Anda di halaman 1dari 82

NEONATUS BBLR ATERM

DENGAN DISTRESS
RESPIRASI DAN HIE

Anita Damar Riyanti

Dr. Hery
Susanto,
Sp. A

IDENTITAS PASIEN
DATA

PASIEN

AYAH

IBU

Nama

By. Ny K

Tn. K

Ny. K

Umur

9 hari

35 tahun

35 tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Laki-laki

Perempuan

Alamat

Rengas Pendawa RT 03/RW 07, Kecamatan Larangan

Agama

Islam

Islam

Islam

Suku Bangsa

Jawa

Jawa

Jawa

Pendidikan

SD

SD

Pekerjaan

Petani

Petani

Penghasilan

Rp 500.000,00

Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung


Asuransi

Umum

No. RM

772141

ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT
RPD

RPK

Belum
dapat
dievaluasi

RIWAYAT LINGKUNGAN RUMAH

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

RIWAYAT KEHAMILAN DAN


PRENATAL

RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat kelahiran : puskesmas
Penolong : bidan
Cara persalinan
: Per vaginam spontan
Masa gestasi
: 39 minggu G2P1A0
Air ketuban : jernih
Berat badan lahir : 1800 gram
Panjang badan lahir : 43 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Langsung menangis : ya
Nilai APGAR : ibu tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada
Penyulit/komplikasi
: tidak ada

Kesan: Neonatus BBLR aterm, lahir


spontan.

Riwayat Tumbuh Kembang

RIWAYAT MAKAN DAN MINUM

RIWAYAT IMUNISASI

VAKSIN

DASAR (umur)

ULANGAN (umur)

BCG

DPT/ DT/HB

POLIO

CAMPAK

HEPATITIS B

Kesan: belum dilakukan imunisasi sesuai


umur

SILSILAH KELUARGA

PEMERIKAAN FISIK
13 APRIL 2015, 11.00 WIB DI R. DAHLIA

EKSTREMITAS
Superior

Inferior

Deformitas

- /-

- /-

Akral dingin

- /-

-/-

Akral

- /-

- /-

sianosis
Ikterik

- /-

- /-

< 2 detik

<2 detik

Normotonus

Normotonus

CRT
Tonus

REFLEKS PRIMITIF

LUBCHENKO
Maturitas Bayi (Lubchenko)
Berat badan lahir : 1800 gr
Usia kehamilan : 38 minggu
Kesan
: Neonatus cukup
bulan, kecil untuk masa
kehamilan

NEW BALLARD SCORE

16

NEW BALLARD SCORE

16 + 19 = 35 38

KURVA NELLHAUS

Kesan: Lingkar kepala 30


cm, mikrosefali

KURVA
FENTON

Kesan: BBL, PBL, LK pada


masa lahir di bawah batas
normal

DOWNE SCORE

Frekuensi
Napas
Retraksi

< 60 x/menit

60-80 x/menit

> 80 x/menit

Tidak ada

Retraksi

retraksi

ringan

Retraksi berat
Sianosis

Sianosis

Tidak sianosis

Sianosis hilang

menetap

dengan O2

walaupun diberi
O2

Penurunan
Air Entry

Udara masuk

ringan udara
masuk
Dapat didengar

Merintih

Tidak merintih
Skor

Tidak ada udara


masuk
Dapat didengar

dengan
1
gg. nafas
ringan
tanpa alat bantu

BELL SQUASH SCORE

Bell Squash score


1 observasi
neonatal infeksi

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Laboratorium Darah 11 April 2015 (R. Dahlia)


Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Leukosit

9.0

103/ul

5.0 20.0

Eritrosit

4.2

106/ul

3.7 - 6.1

Hemoglobin

16.2

g/dl

12.7 - 18.7

Hematokrit

46.3 ()

47 - 75

RDW

18.5 ()

11.5 - 14.5

MCV

110.0

84 - 128

MCH

38.5 ()

Pcg

26 38

MCHC

35.0 ()

g/dl

26 - 34

Trombosit

120 ()

103/ul

217 - 497

112

mg/dl

70 -140

133.3

mmol/L

132 - 145

Kalium

3.53

mmol/L

3.1 - 5.1

Klorida

106.9

mmol/L

96 - 111

Darah lengkap

Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu
Natrium

Sero Imunologi
CRP

Negatif

Negatif

Laboratorium Darah 19 April 2015 (R. Dahlia)


Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

4.3

g/dl

4.4 - 7.6

Albumin

2.78()

g/dl

3.20 4.80

Globulin

1.52()

g/dl

2.30 3.50

Kimia Klinik
Total protein

RONTGEN THORAX
13 APRIL 2015
Reticular
appereance (+)
Silhoutte sign
samar
Cor CTR < 0.56
Kesan: HMD
Grade I-II

DAFTAR MASALAH

DIAGNOSIS BANDING

DIAGNOSIS KERJA

PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
IVFD KaEn 1 B 6 tpm
Inj. Pycin 2 x 75 mg
Inj. Gentamicin 2 x 5
mg
Inj Ca glukonas 1 x
0.3 ml
Inj. Aminofi lin 3 x 1
mg
Inj. Sibital bila
kejang

Nonmedikamentosa
02 CPAP nasal
Diet: tunda
Hisap lendir
Jaga kehangatan

Edukasi
Periksa:
Darah rutin
GDS
Foto thorax AP

PROGNOSIS

SARAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN

PERJALANAN
PENYAKIT

11 April 2015 (UGD)

11 April 2015 (R. Dahlia)

Hari Perawatan ke-0


Rujukan RSUD Brebes BBLR dengan neonatal infection

Hari Perawatan ke-0


Sesak (+) kejang(+) demam (+)

Riw.persalinan : BBL (8/4/2015) spontan 1800 gram, 43 cm, AK:


jernih, menangis (+), kemerahan (+)
Demam (+), kejang berulang (+) malas minum (+)
O

KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+), O

KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+),

sianosis (-)

sianosis (-)

TTV: HR 160x/m, RR 64x/m (SpO2: 97%), S 37.60C

TTV: HR 160x/m, RR 64x/m (SpO2: 98%), S 37.60C

BB 1600 gram

BB 1600 gram

Kepala: UUB datar, molase (-)

Kepala: UUB datar, molase (-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

Abdomen: supel, BU (+), turgor ()

Abdomen: supel, BU (+), turgor ()

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

GDS: 114

GDS: 114

BBL usia 3 hari dengan BBLR + febris + observasi konvulsif

BBLR
Distress respirasi
Observasi kejang suspect HIE

Terapi sesuai instruksi dr. Sp.A

Neonatus aterm
O2 CPAP nasal

IVFD KaEn 1 B 6 tpm

Inj. Pycin 2 x 75 mg

Inj. Gentamicin 2 x 5 mg

Inj Ca glukonas 1 x 0.3 ml

Inj. Aminofilin 3 x 1 mg

Inj. Sibital bila kejang

Diet: tunda

12 April 2015 (R. Dahlia )

Hari Perawatan ke-1


S

Sesak (+), demam (-), kejang (-)

13 April 2015 (R. Dahlia)


Hari Perawatan ke-2

Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.
hisap (+) ASI (-)

KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, O

KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (+)

retraksi (+), sianosis (-)

TTV: HR 130x/m, RR 40x/m (SpO2: 97%), S 36.20C

TTV: HR 111x/m, RR 44x/m (SpO2: 97%), S 36.80C

BB 1655 gram

BB 1615 gram

Kepala: UUB datar, molase (-)

Kepala: UUB datar, molase (-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

Abdomen: supel, BU (+)

Abdomen: supel, BU (+)

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

BBLR

BBLR

Distress respirasi

Distress respirasi

HIE grade II

HIE grade II

Neonatus aterm

Neonatus aterm

Terapi lanjut

O2 2 lt

Terapi lain lanjut

Diet: 8 x 5ml (ASI/PASI)

Pantau KU dan tanda vital

14 April 2015 (R. Dahlia )

15 April 2015 (R. Dahlia)

Hari Perawatan ke-3

Hari Perawatan ke-4

Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. S

Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.

hisap (+) ASI (+)

hisap (+) ASI (+)

KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (+)

KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)

TTV: HR 112x/m, RR 44x/m, S 36.5 0C

TTV: HR 128x/m, RR 40x/m, S 36.40C

BB 1715 gram

BB 1815 gram

Kepala: UUB datar, molase (-)

Kepala: UUB datar, molase (-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

Abdomen: supel, BU (+)

Abdomen: supel, BU (+)

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ro: HMD Grade II

BBLR

BBLR

Distress respirasi perbaikan

Distress respirasi perbaikan

HIE grade II

HIE grade II perbaikan

Neonatus aterm

Neonatus aterm

O2 K/P

O2 (K/P)

Terapi lain teruskan

Terapi lain lanjut

Diet: 8 x 5-10 ml (sonde)

Diet: 8 x 5-15ml (ASI/PASI)

Pantau KU dan tanda vital

Pantau KU dan tanda vital

16 April 2015 (R. Dahlia )

17 April 2015 (R. Dahlia)

Hari Perawatan ke-5

Hari Perawatan ke-6

Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (-) BAK (+) R. S

Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.

hisap (+) ASI (+)

hisap (+) ASI (+)

KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)

KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)

TTV: HR 128x/m, RR 40x/m, S 36.40C

TTV: HR 140x/m, RR 40x/m, S 36.50C

BB 1875 gram

BB 1850 gram

Kepala: UUB datar, molase (-)

Kepala: UUB datar, molase (-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

Abdomen: supel, BU (+)

Abdomen: supel, BU (+)

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

BBLR

BBLR

Distress respirasi perbaikan

Distress respirasi perbaikan

HIE grade II perbaikan

HIE grade II perbaikan

Neonatus aterm

Neonatus aterm

O2 (K/P)

O2 headbox

Terapi lain lanjut

Terapi lain lanjut

Diet: 8 x 10-15ml (ASI/PASI)

Diet: 8 x 10-15ml (ASI/PASI)

Latihan menyusu (ad lib)

Latihan menyusu (ad lib)

Pantau KU dan tanda vital

Pantau KU dan tanda vital

18 April 2015 (R. Dahlia )

19 April 2015 (R. Dahlia)

Hari Perawatan ke-7

Hari Perawatan ke-8

Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. S

Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R.

hisap (+) ASI (+)


KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)

hisap (+) ASI (+)


KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)

TTV: HR 140x/m, RR 36x/m, S 360C

TTV: HR 136x/m, RR 40x/m, S 36.50C

BB 1870 gram

BB 1880 gram

Kepala: UUB datar, molase (-)

Kepala: UUB datar, molase (-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)

Abdomen: supel, BU (+)

Abdomen: supel, BU (+)

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

BBLR

BBLR

Distress respirasi perbaikan

Distress respirasi perbaikan

HIE grade II perbaikan

HIE grade II perbaikan

Neonatus aterm

Neonatus aterm

O2 (K/P)

Aff infus setelah habis

PO:
1. Cefat 2 x 50 mg
2. San B pex 1 x 0.3 ml

Diet: ASI ad lib

Pantau KU dan tanda vital

Terapi lanjut

20 April 2015 (R. Dahlia )


Hari Perawatan ke-9

Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)

KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)


TTV: HR 112x/m, RR 40x/m, S 36.60C
BB 1890 gram
Kepala: UUB datar, molase (-)
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-),
BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)
Abdomen: supel, BU (+)
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

BBLR
Distress respirasi perbaikan
HIE grade II perbaikan
Neonatus aterm

PO teruskan

ASI ad lib

ACC pulang

ANALISA KASUS

DISTRES RESPIRASI
Masalah
Interpretasi
Anamnesis

Saat datang keadaan bayi sesak, merintih, menangis Keadaan pasien saat datang yaitu sesak mengindikasikan tidak

kurang kuat dan gerakan kurang aktif.

adekuatnya oksigenasi di dalam tubuh, selain itu didapatkan pula


bayi merintih, menangis kurang kuat dan gerakan kurang aktif.
Distres repirasi biasa disebabkan oleh:

Intrapulmonar
Penyebab intrapulmonar mengartikan bahwa keadaan distres
respirasi pada pasien disebabkan oleh gangguan pada paru.
Penyebab yang sering di antaranya hyalin membran disease,
transcient tachypnea of newborn, atau meconium aspiration
syndrome.

Ekstrapulmonar
Beberapa penyebab di luar paru antara lain: infeksi SSP, sistem
kardiovaskular, metabolik, atau sistem hemopoetik.

Pemeriksaan Fisik

Kesan Umum: Menangis kurang kuat, gerak kurang Menangis kurang kuat dan gerak kurang aktif menunjukkan
aktif, retraksi (+) subcostal

respirasi yang tidak adekuat. Adanya retraksi menunjukkan

Downe score didapatkan hasil 1

penggunaan otot napas tambahan yaitu menandakan adanya


sesak. Dari hasil Downe score didapatkan gangguan napas ringan.

OBSERVASI KEJANG
Masalah

Interpretasi

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien


mengalami kejang 2 x sebelum masuk
rumah sakit.

Kejang pada Neonatus dapat disebabkan oleh :


HIE (merupakan penyebab
tersering pada neonatus)
Perdarahan Intrakranial
Pendarahan intraventrikular
Pendarahan intracerebral
- Pendarahan subdural
Pendarahan subarachnoid
Infeksi SSP
Meningitis
Encephalitis
Infeksi Intrauterin
Kelainan Kongenital
Metabolik
- Hipoglikemia
- Hipokalsemia
- Hipomagnesaemia
- Hipo/hipernatremia
Onset kejang dan keadaan distres respirasi yang
terjadi pada pasien mendukung kejadian kejang
pada pasien disebabkan oleh HIE.

BBLR

Masalah

Interpretasi

Anamnesis

Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien lahir Berdasarkan berat badan lair pada pasien tergolong sebagai
dengan BB 1800 gram PB 43 cm LK 29 cm

BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah).

Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa orang Faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR di antaranya:
tua

pasien

bekerja

sebagai

petani

dengan

Faktor ibu

penghasilan Rp 500.000,00 per bulan.

Beberapa faktor yang berasal dari ibu antara lain: usia ibu

Usia pasien 35 tahun

( di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun), penyakit, dan

Riwayat makan dan minum ibu selama kehamilan

juga riwayat sosio-ekonomi.

yaitu makan 2-3x/hari dengan variasi makanan

Faktor janin

nasi, sayur, tahu, tempe, dan kadang ayam atau

Faktor janin yang berpengaruh antara lain hidromnion, bayi

ikan dengan penambahan berat badan dari 60

kembar, dan gawat janin.

menjadi 66kg.

Pemeriksaan Fisik + Penunjang

Berdasarkan

kurva

Lubchenko,

didapatkan

cukup bulan kurang masa kehamilan.

bayi Pada pasien ini, didapatkan BCB KMK-simetris, maka dapat


diartikan

bahwa

gangguan

pertumbuhan

bayi

sudah

Berdasarkan kurva Fenton, berat badan, panjang berlangsung sejak trimester pertama. Apabila dikaitkan dengan
badan, dan lingkar kepala pasien berada di bawah faktor yang ada pasien, terdapat faktor sosio-ekonomi yang
garis normal

menyebabkan pasien tidak mendapatkan asupan nutrisi yang

Berdasarkan kurva Nellhaus, lingkar kepala pasien baik


menunjukkan pasien mikrosefali.

selama

kehamilan,

sehingga

pertumbuhan janin yang kurang optimal.

berdampak

pada

NEONATUS ATERM

Masalah

Interpretasi

Anamnesis + Pemeriksaan

Pasien

Fisik
lahir pada

usia Usia gestasi ibu saat bayi lahir

cukup bulan dengan HPHT adalah 39 minggu per HPHT,


28 Juni 2014

New

Ballard

didapatkan hasil 35

didukung

dengan

nilai

New

score Ballard score yaitu 38 minggu.

TINJAUAN PUSTAKA

DISTRESS
PERNAPASAN

DEFINISI
Suatu keadaan meningkatnya kerja pernapasan yang
ditandai dengan:
1. Takipnea: 60 - 80 kali/menit
2. Retraksi
3. Napas cuping hidung
4. Merintih atau grunting
5. Sianosis
6. Apnu atau henti napas

FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.

BKB
Depresi neonatal (Kegawatan neonatal) :
a.
b.
c.
d.

3.
4.
5.
6.

Kehilangan darah dalam periode perinatal


Aspirasi mekonium
Pneumotoraks akibat tindakan resusitasi
Hipertensi pulmonal dengan pirau kanan ke kiri yang
membawa darah keluar dari paru

Bayi dari Ibu DM


Bayi lahir SC
Bayi yang lahir dari ibu demam, KPD, air ketuban
abnormal
Bayi dengan kulit berwarna seperti mekonium

KLASIFIKASI GANGGUAN NAPAS

DIAGNOSIS
Prioritas dalam evaluasi atau pemeriksaan awal pada bayi
dengan gangguan napas:
Langkah awal dalam mencari penyebab:
1. Anamnesis yang teliti
2. Pemeriksaan fi sik yang tepat
3. Menilai tingkat maturitas bayi dengan Ballard atau
Dubowitz (bila keadaan bayi masih labil pemeriksaan ini
ditunda dulu)
.Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan radiologi dada
2. Analisa gas darah
3. Septic work up: darah kultur dan jumlah sel
4. Status metabolik: skrining analisa gas darah dan gula
darah

ANAMNESIS
Anamnesis tentang riwayat keluarga, maternal,
prenatal dan intrapartum sangat diperlukan, antara lain
tentang hal hal di bawah ini:
Prematuritas, sindrom gangguan napas, sindrom
aspirasi mekonium, infeksi
Gangguan SSP: tangis melengking, hipertoni,
fl asiditas, atonia, trauma, miastenia
Kelainan kongenital
Diabetes pada ibu, perdarahan antepartum pada
persalinan kurang bulan, partus lama, kulit ketuban
pecah dini, oligohidramnion, penggunaan obat yang
berlebihan

PEMERIKSAAN FISIK
Merintih atau grunting tetapi warna kulit masih
kemerahan, merupakan gejala yang menonjol
Sianosis
Retraksi
Tanda obstruksi saluran napas mulai dari hidung:
atresis koanae, ditandai dengan kesulitan
memasukkan pipa nasogastrik melalui hidung
Air ketuban bercampur mekonium atau pewarnaan
hijaukekuningan pada tali pusat
Abdomen mengempis (scaphoid abdomen)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
1. Analisa gas darah
2. Elektrolit
3. Jumlah sel darah
.Pemeriksaan radiologik

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DIAGNOSIS BANDING
Kela ina n sistem res piras i
1. O b str uksi saluran nap as
2. Res piratory Dis tres s S yndrome = H y alin Membran Disea se
3. Tr a nsient Tac hyp nea of the Ne wb orn
4. Pneumonia
5. M econium As piration Sy nd rome
6. Pers istent p ulmonary hyp ertension in new born (PPH N)
7. Pneumotoraks , atelektas is, perd arahan p aru, efus i p leura,
p a lsi nervus frenikus
8. M a lformas i kongenital
.S ep s is
.S istem kard iov askular
.M eta bolik
.S istem hemop oe tik
.S istem S us unan Saraf Pusat

KEJANG PADA
NEONATUS

KEJANG PADA NEONATUS


DEFINISI
Kejang pada neonatus
didefi nisikan
secara
klinis
sebagai
perubahan paroksismal
dari fungsi neurologis
seperti
perilaku
sensorik, motorik atau
otonom yang terjadi
pada
bayi
berusia
sampai dengan 28 hari

ETIOLOGI
HIE
Infeksi SSP
Metabolik
Kernikterus
Ibu kecanduan obat
Idiopatik

DIAGNOSIS

ANAMNESIS
Fak t or r isiko:
1 . Riw ay a t kejan g d alam
kelu ar ga
a. R iw a ya t keja n g pa da m a s a
n eo n a t u s p ad a a na k
sebelu m n ya a t a u
b. B ay i m en ing ga l p a da t a n p a
diket a h ui penyeb ab nya .
2 . Riw ay a t keha m ila n
/pr e n at al
c. In feks i T O RCH a t a u in fek s i
la in sa a t ib u h a m il
d. Preek lam ps ia, g aw at ja n in
e. Pem a ka ian o ba t go lo n g a n
n a r ko t ika , m et a do n
f. Im u n isa si a nt i t et a nu s,
Ru bel la

3. Riwayat persalinan
Asfi ksia, episode hipoksik
Trauma persalinan
Ketuban Pecah Dini
Anestesi lokal/blok
4. Riwayat pascanatal
Infeksi neonatus
Bayi kuning
Infeksi tali pusat
Faktor pemicu kejang oleh
suara bising atau karena
prosedur perawatan
Waktu atau awitan kejang
Bentuk gerakan abnormal
yang terjadi

PEMERIKSAAN FISIK
Identifi kasi manifestasi kejang yang terjadi
Kesadaran yang tiba-tiba menurun, hipoventilasi, henti
napas, kejang tonik, posisi serebrasi, refl eksvpupil (-)
terdapat kuadriparesis fl aksid curiga perdarahan
intravetrikular.
Pantau perubahan tanda vital
Pemeriksaan kepala fraktur depresi karena trauma,
ubun-ubun besar yang tegang dan menonjol
perdarahan
subaraknoid
atau
subdural
serta
kemungkinan adanya meningitis
Pemeriksaan funduskopi kelainan perdarahan retina
atau subhialoid manifestasi patognomonik untuk
hematoma subdural. Dapat ditemukan korioretinitis
pada toksoplasmosis, infeksi CMV, dan rubela.
Pemeriksaan tali pusat untuk mengetahui tanda infeksi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
P em eriksa an la bora torium
a. Kimia d arah: glukosa, e le ktrolit, amonia/BU N, laktat
b. Pe me riksaan darah rutin
c. Analisa gas d arah
d. Analisa cairan se re brospinalis
e. S e ptic work up: ku ltur darah dan uji ke pe kaan (bila dicu rigai
infe ksi)
.P em eri ksaa n ra diologi s
a. US G ke pala lini per tama untuk p erd arahan intrave ntr iku lar
atau pe r ive ntrikular
b. CT-s can kranium infark, pe rdarahan, kalsifi kasi, dan
malformasi se re br al
c. MR I pe me riksaan palin g s en sitif untuk me nge tah ui adanya
malformasi subtle yang kad an g tidak terde teks i de ngan CTscan kranium.
.P em eri ksaa n l ai n
a. EEG(e le ctroe nce phalograph y)

KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

HIE

DEFINISI
Ensefalopati hipoksik iskemik adalah
suatu sindroma yang ditandai dengan
adanya kelainan klinis dan laboratorium
yang timbul karena adanya cidera pada
otak yang akut dan disebabkan karena
asfi ksia. Asfi ksia merupakan keadaan di
mana terjadi kekurangan oksigen atau
hipoksia dan atau menurunnya perfusi
ke berbagai macam organ.

GRADE HIE

BBLR

DEFINISI
Berat lahir berat bayi yang ditimbang
dalam waktu 1 jam pertama setelah
lahir
BBLR BBL dengan berat < 2500 gram.

Masa gestasi masa sejak terjadinya


konsepsi sampai dengan saat kelahiran,
dihitung dari hari pertama haid terakhir
BKB <38 minggu
BCB 38-40 minggu
BLB >40 minggu

KLASIFIKASI BBLR
Prematuritas murni
Masa gestasinya <37 minggu dan berat badannya
sesuai
dengan berat badan untuk masa gestasi
itu atau biasa disebut bayi kurang bulan-sesuai masa
kehamilan (BKB- SMK).
Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan
seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti
bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine
dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilan (KMK).

ETIOLOGI
Prematuritas murni
1. Faktor ibu
a. Penyakit
b. Usia
c. Keadaan sosial ekonomi
2. Faktor janin
a.
b.
c.
2.

Hidramnion
Gawat janin,
Kehamilan ganda
Dismaturitas

Dismaturitas
Keadaan medik yang menggangu sirkulasi dan insuffi siensi
plasenta, pertumbuhan dan perkembangan janin, atau
kesehatan umum dan nutrisi ibu.

PATOFISIOLOGI

PENATALAKSANAAN

KOMPLIKASI
Sindrom gangguan
pernapasan
idiopatik
Pneumonia aspirasi
Perdarahan
intraventrikuler
Hiperbilirubinemia
Infeksi

Sindrom aspirasi
meconium
Hipoglikemia
simptomatik
Asfi ksia
neonatorum
Penyakit
membran hialin

Anda mungkin juga menyukai