Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEORI

VULVA HYGIENE

Disusun Oleh:
Elga Wulandari
201510104071

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA
2016

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


I.

II.

IDENTITAS
1. Mata Kuliah
2. Program Studi
3. Kode/Bobot SKS
4. Semester
5. Elemen Kompetensi
6. Jenis Kompetensi
7. Waktu Kuliah
8. Pokok Bahasan

: Keterampilan Dasar Praktik Klinik


: DIV Kebidanan
: MD1201/ 4 SKS
: I (Satu)
: MKB
: Utama
: 1 x 25 Menit
: Vulva Hygiene

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teoriteori dan teknik tentang keterampilan dasar praktik klinik vulva hygiene dengan benar
sesuai dengan teori.

III.

KOMPETENSI DASAR
Mampu memahami teori vulva hygiene

IV.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Melalui pembelajaran dikelas mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan antomi organ genetalia externa wanita
2. Menguraikan pengertian vulva hygiene
3. Menjelaskan tujuan vulva hygiene dengan benar
4. Meminta manfaat vulva hygiene dengan benar
5. Menjelaskan pendidikan kesehatan perawatan organ genetalia wanita

V.

VI.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran dikelas mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan anatomi organ genetalia eksterna wanita
2. Menguraikan pengertian vulva hygiene
3. Menjelaskan tujuan vulva hygiene dengan benar
4. Mengerti manfaat vulva hygiene dengan benar
5. Menjelaskan Pendidikan Kesehatan Perawatan Organ Genetalia Wanita
DESKRIPSI MATERI
1. Antomi fisiologis vulva
2. Pengertian vulva hygiene
3. Tujuan vulva hygiene
4. Manfaat vulva hygiene
5. Pendidikan Kesehatan Perawatan Organ Genetalia Wanita

VII.

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Brainstorming
4. Ceramah
5. Talking Stick
Langkah-langkah :
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari
materi.
c. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa
menutup bukunya.
d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
e. Guru memberikan kesimpulan
f. Evaluasi
g. Penutup

VIII.

IX.

MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. Video pembelajaran
3. LCD
4. Proyektor
5. Laptop
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen
langkah
Pendahuluan

Uraian kegiatan
a. Membuka dengan salam
b. Menyiapkan fisik dan psikis mahasiswa
c. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-

Estimasi
Waktu
3 Menit

nilai Islam
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan cakupan materi
f. Mengaitkan dengan realita kehidupan
Inti

a.
b.
c.
d.
e.

sehari-hari
Anotomi organ genetalia ekterna wanita
Pengertian vulva hygiene
Tujuan vulva hygiene
Manfaat vulva hygiene
Pendidikan Kesehatan Perawatan Organ

19 Menit

Genetalia Eksterna Wanita


Penutup

a. Mengevaluasi hasil pembelajaran


b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

3 menit

dan integrasi nilai-nilai Islam


c. Tindak lanjut pemberian tugas pada
pertemuan selanjutnya
d. Menutup dengan salam
X.

XI.

PENILAIAN
A. Jenis
Test tertulis
B. Bentuk
MCQ dan essay
C. Instrument
Terlampir
SUMBER BELAJAR
Alimul, Azis. 2010. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Bobak. 2006. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : ECG
Indrawati K. 2012. Upaya meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan organ
reproduksi siswa kelas VII SMPN 10 Surabaya Melalui metode Tutor Sebaya.
E Journal Dinas Pendidikan Kota Surabaya : Volume 5
Nanda. 2008. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika
Mubarak, Wahit. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori & Aplikasi
dalam praktek. Jakarta : ECG

Dosen Pembimbing

(Enny Fitriahadi, S.ST., M.Kes)

Yogyakarta, 07 Maret 2016


Praktikan

(Elga Wulandari)

Lampiran 1
A. Organ genitalia externa wanita
Menurut Bobak (2006), organ genetalia externa wanita meliputi :

1. Mons veneris / Mons pubis


Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di bagian depan
simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa
tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak
kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan
hubungan seks.
2. Bibir besar (Labia mayora)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia mayora
7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir ini
dibagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan terdiri dari:
a. Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons
veneris.

b. Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak)
3. Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir besar
(labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawahklitoris dan menyatu
dengan fourchette, semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya
mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa
vagina yaitu merah muda dan basah.
4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan letaknya
dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan
serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki.
Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
5. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri
dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan
vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas,
dan friksi.
6. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.
Perinium membentuk dasar badan perinium.
7. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah
robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
8. Himen (Selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah
robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang di keluarkan
uterus dan darah saat menstruasi.
9. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di
bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di
antara fourchette dan himen.
B. Definisi Vulva Hygiene

Vulva hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan organ


kewanitaan bagian luar (vulva) yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan dan
mencegah infeksi (Alimul, 2010)
C. Manfaat Vulva Hygiene
Perawatan vulva hygiene menurut Nanda (2008) memiliki beberapa manfaat, antara
lain :
a. Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman.
b. Mencegah munculnya keputihan, bau tidak sedap dan gatal-gatal.
c. Menjaga agar Ph vagina tetap normal (3,5-4,5).
D. Tujuan Vulva Hygiene
Ada beberapa tujuan dari vulva hygiene antara lain :
a. Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
b. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar vagina.
c. Mempertahankan Ph derajat keasaman vagina normal yaitu 3,5 sampai 4,5.
d. Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri dan protozoa.
e. Mencegah timbulnya keputihan dan virus (Mubarak, 2007)
E. Pendidikan Kesehatan Perawatan Organ Genetalia Wanita
Menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini juga berlaku bagi
kesehatan organ-organ seksual. Cara memelihara organ intim tanpa kuman dilakukan
sehari-hari dimulai bangun tidur dan mandi pagi. Alat reproduksi dapat terkena sejenis
jamur atau kutu yang dapat menyebabkan rasa gatal atau tidak nyaman apabila tidak
dirawat kebersihannya. Mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksaan dalam yang
tidak benar, penggunaan pembilas vagina yang berlebihan, pemeriksaan yang tidak
higienis, dan adanya benda asing dalam vagina dapat menyebabkan keputihan yang
abnormal. Keputihan juga bisa timbul karena pengobatan abnormal, celana yang tidak
menyerap keringat, dan penyakit menular seksual (Indrawati, 2012).
Beberapa cara merawat organ reproduksi wanita menurut Indrawati (2012) sebagai
berikut :
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh daerah kewanitaan.
b. Hindari menggunakan sabun mandi pada alat kelamin karena dapat menyebabkan
kekeringan dan iritasi kulit atau gatal.
c. Gunakan pembersih kewanitaan yang menggunakan Ph balance 3,5 untuk
menghindari iritasi.
d. Mengeringkan daerah di sekitar vagina sebelum berpakaian sebab jika tidak
dikeringkan kan menyebabkan celana dalam yang dipakai menjadi basah dan
lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah dan lembab berpotensi
mengundang bakteri dan jamur.

e. Tidak diperbolehkan menaburkan bedak pada vagina dan daerah di sekitarnya,


karena kemungkinan bedak tersebut akan menggumpal di sela-sela lipatan vagina
yang sulit terjangkau tangan untuk dibersihkan dan akan mengundang kuman.
f. Disediakan celana dalam ganti di dalam tas kemanapun pergi, hal ini menghindari
kemungkinan celana dalam kita basah.
g. Pakailah celana dalam dari bahan katun karena dapat menyerap keringat dengan
sempurna.
h. Menghindari pemakaian celana dalam dari satin ataupun bahan sintetik lainnya
karena menyebabkan organ intim menjadi panas dan lembab.
i. Membersihkan vagina dengan air sebaiknya dilakukan dengan menggunakan
shower

toilet.

Semprotlah

permukaan

luar

vagina

dengan

pelan

dan

menggosoknya dengan tangan.


j. Gantilah celana dalam sekurang-kurangnya dua sampai tiga kali sehari.
k. Penggunaan pantyliner sebaiknya digunakan antara dua sampai tiga jam.
Penggunaan pantyliner setiap hari ternyata justru dapat mengakibatkan infeksi
bakteri, jamur, serta jerawat atau bisul pada daerah genetalia. Ini terjadi karena
pantyliner membuat daerah kewanitaan makin lembab. Meskipun lapisan atas
pantyiner memiliki daya serap untuk menjaga higienitas daerah kewanitaan, akan
tetapi bagian dasar dari pantyliner ini terbuat dari plastik, sehingga kulit tidak bisa
bernafas lega karena kurangnya sirkulasi udara. Jadi sebaiknya jangan
menggunakan pantyliner terlalu sering.
l. Sebaiknya tidak menggunakan celana ketat, berbahan nilon, jeans dan kulit.
m. Saat cebok setelah BAB atau BAK, bilas dari arah depan ke belakang. Hal ini
untuk menghindari terbawanya kuman dari anus ke vagina.
n. Memotong atau mencukur rambut kemaluan sebelum panjang secara teratur.
o. Memakai handuk khusus untuk mengeringkan daerah kemaluan.
p. Apabila kita menggunakan WC umum, sebaiknya sebelum duduk siram dulu WC
tersebut (di-flishing) terlebih dahulu baru kemudian kita gunakan.
q. Jangan garuk organ intim segatal apa pun. Membilas dengan air hangat juga tidak
disarankan mengingat cara itu justru bisa membuat kulit di sekitar Mrs. V
bertambah merah dan membuat rasa gatal semakin menjadi-jadi. Lebih baik
kompres vagina dengan air es sehingga pembuluh darah di wilayah organ intim
tersebut menciut, warna merahnya berkurang, dan rasa gatal menghilang.
Alternatif lain, basuh vagina dengan rebusan air sirih yang sudah didinginkan.
Atau gunakan PK yang dicampur dengan air dingin. Takarannya 1 sendok teh
untuk air satu ember ukuran sedang. Penggunaan PK dengan dosis tidak tepat bisa
membakar kulit dan membuatnya kering berwarna kecoklatan.

r. Bersihkan vagina setiap buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Air
yang digunakan untuk membasuh harus bersih, yakni air mengalir yang langsung
dari keran. Penelitian menguak air dalam bak / ember di toilet-toilet umum
mengandung 70% jamur candida albicans. Sedangkan air yang mengalir dari
keran di toilet umum mengandung kurang lebih 10-20% jenis jamur yang sama.
Kebersihan vagina juga berkaitan erat dengan trik pembasuhannya. Yang benar
adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus) dan bukan dari anus ke arah
vagina. Cara yang disebut terakhir itu hanya akan membuat bakteri yang
bersarang di daerah anus masuk ke liang vagina dan mengakibatkan gatal-gatal.
Setelah dibasuh, keringkan Mrs. V dengan handuk lembut agar tidak basah.
s. Sebaiknya pilih pembalut yang berbahan lembut, dapat menyerap dengan baik,
tidak mengandung bahan yang membuat alergi (misalnya parfum atau gel), dan
merekat dengan baik pada pakaian dalam.

Lampiran 2
A. Soal Essay
1. Sebutkan 5 organ genetalia externa wanita ?
2. Apakah yang disebut dengan vulva hygiene ?
3. Apakah manfaat dari vulva hygiene ?
Kunci Jawaban
1. Mons pubis, klitoris, labia mayora, labia minora, vestibulum,

2. Vulva hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan organ


kewanitaan bagian luar (vulva) yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan
dan mencegah infeksi.
3. - Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman.
- Mencegah munculnya keputihan, bau tidak sedap dan gatal-gatal.
- Menjaga agar Ph vagina tetap normal (3,5-4,5).
B. Soal Multiple Choice
1. Suatu tindakan untuk memelihara kebersihan organ kewanitaan bagian luar
(vulva) yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah infeksi.
Pertanyaan : Definisi apakah dari pernyataan diatas ?
a. Pemeriksaan Gyenekologi
b. Pemeriksaan Antropometri
c. Pemeriksaan Bimanual
d. Pemeriksaan Fisik
e. Pemeriksaan Vulva Hygiene
2. Seorang perempuan berumur 44 tahun P3A0Ah3 datang ke Polindes dengan
keluhan sering keputihan, gatal, dan berbau. Dari pemeriksaan TD 110/80 mmHg,
N: 90 x/mnt, S: 37,8 C
Pertanyaan : Apa pemeriksaan awal yang dilakukan oleh bidan A ?
a. Melakukan pemeriksaan gyenekologi
b. Melakukan pemeriksaan antropometri
c. Melakukan Pemeriksaan Bimanual
d. Melakukan Vulva Hygiene
e. Melakukan rujukan
3. Ny. S seorang perempuan umur 36 tahun P2A0Ah2 postpartum hari ke-3, datang
ke ke bidan untuk melakukan kontrol. Dari hasil pemeriksaan vital sign normal.
Sebelum melakukan kontrol jahitan, bidan B melakukan vulva hygiene.
Pertanyaan : Apakah tujuan dari vulva hygiene pada Ny. S, kecuali ?
a. Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
b. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar
vagina.
c. Mempertahankan Ph derajat keasaman vagina normal yaitu 5 sampai 7.
d. Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri dan protozoa.
e. Mencegah timbulnya keputihan dan virus
4. Kelenjar ini berada di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah
robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
Pertanyaan : Disebut apakah kelenjar tersebut ?
a. Kelenjar Skene
b. Kelenjar Bartholini
c. Kelenjar Bulbourethralis
d. Kelenjar Getah bening
e. Kelenjar prostat

5. Ny. S seorang perempuan umur 36 tahun P2A0Ah2 postpartum hari ke-3, datang
ke ke bidan untuk melakukan kontrol. Dari hasil pemeriksaan vital sign normal.
Sebelum melakukan kontrol jahitan, bidan B melakukan vulva hygiene.
Pertanyaan : Apakah prinsip pemeriksaan vulva hygiene ?
a. Prinsip steril
b. Prinsip bersih
c. Prinsip on
d. Prinsip terkontaminasi
e. B dan C benar
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.

e
d
c
b
a

Anda mungkin juga menyukai