DENGAN DISTRESS
RESPIRASI DAN HIE
Dr. Hery
Susanto,
Sp. A
IDENTITAS PASIEN
DATA
PASIEN
AYAH
IBU
Nama
By. Ny K
Tn. K
Ny. K
Umur
9 hari
35 tahun
35 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Alamat
Agama
Islam
Islam
Islam
Suku Bangsa
Jawa
Jawa
Jawa
Pendidikan
SD
SD
Pekerjaan
Petani
Petani
Penghasilan
Rp 500.000,00
Umum
No. RM
772141
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT
RPD
RPK
Belum
dapat
dievaluasi
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat kelahiran : puskesmas
Penolong : bidan
Cara persalinan
: Per vaginam spontan
Masa gestasi
: 39 minggu G2P1A0
Air ketuban : jernih
Berat badan lahir : 1800 gram
Panjang badan lahir : 43 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Langsung menangis : ya
Nilai APGAR : ibu tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada
Penyulit/komplikasi
: tidak ada
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN
DASAR (umur)
ULANGAN (umur)
BCG
DPT/ DT/HB
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
SILSILAH KELUARGA
PEMERIKAAN FISIK
13 APRIL 2015, 11.00 WIB DI R. DAHLIA
EKSTREMITAS
Superior
Inferior
Deformitas
- /-
- /-
Akral dingin
- /-
-/-
Akral
- /-
- /-
sianosis
Ikterik
- /-
- /-
< 2 detik
<2 detik
Normotonus
Normotonus
CRT
Tonus
REFLEKS PRIMITIF
LUBCHENKO
Maturitas Bayi (Lubchenko)
Berat badan lahir : 1800 gr
Usia kehamilan : 38 minggu
Kesan
: Neonatus cukup
bulan, kecil untuk masa
kehamilan
16
16 + 19 = 35 38
KURVA NELLHAUS
KURVA
FENTON
DOWNE SCORE
Frekuensi
Napas
Retraksi
< 60 x/menit
60-80 x/menit
> 80 x/menit
Tidak ada
Retraksi
retraksi
ringan
Retraksi berat
Sianosis
Sianosis
Tidak sianosis
Sianosis hilang
menetap
dengan O2
walaupun diberi
O2
Penurunan
Air Entry
Udara masuk
ringan udara
masuk
Dapat didengar
Merintih
Tidak merintih
Skor
dengan
1
gg. nafas
ringan
tanpa alat bantu
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Leukosit
9.0
103/ul
5.0 20.0
Eritrosit
4.2
106/ul
3.7 - 6.1
Hemoglobin
16.2
g/dl
12.7 - 18.7
Hematokrit
46.3 ()
47 - 75
RDW
18.5 ()
11.5 - 14.5
MCV
110.0
84 - 128
MCH
38.5 ()
Pcg
26 38
MCHC
35.0 ()
g/dl
26 - 34
Trombosit
120 ()
103/ul
217 - 497
112
mg/dl
70 -140
133.3
mmol/L
132 - 145
Kalium
3.53
mmol/L
3.1 - 5.1
Klorida
106.9
mmol/L
96 - 111
Darah lengkap
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu
Natrium
Sero Imunologi
CRP
Negatif
Negatif
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
4.3
g/dl
4.4 - 7.6
Albumin
2.78()
g/dl
3.20 4.80
Globulin
1.52()
g/dl
2.30 3.50
Kimia Klinik
Total protein
RONTGEN THORAX
13 APRIL 2015
Reticular
appereance (+)
Silhoutte sign
samar
Cor CTR < 0.56
Kesan: HMD
Grade I-II
DAFTAR MASALAH
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
IVFD KaEn 1 B 6 tpm
Inj. Pycin 2 x 75 mg
Inj. Gentamicin 2 x 5
mg
Inj Ca glukonas 1 x
0.3 ml
Inj. Aminofi lin 3 x 1
mg
Inj. Sibital bila
kejang
Nonmedikamentosa
02 CPAP nasal
Diet: tunda
Hisap lendir
Jaga kehangatan
Edukasi
Periksa:
Darah rutin
GDS
Foto thorax AP
PROGNOSIS
PERJALANAN
PENYAKIT
sianosis (-)
sianosis (-)
BB 1600 gram
BB 1600 gram
GDS: 114
GDS: 114
BBLR
Distress respirasi
Observasi kejang suspect HIE
Neonatus aterm
O2 CPAP nasal
Inj. Pycin 2 x 75 mg
Inj. Gentamicin 2 x 5 mg
Inj. Aminofilin 3 x 1 mg
Diet: tunda
Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.
hisap (+) ASI (-)
BB 1655 gram
BB 1615 gram
BBLR
BBLR
Distress respirasi
Distress respirasi
HIE grade II
HIE grade II
Neonatus aterm
Neonatus aterm
Terapi lanjut
O2 2 lt
Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. S
Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.
BB 1715 gram
BB 1815 gram
BBLR
BBLR
HIE grade II
Neonatus aterm
Neonatus aterm
O2 K/P
O2 (K/P)
Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (-) BAK (+) R. S
Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.
BB 1875 gram
BB 1850 gram
BBLR
BBLR
Neonatus aterm
Neonatus aterm
O2 (K/P)
O2 headbox
Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. S
Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.
BB 1870 gram
BB 1880 gram
BBLR
BBLR
Neonatus aterm
Neonatus aterm
O2 (K/P)
PO:
1. Cefat 2 x 50 mg
2. San B pex 1 x 0.3 ml
Terapi lanjut
Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)
BBLR
Distress respirasi perbaikan
HIE grade II perbaikan
Neonatus aterm
PO teruskan
ASI ad lib
ACC pulang
ANALISA KASUS
DISTRES RESPIRASI
Masalah
Interpretasi
Anamnesis
Saat datang keadaan bayi sesak, merintih, menangis Keadaan pasien saat datang yaitu sesak mengindikasikan tidak
Intrapulmonar
Penyebab intrapulmonar mengartikan bahwa keadaan distres
respirasi pada pasien disebabkan oleh gangguan pada paru.
Penyebab yang sering di antaranya hyalin membran disease,
transcient tachypnea of newborn, atau meconium aspiration
syndrome.
Ekstrapulmonar
Beberapa penyebab di luar paru antara lain: infeksi SSP, sistem
kardiovaskular, metabolik, atau sistem hemopoetik.
Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum: Menangis kurang kuat, gerak kurang Menangis kurang kuat dan gerak kurang aktif menunjukkan
aktif, retraksi (+) subcostal
OBSERVASI KEJANG
Masalah
Interpretasi
BBLR
Masalah
Interpretasi
Anamnesis
Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien lahir Berdasarkan berat badan lair pada pasien tergolong sebagai
dengan BB 1800 gram PB 43 cm LK 29 cm
Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa orang Faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR di antaranya:
tua
pasien
bekerja
sebagai
petani
dengan
Faktor ibu
Beberapa faktor yang berasal dari ibu antara lain: usia ibu
Faktor janin
menjadi 66kg.
Berdasarkan
kurva
Lubchenko,
didapatkan
bahwa
gangguan
pertumbuhan
bayi
sudah
Berdasarkan kurva Fenton, berat badan, panjang berlangsung sejak trimester pertama. Apabila dikaitkan dengan
badan, dan lingkar kepala pasien berada di bawah faktor yang ada pasien, terdapat faktor sosio-ekonomi yang
garis normal
selama
kehamilan,
sehingga
berdampak
pada
NEONATUS ATERM
Masalah
Interpretasi
Anamnesis + Pemeriksaan
Pasien
Fisik
lahir pada
New
Ballard
didapatkan hasil 35
didukung
dengan
nilai
New
TINJAUAN PUSTAKA
DISTRESS
PERNAPASAN
DEFINISI
Suatu keadaan meningkatnya kerja pernapasan yang
ditandai dengan:
1. Takipnea: 60 - 80 kali/menit
2. Retraksi
3. Napas cuping hidung
4. Merintih atau grunting
5. Sianosis
6. Apnu atau henti napas
FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.
BKB
Depresi neonatal (Kegawatan neonatal) :
a.
b.
c.
d.
3.
4.
5.
6.
DIAGNOSIS
Prioritas dalam evaluasi atau pemeriksaan awal pada bayi
dengan gangguan napas:
Langkah awal dalam mencari penyebab:
1. Anamnesis yang teliti
2. Pemeriksaan fi sik yang tepat
3. Menilai tingkat maturitas bayi dengan Ballard atau
Dubowitz (bila keadaan bayi masih labil pemeriksaan ini
ditunda dulu)
.Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan radiologi dada
2. Analisa gas darah
3. Septic work up: darah kultur dan jumlah sel
4. Status metabolik: skrining analisa gas darah dan gula
darah
ANAMNESIS
Anamnesis tentang riwayat keluarga, maternal,
prenatal dan intrapartum sangat diperlukan, antara lain
tentang hal hal di bawah ini:
Prematuritas, sindrom gangguan napas, sindrom
aspirasi mekonium, infeksi
Gangguan SSP: tangis melengking, hipertoni,
fl asiditas, atonia, trauma, miastenia
Kelainan kongenital
Diabetes pada ibu, perdarahan antepartum pada
persalinan kurang bulan, partus lama, kulit ketuban
pecah dini, oligohidramnion, penggunaan obat yang
berlebihan
PEMERIKSAAN FISIK
Merintih atau grunting tetapi warna kulit masih
kemerahan, merupakan gejala yang menonjol
Sianosis
Retraksi
Tanda obstruksi saluran napas mulai dari hidung:
atresis koanae, ditandai dengan kesulitan
memasukkan pipa nasogastrik melalui hidung
Air ketuban bercampur mekonium atau pewarnaan
hijaukekuningan pada tali pusat
Abdomen mengempis (scaphoid abdomen)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
1. Analisa gas darah
2. Elektrolit
3. Jumlah sel darah
.Pemeriksaan radiologik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
Kela ina n sistem res piras i
1. O b str uksi saluran nap as
2. Res piratory Dis tres s S yndrome = H y alin Membran Disea se
3. Tr a nsient Tac hyp nea of the Ne wb orn
4. Pneumonia
5. M econium As piration Sy nd rome
6. Pers istent p ulmonary hyp ertension in new born (PPH N)
7. Pneumotoraks , atelektas is, perd arahan p aru, efus i p leura,
p a lsi nervus frenikus
8. M a lformas i kongenital
.S ep s is
.S istem kard iov askular
.M eta bolik
.S istem hemop oe tik
.S istem S us unan Saraf Pusat
KEJANG PADA
NEONATUS
ETIOLOGI
HIE
Infeksi SSP
Metabolik
Kernikterus
Ibu kecanduan obat
Idiopatik
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Fak t or r isiko:
1 . Riw ay a t kejan g d alam
kelu ar ga
a. R iw a ya t keja n g pa da m a s a
n eo n a t u s p ad a a na k
sebelu m n ya a t a u
b. B ay i m en ing ga l p a da t a n p a
diket a h ui penyeb ab nya .
2 . Riw ay a t keha m ila n
/pr e n at al
c. In feks i T O RCH a t a u in fek s i
la in sa a t ib u h a m il
d. Preek lam ps ia, g aw at ja n in
e. Pem a ka ian o ba t go lo n g a n
n a r ko t ika , m et a do n
f. Im u n isa si a nt i t et a nu s,
Ru bel la
3. Riwayat persalinan
Asfi ksia, episode hipoksik
Trauma persalinan
Ketuban Pecah Dini
Anestesi lokal/blok
4. Riwayat pascanatal
Infeksi neonatus
Bayi kuning
Infeksi tali pusat
Faktor pemicu kejang oleh
suara bising atau karena
prosedur perawatan
Waktu atau awitan kejang
Bentuk gerakan abnormal
yang terjadi
PEMERIKSAAN FISIK
Identifi kasi manifestasi kejang yang terjadi
Kesadaran yang tiba-tiba menurun, hipoventilasi, henti
napas, kejang tonik, posisi serebrasi, refl eksvpupil (-)
terdapat kuadriparesis fl aksid curiga perdarahan
intravetrikular.
Pantau perubahan tanda vital
Pemeriksaan kepala fraktur depresi karena trauma,
ubun-ubun besar yang tegang dan menonjol
perdarahan
subaraknoid
atau
subdural
serta
kemungkinan adanya meningitis
Pemeriksaan funduskopi kelainan perdarahan retina
atau subhialoid manifestasi patognomonik untuk
hematoma subdural. Dapat ditemukan korioretinitis
pada toksoplasmosis, infeksi CMV, dan rubela.
Pemeriksaan tali pusat untuk mengetahui tanda infeksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
P em eriksa an la bora torium
a. Kimia d arah: glukosa, e le ktrolit, amonia/BU N, laktat
b. Pe me riksaan darah rutin
c. Analisa gas d arah
d. Analisa cairan se re brospinalis
e. S e ptic work up: ku ltur darah dan uji ke pe kaan (bila dicu rigai
infe ksi)
.P em eri ksaa n ra diologi s
a. US G ke pala lini per tama untuk p erd arahan intrave ntr iku lar
atau pe r ive ntrikular
b. CT-s can kranium infark, pe rdarahan, kalsifi kasi, dan
malformasi se re br al
c. MR I pe me riksaan palin g s en sitif untuk me nge tah ui adanya
malformasi subtle yang kad an g tidak terde teks i de ngan CTscan kranium.
.P em eri ksaa n l ai n
a. EEG(e le ctroe nce phalograph y)
HIE
DEFINISI
Ensefalopati hipoksik iskemik adalah
suatu sindroma yang ditandai dengan
adanya kelainan klinis dan laboratorium
yang timbul karena adanya cidera pada
otak yang akut dan disebabkan karena
asfi ksia. Asfi ksia merupakan keadaan di
mana terjadi kekurangan oksigen atau
hipoksia dan atau menurunnya perfusi
ke berbagai macam organ.
GRADE HIE
BBLR
DEFINISI
Berat lahir berat bayi yang ditimbang
dalam waktu 1 jam pertama setelah
lahir
BBLR BBL dengan berat < 2500 gram.
KLASIFIKASI BBLR
Prematuritas murni
Masa gestasinya <37 minggu dan berat badannya
sesuai
dengan berat badan untuk masa gestasi
itu atau biasa disebut bayi kurang bulan-sesuai masa
kehamilan (BKB- SMK).
Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan
seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti
bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine
dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilan (KMK).
ETIOLOGI
Prematuritas murni
1. Faktor ibu
a. Penyakit
b. Usia
c. Keadaan sosial ekonomi
2. Faktor janin
a.
b.
c.
2.
Hidramnion
Gawat janin,
Kehamilan ganda
Dismaturitas
Dismaturitas
Keadaan medik yang menggangu sirkulasi dan insuffi siensi
plasenta, pertumbuhan dan perkembangan janin, atau
kesehatan umum dan nutrisi ibu.
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
Sindrom gangguan
pernapasan
idiopatik
Pneumonia aspirasi
Perdarahan
intraventrikuler
Hiperbilirubinemia
Infeksi
Sindrom aspirasi
meconium
Hipoglikemia
simptomatik
Asfi ksia
neonatorum
Penyakit
membran hialin