Makalah Radiologi
Makalah Radiologi
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Radiologi
Dosen Pembimbing
Farina Pramanik, drg.,MM,
Disusun oleh
Catherine Gitta M.
Novri Firmansyah
Syifa Nurrahman
Claudia Aurora
Deivh Naufal
Dewi Amalia
Binar Barlian
Nisa Nadiah O.
Sashya Adriana
Calista Halim
Erki Ramdhani F
160110130090
160110130091
160110130092
160110130093
160110130094
160110130095
160110130096
160110130097
160110130098
160110130099
160110130100
Erki Ramdhani F
160110130100
Siola Mayshitta
160110130101
Hilma Khoerunnisaa
160110130102
Janet Angelica Djaja
160110130103
Pino Admy Pratama
160110130104
Jessica Anastasia
160110130105
Azlina Nuur Sanjaya
160110130106
Wafa Sahilah
160110130107
Brigita Nadia Wirawan
160110130108
Wiana Ariztriani
160110130109
Bunga Hasna Adilah
160110130110
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
dan karena bimbingannyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fisika
Radiasi dan Peralatan Sinar-X.
Makalah ini dibuat dengan dengan mencari, mengumpulkan ,dan mengolah
berbagai sumber,mengenai fisika radiasi dan peralatan sinar x, yang ada dalam jangka
waktu tertentu, sehingga menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan.Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Dr. drg. Nina
Djustiana, MKes,
2. pembimbing makalah Farina Pramanik, drg.,MM,
3. orang tua,adik, dan teman-teman yang telah memberikan saran yang membangun
serta membantu kelancaran penyelesaian makalah ini.
Tujuan makalah ini dibuat dengan niat yang baik dan meningkatkan pengetahuan
kita mengenai fisika radiasi dan peralatan sinar-x. Penulis sudah berusaha mewujudkan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun jika masih ada kekurangan penulis bersedia
menerima kritik dan saran yang membangun.
Terima kasih, dan semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang........................................................................................................1
1.2
Tujuan.....................................................................................................................1
1.3
Manfaat Penulisan...................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Topik 1: Fisika Radiasi
2.1.1 Sumber dan Jenis Radiasi Alam...................................................................2
2.1.2 Atom dan Bagian dari Atom.......................................................................5
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.5
Produksi Sinar-X........................................................................................20
2.2.2 Prinsip Dan Proses Kerja Pesawat Sinar-X Intra Oral Dan Ekstra Oral
Dalam..........................................................................................................21
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan Topik 1: Fisika Radiasi..........................................................................28
3.2 Kesimpulan Topik 2: Peralatan Sinar X.....................................................................30
Daftar Pustaka....................................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pemakaian pesawat sinar X di bidang kesehatan, khususnya bidang kesehatan gigi
sampai saat ini sudah sangat meluas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sangat
diperlukan untuk menunjang diagnose bidang Kedokteran Gigi. Peralatan yang dipakai di
bidang Kedokteran Gigi terdiri dari bermacam-macam, merek dan kekuatan serta berbagai
ragam kelengkapan.
1.2
Tujuan
(Fisika Radiasi)
1. Mampu memahami sumber dan jenis radiasi alam.
2. Mampu menyebutkan dan menjelaskan atom dan bagian dari atom.
3. Mampu menjelaskan mekanisme pergerakan atom yang menjadi
dasar
pembentukan sinar.
4. Mampu menjelaskan berbagai macam gerak atom.
5. Mampu menyebutkan berbagai macam sinar beserta sifatnya.
6. Mampu menjelaskan mekanisme pembentukan Sinar-X.
(Peralatan Sinar-X)
1. Mampu menyebutkan komponen dan kegunaannya yang terdapat dalam mesin
pembuat sinar-X.
2. Mampu menjelaskan prinsip dan proses kerja pesawat sin.
2.3
Manfaat Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata jkuliah radiologi
2. Agar bermanfaat bagi pembaca dan menambah waawasan penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Topik 1. Fisika Radiasi
2.1.1 Sumber dan Jenis Radiasi Alam
A. Sumber Radiasi Alam
Ditinjau dari proses terbentuknya, unsur-unsur radioaktif atau sumber-sumber radiasi
lainnya yang ada di lingkungan ini dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu
sumber-sumber radiasi alam dan sumber-sumber radiasi buatan. Dikatakan sebagai sumber radiasi
alam karena sumber-sumber itu sudah ada semenjak alam ini lahir. Di samping sumber-sumber
radiasi alam, kita juga mengenal adanya sumber-sumber radiasi buatan, yaitu sumber radiasi yang
proses terbentuknya melibatkan intervensi manusia, baik sumber radiasi tersebut sengaja dibuat
untuk maksud-maksud tertentu atau merupakan hasil samping dari pemanfaatan teknologi nuklir
oleh umat manusia. Dalam hal ini sumber radiasi tersebut tidak sengaja dibuat oleh manusia.
Berdasarkan sumbernya, radiasi alam dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu radiasi
kosmik radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang berada dalam kerak bumi dan radiasi
Internal. Radiasi kosmik terdiri dari radiasi kosmik primer yang berasal dari luar angkasa dan
masuk ke atmosfir bumi, dan radiasi kosmik sekunder yang terjadi akibat interaksi antara radiasi
kosmik primer dengan-unsur-unsur di angkasa. Bahan-bahan radioaktif alam dapat berperan
sebagai sumber radiasi alam. Jadi, radiasi pada prinsipnya sudah ada sejak alam ini terbentuk.
Secara garis besar, radiasi alam atau sering kali juga disebut sebagai radiasi latar dapat
dikelompokkan menjadi dua bergantung pada asal sumbernya, yaitu radiasi teresterial (berasal dari
permukaan bumi) dan radiasi ekstra teresterial (berasal dari angkasa luar).
Radiasi yang terpancar dari inti atom akibat interaksi antara radiasi kosmik dengan inti
atom yang ada di atmosfir bumi (radionuklida kosmogenik) adalah radiasi yang paling umum.
Radiasi alam adalah radiasi yang sudah ada sejak terbentuknya alam semesta dan
akan
lenyap
bersamaan
dengan
lenyapnya
alam
semesta. Radiasi
merupakan
pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel
atau gelombang (foton) dari sumber radiasi.
Radiasi yang dipancarkan alam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:
radiasi kosmis, radiasi terestrial/primordial, dan radiasi internal. Perbedaan jenis radiasi ini
terdapat pada sumber dan zat radioaktifnya.
a. Radiasi Komis/Kosmogenik
Radiasi kosmis berasal dari sumber radiasi yang berada pada benda langit
dalam tata surya dalam bentuk partikel berenergi tinggi (sinar kosmis). Sebelum
sampai ke bumi, radiasi kosmogenis ini berinteraksi dengan partikel-partikel subatomik yang ada di ruang angkasa membentuk senyawa atau atom baru yang
memperkaya atom ataupun senyawa yang sudah ada di bumi. Radiasi kosmogenis
berasal dari ledakan supernova dan matahari.
b. Radiasi Primordial/Terestrial
Radiasi primordial adalah radiasi alam yang berasal dari dalam bumi.
Terdiri dari tiga jenis radionuklida yaitu kalium-40, Th-232 yang merupakan inti
awal deret thorium, dan U-238 yang merupakan inti awal deret uranium.
Radionuklida dalam deret uranium maupun thorium mengalami peluruhan a, b
maupun g. K-40 mengalami peluruhan b berubah menjadi Ca-40 dan Ar-40
dengan memancarkan radiasi b dan g. Di dalam deret uranium dan thorium
terdapat gas mulia Rn-222 dan Rn-220 (radon). Sebagian dari gas yang muncul
dalam deret peluruhan ini akan keluar dari lapisan tanah atau bahan
6
bangunan. Partikel inti hasil peluruhan dapat menempel pada aerosol di udara dan
mengubah aerosol itu menjadi aerosol radioaktif alam. Paparan radiasi (dosis
efektif) akibat menghirup aerosol radioaktif merupakan komponen terbesar di
antara radiasi alam. Di dalam bangunan yang terbuat dari batuan yang memiliki
kerapatan materi radioaktif dan kerapatan aerosol yang tinggi dan menyebabkan
dosis radiasi pada sistem pernapasan akan meningkat, sehingga kerapatan,
dinamika
Rn
dan
hasil
peluruhannya
di
udara
menimbulkan
suatu
masalah. Radionuklida ini terdapat dalam materi seperti kerak bumi, bebatuan,
lapisan tanah, air laut, bahan bangunan dan tubuh manusia dengan kadar yang
berbeda-beda. Secara
umum
batuan
dari gunung
berapi memiliki
kadar
radionuklida yang lebih tinggi dari pada batuan endapan. Jadi, kerapatan
radionuklida
berbeda-beda
bergantung
kepada
jenis
tanah
dan
unsur
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (tomos), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai
komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf
India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasardasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagibagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponenkomponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat
dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan
kemudian berhasil memodelkan atom.
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek
yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom
hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop
gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan proton
dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu
isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif.
Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan
neutron pada inti.Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras
energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras
tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan
perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi
sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.
c.
d.
dan sederhana
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan, penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
b.
Kelemahan : tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negative dalam
bola atom tersebut, sehingga atom bersifat netral.
3.
a.
b.
Kelemahan: tidak dapat menjelaskan mengapa electron tidak jatuh dalam inti atom
4.
a.
b.
berdaya tembus besar dan tidak dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini
membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya sama dengan proton, tetapi
tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama sebagai neutron. Proton
dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah
nukleon.
Isoton
Isoton ialah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),tetapi
mempunyai jumlah neutron yang sama. Karena nomor atomnya berbeda maka sifatsifatnya
juga
berbeda.
Contoh:
13
Isobar
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda)
tetapi mempunyai jumlah nomor massa yang sama. Karena nomor atomnya berbeda
maka
sifat-sifatnya
juga
berbeda.
Contoh:
2.1.3
Perilaku gas
Kombinasi kimiawi
Radioaktivitas
Gerak brown
X-ray crystallography
Atomic-scale microscopy
Electron masuk dan terjadi tubrukan antara electron dan lapisan terluar dari Tungsten
atom. Electron akan dibelokkan dan pada saat
Electron masuk menembus lapisan luar dari Tungsten atom dan masuk menuju inti atom
dengan kecepatan yang semakin melambat. Electron akan mengalami tubrukan dengan inti atom
yang mengakibatkan terjadinya pembelokan. Pembelokan electron ini akan menyebabkan
hilangnya energy dalam jumlah banyak sehingga terbentuk x-ray.
Tahapan lainnya adalah saat electron masuk dan bertumbukan dengan electron dari lapisan
dalam Tungsten atom. Electron ini akan masuk dan menyebabkan electron pada lapisan dalam
15
tersebut tereksitasi (keluar) dari atom. Hal ini akan menyebabkan electron dari subkulit yang lebih
luar mengalami ketidakstabilan dan akan masuk ke kulit dalamnya untuk mengisi kekosongan
electron. Pada saat pergerakan electron inilah dihasilkan x-ray.
2.1.4
Gerak perpindahan suatu atom/molekul dari satu titik ke titik lain pada 1 garis
lurus.
Gerak rotasi
Gerak vibrasi
Inti atom dari sinar alfa () melepaskan 4He. Partikel Alfa merupakan patikel sinar
terbesar dan bergerak dengan cepat, dengan ukurannya yang membatasi kekuatan
daya tembusnya. Sehingga, daya tembus partikel sinar alfa lebih lemah dari pada
partikel sinar Beta dan Gamma. Kehilangan partikel alfa menyebabkan nomor
atomnya berkurang. Sinar alfa () bermuatan positif, dan radiasinya dibelokkan oleh
16
medan magnet maupun medan listrik. Sinar alfa () memiliki daya ionisasi yang
kuat.
Sinar alfa () memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.
2.
radioaktif.
Sinar alfa tidak lain adalah inti atom Helium bermuatan +2e dan bermassa 4
3.
sma. Jadi sinar alfa mengandung 4 nukleon, yaitu 2 proton dan 2 neutron.
Sinar alfa merupakan komponen sinar yang dibelokkan ke kanan yaitu
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
vakum.
Sinar alfa bergerak lebih lambar daripada sinar beta karena massanya lebih
besar.
B. Sinar Beta ()
17
Sinar radiasi beta dihasilkan dari alat penghasil sinar beta. Alat tersebut bernama
betatron dan unsur radioaktif stronsium-90. Inti atom melepaskan elektron. Pelepasan
dihasilkan dari pemecahan neutron menjadi p+ and e- dan sebuah antineutrino. Sinar
Beta () bermuatan negatif, dan pancarannya dibelokkan oleh medan magnet maupun
medan listrik. Sinar beta () memiliki daya tembus lebih dari sinar alfa dan memiliki
daya ionisasi yang kurang.
Sinar beta memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
6.
7.
E. Sinar UV-A
Sinar UV-A memiliki panjang gelombang yang terpanjang. UV-A tidak difiltrasi oleh
lapisan atmosfir, jumlah konstan sepanjang hari, dan dapat menembus kaca. Sinar UVA berefek sedikit dalam menggelapkan warna kulit, dulu dinilai tidak menyebabkan
kanker namun ternyata ditemukan bahwa sinar UV-A menyebabkan kanker kulit.
F. Sinar UV-B
19
Sinar UV-B memiliki panjang gelombang lebih pendek dari UV-A dan sebagian
besar jumlahnya terfiltrasi oleh atmosfir. Sinar UV-B tidak dapat menembus kaca. Di
siang hari, radiasi sinar UV-B meningkat, kemudian menurun kembali di sore hari.
Menyebabkan warna gelap pada kulit, keriput, dan dapat membakar kulit (sunburn).
G. Sinar UV-C
Sinar UV-C memiliki panjang gelombang lebih pendek dari UV-A dan sejumlah
besar jumlah sinarnya terfiltrasi oleh atmosfir. Sinar UV-C tidak dapat menembus
kaca. Di siang hari sinar UV-C meningkat, kemudian menurun kembali di sore hari.
Seperti Sinar UV-B, Sinar UV-C menyebabkan warna gelap pada kulit, keriput, dan
dapat membakar kulit (sunburn).
2.1.6
Produksi Sinar X
Sinar-x diproduksi di dalam tabung sinar-x pada saat terjadi aliran arus listrik yang
membatasi penyebaran sinar. Setelah itu, sinar-x akan melewati cone, mengarah ke film
melewati obyek
21
Produksi Sinar-X
Sinar-x terjadi ketika sebuah elektron berkecepatan tinggi ditembakkan ke sebuah target.
Hal ini terjadi dalam sebuah komponen yang diesbut pesawat sinar-x.
1. Katoda yang terdiri atas filamen pemanas sebagai sumber dari elektron
2. Anoda yang terdiri atas komponen target
3. Fokus ( focusing device ) berfungsi untuk mengarahkan pergerakan elektron-elektron
(berkas elektron) menuju target.
4. Kilovoltage yang mengubungkan anoda dengan katoda berfungsi sebagai akselerator
elektron dari filamen negatif ke target positif
5. Miliamperage yang mengalir diantara anoda dan katoda yang berfungsi sebagai pencatat
jumlah elektron yang dialirkan.
6. Pelindung timah, yang berfungsi untuk menjaga agar radiasi sinar-x tidak meluas.
7. Komponen pendingin berupa minyak.
2.2.2 Prinsip Dan Proses Kerja Pesawat Sinar-X Intra Oral Dan Ekstra Oral Dallam
A. Pembentukan Sinar-X
Sinar-X dihasilkan ketika energi elektron kecepatan tinggi membombardir
bahan target dan dibawa tiba-tiba untuk beristirahat. Hal ini terjadi dievakuasi di
dalam amplop kaca kecil yang disebut tabung Sinar-X.
1. Arus listrik akan memanaskan filamen pada katoda sehingga akan terjadi awan elektron
disekitar filamen (proses emisi termionik).
22
2. Tegangan (kv) di antara katoda (negatif) dan anoda (positif) akan menyebabkan elektronelektron bergerak ke arah anoda.
3. Fokus (focusing cup) berfungsi untuk mengarahkan pergerakan elektron-elektron (berkas
elektron) menuju target.
4. Ketika berkas elektron menubruk target akan terjadi proses eksitasi pada atom-atom target,
sehingga akan dipancarkan sinar-x karakteristik, dan proses pembelokan (pengereman)
elektron sehingga akan dipancarkan sinar-x bremstrahlung.
5. Berkas sinar-x yang dihasilkan, yaitu sinar-x karakteristik dan bremstrahlung, dipancarkan
keluar tabung melalui jendela.
6. Pendingin diperlukan untuk mendinginkan target karena sebagian besar energi kinetik
elektron pada saat menumbuk target akan berubah menjadi panas.
Dari pembahasan di atas terlihat bahwa sinar-x yang dihasilkan oleh pesawat sinar-x terdiri
atas sinar-x karakteristik yang memiliki spektrum energi diskrit dan sinar-x
bremstrahlung
yang
memiliki
spektrum
energi
kontinyu.
Terdapat dua pengaturan (adjustment) pada pesawat sinar-x yaitu pengaturan arus berkas
elektron (ma) yaitu dengan pengatur arus filamen dan pengaturan tegangan di antara anoda
dan katoda (kv). Pengaturan arus filamen akan menyebabkan perubahan jumlah elektron
yang dihasilkan filamen dan intensitas berkas elektron (ma) sehingga mempengaruhi
intensitas sinar-x. Semakin besar ma akan menghasilkan sinar-x yang semakin besar.
Pengaturan tegangan kv akan menyebabkan perubahan gaya tarik anoda terhadap
elektron sehingga kecepatan elektron menuju (menumbuk) target akan berubah. Hal ini
menyebabkan energi sinar-x dan intensitas sinar-x yang dihasilkan akan mengalami
perubahan. Semakin besar kv akan menghasilkan energi dan intensitas sinar-x yang
semakin besar pula.
B.
Interaksi Atomik
23
Dalam
penghasilan
sinar-X,
proses
elektron
berkecepatan
tinggi
membombardir target yang terlibat dalam dua jenis utama tabrakan dengan atom
tungsten:
Tabrakan penghasil Panas (Heat-producing collisions)
X-ray yang memproduksi tabrakan. (X-ray-producing collisions)
Namun, dari sumber lain, menyatakan bahwa ada dua type kejadian yang
terjadi di dalam proses menghasilkan foton sinar-X yaitu, sinar-X Bremstrahlung
dan sinar-X karakteristik. Dimana interaksi itu terjadi saat elektron proyektil
menumbuk target ( Carlton, 1992 :165 )
Sinar-X Bremstrahlung
24
Sinar-X Bremstrahlung
Ketika elektron ini cukup dekat dengan inti atom dan inti atom mempunyai
medan energi yang cukup besar untuk ditembus oleh elektron proyektil, maka
medan energi pada inti atom ini akan melambatkan gerak dari elektron proyektil.
Melambatnya gerak dari elektron proyektil ini akan mengakibatkan elektron
proyektil kehilangan energi dan berubah arah. Energi yang hilang dari elektron
proyektil ini dikenal dengan photon sinar X bremstrahlung.
Sinar-X Karakteristik
25
Sinar-X Karakteristik
Energi yang dilepaskan saat terjadi transisi ini dikenal dengan photon sinar-X
karakteristik.Energi photon sinar-X karakteristik ini bergantung pada besarnya
energi elektron proyektil yang digunakan untuk melepaskan elektron dari kulit
atom tertentu dan bergantung pada selisih energi ikat dari elektron transisi dengan
energi ikat elektron yang terlepas tersebut.
A. Spesifikasi Pesawat Sinar X
Pesawat sinar-x diagnostik untuk radiografi maupun fluoroskopi harus dipasang secara
lengkap dengan memenuhi spesifikasi dan parameter keselamatan, antara lain meliputi:
a. Spesifikasi radiografi
1.Wadah tabung
- Setiap wadah tabung pesawat sinar-x diagnostik harus dibuat sedemikian rupa
sehingga kebocoran radiasi yang keluar dari berbagai arah tabung, dengan luas
tidak lebih besar 100 cm, paparan di udara 1 mgy dalam 1 jam pada jarak 1 m dari
sumber radiasi sinar-x pada saat dioperasikan tiap tingkat yang dispesifikasi oleh
pabrik.
26
- Harus nampak dengan jelas setiap tanda wadah tabung untuk menunjukkan letak
fokus.
2. Diafragma
- Wadah tabung pesawat sinar-x stationery harus dilengkapi dengan kolimator yang
ada lampunya.
- Sedangkan untuk pesawat sinar-x mobile, lampu kolimatornya lebih baik yang
berbentuk konus jika mungkin.
- Diafragma yang membatasi luas lapangan atau konus harus dilengkapi dengan
persyaratan tingkat kebocoran radiasi yang menjelaskan wadah tabung.
- Setiap diafragma harus diberi tanda yang tidak mudah hapus dengan luas lapangan
yang menunjukkan jarak fokus ke film.
3. Filter
- Tabung pesawat sinar-x dengan kemampuan rata-rata di atas 100 kv harus
mengggunakan total filter setara 2,5 mm al dengan 1,5 mm al filter permanen atau
bawaan.
- Wadah tabung harus mempunyai total filter yang ekivalen dengan 2, 0 mm al
(dengan 1,5 mm filter permanen) untuk pesawat sinar-x yang pengoperasiannya di
atas 100 kv kecuali untuk pesawat mammografi atau dental.
- Mammografi harus mempunyai filter permanen ekivalen 0,5 mm al atau 0,03
molybdenum (mo) dalam berkas guna.
- Total filter permanen dalam radiografi dental konvensional dengan tegangan
tabung sekitar 70 kv harus ekivalen 1,5 mm al.
- Sedangkan untuk pesawat gigi extra-oral (panoramic dan chepalometri) tegangan
tabung lebih besar 70 kv (sekitar 90 kv), total filter harus ekivalen 2,5 mm al.
- Filter bawaan harus diberi tanda di tabungnya. Filter tambahan juga harus diberi
tanda yang jelas, misalnya pada diafragma.
4. Konus khusus
- Konus dental radiografi atau mammografi harus dibuat sedemikian sehingga jarak
fokus dengan kulit paling tidak 20 cm untuk pesawat yang beroperasi di atas 60 kv
dan sekurang-kurangnya 10 cm untuk pesawat hingga 60 kv.
27
- Konus dental radiografi harus membatasi luas lapangan pada jarak kurang dari 7,5
cm pada bagian ujung konus.
- Untuk tomografi panoramic, ukuran berkas pada holder kaset tidak boleh melebihi
ukuran 10 mm x 150 mm.
- Luas berkas total tersebut hendaknya tidak melebihi dari luas celah penerimaan
pemegang (holder) kaset, artinya kelebihan luas tidak boleh lebih dari 20 %.
- Sedangkan untuk chepalometri harus dilengkapi dengan diafragma atau kolimasi
- Tempat kedudukan fokus dalam arah sumbu berkas sinar-x harus mudah terlihat.
b. Spesifikasi fluoroskopi
1. Tabung dan filter fluoroskopi
- Wadah tabung harus sesuai dengan tingkat kebocoran radiasi yang telah dijelaskan
padapesawat radiografi.
- Berkas guna harus menggunakan total filter tidak kurang dari 2,0 mm al untuk
fluorokopi umum dan tidak kurang dari 2,5 mm al untuk pemeriksaan
kardiovaskuler
2. Kaca timah hitam penahan radiasi
- Kaca timah hitam yang ada pada screen fluoroskopi harus setara dengan 2,0 mm
pb untuk operasi hingga 100 kv.
- Untuk peralatan hingga ribuan volt maka timah hitam ekivalensinya 0,01 mm per
kv.
3. Penutup karet timah hitam
- Meja & penyangga pesawat sinar-x harus disediakan dengan perlengkapan proteksi
radiasi dokter spesialis radiologi (dsr) dan petugas lainnya.
- Tabir timah hitam ini tebalnya tidak kurang dari 0,5 mm dan ukurannya sesuai
untuk melindungi dsr yang digantungkan :
a. Dari bawah screen hingga dapat menutupi kursi fluoroskopi dan
b. Dari ujung screen, terdekat ke dsr sehingga dapat menutupi bagian bawah
hingga atas meja.
- Bucky slot harus disediakan dengan timah hitam setebal 0,5 mm pada bagian
samping dsr.
28
BAB III
PEMBAHASAN
29
BAB IV
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan Topik 1: Fisika Radiasi
Radiasi adalah gelombang atau partikel berenergi tinggi yang dapat berasal dari sumber
alami maupun sumber buatan yang sengaja dibuat oleh manusia. Ada 2 sumber radiasi
yaitu sumber radiasi alam, dimana sumber ini sudah ada sejak alam semesta terbentuk dan
sumber radiasi buatan, yang baru diproduksi oleh manusia di abad 20.
Atom adalah partikel terkecil penyusun materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom
terdiri atas beberapa partikel dasar, yaitu elektron bermuatan negatif, proton bermuatan
positif, dan neutron tidak bermuatan. Atom memiliki nukleus di tengah yang tersusun dari
proton dan neutron dan dikelilingi elektron yang melintas pada lintasan / kulit tertentu.
Atom yang satu dengan yang lain bisa saja memiliki kesamaan, misalnya memiliki nomor
atom yang sama, jumlah neutron yang sama, ataupun nomor massa yang sama.
Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang
berbeda disebut dengan Isotop. Atom dari unsur yang berbeda yang mempunyai nomor
atom berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama disebut dengan Isoton. Dan
atom dari unsur yang berbeda sehingga mempunyai nomor atom berbeda, tetapi
mempunyai jumlah nomor massa yang sama disebut dengan Isobar. Atom dapat
melakukan berbagai macam gerak, yaitu gerak translasi, gerak rotasi, gerak vibrasi, dan
gerak zig-zag.
Jenis sinar yang telah diketahui sekarang ini tidaklah sedikit, beberapa jenis sinar yang
telah dikenal antara lain:
30
Sinar alfa ()
Sinar Beta ()
Sinar gamma ()
Sinar -X
Sinar UV-A
Sinar UV-B
Sinar UV-C, dll.
Sinar-X diproduksi di dalam tabung sinar-x, yang disebut pesawat sinar-x, pada saat terjadi
aliran arus listrik yang membuat filamen-filamen pada tabung terbakar sehingga membuat
adanya elektron melalui emisi thermionik. Adanya perbedaan potensial antara katoda
(kutub negatif) dan anoda (kutub positif) yang teraktivasi membuat elektron yang
bermuatan negatif bergerak menuju anoda yang bermuatan positif dengan kecepatan yang
sangat tinggi. Elektron yang berasal dari filamen tadi bertumbukan dengan anoda sehingga
menghasilkan energi dalam bentuk sinar-X.
31
1. Katoda yang terdiri atas filamen pemanas sebagai sumber dari elektron
2. Anoda yang terdiri atas komponen target
3. Fokus (focusing device) berfungsi untuk mengarahkan pergerakan elektronelektron (berkas elektron) menuju target.
4. Kilovoltage yang mengubungkan anoda dengan katoda berfungsi sebagai
akselerator elektron dari filamen negatif ke target positif
5. Miliamperage yang mengalir diantara anoda dan katoda yang berfungsi sebagai
pencatat jumlah elektron yang dialirkan.
6. Pelindung timah, yang berfungsi untuk menjaga agar radiasi sinar-x tidak meluas.
7. Komponen pendingin berupa minyak.
Prinsip Dan Proses Kerja Pesawat Sinar-X dalam Pembentukan Sinar-X :
1. Arus listrik akan memanaskan filamen pada katoda sehingga akan terjadi awan
elektron disekitar filamen (proses emisi termionik).
2. Tegangan (kv) di antara katoda (negatif) dan anoda (positif) akan menyebabkan
elektron-elektron bergerak ke arah anoda.
3. Fokus (focusing cup) berfungsi untuk mengarahkan pergerakan berkas electron
menuju target.
4. Ketika berkas elektron menubruk target, maka akan terjadi proses eksitasi pada
atom-atom target, sehingga akan dipancarkan sinar-x karakteristik (yang memiliki
spekturm warna diskrit), dan proses pembelokan (pengereman) elektron sehingga
akan dipancarkan sinar-x bremstrahlun (yang memiliki spektrum energi kontinyu).
5. Berkas sinar-x yang dihasilkan, yaitu sinar-x karakteristik dan bremstrahlung,
dipancarkan keluar tabung melalui jendela.
32
DAFTAR PUSTAKA