TIS
MISSY AYUNI SALISA
030.08.164
Pembimbing :
DEFINI
SI
Rhinosinusitis
inflamasi mukosa hidung dan sinus
paranasal
yang
dapat
ditegakkan
berdasarkan riwayat gejala yang diderita
sudah lebih dari 12 minggu, dan sesuai
dengan 2 kriteria mayor atau 1 kriteria
mayor ditambah 2 kriteria minor
Sinus
Sinus
Sinus
Sinus
maksilaris
frontalis
etmoidalis
spenoidalis
Sinus Maksilaris
Nama
Perdarahan
Mendapat
Sinus
Frontalis
Sinus Etmoid
Mulai
Merupakan
Perdarahan
Inervasi
Sinus Sfenoid
Fisiologi Sinus
Paranasal
Beberapa teori yang dikemukakan sebagai fungsi
sinus paranasal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kompleks Ostiomeatal
( KOM )
Celah sempit di etmoid anterior yang merupakan
serambi muka bagi sinus maksila dan frontal
terdiri dari sel-sel udara dari etmoid anterior dan
ostiumnya, infundibulum etmoid, ostium sinus
maksila, ostium sinus frontal danmeatus media.
Struktur lain adalah sel agger nasi, prosesus
unsinatus, bula etmoid, hiatus semilunaris inferior
dan konka media.
Secara fungsional, berperan sebagai jalur
drainase dan ventilasi untuk sinus frontal, maksila
dan etmoid anterior
Etiolog
i
sistemik
faktor intrinsik
(penjamu/host)
genetik / kongenital
gangguan
imunodefisiensi
genetik / kongenital
kondisi atopik
refluks laringofaringeal,
gangguan endokrin dan
kehamilan serta idiopatik
Lokal
kelainan
anatomi,kelainan
anatomi iatrogenik
faktor
ekstrinsik
(lingkungan)
Bakter
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Staphylococcus aureus
H. influenzae
M. catarrhalis
S. pneumoniae
Streptococcus intermedius
Pseudomonas aeruginosa
Bakteri anaerob
(Peptosreptococcus,
Prevotella, Porphyromonas,
Bacteroides, Fusobacterium
Sp.)
Jamur
1.
2.
3.
4.
5.
Aspergilus Sp.
Cryptococcus neoformans
Candida Sp.
Sporothrix schenckii
Alternaria Sp.
Epidemiolo
gi
Prevalensi
Klasifikasi Sinusitis
Berdasarkan
Berdasarkan Total
Total skor
skor
visual
analogue
scale
visual analogue scale
(VAS)
(VAS) (0-10cm)
(0-10cm)
Berdasarkan
Berdasarkan durasi
durasi Kronik : > 12 minggu,
penyakit
Tanpa resolusi gejala
penyakit
kompli, Termasuk
rinosinusitis kronik
eksaserbasi akut
Patofisiologi
Kesehatan sinus
dipengaruhi oleh
patensi ostiumostium sinus dan
kelancaran klirens
dari mukosiliar di
dalam kompleks
osteo meatal
(KOM)
Bila sumbatan
berlangsung terus
akan terjadi hipoksia
dan retensi lendir
sehingga timbul
infeksi oleh bakteri
anaerob.
Selanjutnya terjadi
perubahan jaringan
menjadi hipertrofi,
polipoid atau
pembentukan kista.
Bila proses terus
berlanjut terjadi
polip
Nyeri
Sakit kepala
Nyeri pada penekanan
Gangguan penghidu
Gejala
subjektif:
objektif:
Pemeriksaan
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan radiologi
Foto rontgen sinus paranasal
CT-Scan
sinus paranasal
Nasoendoskopi
Penegakan
Diagnosis
Kriteria Mayor
1.
2.
3.
4.
5.
Nyeri sinus
Hidung buntu
Ingus purulen
Post nasal drip
Gangguan penghidu
Kriteria Minor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nyeri kepala
Nyeri geraham
Nyeri telinga
Batuk
Demam
Halitosis
Penatalaksanaan
Jika
Jika
Medikamentosa
Antibiotika
Terapi Tambahan
Penatalaksanaan Operatif
1.
2.
Caldwel-Luc
3.
4.
tindakan
Komplikasi
Kompikasi