Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas


berkat Rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
meskipun masih sangat sederhana. Ada pun judul makalah yang saya susun
ini adalah tentang Penyakit Malaria.
Harapan penulis mudah-mudahan dengan penulisan makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan saya sadar masih banyak
kekurangan dalam makalah ini sekiranya mohon dimaklumi terima kasih.

Majene, November 2008


PENULIS

NURINDAH SARI NURDIN


NIM : A1. 07.046

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar belakang ..................................................................


Tujuan Penulisan ..............................................................
Pengertian Malaria ...........................................................
Penyebab Malaria ............................................................
Gejala Malaria ..................................................................
Pengobatan Malaria .........................................................
Pencegahan Malaria ........................................................

1
1
2
2
4
5
7

PEMBAHASAN ......................................................................

10

A. Kriteria Penilaian ..............................................................


B. Menentukan Bobot ...........................................................

10
11

PEMBAHASAN ......................................................................

13

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Yang Menjadi Prioritas Utama ..........................................


Jadwal ..............................................................................
Sasaran ............................................................................
Metode ..............................................................................
Evaluasi ............................................................................
Hasil ..................................................................................

13
13
13
13
14
14

BAB IV PENUTUP ..............................................................................

15

A. Kesimpulan .......................................................................
B. Saran-saran ......................................................................

15
16

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

17

BAB II

BAB III

BAB I
( PENDAHULUAN )
A. LATAR BELAKANG
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan atau penyakit
dari genus plasreodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk
anopheles. Istilah malaria berasal dari bahasa Italia yaitu mal (buruk) dan
area (udara). Atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah
rawa- rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai
beberapa nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam tropik,
demam pantai, demam charges, demam kura, dan paludisme.
Malaria ditemukan hampir diseluruh dunia, terutama di negaranegara yang beriklim tropis dan subtropis. Penduduk yang beresiko
terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 milyar atau 41 % dari jumlah
penduduk dunia. Setiap tahun kasusnya bertambah sekitar 300 500 juta
kasus dan mengakibatkan 1,5 - 2,7 kematian, terutama di negara-negara
bawah aftika. Di Indonesia penyakit ini ditemukan tersebar diseluruh
kepulauan.
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu malaria
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit malaria
3. Untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan oleh penyakit malaria
4. Untuk mengetahui pengobatan yang dilakukan baik mencegah
maupun untuk mengobati penyakit malaria.

C. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
(protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles. Malaria juga merupakan infeksi parasit pada sel
darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa spesies plasmodium
yang ditularkan ke manusia melalui air liur.
Malaria besifat endemik di lingkungan tropis dan subtropis, penyakit
ini bersifat akut dan dapat menjadi kronik disertai serangan berulangulang yang menyebabkan kelemahan. Penyakit ini juga mempunyai
beberapa nama seperti, demam roma, demam rawa, demam tropik,
demam pantai, demam charges, demam kura dan paludisme
D. Faktor Penyebab Malaria
Kemapuan bertahannya

penyakit

malaria

di

suatu

daerah

ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :


1. Parasit malaria
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria yaitu suatu
protozoa. Darah yang termasuk genus plasmodium yang dibawa oleh
nyamuk anopeleas. Ada 4 macam spesies penyebab malria yaitu :
- Plasmodium vivax
- Plasmodium Palciparum
- Plasmodium malariae
- Plasmodium ovale
a. Plesmodium vivax menyebabkan malaria vivax atau tertiana
b. Plasmodium Palciparum menyebabkan malaria palciparum atau
tropika.
c. Plasmodium malaria menyebabkan malariae atau quastana
d. Plasmodium ovale menyebabkan malariae ovale
2. Nyamuk anopheles
Penyakit malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh
nyamuk anopheles betina. Diseluruh dunia terdapat sekitar 2000
speasis anopheles dan 60 diantaranya

diketahui sebagai penular

malaria. Di Indonesia ada sektar 80 jenis anophelas, 24 spesies

diantaranya telah terbukti penular malaria. Sifat masing-masing


spesies berbeda tergantung berbagi faktor seperti penyebaran
geografis, iklim dan tempat perindukannya. Semua nyamuk malaria
hidup sesuai kondisi ekologi setempat seperti nyamuk malaria yang
hidup di air payau (anopheles sundaicus dan anopeles subpictus), di
sawah (anopheles aconitus) ataua air bersih di pegunungan
(anopheles maculatus).
Nyamuk anopheles hidup di dearah iklim tropis dan subtropis,
tapi juga bisa hidup didaerah yang beriklim sedang. Nyamuk ini jarang
ditemukan pada daerah dengan ketinggian lebih dari 2000 2500
meter. Tempat perindukannya bervariasi dan dapat dibagi menjadi 3
kawasan, yaitu pantai, pedalaman, dan kaki gunung. Biasanya
nyamuk anopheles betina menggigit manusia pada malam hari atau
sejak senja hingga subuh. Jarak terbangnya tidak lebih dari 0,5 3 km
dari tempat perindukannya.
3. Manusia yang rentan terhadap infeksi malaria
Penduduk disuatu daerah endemis malaria ada yang mudah
dan ada yang sukar terinfeksi malaria meskipun gejala klinisnya
ringan. Perpindahan penduduk dari satu daerah endemis malaria
hingga kini masih menimbulkan masalah. Sejak dulu telah diketahui
bahwa wabah penyakit ini sering terjadi dimana-mana seperti di
daerah pemukiman baru yaitu daerah perkebunan dan transmigrasi.
Hal ini terjadi karena pekerja yang datang dari daerah lain belum
mempunyai kekebalan sehingga rentan terinfeksi.
4. Lingkungan
Keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap ada tidaknya
malaria di suatu daerah. Adanya danau air payau, genangan air di
hutan,

persawahan,

tambak

pertambangan disuatu daerah

ikan,

bembukaan

hutan,

dan

akan meningkatkan kemungkinan

tumbuhnya

penyakit

malaria

karena

tempat-

tempat

tersebut

merupakan tempat perindukan nyamuk malaria.


5. Iklim
Suhu dan curah hujan disuatu daerah berperan penting dalam
penularan penyakit malaria. Biasanya, penularan malaria pada musim
hujan dibandingkan kemarau. Air hujan yang menimbulkan genangan
air, merupakan tempat yang ideal untuk perindukan nyamuk malaria.
Dengan bertambahnya perindukan, populasi nyamuk malaria juga
bertambah sehingga bertambah pula penularanya.
E. Gejala gejala Malaria
Gejalagejala penyakit malaria dipengaruhi oleh daya pertahanan
tubuh penderita, jenis plasmodium malaria serta jumlah parasit yang
menginfeksinya. Gambaran khas dari penyakit malaria adalah adanya
demam, pembesaran limpah, dan anemia.
1. Demam.
Biasanya timbul demam, penderita malaria akan mengeluh
lesu, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot. Kurang nafsu makan,
rasa tidak enak pada perut, diare ringan kadang-kadang merasa dingin
dipunggung.
2. Pembesaran limfa.
Pembesaran limpa merupakan gejala khas pada malaria kronis
atau manahun. Limpa menjadi bengkak dan terasa nyeri. Limpa
membengkak akibat penyumbatan oleh sel-sel darah merah yang
mengandung parasit malaria. Lama-lama konsisten limpah menjadi
keras karena jaringan ikat pada limpa semakin bertambah. Dengan
pengobatan yang baik limpa berangsur normal kembali.
3. Anemia
Pada penyakit malaria penyakit anemia atau penurunan kadar
homoglobin

darah

sampai

dibawah

nilai

normal

disebabkan

penghancuran sel darah merah yang berlebihan oleh parasit malaria.

Selain itu, anemia timbul akibat gangguan pembentukan sel darah


merah di sum-sum tulang.
Gejala anemia berupa badan yang terasa lemas, pusing, pucat,
penglihatan kabur, jantung berdebar-debar, dan kurang nafsu makan.
Diagnosis anemia ditentukan dengan pemeriksaan kadar homoglobin
darah
F. Pengobatan Malaria
Malaria merupakan

salah

satu

penyakit

menular

yang

mempengaruhi angka kematian bayi, anak, dan ibu melahirkan, serta


dapat menurunkan produktivitas kerja. Untuk mengetehui pasti seseorang
telah terinfeksi malaria, yaitu dengan menemukan parasit malaria di
dalam darah melalui pemeriksaan mikrosop. Pada darah penderita akan
tampak bentuk parasit malaria serta perubahan pada sel-sel darah merah
yang terinfeksi. Pemeriksaan ini harus dilakukan pada orang yang tinggal
di daerah endemis malaria atau orang yang pernah bepergian kedaerah
endemis malaria dalam jangka waktu satu tahun.
Untuk mengantisipasinya diterapkan beberapa prinsip pengobatan
malaria seperti :
a. Menemukan penderita malaria sedini mungkin
b. Melakukan pengobatan yang efektif untuk parasit malaria dalam
c.
d.
e.
f.

darah.
Mencegah komplikasi dan kematian
Menemukan dan mengobati rekrudensi dan rekurensi.
Mencegah penyakit malaria kambuh kembali.
Mengurangi penularan penyakit malaria.
Ada beberapa obat yang digunakan untuk pengobatan malaria,

antara lain :
1. Skizontisida jaringan primer (contohya proguanil dan perimetamin)
2. Jaringan sekunder (contohnya primakuin )
3. Skizontisida darah (contohnya kina, klorokum, dan amodeakuin)
4. Gametosida (contohnya premakuin, kena, klorokum, dan amodeakuin)
5. Sprontosida (contohnya primakuin dan proguanil)
Pertolongan pertama

Terkadang banyak kendala untuk segara membawa penderita


ke pukesmas atau rumah sakit disebabkan terbatasnya sarana
transportasi dan terlalu jauhnya pusat pelayanan kesehatan terutama
di desa atau di daerah pinggiran kota.
Oleh karena itu usaha awal yang dapat dilakukan adalah
dengan pertolongan pertama seperti:
1. Berikan air minum sebanyak-banyaknya kepada penderita sepert
air susu, air teh, atau air putih masak untuk mencegah kekurangan
cairan akibat demam panas.
2. Berikan obat penurun panas seperti parasetamol atau kompres
dengan air dingin.
G. Pencegahan Malaria
Di Indonesia

usaha

pembasmian

penyakit

malaria

belum

mencapai hasil yang optimal karena beberapa hambatan yaitu tempat


perindukan nyamuk malaria yang tersebar luas, jumlah penderita yang
sangat banyak, serta keterbatasan SDM, infrastruktur dan biaya. Oleh
karena itu usaha yang paling mungkin dilakukan adalah usaha
pencegahan dan pemberantasan malaria parasit seperti :
1. Menghindari gigitan nyamuk malaria
Di daerah yang jumlah penderitanya sangat banyak. Tindakan
untuk menghindari gigitan nyamuk malaria sangat penting. Di daerah
pedesaan dan pinggiran kota yang banyak sawah, rawa- awa atau
tambak ikan disarankan untuk memakai baju lengan panjang dan
celana panjang pada saat keuar rumah terutama pada malam hari.
Biasanya nyamuk malaria menggigit pada malah hari.
Sebaiknya mereka yang tinggal di daerah endemis malaria
memasang kawat kasa di jendela dan ventilasi rumah serta
menggunakan kelambu saat tidur. Masyarakat juga dapat mencegah
dengan menggunakan anti nyamuk pada malam hari untuk mencegah
gigitan nyamuk malaria.

2. Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa dapat dilakukan


tindakan seperti :
a. Penyemprotan nyamuk
Sebaiknya penyemprotan rumah-rumah di daerah endemis
malaria dengan insektisida dilaksanakan 2 kali setahun dengan
interval waktu 6 bulan.
b. Larvaciding
Larvaciding merupakan kegiatan penyemprotan rawa- rawa
yang potensial sebagai tempat perindukan nyamuk malaria.
c. Biologikal kontrol
Bologikal kontrol kegiatan penebaran ikan kepala timah dan
ikan guppy. genangan air yang mengalir dan persawahan. ikan-ikan
tersebut berfungsi sebagai pemangsa jentik-jentik nyamuk malaria.
3. Mengurangi tempat perindukan malaria.
Tempat

perindukan

nyamuk

malaria

bermacam-macam

tergantung spesies nyamuknya. Ada nyamuk malaria yang hidup di


kawasan pantai, rawa-rawa, empang, sawah, tambak ikan, atau hidup
di air bersih pegunungan.
Di daerah endemis malaria yaitu daerah yang langganan
terjangkit penyakit malaria, masyarakat perlu menjaga kebersihan
ligkungan. Tambak ikan yang kurang dipelihara harus dibersihkan,
parit-parit disepamjang pantai bekas galian yang terisi air payau harus
ditutup, bekas roda yang tergenang air atau bekas jejak kaki hewan
pada tanah berlumpur yang berair harus segara ditutup atau
mengurangi tempat perkembang biakan larva nyamuk malaria.
4. Pemberian obat pencegah malaria
Pemberian obat pencegah malaria bertujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi serta timbulnya gejala-gejala penyakit malaria. Orang
yang akan bepergian di daerah endemis harus minum obat anti

malaria sekurang-kurangnya seminggu sebelum bepergian sampai 4


minggu setelah orang tersebut meninggalkan daerah endemis malaria.

5. Pemberian vaksin malaria


Pemberian

vaksin

malaria

merupakan

tindakan

yang

diharapkan dapat membantu mencegah infeksi malaria sehingga


dapat menurunkan angka kematian akibat infeksi malaria. Saat ini
usaha untuk menemukan vaksin malaria yang baik dan efektif masih
berjalan dan dalam tahap penelitian. Diharapkan dalam waktu tidak
lama akan tercipta vaksin malaria yang mampu melawan infeksi
parasit malaria.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kriteria Penilaian
1. Sifat masalah
Skor
Ancaman kesehatan
(2)
Kurang sehat
(3)
Krisis
(1)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Dengan mudah
(2)
Hanya sebagian
(1)
Tidak dapat
(0)
3. Potensi masalah untuk diubah
Tinggi
(3)
Cukup
(2)
Rendah
(1)
4. Menonjolnya masalah
Masalah harus ditangai
(2)
Tidak perlu ditangani
(1)
Masalah tidak dirasakan
(0)
Penilaian
5

sangat setuju

setuju

cukup setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

B. Menentukan Bobot
1. Parasit malaria
a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah dapat diubah
c. Potensi masalah untuk diubah
d. Menonjolnya masalah

Skor
2
0
2
2
6/4 = 1,5

Skor = 5

2. Nyamuk anopheles

9
Skor = 5

a.
b.
c.
d.

Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diubah
Potensi masalah untuk diubah
Menonjolnya masalah

3. Manusia yang rentan


a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah dapat diubah
c. Potensi masalah untuk diubah
d. Menonjolnya masalah
4. Lingkungan
a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah dapat diubah
c. Potensi masalah untuk diubah
d. Menonjolnya masalah

5. Iklim
a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah dapat diubah
c. Potensi masalah untuk diubah
d. Menonjolnya masalah

3
2
2
2
9/4 = 2,25
2
0
2
2
6/4 = 1,5

Skor = 4

2
1
Skor = 5
2
2
7/4 = 1,75

3
0
1
Skor = 5
1
5/4 = 1,25

Yang menjadi prioritas utama atau menjadi penyebab utama terjadinya


malaria adalah nyamuk anopheles, sekitar 2,25 %
PM

5
x 2,25
5

11,25
5

2,25 %

10

BAB III
PEMBAHASAN
A. Yang Menjadi Prioritas Utama Adalah
Nyamuk Anopheles
Penyakit malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh
nyamuk anopheles betina. Di seluruh dunia terdapat sekitar 2.000
spesies anopheles dan 60 diantaranya diketahui sebagai penular
malaria. Nyamuk anopheles hidup di daerah iklim tropis dan subtropis,
tetapi juga bisa hidup di daerah yang beriklim sedang. Nyamuk ini
jarang ditemukan pada daerah dengan ketinggian lebih dari 2.000
2.500 meter. Tempat perindukannya bervariasi dan dapat dibagi
menjadi 3 kawasan yaitu pantai, pedalaman dan kaki gunung.
Biasanya nyamuk anopheles betina menggigit manusia pada malam
hari atau sejak senja sampai subuh dan jarak terbangnya tidak lebih
dari 0,5 3 km dari tempat perindukannya.
B. Jadwal
Penyuluhan tentang penyakit malaria dilaksanakan di desa WT.
Suppa Kec. Suppa Kab. Pinrang, pada hari Senin tanggal 6 Oktober
2008.
C. Sasaran
Penyuluhan tentang penyakit malaria ditujukan kepada seluruh
masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang kurang pengetahuan
tentang masalah penyakit malaria.
D. Metode
Penyuluhan ini menggunakan metode tanya jawab.
E. Evaluasi
Pada kegiatan penyuluhan ini sebelumnya dilakukan pre test
untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat.

11

Adapun isi dari pre test tersebut yaitu :


Apa yang dimaksud dengan malaria
Apa yang menyebabkan malaria
Apa gejala malaria
Bagaimana pencegahan dan pengobatan malaria

Dari hasil tes di atas hanya sekitar 50%


Kemudian sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan maka akan
dilaksanakan post test untuk mengetahui sebagaimana pengetahuan
masyarakat tentang apa yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan.
Adapun isi post test tersebut yaitu :
- Apa yang dimaksud dengan malaria
- Apa yang menyebabkan malaria
- Apa gejala malaria
- Bagaimana pencegahan dan pengobatan malaria
Dari hasil test di atas hanya sekitar 85%
F. Hasil
Dalam kegiatan penyuluhan ini masyarakat mengetahui apa
penyakit malaria itu. Meskipun hanya sebaguan masyarakat yang
mengerti tentang penyakit malaria. Namun masyarakat setidaknya
mampu mampu mengetahui tanda-tanda dan gejala dari penyakit malaria.
Selain itu juga masyarakat mengetahui cara pencegahan agar tidak
terjangkit penyakit malaria. Namun hasil didapatkan cukup memuaskan.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit malaria di pulau Jawa, Bali jumlahnya relatif rendah jika
dibandingkan diluar

pulau Jawa. Perbedaan situasi ini menimbulkan

tingkat kekebalan penduduk yang tinggal dimasing-masing daerah


tersebut. Perbedaan tinggkat kekebalan penduduk ini dapat menimbulkan

12

letusan penyakit malaria. Orang yang bepergian ke daerah malaria


sebagai wisatawan, tugas dinas, berdagang, atau keperluan lainnya
sering pulang dengan penyakit malaria. Penyakit malaria kadang-kadang
tidak diketahui penderitanya sendiri dan dokter yang mengobatinya sering
tidak sadar bahwa pasiennya menderita malaria karena gejala penyakit
malaria dapat menyerupai penyakit lain seperti influenza, demam tifes,
atau

hepatitis.

Tindakan

penaggulangan

malaria

yang

saat

ini

dilaksanakan lebih ditekankan pada pemutusan rantai penularan baik


yang tertuju pada parasit maupun faktor nyamuk malaria.
Kegiatan-kegiatan pemberantasan penyakit malaria

yang

dilakukan berupa menghindari gigitan nyamuk anopheles, membunuh


nyamuk anopheles dewasa dengan insektisida, membunuh jentik nyamuk,
mengurangi tempat perindukan nyamuk, mengobati penderita malaria
serta pemberian pengobatan pencegahan. Jika tindakan pemberantasan
dan pengobatan penyakit malaria dilakukan dengan baik, diharapkan
dapat menurunkan angka kematian, angka kesakitan dan angka infeksi
akibat malaria.

B. Saran- saran
1. Sebagai anggota masyarakat yang peduli terhadap kesehatan
diharapkan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan rumah.
2. Untuk menghindari penyakit malaria diharapkan masyarakat
melakukan pencegahan seperti memakai obat anti nyamuk dan
kelambu pada malam hari untuk mencegah penyakit malaria.

13

DAFTAR PUSTAKA
-

Dr. Arlan Prabowo 2004. Malria, Mencegah dan Mengatasinya. Puspa

Swara, Jakarta
Elizabeth J. Corwin. 2000. Patofisiologi. Buku Kedokteran, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai