Kelompok I
OLEH :
Nama:...................................... Nim:..........................
Nama:...................................... Nim:..........................
Nama:...................................... Nim:..........................
Nama:...................................... Nim:..........................
Nama:...................................... Nim:..........................
Nama:...................................... Nim:..........................
Nama:...................................... Nim:..........................
Nama:...................................... Nim:..........................
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
I.
Identitas Praktikan
NO
NAMA
NIM
KETERANGAN
Moderator/fasilitator
Co-Moderator
Notulen/Observer
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
II.
Topik FGD : .
III.
Tujuan FGD : .
IV.
V.
VI.
senang untuk melakukan sesuatu seperti yang kita inginkan.sebuah contoh studi
klasik yang sering dijadikan referensi tentang masyalah ketidaksesuaian budaya
apartemen dan perilaku masyarakat adalah kasus kompleks Pruitt-Igoe di St.
Louis, Amerika. Dibangun untuk warga berpenghasilan menengah-bawah dan
terdiri dari 33 bangungan dengan ketinggian rata-rata 11 lantai serta 2.870 unit
hunian untuk menampung 11.000 orang. Namun kemudian derah antar
bangunan yang teduh dan hijau peralahan-lahan menjelma padang pasir dan
banyak terjadi kriminalitas. Kehadiran apartemen-apartemen amu tidak mau
berdampak pada lingkungan sekitarnya. Banyak apartemen dibangun
dilingkungan kumuh sehingga membuat disintegrasi sosial yang akan
menghilangkan ketahanan psikososial lingkungan.
Stresor lingkungan perkotaan yang dialami warga kota tidak ernah berdiri
sendiri, melainkan selalu merupaka stresor gabungan yang datang bertubi-tubi.
Misalnya kemacetan lalu lintas yang didalamnya termsuk kebisingan dan
kesesakan sebagai stresor utama. Polusi udara timbul akibat kemacetan dan
populasi
jumlah
kendaraan
merupakanambient
stresor (stresor
yang
berhubungan dengan lingkungan) paling bahaya yang pasti ditemui disemua
kota besar didunia terutama dinegara-negara berkembang, seperti Jakarta
dengan tingkat polusi yang lebih tinggi akibat kurangnya kesadaran warga dan
perhatian. Selain polusi udara, polusi berbahaya yang paling nyata lainnya
terdapat pada sungai-sungai di Jakarta yang menjadi sumber air baku PAM.
Semua sungai telah terkontaminasi berat baik oleh sampah, kotoran domestik
tumah tangga, sampai kepada limbah beracun buangan industri yang semuanya
masuk ke sungai-sungai. Pengetahuan warga kota kakn pengaruh polusi
terhadap pola hidup juga masih sangat rendah. Banyak sekali warga yang tidak
peduli bahwa polusi telah mengubah pola perilakunya sehari-hari, bahkan
kemampuan kerja otak mereka, misalnya jarang sekali para pengendara sepeda
motor di Jakarta yang tahu bahwa timbal yang ada pada bensin dapat
mengakibatkan kanker otak. Penelitian medis pengaruh polusi terhadap
kesehatan sudah demikian ekstensif, polusi dapat mempengaruhi perilaku sosial
melalui efek fisiologis atau psikologis. Misalnya, asap rokok menurunkan
kemampuan kognitif. Polusi juga menurunkan sensitivitas sosial dan aktivitas
sosial karena orang menjadi cenderung malas keluar rumah dan melakukan
rekreasi luar ruangan. Penelitian-penelitian laboratorium juga menunjukan bukti
bahwa perubahan suasana hati dipercepat oleh polusi udara, termasuk dalamnya
asap rokok. Bau badan yang menyengat dalam ruangan ruangan juag dapat
menimbulkan stres. Banyak ilmuan yang telah membuktikan bahwa zat-zat kimia
yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang yang tidak
merokok disekitarnya. Perokok pasif ini memiliki resiko penyakit kanker paru dan
jantung koroner lebih besar dari pada si perokok aktif. Lebih dari itu, menghisap
asap rokok memperburuk kondisi penderita angina (nyeri dada akibat
penyempitan pembuluh darah pada jantung. Gejala-gejala gangguan kesehatan
lain akibat asap rokok, misalnya iritasi mata, sait kepala, sakit tenggorokan,
batuk, dan sesak napas.
Telah banyak penelitian mengenai reaksi psikologis terhadap jenis-jenis polusi,
termasuk didalamnya limbah beracun dan lokasi tempat-tempat pembuangan
sampah warga. Dimulai ketika warga mengidentifikasi diri mereka menjadi
kelompok-kelompok yang sering kali mengalami stigmasasi oleh mereka yang
tinggal diluar daerah polusi. Media massa juag sering kali mengidentifikasi
sebuah lokasi dengan adanya pembuangan limbah (baik sampah domestik
maupun limbah beracun) sehingga memberikan kesan negatif bagi warga yang
tinggal didaerah tersebut. Kondisi seperti ini disamping secara fisik menjadi
sumber penyakit yang hakekatnya juga adalah sebagai stresor, tetapi secara
psikogis citra buruk sebuah daerah juga menciptakan tekanan sosial yang lain.
Sampah adalah masalah klasik yang tak pernah tuntas, sampah juga menjadi
salah satu penyebab banjir tahunan dikota besar Jakarta. Padhal banjir
merupakan bencana alam yang merupakan stresor dan mengakibatkan trauma
panjang bagi manusia. Ironisnya warga seakan sudah tidak lagi peduli dengan
bahaya banjir dan segala macam penyakit yang menyertainya. Dalam situasi
yang seperti ini, jangan kan mengharap kondisi mental mereka mampu
berkembang dengan baik, bisa bertahan hidup saja sudah bagus. Ini juga salah
satu bentuk keanehan warga yang tidak peduli dengan bahaya dan penyakit
apatisme berkepanjangan yang akhirnya menciptakan komunitas warga sakit.
Perkembangan kota yang tak terkontrol dan melebar kemana-mana
menimbulkan banyak masalah psikologis, terutama yang terkait dengan stres
berkelanjutan dan keletihan kronis akibat perjalanan panjang setiap hari.
Dampak negatif urban sprawl(melebarnya daerah pinggiran kota) adalah :
1. Menurunnya kesehatan membuat warga sangat tergantung dengan
kendaraan sehingga meningkatkan obesitas dan penyakit darah tinggi.
2. Kerusakan lingkungan, terutama meningkatnya polusi dan ketergantungan
pada bahan bakar fosil sehingga udara dipinggir kota menjadi kotor karena
warga pinggir kota menyumang emisi karbon lebih besar dari pada warga
kota.
3. Meningkatnya kemacetan dan resiko kecelakaan lalu lintas terutama bagi
warga pinggir kota.
4. Menurunnya modal sosial karena menciptakan penghalang jarak untuk
interaksi sosial dan cenderung menggantikan ruang-ruang terbuka publik
dengan ruang-ruang komersil.
5. Berkurangnya kualitas serta kuantitias tanah dan air akibat pemakaian lahan
yang besar seringkali menghilangkan lahan pertanian dan merusak
ekosistemnya serta mengurangi daerah tangkapan air karena telah mengubah
tanah menjadi perkerasan.
6. Meningkatnya biaya infrastruktur dimana jalan-jalan tol yang lebar terpaksa
harus dibuat lengkap dengan penerangan, drainase, dan sarana parkir/transit.
7. Meningkatnya biaya transportasi karena warga pinggir kota mengahabiskan
sebagian besar penghasilannya hanya untuk transportasi.
Perginya warga kelas menengah sebagai penggerak ekonomi kota
menyebabkancapital flight, selain enciptakan segregasi dan stratifikasi kelas
sosial (Halim, 2008).
Penanggulangan Sampah Perkotaan sebagai Objek Studi Psikologi Lingkungan.
Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolok ukur kualitas hidup
masyarakat. Masyarakat yang telah mementingkan kebersihan lingkungan
dipandang sebagai masyarakat yang kualitas hidupnya lebih tinggi dibandingkan
masyarakat yang belum mementingkan kebersihan. Salah satu aspek yang dapat
dijadikan indikator kebersihan lingkungan kota adalah sampah. Bersih atau
A. Hemat kertas
Gunakan kertas di kedua sisi dan gunakan kembali kertas bekas untuk keperluan
lainnya. Kumpulkan kertas yang tidak terpakai dan berikan pada pemulung
sebagai bahan daur ulang 1 ton kertas yang didaur ulang menyelamatkan 17
pohon, 20.000 liter air, dan energi yang setara dengan 1.000 liter.80% sampah
perkantoran adalah kertas, dimana rata-rata penggunaan kertasnya sebanyak
10.000 lembar/orang/tahun. Manfaatkan teknologi (elektronika atau digital file)
dalam hal surat menyurat dan pelaporan/arsip. Pilih isi ulang pulsa eloktronik
bukan voucherisi ulang/gesek
B. Hemat energi
Perbanyak ventilasi untuk memperbanyak cahaya matahari dan udara yang
masuk dalam rumah. Ventilasi (jendela) yang besar selain sehat dan murah, juga
mengurangi pemakaian energi untuk lampu dan penyejuk ruangan. 50%
penggunaan minyak bumi adalah transportasi, yang merupakan penyumbang
terbesar pemanasan global. Gunakan BBM tanpa timbal
Periksan kendaraan setidaknya sebulan sekali dan periksa tekanan ban. Uji emisi
kendaraan secara berkala untuk mendukung gerakan hemat energi dan ramah
lingkungan. Matikan mesin mobil dan AC disaat mobil berhenti (parkir), selain
tidak baik untuk kesehatan juga tidak hemat energi. Bersepedalah untuk jarak
tempuh dekat. Bersepeda selama 4 hari dalam seminggu untuk jarak tempuh 12
km/hari akan menghemat 200 liter BBM/tahun. 63 Panduan Praktis Lingkungan
Hidup Tingkatkan Takwa Melalui Kepedulian Lingkungan. Gunakan transportasi
massal (kendaraan umum), seperti bus, kereta api, angkot, dan lain-lain.
Matikan peralatan listrik yang tidak terpakai, seperti TV, AC, Computer,
lampu, dan lain-lain. Membiarkan peralatan listrik dalam kondisi standby
meningkatkan 10% tagihan listrik/bulan.
Pilih alat listrik berkualitas baik dan tahan lama, serta rawatlah secara
berkala. Sebaiknya pilih alat listrik yang menggunakan logo energy star,
hemat energi, hemat biaya.
Pada anak sekolah, tingkah lakunya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perbuatannya dikaitkan dengan ancaman hukuman bila terjadi pelanggaran
dan dengan hadia bila mengikuti peraturan.
IX.
a.
Data FGD
Pengertian global warming dan go green.
Dari hasil interview dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subjek melakukan
pemborosan listrik dengan media charger hp, yang dikarenakan kurangnya
pengetahuan subjek apabila charger hp tetap dipasangkan pada stop contact
maka energi yang dikeluarkan tetap menyala dan terbuang dengan percuma.
Dari hasil interview keseluruhan subjek menyatakan tidak mengajak oranag lain
megikuti karena subjek masih takut kalau dimarahi oleh orang tersebut
d.
Dampak go green.
Dari hasil interview dapat disimpulkan bahwa dampak go green terhadap diri
sendiri adalah dapat bernapas dengan lega karena banyak oksigen. Dampak go
green terhadap lingkungan adalah lingkungannnya tidak rusak dan tetp asri. Dan
go green itu merupakan hal yang positif untuk dilaukan karena go green tujuan
utamanya adalah menyelamatkan bumi dari global warming.
b.
X.
XI.
Kesimpulan
XII. Penutup
DAFTAR PUSTA
Halim, D. K. (2008). Psikologi Lingkungan Perkotaan. Jakarta Timur: PT. Bumi
Aksara.
Wibowo, I.2009. Pola Perilaku Kebersihan:Studi Psikologi Lingkungan Tentang
Penanggulangan Sampah Perkotaan.Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 13,
No. 1 : 37-47
Asaad, dkk.2011.Tingkatan Taqwa Pada Melalui Kepedulian Lingkungan. Jakarta:
Kementrian Lingkungan Hidup Pengurus Besar Nahldatul Ulama
Crain, W. (2007). Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi (Ketiga ed.). (Y.
Santoso, Trans.) Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Yulia Singgih D. Gunarasa, Singgih D. Gunarasa. (2012). Psikologi Remaja (1 ed.).
Jakarta: Penerbit Libri.