsiri, jilid 1. Jakarta : Universitas Indonesia. Ketaren
S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka. Suhenry,
PKMI-3-7-5