JURNAL READING
Comparative Effectiveness of Budesonide-Formoterol
Combination and Fluticasone-Salmeterol Combination for
Asthma Management: A United States Retrospective
Database Analysis
Ozgur Tunceli, PhDa, Setareh A. Williams, PhDb, David M. Kern, MSa, Hanaa Elhefni, MD, MS,
MPHb, Ned Pethick, MBAb,Catrin Wessman, PhDc, Siting Zhou, PhDa, and Frank Trudo, MDd
Wilmington, Del; Gaithersburg, Md; and Molndal, Sweden
Pembimbing :
Dr. Dwi Haryadi Sp.A, M.Kes
Disusun oleh:
BACKGROUND
Perbandingan
efektif
pada
budesonide
formoterol
fumarate
dihydrate
combination
(BFC)
dan
fluticasone
propionate
salmeterol
combination
(FSC) pada terapi serangan
asma yang belum di setujui di
OBJECTIVE
Untuk membandingkan ratarata
serangan
dan
kesehatan
pasien
dengan
asma
antara budesonideformoterol fumararat dihydrate
combination
(BFC)
dengan
Fluticasone
propionate
-salmoterol combinatin (FSC)
dalam terapi.
METHODS
Penelitian ini menggunakan retrospektif kohort catatan
pengobatan dan obat dari pasien dengan asma dalam
penatalaksanaan jangka panjang
berasal dari data
sebagian besar US populasi center.
Pasien yang digunakan 12-64 tahun. Dengan >12 bulan
pre dan post indeks pada saat
pembelian
dan
> 1
penggunaan pada BFC atau FSC dimulai dari tanggal 1 Juni
2007 s/d 30 september 2010.
tanggal mengisi resep pertama adalah didefinisikan sebagai
tanggal indeks.
Pasien dengan penyakit pernapasan lainnya dan / atau kanker
dikeluarkan
Eksaserbasi didefinisikan sebagai asma terkait rawat inap,
kunjungan departemen emergency , dan / atau pemberian
resep oral kortikosteroid
Kohor yang cocok adalah kecendrungan kekambuhan.
METHODS
METHODS
Study population
METHODS
Inclusion criteria.
Exclusion criteria.
METHODS
Outcome measurements
Menggunakan berapa
kali penyakit asma
kambuh, sehingga dirawat
inap atau ke IGD, serta
harus diberikan
kortikosteroid oral.
Jumlah kekambuhan ini
diambil saat postindex
period.
Sensitivity analyses
Digunakan karena efek
obat BFC Dan FSC
membutuhkan waktu
selama 1-2 minggu untuk
bekerja dalam tubuh
manusia.
Dikerjakan sebagai follow
up yang kedua setelah
hari ke-30 index period
yaitu mulai hari ke-31
sehingga hari ke-365.
Statistical analysis
Postindex period yaitu
selama 12 bulan
RESULTS
Dari total 3043 pasien per study
kohor yang dicocokan dan
dibandingkan. Diikuti selama 12
bulan dengan pemberian BFC
dibanding FSC study kohort (0.85
vs 0.93;RR0.92,95%CI [0.850.99]), lebih rendah peresepan obat
dengan kortikostreoid , dan
kunjungan serangan asma pada
departemen emergency tetapi
RESULTS
CONCLUSIONS
Eksaserbasi asma lebih rendah
dengan penggunaan BFC
dibandingkan dengan FSC
merupakan pemerkasa untuk
peresepan kortikosteroid yang
lebih rendah, serta kunjungan
emergency departemen, dan lebih
baik indikasi efektif pada pasien
dengan BFC dibanding FSC