A.
Sosial
Republik
Indonesia
H.M.
Moeljadi
termasuk
penyediaan
tenaga
sehingga
sebagian
besar
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
RI
Nomor
YM.02.04.3.2.3384
memberikan
izin
c.
d.
e.
f.
B.
kesehatan
Nilai-nilai Kerja
1) Komitmen
2) Empati
3) Responsif
4) Jujur
5) Attitude atau sikap
Falsafah
Melayani dengan sepenuh hati
Motto
Peduli pada semua
Logo Organisasi
adalah
dilayani.
6. Tersedianya siklus menu.
Hal-hal yang dibutuhkan dalam perencanaan anggaran, yaitu:
a. Macam dan jumlah bahan makanan yang ada.
b. Macam dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan untuk
c.
d.
e.
f.
penggolongan konsumen.
Jumlah taksiran bahan makanan yang akan dibeli.
Jumlah konsumen yang makan menurut macamnya.
Kalkulasi total biaya.
Pengusulan anggaran belanja setahun.
RSUD
Budhi
Asih
mempunyai
jalur
administratif
untuk
makanan.
Dalam
perencanaan
menu
perlu
dikarenakan
cukup
memengaruhi
dalam
waktunya.
Instalasi
Gizi
RSUD
Budhi Asih
menurut
kelas-kelas,
yaitu
makanan
yang
C.
Klinik (MAGK)
Merupakan
koordinator
yang
membawahi
tim
gizi,
produksi
dan
distribusi,
pelaksana
Perencanaan menu
Pembelian dan pemesanan
Penerimaan bahan makanan
b)
c)
perencanaan penyuluhan
pelaksanaan penyuluhan
evaluasi penyuluhan
pencatatan dan pelaporan
d)
Pengolahan makanan
Penyaluran makanan
Hiegene dan sanitasi
Pencatatan dan pelaporan
anamnesa diet
perencanaan dan evaluasi diet
konsultasi dan penyuluhan diet
pemesanan makanan
D.
dilayani.
6) Tersedianya siklus menu.
Langkah-langkah perencanaan untuk kebutuhan bahan makanan, yaitu :
a.
b.
c.
d.
siklus menu
Hitung dengan cara :
Budhi
Asih
mempunyai
jalur
administratif
untuk
E.
makanan.
Dalam
perencanaan
menu
perlu
hipoalbumin.
Peraturan dan Macam RS
Peraturan ini biasanya menyangkut kebijakan dan
anggaran belanja bahan makanan, prosedur pembelian bahan
makanan, penggunaan atau pemakaian bahan makanan. Di
Instalasi Gizi RSUD Budhi Asih sudah memperhatikan halhal tersebut.
3.
Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan seseorang atau segolongan orang
merupakan
hal
lain
yang
perlu
diperhatikan
dalam
dapat diganti dengan lauk hewani lainnya yang ada pada hari
tersebut.
4.
5.
dikarenakan
cukup
memengaruhi
dalam
makanan
menjadi
tepat
waktu
dalam
pelaksanaannya.
Macam dan Jumlah Pegawai
Perhitungan macam dan jumlah pegawai dimaksudkan
agar pekerjaan memasak makanan dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Instalasi Gizi RSUD Budhi Asih mempunyai
pegawai yang sudah sesuai menurut macam dan jumlahnya
yang terdiri dari 10 orang ahli gizi, 16 orang tenaga pemasak
7.
mendapat snack satu kali yaitu snack pagi pada pukul 10.00.
Musim/ Iklim dan Keadaan Pasar
Musim atau iklim juga sangat berpengaruh dalam
pengadaan bahan makanan yang tersedia, misalnya, pada saat
kangkung sedang tidak musim (jarang ditemukan dipasaran
dan harganya cukup tinggi dari biasanya), maka sebisa
mungkin dicari pengganti bahan makanan lain (sayuran) yang
sesuai dengan menu hari itu.
Instalasi Gizi RSUD Budhi Asih telah bekerjasama
dengan salah satu rekanan yang sudah mempunyai kontrak
sehingga jika ada bahan makanan yang sedang tidak musim
atau sedang mengalami kenaikan harga maka hal tersebut
bahan makanan
Adanya surat perjanjian dengan bagian logistik makanan
Adanya spesifikasi bahan makanan
Adanya daftar pesanan bahan makanan
Tersedianya dana
yang sudah direkap ke dalam komputer gizi, dan tidak seluruh diet
pasien dihitung ke dalam bon basah, melainkan hanya diet pasien yang
menu makanannya menggunakan bahan makanan basah (MB, ML, NT,
BBS, BREDA) yang dihitung.
Kemudian hasil dari perhitungan dicatat kedalam buku bahan
makanan basah. Setlah itu, data tersebut dimasukkan ke dalam
komputer. Pemesanan di RSUD Budhi Asih tidak menggukana
perhitungan manual melainkan menggunakan komputer dengan
program excel, dimana kita hanya memasukkan jumlah pasien,
karyawan, snack, dan macam diitnya. Hal tersebut sangat efisien
dibandingkan harus melakukan perhitungan secara manual.
Menu yang digunakan yaitu berdasarkan sisklus menu 10 hari.
Sebagai contoh, saat ini tanggal 1 maka menu yang digunakan yaitu
siklus menu ke-1. Sesudah diperiksa, kemudian bon basah tersebut
diprint sebanyak 2 rangkap, yaitu 1 untuk arsip instalasi gizi dan 1
untuk rekanan. Sedangkan untuk bahan makanan kering, menu yang
digunakan sama seperti bon basah. Pertama, menghitung kebutuhan
beras berdasarkan jenis diet (MB, ML, NT, dan BBS), telur untuk
PUTEL dan TKTP. Setelah itu menghitung kebutuhan bahan makanan
lain berdasarkan menu yang ada.
Pada saat proses pemesanan dan pembelian bahan makanan
terdapat Formulir Permintaan Barang (PB-6) yang harus disetujui dan
ditandatangani oleh Direktur RSUD Budhi Asih, Kepala Seksi
Keuangan, Kepala Instalasi Gizi setelah ditelaah oleh Staf (TS), barang
baru bisa diantar.
F.
Produksi Makanan
Setelah pemesanan dan pembelian bahan makanan. Tahapan
selanjutnya yaitu produksi makanan yang meliputi penerimaan,
penyimpanan dan penyaluran bahan makanan, persiapan bahan
makanan, pengolahan makanan hingga penyajian dan distribusi
makanan ke pasien.
Penerimaan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang
meliputi pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan tentang macam,
kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan
pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan.
Tujuan dari penerimaan bahan makanan adalah agar tersedianya
bahan makanan yang siap untuk diolah.
Syarat-syarat penerimaan bahan makanan diantaranya :
a. Ada rincian pesanan bahan makanan harian berupa macam dan
jumlah bahan makanan yang akan diterima.
b. Ada spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapkan.
Dua langkah dalam penerimaan bahan makanan yang harus
dilakukan yaitu:
a. Ketika bahan makanan sudah sampai di instalasi gizi,
kemudian diperiksa satu persatu untuk mengetahui bila ada
bahan makanan yang tidak memenuhi spesifikasi.
b. Setelah sesuai dengan spesifikasi kemudian bahan makanan
disimpan ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis bahan
makananya (basah dan kering).
bahan makanan adalah agar bahan makanan dapat diap pakai dengan
kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan perencanaan. Syarat dari
penyimpanan bahan makanan, yaitu:
a. Adanya sistem penyimpanan barang
b. Adanya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai
persyaratan
c. Adanya kartu stock catatan keluar masuknya bahan makanan.
Langkah-langkah penyimpanan bahan makanan :
a. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, harus
segera dibawa ke ruang penyimpanan, gudang atau lemari
pendingin.
b. Jika bahan makanan langsung akan digunakan, setelah
ditimbang dan diawasi oleh bagian penyimpanan bahan
makanan setempat dibawa ke ruang bahan makanan.
Untuk semua kelas rumah sakit diperlukan ruang penyimpanan
untuk bahan makanan kering (gudang bahan makanan) dan ruang
pendingin serta ruang pembeku (freezer). Syarat ruang penyimpanan
bahan kering (gudang), yaitu:
a. Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut
macam, golongan ataupun urutan pemakaian bahan makanan.
b. Menggunakan bahan makanan yang diterima terlebih dahulu
(FIFO).
c. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai
pembukuan di bagian penyimpanan bahan makanan, termasuk
kartu stock bahan makanan harus segera diisi tanpa ditunda,
diletakkan pada tempatnya, diperiksa dan diteliti secara
berlanjut.
penanganan
bahan
makanan
seperti
mengupas,
Oleh
karena
itu
sudah
seharusnya
suatu
institusi
(BTP)
Tersedianya bahan makanan yang akan diolah
Tersedianya peralatan pengolahan bahan makanan
Tersedianya aturan penilaian
Tersedianya prosedur tetap pengolahan
standar
pemberian
makanan
rumah
sakit,
serta dietetika
Tersedianya standar porsi yang ditetapkan rumah sakit.
Adany peraturan pengambilan makanan
Adanya bon permintaan makanan
Tersedianya makanan sesuai ketentuan diet pasien atau
f.
g.
h.
i.
kebutuhan konsumen
Tersedianya peralatan makan
Tersedianya sarana pendistribusian makanan
Adanya jadwal pendistribusian makanan dapur utama
Adanya tenaga pramusaji.
dalam
jumlah
banyak/besar, untuk
selanjutnya
lagi
dimasukkan
ke
dalam
wadah
besar,
pelaporan
dan
evaluasi
atas
serangkaian
kegiatan
Pencatatan dan pelaporan yang ada di instalasi gizi RSUD Budhi Asih
adalah:
a. Pencatatan pelaporan ketenagaan/personal instalasi gizi rumah
sakit
1) Pencatatan harian daftar hadir pegawai waktu masuk dan
pulang
2) Laporan tahunan DP3
3) Laporan bulanan kinerja pegawai
b. Pencatatan pelaporan jumlah porsi pasdan karyawan
c. Pencatatan pelaporan jumlah belanja BMB dan BMK (harian,
d.
e.
f.
g.
bulanan, tahunan)
Pencatatan pelaporan jumlah belanja gas elpiji dan stock
Pencatatan pelaporan stock BMK
Pencatatan pelaporan tentang peralatan instalasi gizi
Pencatatan pelaporan tentang penggunaan anggaran belanja
bahan makanan, seperti:
1) Surat permohonan
pengadaan
barang,
alat,
obat,
a. Lokasi
Terletak pada lokasi yang terhindar dari pencemaran yang diakibatkan
antara lain oleh debu, asap, serangga dan tikus.
b. Bangunan dan Fasilitas
1) Umum
a) Bangunan dan rancang bangun harus dibuat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
b) Terpisah dengan tempat tinggal
2) Tata ruang
3) Lantai
a) Lantai dibuat kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan.
b) Kepmenkes.
4) Dinding
a) Permukaan dinding sebelah dalam halus, kering/tidak menyerap
air dan mudah dibersihkan.
b) Konstruksi dinding tidak boleh dibuat rangkap.
c) Bila permukaan dinding kena percikan air, maka setinggi 2 (dua)
meter dari lantai dilapisi bahan kedap air yang permukaannya
halus, tidak menahan debu dan berwarna terang.
5) Langit-langit
a) Permukaan rata, berwarna terang, serta mudha dibersihkan.
b) Tidak terdapat lubang-lubang.
c) Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,4 meter.
6) Pintu dan Jendela
a) Pintu dibuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.
b) Jendela, pintu dan lubang ventilasi dimana makanan diolah
harus dilengkapi dengan kawat kasa yang dapat dibuka dan
dipasang.
c) Pintu dapat ditutup dengan baik dan membuka ke arah luar.
d) Setiap bagian bawah pintu sebaiknya dilapisi logam setinggi
36cm, untuk mencegah masuknya tikus.
e) Jarak antara pintu dan lantai tidak lebih dari 1 (satu) cm.
7) Pencahayaan
a) Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk
melakukan pekerjaan pengolahan makanan secara efektif dan
kegiatan pembersihan ruang.
b) Di setiap ruangan kerja seperti gudang, dapur, tempat cuci
peralatan dan tempat pencuci tangan, intensitas pencahayaan
sedikitnya 10 foot candle.
c) Pencahayaan/penerangan harus tidak menyilaukan dan tersebar
merata sehingga sedapat mungkin tidak menimbulkan bayangan
yang nyata.
8) Ventilasi/penghawaan
pengunjung.
Toilet dibersihkan dengan deterjen dan alat pengering.
Tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok serta sabun.
Luas lantai cukup untuk memelihara kebersihan.
Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dan
kelandaiannya/kemiringannya cukup.
i) Ventilasi dan penerangan baik.
j) Air limbah dibuang ke septik tank, riol atau lubang peresapan
yang tidak mencemari air tanah.
k) Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air.
l) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak
penampung dan saluran pembuangan.
m) Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam
keadaan cukup.
n) Peturasan dilengkapi dengan air mengalir.
o) Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa dan dilengkapi
dengan air penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas
(tissue).
p) Diberi tanda/tulisan pemberitahuan bahawa setiap pemakai
harus mencuci tangan dengan sabun sesudah menggunakan
toilet.
: 1 buah
: 2 buah
: 3 buah
2
3
PENGHAWAAN
8
10
11
12
mencuci pakaian
14
16
17
KARYAWAN
15
MAKANAN
18
19
PERLINDUNGAN MAKANAN
20
21
dan pemeliharaannya
23
24
65
57
25
26
JUMLAH
KHUSUS GOLONGAN A.1.
27
28
68
60
JUMLAH
KHUSUS GOLONGAN A.2.
29
30
31
JUMLAH
74
66
33
34
35
JUMLAH
83
74
KHUSUS GOLONGAN B
36
37
38
39
40
92
83
JUMLAH
KHUSUS GOLONGAN C
41
42
43
44
100
91
Gizi di RSUD Budhi Asih harus memenuhi persyaratan yaitu bangunan dan
rancang bangun harus dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan terpisah dengan tempat tinggal.
Syarat suatu gedung Institusi yang baik harus rapat serangga dan rapat
tikus. Peralatan dan bahan baku tidak dibuat menumpuk sehingga tidak
memungkinkan adanya sarang serangga dan tikus. Konstruksi bangunan
untuk kegiatan penyelenggaraan makanan harus kokoh dan aman. Konstruksi
selain kuat juga selalu dalam keadaan bersih secara fisik dan bebas dari
barang-barang sisa atau bekas yang ditempatkan sembarangan (Permenkes,
2011). Namun pada gedung Instalasi Gizi RSUD Budhi Asih kurang
memenuhi syarat, seperti gedung tidak rapat serangga dan tikus, ruangan
gudang yang kecil membuat barang barang stok gudang menumpuk di
dalam gudang. Letak peralatan masih disusun secara bertumpuk sehingga
memungkinkan adanya sarang serangga dan tikus. Skor penilaian bangunan
Instalasi Gizi RSUD Budhi Asih dari 6 kategori yang memenuhi syarat hanya
1, yaitu kontruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih, dan bebas dari
barang-barang yang tidak berguna atau barang sisa. Instalasi Gizi RSUD
Budhi Asih kurang memenuhi persyaratan hiegiene sanitasi kategori
bangunan sesuai Permenkes 2011.
3. Pembagian ruang
Instalasi gizi RSUD Budhi Asih terdiri dari 1 lantai dengan beberapa
pembagian ruangan. Terdapat ruang dapur, ruang pengepakan, ruang staf dan
administrasi, ruang penyimpanan bahan makana, dan ruang istirahat bagi
karyawan. Lokasi toilet berada di luar lokasi gedung instalasi gizi.
terdapat
lantai
yang
berlubang.
Sesuai
dengan
Seharusnya
menurut
Kepmenkes
RI
No.
pengamatan
yang
telah
dilaksanakan
pintu.
Seharusnya
menurut
Kepmenkes
RI
No.
hasil
yang
didapat,
tempat
sampah
Namun
hal
Hal
ini
tidak
sesuai
dengan
persyaratan
menurut
yang baik bahwa persyaratan hygine dan sanitasi adalah air bersih
harus tersedia cukup untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan dan
kualitas air bersih harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturanyang berlaku.
13. Pembuangan Air Limbah
tentang
proses
permukaan peralatan.
Washing (mencuci dengan deterjen), yaitu mencuci peralatan
dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan
zat pencuci atau deterjen. Deterjen yang baik yaitu terdiri dari
deterjen cair atau bubuk, karena deterjen sangat mudah larut
dalam air, sehingga sedikit kemungkinan membekas pada alat
d.
yang dicuci.
Rinsing ( membilas dengan air bersih ), yaitu mencuci
peralatan yang telah digosok deterjen sampai bersih dengan
cara dibilas dengan air bersih. Setiap peralatan yang
dibersihkan dibilas dengan cara menggosok-gosok dengan
e.
peralatan
setelah
proses
yaitu
pencucian.
untuk
mengangkut
makanan
kepada
pasien
yaitu
menggunakan troli.
H.
persiapan dengan cara mencuci sutu bahan makanan yang akan diolah.
Seperti halnya daging sapi dicuci atau dibersihkan. Begitu pula dengan
persiapan yang dilakukan pada wortel. Wortel dikupas, dicuci, kemudian
dipotong berbentuk korek api. Proses persiapan harus selalu diperhatikan
karena berdampak pada mutu makanan.
Pada proses persiapan, pengolahan dan distribusi, diperhatikan juga
untuk karyawan harus menggunakan APD lengkap, sehingga meminimalisir
terjadinya bahaya/kontaminasi terhadap produk yang diolah dan membuat
mutu pangan lebih baik.