Disusun Oleh :
Eky Septian P.
260120150026
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
mengenai Digoxin. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Farmakokinetika Klinik. Saya berharap dapat menambah wawasan
dan pengetahuan khususnya dalam bidang medis. Serta pembaca dapat
mengetahui mengenai obat digoxin ini.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena
itu, saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
ii
DAFTAR ISI..............................................................................................
iii
DIGOXIN.................................................................................................
CONTOH KASUS.....................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
12
DIGOKSIN
Digoksin adalah suatu obat yang diperoleh dari tumbuhan Digitalis lanata.
Digoksin digunakan terutama untuk meningkatkan kemampuan memompa
(kemampuan kontraksi) jantung dalam keadaan kegagalan jantung/congestive
heart failure (CHF). Obat ini juga digunakan untuk membantu menormalkan
beberapa dysrhythmias (jenis abnormal denyut jantung). Obat ini termasuk obat
dengan Therapeutic Window sempit (jarak antara MTC [Minimum Toxic
Concentration] dan MEC [Minimum Effective Concentration] mempunyai jarak
yang sempit. Artinya rentang antara kadar dalam darah yang dapat menimbulkan
efek terapi dan yang dapat menimbulkan efek toksik sempit. Sehingga kadar obat
dalam plasma harus tepat agar tidak melebihi batas MTC yang dapat
menimbulkan efek toksik. Efek samping pada pemakaian dosis tinggi, gangguan
susunan syaraf pusat: bingung, tidak nafsu makan, disorientasi, gangguan saluran
cerna: mual, muntah dan gangguan ritme jantung. Reaksi alergi kulit seperti gatalgatal, dan juga terjadinya ginekomastia (jarang) yaitu membesarnya payudara
pria) mungkin terjadi.
farmakokinetika
untuk
menyesuaikan
regimen
dosis
dapat
BIOAVAILABILITAS
Bioavailabilitas tablet digoksin berkisar dari 0,5 hingga lebih besar dari
0,9. Banyak klinisi menggunakan bioavailabilitas 0,7 hingga 0,8. Nilai
bioavailabilitas 0,7 digunakan dalam teks ini sebagai suatu estimasi gambaran
bioavailabilitas rerata yang dilaporkan dalam literatur. Eliksir tampaknya memiliki
bioavailabilitas yang berkisar 0,8, dan kapsul gelatin lunak digoksin tampaknya
diabsorpsi dengan lengkap. Rute pemberian intravena IV juga diasumsikan
memiliki bioavailabilitas 100%.
Faktora
Volume Distibusi
Klirens Kreatinin
Obesitas
Kuinidin
Tiroid
Hipotiroid klinis
Lihat Persamaan 1
BBIb
0,7
0,7
7
Hipertiroid klinis
Klirens
Klirens kreatinin
Gagal jantung kongestif
Obesitas
Amiodaron
Kuinidin
Verapamil
Fungsi tiroid
Hipotiroid klinis
Hipertiroid klinis
a
1,3
Lihat Persamaan 3 dan 4
Lihat Persamaan 4
BBIb
0,5
0,5
0,75
0,7
1,3
Faktor harus dikalikan dengan nilai volume distribusi atau klirens yang dihitung.
Faktor perkalian akan meningkatkan ketidakpastian prediksi nilai volume distribusi atau klirens.
Meskipun tidak diuji, anda dapat mengantisipasi terjadinya multiplikatif faktor tersebut.
b
Dengan menggunakan data dari Sheiner et al., kliren digoksin total dalam
mL/kg/menit dapat dihitung pada pasien dengan tanpa CHF sebagai berikut:
menit
0.8 mL /
menit
0.33 mL /
Cl cr untuk pria
10
mL
menit
Cl cr untuk wanita
perlu diperhatikan bahwa pada persamaan tersebut, satuan tidak ditiadakan; akan
tetapi, nilai 140 pada pembilang dan 72 pada penyebut menghasilkan klirens
kreatinin yang memiliki satuan Ml/menit. selain itu, pada subjek yang
kegemukan, klirens kreatinin biasanya dihitung menggunakan BBI. metode yang
paling umum untuk mengetimasi BBI adalah sebagai berikut:
Berat Badan Idealuntuk pria dalam kg=50+ ( 2.3 ) ( Tinggi dalaminci> 60 )
Berat badan Ideal untuk wanitadalam kg=45+ ( 2.3 ) (tinggi dalam inci>60)
Dengan cara yang sama, BBI juga harus digunakan untuk mengestimasi klirens
digoksin (ginjal dan metabolic) pada pasien yang kegemukan/obesitas. Metode ini
dan metode lainya digunakan untuk mengestimasi klirens digoksin. Didalam
lieteratur yang dilutes oleh winter, berpendapat bahwa persamaan Cl digoksin (pasien
dengan
CHF)
merupakan
pendekatan
yang
lebih
konservatif
dan
WAKTU PARUH
Digoxin memiliki waktu paruh mencapai 2 jam pada pasien yang
memiliki fungsi ginjal normal. Pada pasien tanpa ginjal (anephric) waktu paruh
meningkat menjadi 4-6 hari. Peningkatan waktu paruh ini disebabkan oleh
penurunan klirens yang menyebabkan volume distribusi pun menurun pada pasien
dengan fungsi ginjal menurun.
11
sifat interaksi obat dan perubahan yang diharapkan dalam paruh harus
memberikan beberapa petunjuk untuk perjalanan waktu dan luasnya perubahan
yang diharapkan dalam konsentrasi digoxin.
CONTOH KASUS
1.
Ket. :
V = Vol. Distribusi
C = Kons. Plasma
F = Bioavailabilitas
o Loading
dose =
(V )(C)
( S)(F)
dose =
496,8
0,7
13
DAFTAR PUSTAKA
Lacy, C.F., et al. 2008. Drug Information Handbook, 11st Edition. USA: LexiComp. Inc.
S.Boro, Maureen dan E.Winter, Michael. 2009. Basic Clinical Pharmacokinetics,
Fifth Edition. LWW
14