kerangka
persyaratan
kerja
yang
sumberdayamanusia
memungkinkan
untuk
strategi,
organisasi
untuk
memperkirakan
kesenjangan antara kebutuhan sumberdayamanusia dan kesiapan karyawan saat ini, dan
membangun program untuk menutup kesenjangan antara kebutuhan dan kesiapan saat ini.
Proses pengukuran kesiapan sumber daya manusia dimulai dengan mengidentifikasi
kompetensi yang dibutuhkan oleh individu melakukan setiap proses internal penting dalam
peta strategi organisasi. Strategipembagian pekerjaan adalah posisi di mana karyawan dengan
kompetensi ini dapat memiliki dampak terbesar pada peningkatan proses internal ini penting.
Profil kompetensi menggambarkan persyaratan pekerjaan ini secara rinci. Proses penilaian
mendefinisikan kemampuan saat organisasi di masing-masing pembagian pekerjaan bersama
dimensi didirikan pada profil kompetensi. Perbedaan antara persyaratan dan kemampuan saat
ini merupakan kesenjangan kompetensi yang mendefinisikan kesiapan sumber daya manusia
organisasi. Organisasi meluncurkan program pengembangan sumber daya manusia untuk
menghilangkan kesenjangan.
Figure 8.1 Frame for Describing Human Capital Readiness
lain
yang
menciptakandiferensiasi.
Sementara
para
manajerharusmengembangkanpotensidarisetiap
orang
dalamsebuahorganisasimerekajugaharusmengenalibahwabeberapapekerjaanmemilikipengaru
hpadastrategi
dibandingkanpekerjaan
harusmengidentifikasidan
yang
fokus
lain.
Proses
strategi
Human
Capital
padabeberapapekerjaanpenting
yang
memperkirakanbahwahanya
job
families
yang
mewakili
80
persendariprioritasstrategisdariperusahaan.
UNICCO,
sebuahlayananfasilitas
yang
yang
kompleks.
Setiapstrategidiawalidenganmenunjukankemampuandalamkualitas,
konsistensidankehandalandalamlayanan
basis
yang
disampaikanpadaklien.
UNICCO
executive
orang
yang
membantumendapatkanakunbaru.
Ketiga
job
menunjukan
familiesuntukChemico.Incsebuahperusahaan
strategic
yang
job
spesialisasinyapadabahankimia.
InovasiChemicomemiliki
proses
strategis
untukmeningkatkanvariasi/perbedaandankecepatanpadaNew
DevelopmentdanApplied
Researchuntukmemastikan
flow
Product
dankelayakanprodukbaru.
Partnering
Engineers
:teknisi
yang
bekerjasebagaikonsultan,
menerapkanprodukchemicountukmemenuhikebutuhankonsumen.
Order fulfillment process
Call centrepresentatives :spesialis yang bekerjadenganbekerjasamadengan solution engineers
untuk memastikankualitasdanwaktudariproduk yang dikirim.
Operation management terdiridari 2 proses strategisdan 3 job families.
Supply chain planning process
Supply chain management design specialities : orang yang dapatmemimpinchemico
reengineering dari proses supply chain.
Feed stock program
Feed stock
traders
:spesialis
yang
bekerja di kantorperdagangan
energy yang
yangtelahmengatasiudarabersihdankebutuhan
berdasarkanpetastrategiChemico,
timeksekutifmengidentifikasidelapankelompokpekerjaanstrategis.Kelompokinimempekerjaka
nsekitar100orang (7%) dari totaltenagakerjayang terdiridari1500 staf. Dengandemikian,
keberhasilanstrategiorganisasiakanditentukanolehseberapabaikperusahaanmengembangkanko
mpetensikurangdari10persendaritenagakerja. Iniadalah inti dari fokus strategis.
yang
Padalangkah2,
mendefinisikanpersyaratanpekerjaaninisecararinci,
tugastersebutseringdisebutsebagaiprofilpekerjaandanprofilkompetensi.
Sebuahprofilkompetensimenjelaskanpengetahuan,
dibutuhkanolehseseorang
keterampilan,
yang
dannilai-nilaiyang
beradapadaposisitersebut.
Departemensumberdayamanusiamemilikiberbagaimetodeuntukmembuatprofil,
sepertimewawancaraiseorangindividu
yangmemahamipersyaratankerjadenganbaik.
ProfilkompetensimemberikantitikacuanbahwadepartemenHRdapatdigunakansaatmerekrut,
mempekerjakan, pelatihan, danmengembangkanoranguntukposisitersebut
Chemico,
Inc.menggunakandiagramsederhana(Gambar8-4)
untukmenggambarkantigakomponendalamprofilkompetensinya:
1. Pengetahuan:
latar
belakangpengetahuan
melakukanpekerjaan itu.
2. Keterampilan: keterampilan
yang
umumyang
diperlukan
untuk
dibutuhkanuntukbasispengetahuan
umum;
luar
Figure
8-5
menunjukkanprofilkompetensiyang
disederhanakanuntuktujuhkelompokpekerjaanstrategisChemico.
Sebagaisalahsatucontoh,
solusiinsinyurberfungsisebagaikonsultandalampekerjaanlangsungmerekadenganpelanggan.
MerekamenggunakanpengetahuanmerekatentangprodukChemicountukmemecahkanmasalahp
elanggan. Persyaratanpengetahuanumumuntukpekerjaanmerekatermasukpemahaman yang
baiktentang
industry
dan
model
bisnispelanggan,
danpemahamanyang
terbaik.
Solusiinsinyurmembutuhkanketerampilankonsultasi,termasukpemecahanmasalah,
manajemenproyek,manajemenperubahandanketerampilanmanajemenhubungan.
Nilaidominansolusiinsinyuradalahuntukmenciptakankepercayaankemitraanpelanggan
yang
bertahan lama.
Figure 8-5 Strategic Jobs and Competencies at Chemico, Inc.
vidu.
Padasatukasus
yangekstrim,
setiapkaryawanmelakukanpenilaiandiri
terhadappersyaratanpekerjaannyayangdibahasdenganmentorataumanajerkarir.
relative
Atau,
berkaitandengankinerjakaryawan.
Masukantersebutberfungsisebagaidasaruntukpembicaraanpengembangankarir.
Sebagai contoh, satu sel mungkin memerlukan penggunaan peralatan, tangki asam, sinar-X,
dan pisau panas, dimana sel lain memerlukan pengelasan dan pengukuran, serta X-ray. Sel
secara sederhana memerlukan sebelas kegiatan yang berbeda, sedangkan sel yang paling
kompleks membutuhkan dua puluh tujuh tahun. Menggunakan teknik manufaktur dari
Negara
Jepang
yang
dikenal
sebagai
Training
Within
Industry
(TWI),
dalam
Para supervisor, inspektur yang berkualitas, dan / atau pelatih menggunakan template
TWI untuk mengevaluasi masing-masing dari 30 orang perakit secara bulanan dan
triwulanan. Mereka memiliki target untuk membawa semua orang perakitan ke level 3 ("in
training") sesegera mungkin, dan kemudian dengan cepat ke level 4 ("certified : within cell").
Pembentukan GS merupakan bentuk kesiapan strategis dengan menambahkan peringkat
pada setiap orang perakitan di setiap sel :
Readiness Level = (Personal rating (for each assembler and each cell))
Seperti ditunjukkan dalam laporan kesiapan sumber daya manusia, tingkat kesiapan
adalah 400, tingkat rata-rata 1,6 per orang per sel, ketika program itu diperkenalkan pada
tahun 2001. Tingkat ini hanya 40 persen dari tujuan di fase 2. Satu tahun kemudian, tingkat
kesiapan meningkat menjadi 810, tingkat rata-rata 3,3 dan 84 persen dari tujuan fase 2. Paul
Smith, direktur sumber daya manusia di Gray-Syracuse, atribut kecepatan dimana tingkat
kompetensi dinaikkan ke program TWI. Smith menyatakan bahwa Gray-Syracuse adalah
perusahaan pertama milik AS yang berhasil mengimpor program TWI dari Jepang. Dia
memperkirakan bahwa program TWI memotong waktu hamper setengahnya untuk mencapai
kesiapan strategis. Rework turun 76 persen selama periode ini, serta mampu menciptakan
manfaat ekonomi.
pelanggan
menekankan
pada
karakteristik
kemitraan
yang
efektif
seperti
Process
Customer relationships
Operations excellence
Innovation
profil dari nilai-nilai strategis yang diperlukan untuk mendukung setiap tujuan (lihat Gambar
8-10). Untuk setiap nilai, tim proyek mendefinisikan satu set yang lebih rinci dari tujuan.
"Assure quality", misalnya menyiratkan bahwa individu "follows through on commitments",
"holds self accountable", "concentrates on problem solving not blame", dan "ensure the
highest quality". Setelah mendefinisikan nilai-nilai strategis tersebut di tingkat eksekutif,
BAS menggunakan proses Cascading untuk mengkomunikasikan nilai-nilai ke tingkat
berikutnya yakni manajemen. Membahas, mengklarifikasi, dan menginternalisasikan nilainilai baru mulai proses transformasi budaya tradisional melalui pendekatan dan pelayanan.
Setelah berasimilasi pada tingkat manajerial, nilai-nilai strategis akan dikomunikasikan dan
dimasukkan ke dalam tujuan individu dan rencana kinerja pada setiap tingkat. Hal ini akan
memberikan titik acuan untuk umpan balik berkisar 360 derajat dan pelaporan kesiapan
strategis.
SUMMARY
Human capital harus diselaraskan dengan strategi jika organisasi berharap mendapatkan
nilai-nilai dari kompetensi karyawannya. Strategy map mengidentifikasi beberapa critical
internal processes yang menciptakan diferensiasi dalam strategi. Proses ini fokus pada
penentuan job family strategis yang memungkinkan critical internal processes untuk
dilakukan pada tingkat yang luar biasa. Eksekutif HR dapat mengembangkan profil
kompetensi untuk job family strategis dan menerapkan pendekatan penilaian standar untuk
mengukur human capital readiness dan strategic competency gaps. Gap ini akan menentukan
agenda untuk human capital development program yang akan meningkatkan organization
strategic human capital readiness.
Organisasi harus berusaha untuk membangun human capital development program
menggunakan pendekatan strategic job family untuk mengelola human capital development
program agar fokus, dan pendekatan nilai strategis untuk membuat strategi menjadi pekerjaan
semua karyawan.